Majikan Pelit

"Ini kamar lo, dan kamar gue ada di lantai atas. Ada satu ruangan di rumah ini dimana lo tidak boleh memasukinya."

Ia kemudian mengajak Luci menuju lantai atas dan menunjukkan sebuah ruangan dengan pintu bercat hijau.

"Apa ini ruangannya?" tanya Luci memperhatikan pintu kamar itu dengan seksama

"Benar, jadi kau tak perlu membersihkan ruangan ini apalagi sampai masuk kedalamnya," jawab Lelaki itu

"Memangnya kenapa aku gak boleh masuk, apa ruangan itu angker atau gimana?" tanya Luci penasaran

"Gue gak bisa menjelaskan secara detail, tapi kalau lo mau selamat ya jangan kepo dengan ruangan itu Ok!" jawab lelaki itu kemudian meninggalkannya

"Baik Tuan Tejo," sahut Luci membuat lelaki itu Seketika menghentikan langkahnya.

Sudah lama aku mengubur dalam-dalam nama Itu, bagaimana ia berani memanggil ku dengan sebutan itu.

Bola matanya seketika memerah dan kuku-kukunya yang tajam keluar dari jari-jarinya.

Kau terlalu gegabah gadis kecil,

Saat Arya Tejo hendak menoleh kearah Luci tiba-tiba saja lampunya mendadak mati.

Luci yang terkejut seketika menjerit dan memeluk tubuh Arya Tejo. Amarah yang semula memuncak dalam diri pria itu seketika sirna saat gadis itu memeluknya.

Selama ini belum pernah ada yang bisa meredam amarahku, siapa dia sebenarnya?

Arya Tejo segera melepaskan gadis itu dan menatapnya lekat.

Tidak ada yang spesial dengannya, dia juga tidak memiliki kekuatan supranatural, tapi bagaimana bisa dia meluluhlantakkan kekuatanku.

"Sorry, bukan maksud gue untuk ...." Luci tak melanjutkan ucapannya karena Tejo segera menutup mulutnya dengan telunjuknya.

"Jangan pernah panggil gue Tejo, panggil saja Arya. Dan jangan pernah menyentuhku meskipun itu tidak sengaja," ujar lelaki itu kemudian segera masuk kedalam kamarnya

"Ish, nyebelin banget sih, andai saja lo bukan majikan gue udah gue bejek-bejek muka lo!" gerutu Luci kemudian turun ke lantai bawah.

Gadis itu segera menata barang-barang pribadinya, sebelum melakukan tugas pertamanya.

Setelah merapikan kamar tidurnya ia segera memulai pekerjaannya dengan membersihkan rumah itu.

"Apa ini kenapa banyak sekali noda darah disini," Luci segera membersihkan bekas darah di dapur rumah itu.

Setelah selesai bersih-bersih ia kemudian memasak menu makan malam untuk sang majikan.

"Ah, akhirnya selesai juga, sekarang waktunya mandi," gadis itu kemudian melepaskan celemeknya dan segera membersihkan tubuhnya di kamar mandi dapur.

Gadis itu terus bersenandung sembari membersihkan tubuhnya di atas bathtub.

"Enak sekali kalau jadi orang kaya, kamar mandi pembantu aja besar sekali gimana kamar mandi yang empunya rumah, wah pasti lebih mewah,"

Sementara Luci sedang menikmati mandi busa, Arya turun dari kamarnya ketika mengendus bau harum dari dapur.

Ia kemudian segera duduk di meja makan dan menikmati makan malamnya.

"Lumayan juga masakannya," ucapnya lirih.

Hidungnya kembali mendengus saat ia melewati kamar mandi. Ia menghentikan langkahnya tepat di depan kamar mandi.

Tulang rahangnya mulai mengeras dan otot-ototnya seketika mulai terlihat jelas dengan mata yang mulai memerah.

"Arrrrrghhh!!" pekiknya sembari menahan insting membunuhnya saat mencium darah sang perawan.

"Kenapa tiba-tiba bulu kudukku berdiri, sepertinya ada sesuatu yang sedang mengintai ku," buru-buru Luci beranjak dari bathtub dan segera memakai handuk.

Luci segera berlari meninggalkan kamar mandi saat melihat Arya sedang menikmati makan malamnya.

"Huft, aku kira tidak ada orang ternyata ada si Tejo lagi makan," ucap gadis itu mengusap dadanya

Gadis kembali tercengang saat melihat Arya tiba-tiba ada di hadapannya.

"Owh!" pekiknya langsung menutup mulutnya

"Jangan pernah memanggil nama itu lagi, jika kau ingin selamat!" seru Arya dengan tatapan mata ingin membunuhnya

"Maaf," ucap gadis itu buru-buru masuk kedalam kamarnya.

"Ya ampun dia itu seperti hantu, bagaimana bisa dia mendengarkan ucapan ku sementara kami berjauhan,"

************

Pagi itu setelah selesai memasak dan bersih-bersih, Luci segera berganti pakaian dan bersiap pergi ke kampus.

Ia segera menyambar backpacknya dan menstater motornya.

Berkali-kali ia mencoba menyalakan motornya namun tetap gagal.

"Ah sial, kenapa pakai acara mogok segala suh. Mana sudah jam segini, bisa telat gue!" Lucu segera meninggalkan sepeda bututnya.

"Terpaksa deh jalan kaki!' keluhnya

Senyumnya mengembang saat melihat Arya berpakaian rapi menuju ke garasi.

"Boleh aku menumpang sampai depan Tuan, motorku mogok." ucap gadis itu penuh harap

"Kenapa tidak memesan ojek online atau sejenisnya, maaf aku aku sedang terburu-buru," jawabnya dingin

"Dasar pelit!" cibirnya ketika lelaki itu menolak memberikan tumpangan

Arya berkali-kali mengklakson mobilnya, membuat Luci buru-buru berlari membukakan gerbang rumahnya agar mobil sang Majikan bisa keluar.

"Haish, menyebalkan sekali!" umpat gadis itu kemudian menutup kembali gerbang rumahnya.

"Luci!" teriak Arya menghentikan mobilnya

Seutas senyum terpancar dari wajah gadis itu saat mendengar Arya memanggilnya.

Semoga saja ia berubah pikiran dan terketuk hatinya untuk memberiku tumpangan.

Gadis itu begitu percaya diri membuka pintu mobilnya dan segera duduk di samping Arya.

"Siapa yang menyuruhmu masuk, gue hanya ingin bilang kalau nanti malam akan ada pesta di rumah gue, so kamu harus mencari katering makanan untuk party gue itu," ucap Arya memberikan kartu kreditnya kepada gadis itu

"Carikan katering makanan terbaik, dan jangan mengecewakan aku," imbuhnya

"Untuk berapa orang?" tanya Luci

"Tidak banyak, paling hanya 10 orang,"

"Kalian mau menu makanan lokal atau western?" tanya Luci lagi

"Western donk,"

"Ok, jam berapa partynya?" tanya gadis itu lagi

"Jam sembilan malam,"

"Ok," jawab Luci kemudian mencatat semuanya dan memasukan catatanya kedalam saku celananya.

"Sekarang turun dari mobil gue," ucap Arya membuat Luci segera turun dari mobil itu sembari terus mengeluarkan sumpah serapah kepada pria itu.

"Huft dasar medit, gue doain tuh mobil mogok di tengah jalan atau nyungsep ke selokan,"

Gadis itu berjalan cepat karena jarak antara kediaman Arya dengan gapura residen begitu jauh.

Setelah berjalan selama lima belas menit akhirnya sampai juga di depan gapura komplek.

Cukup lama juga ia menunggu transportasi umum yang melintas di depan perumahan elit itu.

"Maaf, apa anda sedang menunggu seseorang?" tanya seorang lelaki menghampirinya

"Saya sedang menunggu bus atau angkot, tapi kok kayaknya gak ada yang lewat sini ya," sahut Luci

"Memang tidak ada Mbak, kalau kamu mau menunggu angkutan umum ya harus naik ojek dulu ke jalan arteri. Nah di sana baru kamu bisa mendapatkan angkutan umum,"

"Memangnya berapa jauh jarak dari sini ke jalan besar?" tanya Luci

"Lumayanlah sekitar 3 kilometer, kalau naik motor sih 10 menit sampailah,"

"Wah bisa telat nih kalau gue jalan kaki lagi," keluh gadis itu

"Memangnya kamu mau kemana?" tanya lelaki itu

"Mau ke kampus Jayabaya," sahut Luci lirih

"Kalau gitu bareng aja, kebetulan aku juga mau kearah yang sama," ujar lelaki itu

"Wah baik banget masnya, makasih ya,"

"Sama-sama Mbak,"

Wah Masnya baik banget, selain keren dia juga gak pelit kaya si Tejo,

Terpopuler

Comments

Yuli Eka Puji R

Yuli Eka Puji R

si tejo sm luci reinkarnasinya si anu ya thor 🤣😂

2023-01-23

0

Puji Ati

Puji Ati

ketemu pawangnya si tejo

2022-12-18

0

🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈

🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈

mampir lg kk thor

2022-11-07

0

lihat semua
Episodes
1 Asal Mula
2 Tersulut Emosi
3 Majikan Pelit
4 Jangan Ganggu Dia
5 Andaikan kau benar-benar datang
6 Terimakasih sudah menolong ku
7 Terusik
8 Andai saja
9 Purnama Tiba
10 Mendatangi pemakaman
11 Jangan menangis
12 Celah
13 Mencari Wangsit
14 Merindumu
15 Kejutan di Kampus
16 Kebaikan membawa petaka
17 Kebaikan membawa petaka 2
18 Sesuatu Bisa saja terjadi
19 Kamu dan Aku
20 Ketika Maut mengintai
21 Maling
22 Rasa Penasaran Guntur
23 Karma
24 Karma 2
25 Karma 3
26 Menghalau Karma
27 Menghalau Karma 2
28 Gak ada lo gak rame
29 Pesona sang Penakluk
30 Kamar Rahasia
31 Terimakasih sudah menyelamatkan sahabatku
32 Sisi Kelam Leo
33 Kamar Rahasia 2
34 Kamar Rahasia 3
35 Rasa Penasaran Leo
36 Rasa Penasaran Leo 2
37 menunggu sms mu
38 Menghadiri Pesta
39 Masa Lalu
40 Menyelamatkan leo
41 Masa Lalu 2
42 Jati Diri Guntur
43 Dunia begitu sempit
44 Siapa dia???
45 Keluar dari Lukisan
46 Menyelamatkan Luci
47 Kelahiran Balung wangi
48 Aku dan Kamu akan selalu terhubung
49 Hanya Kau Yang Bisa Menyelamatkan Guntur
50 Melacak keberadaan Leo
51 Khawatir
52 Aku melakukannya karena dia
53 Hancur sebelum berkembang
54 Hancur sebelum berkembang jilid 2
55 Keputusan Guntur
56 Semuanya terasa Gelap
57 Pengakuan
58 Pengakuan 2
59 Deal kita jadian
60 Terseret Ombak
61 Penunjuk jalan
62 Membangkitkan Jiwa Leo
63 Mencari Jalan Pulang
64 Ternyata Itu Alasannya
65 Hati yang tertaut
66 Penyesalan
67 Pergulatan dua Saudara
68 Pertemuan
69 Bara dalam sekam
70 Dendam membara
71 Tanda Tanya
72 Perangkap
73 TUMBAL
74 Tumbal 2
75 Dendam dan Sugesti
76 saatnya membalas
77 Mawar Hutan
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Asal Mula
2
Tersulut Emosi
3
Majikan Pelit
4
Jangan Ganggu Dia
5
Andaikan kau benar-benar datang
6
Terimakasih sudah menolong ku
7
Terusik
8
Andai saja
9
Purnama Tiba
10
Mendatangi pemakaman
11
Jangan menangis
12
Celah
13
Mencari Wangsit
14
Merindumu
15
Kejutan di Kampus
16
Kebaikan membawa petaka
17
Kebaikan membawa petaka 2
18
Sesuatu Bisa saja terjadi
19
Kamu dan Aku
20
Ketika Maut mengintai
21
Maling
22
Rasa Penasaran Guntur
23
Karma
24
Karma 2
25
Karma 3
26
Menghalau Karma
27
Menghalau Karma 2
28
Gak ada lo gak rame
29
Pesona sang Penakluk
30
Kamar Rahasia
31
Terimakasih sudah menyelamatkan sahabatku
32
Sisi Kelam Leo
33
Kamar Rahasia 2
34
Kamar Rahasia 3
35
Rasa Penasaran Leo
36
Rasa Penasaran Leo 2
37
menunggu sms mu
38
Menghadiri Pesta
39
Masa Lalu
40
Menyelamatkan leo
41
Masa Lalu 2
42
Jati Diri Guntur
43
Dunia begitu sempit
44
Siapa dia???
45
Keluar dari Lukisan
46
Menyelamatkan Luci
47
Kelahiran Balung wangi
48
Aku dan Kamu akan selalu terhubung
49
Hanya Kau Yang Bisa Menyelamatkan Guntur
50
Melacak keberadaan Leo
51
Khawatir
52
Aku melakukannya karena dia
53
Hancur sebelum berkembang
54
Hancur sebelum berkembang jilid 2
55
Keputusan Guntur
56
Semuanya terasa Gelap
57
Pengakuan
58
Pengakuan 2
59
Deal kita jadian
60
Terseret Ombak
61
Penunjuk jalan
62
Membangkitkan Jiwa Leo
63
Mencari Jalan Pulang
64
Ternyata Itu Alasannya
65
Hati yang tertaut
66
Penyesalan
67
Pergulatan dua Saudara
68
Pertemuan
69
Bara dalam sekam
70
Dendam membara
71
Tanda Tanya
72
Perangkap
73
TUMBAL
74
Tumbal 2
75
Dendam dan Sugesti
76
saatnya membalas
77
Mawar Hutan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!