Rencana

Wajah Zhaohan memerah menahan amarah yang siap meledak kapan saja. Tangannya terkepal dengan lirikan tajam kearah semua orang yang berada di sana, terutama Yun Mingna. Sekilas ia menatap Xin'er yang diam di pojok ruangan bersama Mengshu dengan acuh dan tak memperdulikan emosinya.

"Jadi, yang bersamaku semalaman bukan Xin'er, melainkan Mingna?" tanya Zhaohan kepada semua orang yang berada di ruangan tersebut.

Tuan Xiaoyu membuka suaranya untuk menjelaskan. "Ampuni hamba, Pangeran! Hamba bersalah karena tidak mengetahui apapun tentang ini. Hamba patut dihukum atas kejadian ini." ucap Perdana Mentri dengan penuh sesal.

Zhaohan mendelik sebal atas permohonan maaf Perdana Mentri Yun. Dia sebenarnya sangat membenci Tuan Yun karena memihak Ratu. Rasa bencinya terhadap Perdana Mentri melebihi apapun, sehingga ia merencanakan pertunangan dengan Xin'er supaya Perdana Mentri tunduk dan memihak'nya. Tapi, rencananya harus gagal oleh Mingna malam tadi.

Zhaohan menjadi geram sekali, karena gagal untuk memperalat Xin'er agar bisa membantunya dikemudian hari. Namun, ia tak kan menyerah begitu saja. Dengan seringai licik ia pun berbicara, "Walaupun aku bermalam dengan Mingna, tapi aku akan tetap menikahi Xin'er."

Semua orang membelalakan mata mendengar perkataan Pangeran Zhaohan. Tega sekali dia berkata seperti itu setelah melakukan dengan seorang gadis, tapi mau menikahi gadis lain.

Tuan Xiaoyu mendekat menghadap Pangeran Zhaohan. "Ampun beribu ampun, Yang Mulia. Tapi, tidakkah keputusan ini merugikan Mingna? Dia yang dirugikan dalam hal ini, dan Anda malah tetap akan menikahi Xin'er." kata Perdana Mentri Yun. "Walaupun Xin'er adalah putri kandung hamba dan Mingna putri tiri, tapi kasih sayang saya terhadap keduanya sama. Jadi, saya meminta keadilan untuk Mingna atas nama ayahnya!" jelas Tuan Xiaoyu meminta pertanggungjawaban kepada Zhaohan.

Muning dan Mingna menangis tersedu menunggu jawaban Zhaohan, sedangkan Pangeran itu sendiri tak perduli dengan tangisan kedua wanita tersebut.

"Aku tetap akan menikahi Xin'er. Dan untuk Mingna, karena dia juga tak menyukaiku, maka aku membebaskannya!" ucap Zhaohan santai. "Tapi, aku akan mempertimbangkan lagi setelah kembali ke istana." lanjutnya kemudian.

Sakit hati bukan kepalang. Muning dan Mingna tergugu dalam relung kalbu yang menyakitkan. Sedangkan Tuan Xiaoyu dan Xin'er terdiam tak tahu harus berkata apa. Untuk menolak perkataan Zhaohan, rasanya sangat sulit diutarakan. Namun, Xin'er tak mau jika harus menikah dengan pria brengsek seperti Zhaohan.

"Tunggu, Pangeran!" seru Xin'er menghentikan Zhaohan yang akan beranjak dari duduknya.

Pria itupun menoleh kembali menatap Xin'er yang menatapnya penuh kekesalan. "Ada apa, Nona Keempat? Apa kau keberatan dengan pernikahan kita?" tanya Zhaohan penuh penekanan.

Mendengar pertanyaan Zhaohan dengan nada seperti itu, membuat Xin'er ragu untuk mengutarakan apa yang ingin disampaikannya. Namun jika tak mengungkapkan isi hatinya saat ini, ia akan terjebak lebih jauh bersama pria brengsek ini.

Dengan ragu, Xin'er mendekat kerah Zhaohan. Ayahnya, ibu dan saudari tirinya segera menatap serius padanya dengan perasaan yang sulit diartikan. "Aku tidak akan pernah menerima pernikahan ini sampai kapanpun. Karena ... karena aku ..." sebelum ia mengungkapkannya, Zhaohan terlebih dahulu menyela.

"Apa kau cemburu karena aku bermalam bersama kakakmu, Xin'er?" tanya Zhaohan sambil tersenyum bangga. Dia mengira jika Xin'er tergila-gila padanya sampai menghalangi acara pernikahan ini karena cemburu pada Mingna. Namun ia tak tahu, betapa membencinya Xin'er pada dirinya yang licik itu. "Tenang aja, Xin'er. Walaupun aku pernah bermalam dengan kakakmu, tapi aku tetap menyukaimu." tuturnya lembut.

"Idih, najis. Bilang suka tapi gak tahu gadis yang disukainya itu seperti apa. Dasar perayu ulung, kamu. Jangan pikir, aku akan terbuai oleh pesona mu yang minim itu. Dasar pria licik!" gerutu Xin'er dalam hati. "

"Kau tak bisa seperti itu, Pangeran! Bagaimanapun, aku tetap akan ..." lagi-lagi, Zhaohan menyela ucapannya.

"Aku akan tetap menikah denganmu, bukan Mingna!" ucapnya keukeuh tanpa mau dibantah.

Semua orang terdiam dengan perkataan Zhaohan, termasuk Xin'er.

Gadis itu tak percaya pada keteguhan hati Zhaohan yang tetap berkata akan menikahinya tanpa mau dibantah siapapun. Walaupun, itu menyakiti hati wanita lain.

"Sialan, dia tetap teguh pendirian!"

...💫💫💫...

Plaakkkk

Tamparan keras mendarat tepat di pipi mulus Mingna, yang dilakukan oleh Nyonya Muning. Amarahnya meluap mengingat apa yang terjadi kemarin, dan rencana mereka malah gagal total karena ulah putrinya sendiri yang bersikap sembrono.

"Apakah kau begitu bodoh sampai mau memberikan kehormatan mu pada Pangeran Zhaohan, heh?" bentak Muning dengan rahang yang menegas. "Kau pikir, dengan dirimu menyerahkan tubuh pada pria itu, kau akan dinikahinya dengan hormat? Tidak, Mingna!" hardik ibunya, sebelum kembali berkata. "Kau tak tahu, peraturan kerajaan selalu mengutamakan kesucian. Gadis yang akan dinikahi Pangeran itu harus suci," jelasnya lagi membuat Mingna membelalakkan mata.

"Ma-maksud ibu?" tanya Mingna gugup.

Muning menatap tajam kearah putrinya dengan dada yang bergemuruh. "Susah payah aku menyiapkan rencana ini untuk menghancurkan Xin'er. Jika sudah begini, apa jadinya?" hardik ibunya lagi bertambah kesal. "Ibu terpaksa memohon pada Pangeran Zhaohan untuk menjadikanmu pelayan pribadinya. Bersyukur jika dia mau menjadikanmu salah satu selirnya," lanjutnya kemudian.

Mingna tertunduk memeluk kaki ibunya dengan mengiba. "Bu, maafkan aku!" sesal Mingna. "Sesungguhnya, aku tidak tahu apa yang aku lakukan! Aku tak sadar telah melakukan itu dan pergi ke kamar Xin'er." sanggahnya dengan nada sedih. "Ini semua pasti ulah gadis bodoh itu yang berbuat licik kepadaku," tuduhnya kemudian.

"Bagaimana bisa dia melakukan itu? Bukankah Yuelie bilang jika dia dan Mengshu meminum ramuan itu dihadapannya?" Mingna hanya menggelengkan kepalanya. "Obat itu reaksinya sangat cepat dan pasti Xin'er langsung kelabakan. Tapi, kenapa kamu yang merasakan efeknya, sedangkan Xin'er malah menghilang dari kamarnya?" tanya Muning dengan heran.

Lagi-lagi Mingna menggelengkan kepalanya tak mengerti akan kejadian sesungguhnya. Sejenak ia terdiam mengingat apa yang terjadi sebelumnya, namun tak ada sesuatu yang membuatnya curiga. "Siapa yang membuatku seperti ini? Aku memang menyukai Pangeran Zhaohan, tapi bukan ini yang aku inginkan. Tadinya aku berencana untuk membuat Xin'er hancur dan aku yang menggantikannya menjadi selir, malah aku yang terjerumus. Arrrgghhh, sialan!" gerutu Mingna dalam hati, sampai tangannya mengepal dengan kuat.

Nyonya Muning sekilas menatap putrinya, kemudian melangkah kearah jendela. Dia menelisik setiap ingatan masa lalu tentang dirinya dan Xinwa, ibunya Xin'er. Xinwa seorang teman yang baik, tapi dia tak suka padanya karena Xinwa bernasib baik. Tidak sepertinya, yang selalu sial dalam hidup. Sama seperti putrinya dan Xin'er saat ini, yang hidup dalam perbedaan jauh.

Dia selalu berusaha menyingkirkan Xinwa agar dirinya mempunyai nasib yang lebih baik dari wanita itu. Namun tetap saja, seberapa kuat Muning berusaha menyingkirkan Xinwa, sekuat itu juga nasib baik menghampiri wanita tersebut. Sehingga Muning melenyapkan Xinwa dengan cara yang tak diketahui siapapun. Yaitu, dengan cara guna-guna.

Bagi orang awam atau yang tak percaya takhayul, mungkin mereka tak kan percaya. Namun, bagi sebagian kecil dari masyarakat, ada yang masih percaya tentang hal tersebut. Sehingga, memanfaatkan ketidak tahuan orang tentang hal itu untuk menyakiti orang lain.

Seperti Muning yang tinggal di tempat terpencil. Dia tahu tentang sihir ataupun guna-guna, dan orang yang memiliki ilmu tersebut.

Kepalanya berotasi menghadap putrinya, lalu berkata dengan serius. "Kau ingin menjadi Selir utama, bukan?" tanya Muning dan Mingna mengangguk pasti. "Jika kau ingin menjadi Selir dan menyingkirkan Xin'er, maka kau harus melakukannya!" tutur Muning kemudian.

"Aku akan melakukan apapun, asal Pangeran Zhaohan memilihku sebagai Selirnya. Mau itu Selir utama, Selir kesayangan, ataupun Selir apalah, pokoknya jangan sampai Xin'er yang mendapatkannya!" sahut Mingna bertekad.

Muning memicingkan bibirnya, kemudian memeluk putrinya. "Ini baru putriku. Darahku mengalir di tubuhmu, dan aku yakin akan kemampuanmu!" Mingna tersenyum dengan pujian dari ibunya.

Sementara itu, wajah Muning kembali beralih menatap kearah lukisan Xinwa yang masih terpajang apik di ruang tamu rumah Tuan Xiaoyu. Giginya menggertak melihat senyum manis di bibir Xinwa, yang memperlihatkan kecantikan dari wanita tersebut.

"Yun Xin'er, maaf jika kau harus menyusul ibumu ke neraka. Salahkan takdirmu yang harus lahir dari ibu seperti Xinwa itu. Aku membencinya sampai ke tulang sumsum."

...💦💦💦...

Hallo semua readers! Sebulan penuh kita berpuasa, menahan nafsu dari segalanya. Kini, sudah tiba waktunya kemenangan untuk kita.

Apabila ada salah kata yang terucap, tingkah laku yang di perbuat sekiranya menyakitkan dihati kalian, tolong dimaafkan. Manusia tidak sempurna dan tempatnya salah serta lupa. Karena, kesempurnaan hanya milik ALLAH SWT.

Di hari yang fitri ini, saya segenap keluarga besar, mengucapkan: Minal aidzin walfaidzin, mohon maaf lahir dan batin🙏🙏

Senin-2 Mei-2022 ~

^^^Lien Machan^^^

Terpopuler

Comments

@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡

@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡

ibunya bodoh ya pasti beranak pinak nya juga anak BODOH 😏😏😏

2023-03-05

0

Aniya Faida Azmi

Aniya Faida Azmi

aku heran sma novel ini masa perdana mentri tdk bsa menjaga putri2x??malah membiarkn sja laki2 bermalam d kmar putrix,n membiarkan pangeran seenakx sja berbuat sesukax??klw dibiarkan trus bsa2 perawan di kerejaan xili dihabiskan sama pangeran pertama.n katax xin'er rengkarnasi dari jendral tp bsa2x tdk bsa ngomong apa2 mlah diam sja dgn kputusan pangeran 1

2022-12-02

0

y@y@

y@y@

👍🏻👍🏾👍🏿👍🏾👍🏻

2022-10-22

2

lihat semua
Episodes
1 Pengkhianatan
2 Di kurung
3 Kematian Nyonya Yun
4 Mulai Pembalasan
5 Kedatangan Pangeran Zhaohan
6 Rencana Muning
7 Pria Bertopeng
8 Wanita Itu ...
9 Pangeran Ketiga
10 Salah sasaran
11 Rencana
12 Jadilah Istriku!
13 Undangan Ke Istana
14 Menghadiri Undangan
15 Hukuman
16 Pemilihan Selir
17 Pangeran Buruk Rupa
18 Insiden Kebakaran
19 Perguruan Naga Bayang
20 Mengejek Dengan Benar
21 Jebakan
22 Jatuh Ke Lubang Yang Sama
23 Serangan dadakan
24 Pulang Bersama
25 Penyerangan Bandit
26 Menemukan!
27 Hukuman Penolakan
28 Janji Suci Pernikahan
29 Malam Pertama
30 Malam Pertama(Part 2)
31 Menjadi Teman
32 Hadiah
33 Bertahan Hidup
34 Ketulusan
35 Pertempuran Melawan Pemberontak
36 Terusir dari Istana
37 Menyerahkan diri
38 Alasan Kepergian
39 Mati ditangan musuh
40 Bertemu dengannya
41 Pingsan
42 Merawat pria lain
43 Tak seharusnya
44 Ancaman kemenangan
45 Selalu mengancam
46 Permohonan
47 Bertemu lagi
48 Tantangan Zhaoling
49 Jodoh masa kecil
50 Kebencian Hijin
51 Cemburu
52 Serangan Para Selir
53 Tantangan dari Ibu Suri
54 Menggantikan Posisi
55 Ajakan Pergi
56 Serangan Penyusup
57 Terluka
58 Amarah Pangeran Ketiga
59 Teka-teki Ibu Suri
60 Perjalanan ke Kuil Dewa Angin
61 Terkepung Serigala Hutan
62 Penemuan Mayat
63 Terungkapnya Kebenaran
64 Darah Keturunan
65 Fakta Mengejutkan
66 Fakta Mengejutkan(Part 2)
67 Perampok Bertopeng
68 Mereka datang lagi!
69 Kembalinya Yoona
70 Iblis Kematian
71 Tewasnya Ketiga Jendral
72 Kabar dari Mengshu
73 Jebakan
74 Keyakinan Zhaoling
75 Penyerangan
76 Musuh Kerajaan
77 Tawanan Ibu Suri
78 Tekanan besar
79 Kematian Jendral Hui
80 Fitnah terhadap Zhaoling
81 Besarnya rasa benci
82 Penghentian Keberangkatan
83 Kabur dari pengawasan
84 Pengejaran
85 Perampok Setan Darah
86 Kesedihan Yoona
87 Kematian Tong Sheng
88 Tak Percaya!
89 Makhluk mengerikan
90 Menyelamatkan Yoona
91 Metode Kultivasi
92 Kalah strategi
93 Pertemuan tak terduga
94 Kematian Ming He
95 Kecupan sekilas
96 Penolakan
97 Keadilan Kaisar Zhihu
98 Kultivasi Junior
99 Izin dari seorang Ayah
100 Saling membantu
101 Kesedihan Xin'er
102 Menarik perhatian
103 Penyebab sakitnya Zhaoling
104 Ibu Suri sakit
105 Pulang ke Istana
106 Menemui Ibu Suri
107 Tahanan Ibu Kota
108 Siapa pria itu?
109 Pengkhianatan orang dalam
110 Jurus tingkat tujuh
111 Datangnya pertolongan
112 Awal datangnya bantuan
113 Penolakan Xin'er
114 Kematian Guru Jin
115 Dendam Guru Luo
116 Kematian Jihu
117 Kematian Xin'er (End)
118 Kedatangan Kakek Lon Thong
119 Teka-teki kebenaran
120 Keresahan hati
121 Aku telah kembali
122 Dia adalah dia
123 Menemukanmu
124 Kabar mengejutkan
125 Cerita Nenek Huo
126 Serangan Jantung
127 Pembalasan Yoona
128 Telah berakhir
129 Awal pertemuan
130 Akhir dari segalanya(End)
131 Rilis novel baru
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Pengkhianatan
2
Di kurung
3
Kematian Nyonya Yun
4
Mulai Pembalasan
5
Kedatangan Pangeran Zhaohan
6
Rencana Muning
7
Pria Bertopeng
8
Wanita Itu ...
9
Pangeran Ketiga
10
Salah sasaran
11
Rencana
12
Jadilah Istriku!
13
Undangan Ke Istana
14
Menghadiri Undangan
15
Hukuman
16
Pemilihan Selir
17
Pangeran Buruk Rupa
18
Insiden Kebakaran
19
Perguruan Naga Bayang
20
Mengejek Dengan Benar
21
Jebakan
22
Jatuh Ke Lubang Yang Sama
23
Serangan dadakan
24
Pulang Bersama
25
Penyerangan Bandit
26
Menemukan!
27
Hukuman Penolakan
28
Janji Suci Pernikahan
29
Malam Pertama
30
Malam Pertama(Part 2)
31
Menjadi Teman
32
Hadiah
33
Bertahan Hidup
34
Ketulusan
35
Pertempuran Melawan Pemberontak
36
Terusir dari Istana
37
Menyerahkan diri
38
Alasan Kepergian
39
Mati ditangan musuh
40
Bertemu dengannya
41
Pingsan
42
Merawat pria lain
43
Tak seharusnya
44
Ancaman kemenangan
45
Selalu mengancam
46
Permohonan
47
Bertemu lagi
48
Tantangan Zhaoling
49
Jodoh masa kecil
50
Kebencian Hijin
51
Cemburu
52
Serangan Para Selir
53
Tantangan dari Ibu Suri
54
Menggantikan Posisi
55
Ajakan Pergi
56
Serangan Penyusup
57
Terluka
58
Amarah Pangeran Ketiga
59
Teka-teki Ibu Suri
60
Perjalanan ke Kuil Dewa Angin
61
Terkepung Serigala Hutan
62
Penemuan Mayat
63
Terungkapnya Kebenaran
64
Darah Keturunan
65
Fakta Mengejutkan
66
Fakta Mengejutkan(Part 2)
67
Perampok Bertopeng
68
Mereka datang lagi!
69
Kembalinya Yoona
70
Iblis Kematian
71
Tewasnya Ketiga Jendral
72
Kabar dari Mengshu
73
Jebakan
74
Keyakinan Zhaoling
75
Penyerangan
76
Musuh Kerajaan
77
Tawanan Ibu Suri
78
Tekanan besar
79
Kematian Jendral Hui
80
Fitnah terhadap Zhaoling
81
Besarnya rasa benci
82
Penghentian Keberangkatan
83
Kabur dari pengawasan
84
Pengejaran
85
Perampok Setan Darah
86
Kesedihan Yoona
87
Kematian Tong Sheng
88
Tak Percaya!
89
Makhluk mengerikan
90
Menyelamatkan Yoona
91
Metode Kultivasi
92
Kalah strategi
93
Pertemuan tak terduga
94
Kematian Ming He
95
Kecupan sekilas
96
Penolakan
97
Keadilan Kaisar Zhihu
98
Kultivasi Junior
99
Izin dari seorang Ayah
100
Saling membantu
101
Kesedihan Xin'er
102
Menarik perhatian
103
Penyebab sakitnya Zhaoling
104
Ibu Suri sakit
105
Pulang ke Istana
106
Menemui Ibu Suri
107
Tahanan Ibu Kota
108
Siapa pria itu?
109
Pengkhianatan orang dalam
110
Jurus tingkat tujuh
111
Datangnya pertolongan
112
Awal datangnya bantuan
113
Penolakan Xin'er
114
Kematian Guru Jin
115
Dendam Guru Luo
116
Kematian Jihu
117
Kematian Xin'er (End)
118
Kedatangan Kakek Lon Thong
119
Teka-teki kebenaran
120
Keresahan hati
121
Aku telah kembali
122
Dia adalah dia
123
Menemukanmu
124
Kabar mengejutkan
125
Cerita Nenek Huo
126
Serangan Jantung
127
Pembalasan Yoona
128
Telah berakhir
129
Awal pertemuan
130
Akhir dari segalanya(End)
131
Rilis novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!