Yun Xin'er. Gadis lugu dan polos itu, putri kedua dari pasangan Yun Xiaoyu dan Yun Xinwa. Saat usia sembilan tahun, ibunya meninggal karena sakit keras yang dideritanya. Para tabib mengatakan jika penyakit nyonya Yun tidak bisa disembuhkan, karena penyakit Nyonya Yun bukan penyakit biasa. Dia seperti terkena sihir atau guna-guna, yang mengakibatkan lumpuhnya semua syaraf vitalnya.
Berbagai cara di lakukan oleh perdana mentri Yun demi kesembuhan sang istri. Namun, kondisi ibunya Xin'er semakin bertambah buruk dan tak lama kemudian ia pun meninggal dalam keadaan sakit parah.
Kulit ditubuhnya mengelupas seperti terkena luka bakar, sampai mengeluarkan bau tak sedap. Tak ada yang mau menguburkan jasadnya atau mengurus pemakamannya dengan alasan takut terkena kutukan dari penyihir.
Sehingga, jasad Nyonya Yun dimakamkan oleh perdana mentri sendiri bersama putra sulungnya saja, Yun Xiaolang. Tak ada yang mau mendekati kediaman perdana mentri saat itu, sampai datanglah seorang wanita yang bernama Ji Muning. Ji Muning adalah teman kecil dari ibu Xin'er, dan masih kerabat jauh dari perdana mentri Yun.
Nyonya Muning datang tiba-tiba dengan alasan berbela sungkawa atas meninggalnya nyonya Yun. Dengan wajah teramat sedihnya, dia mendatangi perdana mentri sambil menceritakan kisah tentang dirinya dan mendiang nyonya Yun saat di desanya.
Padahal dia dan ibunya Xin'er itu tak bersahabat dekat, malah bisa di bilang sebagai musuh karena pernah mencintai satu pria yang sama. Pria itu sebenarnya mencintai Xinwa dan begitupun sebaliknya, tetapi karena kelicikan Muning akhirnya pria itu menikahi Muning.
Muning menjebak Gu Heng sehingga mereka melakukan hubungan terlarang pada saat Gu Heng dan Xinwa menjalin hubungan. Akhirnya, Xinwa memutuskan pergi ke kota dan bertemu dengan Yun Xiaoyu. Pada saat itu, Yun Xiaoyu belum menjadi perdana mentri dan masih menjabat sebagai mentri di kerajaan Xili.
Karena kasih sayang yang diberikan Xiaoyu terhadap Xinwa begitu tulus, akhirnya Xinwa pun memutuskan untuk menikah dengan pria tersebut. Mereka di karuniai seorang putra yang tampan dan cerdas bernama Yun Xiaolang. Pernikahan mereka teramat sangat bahagia dengan kehadiran si tampan diantara mereka, ditambah lagi kenaikan jabatan Yun Xiaoyu menjadi perdana mentri.
Yun Xiaoyu diangkat langsung oleh raja Xili, yaitu kaisar Zhu Zihu sebagai perdana mentri kerajaan Xili karena kinerjanya yang bagus serta kemampuannya dalam mengurus tugas negara. Betapa beruntungnya mereka yang mendapatkan kasih sayang dari yang mulia kaisar langsung. Mereka pun di berikan tempat tinggal baru, yaitu paviliun Josheng yang terletak di sebelah utara kota Yongsheon.
Muning yang mendengar kabar pernikahan Xinwa dengan seorang perdana mentri kerajaan Xili, menjadi sangat iri. Dia menyesal telah merebut Gu Heng dari tangan Xinwa, hanya karena ingin membuat Xinwa patah hati. Ternyata, nasib baik lebih memihak Xinwa. Dia dinikahi seorang Perdana Mentri yang kekayaannya jauh diatas Gu Heng yang hanya seorang petani ladang.
Ji Muning pun bertekad merebut kembali apa yang di miliki Xinwa, yaitu suami tampan beserta kekayaannya. Dia membayar seorang tabib untuk membuatkan ramuan pelumpuh syaraf, serta ramuan pembusuk agar Xinwa mati secara perlahan dan dengan mengenaskan.
Gejala penyakit aneh itu terjadi setelah Xinwa melahirkan Xin'er, dan semakin bertambah parah seiring waktu sampai dia menghembuskan nafas terakhir di usia Xin'er sembilan tahun.
Semua orang mengira jika Xinwa terkena sihir, sehingga mereka tak mau mendekatinya dan membantu proses pemakamannya. Akibatnya, kediaman perdana mentri tak pernah terjamah semua orang. Mereka pun mengucilkan putra dan putri serta para pelayan di kediaman perdana mentri tersebut.
Sampai Ji Muning menyatakan bahwa dirinya akan merawat dan membesarkan kedua anak Xinwa karena mimpi di datangi Xinwa. Dalam mimpi, Xinwa menitipkan kedua anaknya pada Muning dan meminta Muning menikah dengan Yun Xiaoyu. Jika mereka menikah, maka kutukan penyihir akan lenyap dari keluarga perdana mentri. Padahal, itu hanyalah karangannya semata agar bisa mendapatkan kedudukan sebagai istri dari perdana mentri Yun.
"Maafkan atas kelancangan hamba, tuan Perdana Mentri! Hamba hanya menyampaikan pesan Xinwa lewat mimpi saja, tidak mengurangi atau melebihkan." Ucapnya sambil menunduk hormat.
Yun Xiaoyu tampak berpikir keras. Di samping dia tak mau mengkhianati cintanya kepada mendiang istri tercinta, namun ia tak mau putra dan putri kecilnya menderita karena di kucilkan masyarakat. Setelah memikirkan matang-matang, perdana mentri Yun pun berkata. "Baiklah. Karena itu pesan mendiang istri saya, mari kita menikah secepatnya! Saya akan memberikan semua fasilitas yang kamu butuhkan dan kamu pun harus merawat kedua anak kami dengan sebaik mungkin. Xiaolang dan Xin'er adalah harta berharga bagi saya, maka kamu harus menjaga dan merawat mereka dengan penuh kasih sayang." Tutur Perdana Mentri Yun dengan tegas.
Muning tampak mengangguk pasrah. Dalam hati dia sangat kegirangan karena merasa telah berhasil mengelabui perdana mentri, serta mengalahkan Xinwa yang telah tiada.
"Sekali lagi kau kalah, Xinwa. Aku tetap pemenang dalam pertarungan kita. Hahaha!" Batin Muning memekik kegirangan. Dia tak sabar ingin hidup sejahtera di kediaman perdana mentri yang semua kebutuhan serba di layani oleh pelayan, tak seperti di rumahnya dulu yang harus melakukan apapun sendiri karena tak memiliki pelayan seperti disini.
Beberapa hari kemudian, mereka melangsungkan pernikahan dan Muning berhasil membuat rakyat kota Yongsheon percaya lagi pada perdana mentri serta mereka pun bersikap seperti biasa kembali. Itu menjadikan perdana mentri Yun yakin akan hilangnya kutukan karena menikahi Ji Muning, janda beranak dua.
Perkataan Muning berbeda dengan apa yang di lakukan. Janjinya dulu kepada perdana mentri Yun untuk menjaga dan merawat kedua anaknya dengan penuh kasih sayang, hanya bohong belaka. Disaat perdana mentri bertugas di kerajaan, kedua anaknya di perlakukan buruk. Mereka di siksa dan di hukum setiap melakukan sedikit kesalahan saja. Bahkan, Muning tega memberikan hukuman cambuk kepada Xin'er kecil sampai gadis itu menderita trauma.
Hari-hari yang dilalui Xiaolang dan Xin'er begitu buruk jika ayah mereka pergi bertugas, mereka akan ditindas oleh ibu serta kakak tiri mereka. Moheng dan Mingna mempunyai sifat seperti ibunya, kasar dan tak berperasaan. Keduanya memperlakukan adik tiri layaknya pelayan rumah.
•
•
"Jadi, benar dugaan ku kalau si nenek lampir itu seorang penyihir buruk rupa!" Seru Xin'er sambil menatap bibi Tangli dan Mengshu.
Bibi Tangli tertawa kecil mendengar nama panggilan untuk Muning. "Sejak kapan kau seberani itu memanggil Nyonya dengan sebutan penyihir buruk rupa? Nenek terkejut dengan dirimu yang sekarang sampai berpikir jika nona keempat bukanlah Xin'er yang nenek asuh dulu, melainkan orang lain." Ucap bibi Tangli terkekeh.
Xin'er terkekeh sambil menggaruk tengkuknya. "Ah, nenek terlalu banyak mikir! Aku tetap Xin'er yang dulu, kesayangan Nenek kok!" Elaknya dengan cengengesan.
"Andai Nenek tahu kalau pemilik tubuh sudah meninggal dan aku bukanlah dirinya. Apakah Nenek masih sayang padaku?" Batin Yoona menatap sendu kearah bibi Tangli.
Namun, suara cempreng pelayan pribadinya membuyarkan lamunan Yoona. "Tapi Mengshu setuju dengan Nona Xin'er. Nyonya dan kedua anaknya itu memang seperti penyihir buruk rupa, baik di luar tapi jelek di dalam. Kita harus segera membuka kedok mereka bertiga!" Kelakar Mengshu dengan penuh semangat.
Xin'er dan bibi Tangli saling menatap sebelum mereka menutup mulutnya menggunakan telapak tangan. "Jika mereka mendengar ocehan mu, apa kamu masih berani bicara besar seperti itu?" Cetus keduanya menggoda Mengshu.
Seketika Mengshu menoleh ke kiri dan kanan, takut ada yang mendengar sambil menutup mulutnya. "Apa ada seseorang di sini yang mendengar ucapan'ku, nona?" Bisiknya penuh hati-hati.
Melihat ekspresi ketakutan Mengshu, seketika Xin'er dan bibi Tangli tertawa lepas. "Ppffttt, hahaha. Aku hanya mengerjai mu, Ashu!" Cetus Xin'er membuat Mengshu cemberut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Endri Yani
kok g nyambung
2023-11-10
0
Dyah Shinta
Bego kok bisa jadi perdana Mentri yah?
2022-11-26
0
Mahi Suwindra
maaf tor.. setau saya kasim itu sudah tidak bisa menikah...
2022-11-10
2