Guntur begitu setia menunggu Luci didepan gerbang kampus, pemuda itu tampak berseri-seri ketika melihat gadis yang di tunggunya melambaikan tangan kearahnya.
"Maaf ya lama," ucap gadis itu menghampirinya
"Gak kok, baru juga lima belas menit,"
"Alhamdulillah kalau belum lama, yok kita jalan." sahut Luci
"Kuy,"
Guntur kemudian membawa Luci pergi menuju menuju ke sebuah rumah makan.
Luci begitu bahagia kala Guntur segera menggandengnya memasuki sebuah kedai soto yang begitu ramai.
"Semoga kamu suka makanan di sini ya," ucap Guntur menarikkan kursi untuknya
"Kalau aku sih semua makanan suka kok," jawabnya sumringah
"Alhamdulillah kalau gitu," Guntur kemudian segera memesan menu untuk keduanya.
Tak lama pesanan mereka pun datang, Luci terlihat begitu menikmati semangkuk soto Betawi dengan begitu lahap.
Guntur tak berkedip menatapnya. Ia kemudian mengambil tisu untuk membersihkan ujung bibir gadis itu.
"Pelan-pelan saja makannya, kalau kurang bisa nambah lagi," ucapnya lirih
"Ah aku jadi malu," ucap Luci tersipu-sipu
Selesai makan Guntur mengantar gadis itu untuk membeli sebuah kado untuk Suzy.
"Terimakasih ya Mas Gun sudah menemani aku muter-muter mall hanya untuk beli kado ulang tahun. Terimakasih juga buat makan siangnya, btw itu soto terenak yang pernah aku makan swear," ucap gadis itu saat Guntur mengantar ke rumahnya
"Syukurlah kalau kamu suka, lain kali aku pasti ajak kamu lagi kesana."
"Ok ditunggu," jawab Luci mengerlingkan matanya
"Yaudah aku masuk ya," ucap Luci berpamitan
"Iya, dadah!" sahut Guntur melambaikan tangannya.
**********
Malam harinya Luci bergegas menuju ke pesta ulang Suzy. Ia terpaksa pergi sendirian karena Vie tak diundang oleh Suzy.
"Wah megah sekali pestanya, apa aku tidak salah kostum," ucap Luci menatap dirinya dalam pantulan kaca.
"Sudahlah, aku harus percaya diri dan tidak boleh minder," gadis itu melangkahkan kakinya menghampiri Suzy yang sedang bercengkrama dengan sahabat-sahabatnya.
"Selamat ulang tahun Suzy," ucap Luci memberikan kado untuknya
"Owh, Upik Abu...kau benar-benar datang!" seru Suzy
"Bawa kado juga dia, coba kita lihat apa isinya," sahut Agnes merebut kado dari tangan Luci.
Ia kemudian membuka kado itu tanpa menghiraukan perasaan Luci yang terus berusaha merebutnya.
"Wah isinya apa tuh?" tanya Suzy mendekati Agnes
"Agnes kembalikan!" seru Luci mencoba merebut sebuah gelang dari tangan Agnes.
"Wah gelang guys!" seru Agnes mengangkat tinggi-tinggi gelang itu agar Luci tak berhasil merebutnya
Suzy segera mengambilnya dari tangan Agnes.
"Wah bisa gatal-gatal tangan gue kalau pakai barang murahan kaya gini," ucap Suzy begitu sinis
"Yuhuu, aku yakin dia membeli gelang itu dari pinggir jalan atau sama abang-abang yang suka keliling komplek!" sahut Agnes
Mendengar ucapan Agnes, Suzy segera melempar gelang itu ke kolam renang.
"Sorry Luci, bukanya aku tidak suka dengan gelang mu, tapi dokter pribadiku melarang untuk memakai produk-produk abal-abal apalagi murahan,"
"Tentu saja dokter mu melarang kamu memakai gelang itu karena tahu lo itu penyakitan!" sahut Luci kemudian bergegas meninggalkan tempat itu
Namun Agnes seketika mendorong gadis itu hingga tercebur ke kolam renang.
Semua orang yang hadir seketika menertawakannya tanpa ada yang menolongnya.
*Byuuurr!!!
Seorang pemuda langsung menceburkan diri dan menyelamatkan Luci yang tidak bisa berenang.
"Are you ok?" tanya pemuda itu tersenyum menatapnya
"I'm Good," Sahut Luci
Lelaki itu kemudian menurunkannya, tepat di depan Suzy dan kawan-kawannya.
"Wah siapa dia?" tanya Agnes begitu terpukau melihat ketampanan pemuda itu.
"Leonard Sugiono!!" seru salah seorang tamu berteriak histeris
"Yang benar saja dia Leonard Sugiono??"
"Beneran dia Leonard??" ucap Suzy menghampiri lelaki itu.
"Tentu saja, saya Leonard Sugiono. Kebetulan saya datang ke pesta ini karena ayahmu yang mengundang ku. Tapi tidak ku sangka ternyata putrinya malah mengecewakan aku," jawab Leo kemudian menggandeng Luci
"Apa maksudnya?" tanya Suzy mengejarnya
"Kau sudah menyakiti wanita yang ku sayangi, so sepertinya pesta ini gak cocok untukku," jawabnya kemudian meninggalkan tempat itu
"Leo tunggu!" seru seorang lelaki paruh baya mengejarnya.
"Maafkan kelakuan putriku, aku harap kejadian tadi tidak mempengaruhi kerjasama kita," ucap lelaki itu menelungkupkan tangannya
"Sebelumnya Arya mengutus untuk menggantikannya karena dia ada urusan penting. Dia juga berpesan untuk melanjutkan kerjasama dengan anda, tapi sepertinya mood ku berubah saat melihat sikap putri anda yang begitu arogan," jawab Leo
"Sekali lagi saya minta maaf atas nama putriku," ucap lelaki itu bersujud
"Aku akan mempertimbangkan kerjasama kita jika putri anda dan teman-temannya melakukan hal yang sama seperti yang anda lakukan padaku," jawab Leo sinis
Lelaki itu kemudian segera menyeret Suzy, dan Agnes untuk bersimpuh didepan Luci dan meminta maaf padanya.
"Maafkan aku Luci," ucap Suzy bersimpuh didepan Luci begitupun dengan Agnes.
"Bagaimana sayang, apa kamu akan memaafkan mereka atau tidak?" tanya Leo
"Sebenarnya aku memang tidak suka dengan mereka, tapi melihat mereka mau mempermalukan dirinya dengan bersimpuh di depan ku rasanya aku perlu mengapresiasi keberanian mereka dengan memaafkannya," jawab Luci
"Baiklah kalau gitu, aku akan mempertimbangkan kerjasama kita tuan Berkah," ujar Leo kemudian meninggalkan tempat itu bersama Luci.
"Thanks ya Le sudah menolong gue hari ini,"
"Sama-sama cantik, lagipula itu sudah tanggung jawab gue buat jagain lo," jawab Leo kemudian membukakan pintu mobil untuknya
"Maaf tapi rumah kita tidak searah, jadi lebih baik aku pulang sendiri saja," ucap Luci
"Tidak masalah, aku akan mengantarmu ke rumah dengan selamat," jawab Leo
"Terus motor gue gimana?" tanya Luci lagi
"Biarkan saja, nanti anak buah gue yang akan mengambilnya," sahut Leo
Ia kemudian melesatkan mobilnya meninggalkan kediaman Berkah Soehardjo.
Tiga puluh menit kemudian mereka sudah tiba di kediaman Arya Tejo.
"Terimakasih Le sudah mengantarkan aku pulang," ucap Luci kemudian segera turun dari mobilnya
"Jangan lupa bukankah pintu gerbangnya!" seru Leo
"Buat apa?"
"Gue mau masuk dong," jawab Leo
"Oh kamu akan menunggu Mas Arya?"
"Aku akan menginap disini, sampai Arya kembali." jawab Lelaki itu kemudian memasukkan mobilnya ke Garasi.
*************
Sementara itu Arya Tejo mendatangi gunung Ijen di daerah Banyuwangi untuk mencari tahu tentang kalungnya yang kini muncul kembali.
Lelaki itu sengaja melakukan tapa Brata guna menemui Sang Legenda Pangeran Adipala Sayuti yang sudah menjadikannya sebagai siluman Asu Baung.
Ia segera menuju hutan kawah Ijen untuk bertapa agar mendapatkan wangsit dari sang dukun.
Berhari-hari Ia menghabiskan waktu di tengah hutan, namun sosok Adipala Sayuti tak kunjung menemuinya. Hingga di hari ke tujuh Arya merasakan tubuhnya begitu lemas karena ia tidak makan dan minum. Keangkeran gunung Ijen tak membuat lelaki itu ketakutan sedikitpun.
Sampai di hari ke empat puluh sesuatu terjadi padanya. Angin berhembus kencang menghempas pepohonan disusul oleh riuh rendah suara binatang malam.
Mereka semua mengaduh seolah-olah tengah menyambut kedatangan Tuannya. Tiba-tiba hutan tersebut seketika hening. Sunyi tak ada satupun suara yang terdengar bahkan gemericik airpun Seketika hilang ditelan malam. Saat itulah Arya Tejo melihat sosok Manusia berkepala Serigala menghampirinya.
Matanya yang merah menyala membuat Arya seketika melindungi pandangannya. Namun mahluk itu terus mendekat hingga keduanya s begitu dekat. Saat itulah mahluk itu seketika mengaum keras membuat Arya merasa jiwanya keluar dari tubuhnya untuk sesaat.
"Aaaauuuuu!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Yuli Eka Puji R
leo
2023-01-23
0
Rinda Rahimah
Sugiono? pas banget namanya sama peran Casanova nya, Astaghfirullah 🤣🤣
2022-07-12
1
Chelsea Tiara ™©🍼🍼
Isshhh Suzy dan Agnes sombong banget
Gue sebel lihat kelakuan Suzy dan Agnes
2022-07-11
0