Mingna mengeram kesal kala mengingat perkataan Xin'er sebelum gadis itu pergi dari kamarnya. Tangannya terlihat mengepal dengan raut wajah yang tak enak bila di pandang, serta gigi yang bergemelatukan menahan rasa amarahnya.
"Bagaimana rasa dinginnya kolam ikan itu, kakakku tersayang? Dingin, bukan?" seringai nampak dari wajah Xin'er saat melihat keterkejutan Mingna yang mendengar bisikan di telinganya. "Aku pun merasakan hal yang sama, saat kau mendorongku ke danau. Tapi, aku rasa itu belum setimpal dengan perbuatan mu kepadaku. Walaupun begitu, itu tak masalah. Karena aku orang yang baik hati, aku akan mencicil setiap perbuatan mu padaku tempo dulu." cetusnya masih dengan seringai di wajah, membuat Mingna mengeram kesal.
"Jadi, tentang giok itu adalah kebohongan Xin'er untuk membalas dendam padaku. Selama ini ia berpura-pura tak tahu, hanya untuk mencari kesempatan membalas dendamnya. Awas kau, Xin'er! Akan ku pastikan kau menderita jauh dari yang ku dapatkan," lirihnya sembari mendekap selimut yang membalut tubuhnya.
Tubuh Mingna masih lemah tak berdaya karena terlalu lama berendam dalam air, sampai dia demam. Beruntung hanya demam, tidak sampai seperti Xin'er yang mati mengenaskan dan membuat jiwa Yoona memasuki tubuh lemahnya. Sin Yoona yang mati di medan perang, dihidupkan kembali ke zaman dinasti Zhu di kerajaan Xili. Dia bereinkarnasi menjadi gadis lemah, serta lugu dan polos, yang selalu ditindas Ibu dan kedua kakak tirinya. Yaitu, putri kedua dari seorang Perdana Mentri di kota Yongsheon.
Namun, bukan Yoona namanya jika berdiam diri bila mendapatkan perlakuan buruk tak bisa membalas. Yoona yang bersifat keras dan juga tegas, akan mengubah nasib serta takdir Xin'er yang sekarang. Ditambah, dia di datangi roh Xin'er yang meminta tolong untuk membalaskan dendam yang tak bisa dilakukan olehnya.
Saat dia dikurung, malam harinya roh Xin'er mendatanginya untuk meminta bantuan Yoona agar membalaskan dendam kepada orang-orang yang jahat terhadapnya dan juga keluarganya. Dia menangis dihadapan Yoona, karena dia begitu bodoh dan terlalu percaya pada Ibu dan kakak tirinya, serta Pangeran Zhu Zhaohan yang membuatnya mati karena cinta buta-nya.
Raja neraka menghidupkan kembali jiwa Yoona sebelum Xin'er mengalami kejadian buruk saat dibunuh oleh Pangeran pertama, akibat dia ketahuan meracuni Pangeran ketiga. Xin'er mati karena tenggelam di danau, itupun akibat ulah Mingna yang menjebaknya untuk menaiki sampan yang bocor karena dia tahu bahwa Xin'er tidak bisa berenang dan pasti akan mati di sana. Sehingga, tak ada lagi yang menghalangi cintanya kepada Pangeran Zhaohan.
Pada waktu itu, Mingna yang cemburu karena Pangeran pertama malah memilih bertunangan dengan Xin'er dan berniat menjadikannya selir kesayangan. Matanya menggelap saat mendengar penolakan Pangeran Zhaohan dengan alasan bahwa bakat Xin'er lebih menonjol di bandingkan dirinya. Padahal, tak ada yang menarik dari gadis lugu itu dan semua orang tahu jika Xin'er hanya gadis bodoh yang tak bisa diandalkan.
Tapi, justru itu yang diinginkan Pangeran pertama. Dia memanfaatkan keluguan dari Xin'er untuk merebut tahta kekaisaran dari Pangeran yang lainnya, yaitu putra dari Permaisuri Jian Xia, karena dia hanya seorang putra dari Selir saja.
Hukum kerajaan menyatakan, jika Kaisar meninggal, maka putra sah dari pernikahannya yang akan menggantikan posisinya. Maka dari itu, Pangeran Zhaohan ingin menyingkirkan putra sah dengan meminjam tangan si gadis lugu yang bernama Xin'er.
Xin'er yang tergila-gila dan mengagumi ketampanan Pangeran pertama itu, rela melakukan apapun demi cintanya. Dia sampai meracuni Pangeran ketiga dan mencelakainya, karena permintaan dari Pangeran Zhaohan.
Selain dijatuhi hukuman penjara oleh kerajaan, Xin'er pun dihukum cambuk sebanyak seratus kali. Namun, Pangeran Zhaohan membebaskannya dari penjara. Xin'er sangat senang saat Pangeran Zhaohan menyelamatkannya, tapi dia harus menelan pil pahit dengan pemandangan di depan matanya.
Pangeran Zhaohan sedang bercinta dengan kakak tirinya, yaitu Yun Mingna. Xin'er yang sakit hati, langsung melayangkan pukulan bertubi pada kedua pasangan selingkuhan itu. Namun tak disangka, tubuh Xin'er malah didorong dengan cukup kuat oleh Pangeran Zhaohan sampai membentur meja dengan keras. Tubuhnya yang lemah setelah mendapat hukuman cambuk dari prajurit Xili, kini harus merasakan kerasnya meja kayu jati karena di dorong oleh kekasihnya.
Dengan desisan yang keluar dari mulutnya, Xin'er mencoba berdiri dan menanyakan apa alasan di balik perlakuan kekasihnya. Sekali lagi, dia harus merasakan pahitnya empedu mendengar pengakuan Pangeran Zhaohan langsung dari mulutnya sendiri.
Pangeran Zhaohan membeberkan semua rahasianya pada Xin'er, karena gadis itu sedang sekarat dan tak mungkin untuk gadis lugu itu bertahan dengan kondisinya saat ini.
Betapa hancurnya hati Xin'er saat mendengar pengakuan kekasihnya. Bukannya ia menyesal karena pernah mencintai Pangeran Pertama, tetapi ia menyesal karena tingkah bodohnya yang terlalu percaya dan mau di suruh berbuat jahat.
Setelah Xin'er mati, tubuhnya di lempar dari tebing Guani hingga seluruh tulangnya hancur dan dia mati secara mengenaskan sebagai pemberontak.
"Tolong rubah takdirku, Yoona! Hanya kau yang bisa merubah nasib buruk-ku. Walaupun aku harus mati, aku ingin mati secara terhormat, bukan menjadi seorang pemberontak!" pintanya lirih.
"Tapi, bagaimana aku merubah nasibmu? Kau sudah bertunangan dengan Pangeran Zhaohan, bukan?" tanya Yoona kebingungan.
Xin'er menggelengkan kepalanya sambil tersenyum dan berkata, "Saat ini aku dan Pangeran Zhaohan belum bertunangan. Kami masih dalam proses pendekatan," sahut Xin'er lirih.
Yoona mengangguk paham. "Kalau begitu, aku akan mengikuti alur yang di buat olehnya terlebih dulu, untuk memastikan semua kebenaran setiap perkataan mu. Sehingga, aku bisa mengantisipasi apa yang akan terjadi dikemudian hari." ujar Yoona.
Xin'er tersenyum. "Terima kasih, Yoona! Dengan begitu, aku bisa pergi dengan tenang!"
Setelah mengatakan itu, roh Xin'er menghilang dibalik kabut asap tebal dan hanya meninggalkan Yoona yang termenung sendiri menatap langit-langit kamarnya dengan mata yang baru saja terbuka.
Antara percaya dan tidak! Yoona kini memikirkan ucapan yang terlontar dari mulut si pemilik tubuh aslinya. Dia terus memikirkan cara untuk bisa membuat Xin'er terhindar dari masalah yang akan terjadi dikemudian hari.
Tubuhnya beranjak turun dari ranjang, dengan kaki melangkah mondar-mandir di kamar itu. Tangannya menyentuh dagu, serta otaknya yang berpikir keras. Segala sesuatunya akan terjadi saat dimana Xin'er bertunangan dengan Pangeran Pertama kerajaan Xili. Tapi, sebelum itu terjadi, Yoona harus menghentikannya dengan atau tanpa bantuan siapapun.
"Ya, aku harus menghentikan pertunangan ini. Tapi, apakah Pangeran itu akan menerima penolakan dariku? Bagaimana dengan Tuan Perdana Mentri? Pasti beliau akan kecewa jika putrinya berani membantah?" gumam Yoona masih dengan pikiran semrawutnya.
Dia mengerutkan kening saat matanya menatap sebuah cermin dihadapannya. Wajah itu, adalah wajah asli Yoona. Sejenak, Yoona langsung mengerti dengan apa yang harus dilakukannya. "Jadilah diri sendiri, Sin Yoona!" ucapnya dengan tegas.
•
•
Hari ini kediaman Perdana Mentri di hebohkan dengan kedatangan Pangeran dari kerajaan Xili. Pangeran dengan rupa yang tampan, serta tubuhnya yang kekar, kini mulai berjalan memasuki gerbang kediaman Perdana Mentri.
"Panjang umur, yang mulia Pangeran!" seru semua orang menunduk hormat, saat Pangeran Zhaohan memasuki gerbang utama.
Pangeran tak menjawab apapun. Dia hanya mengangkat tangan sedikit keatas, kemudian menurunkannya lagi. Sikap arogannya itu sesuai dengan wajah dan kepribadiannya.
Perdana Mentri mempersilahkan Zhaohan masuk ke ruang tamu rumahnya. "Silahkan, Yang Mulia Pangeran!" ucapnya sopan dan ramah, namun tetap tak dihiraukan oleh Zhaohan yang langsung masuk kemudian duduk di kursi ruangan tersebut.
Pangeran Zhaohan memang sombong dan angkuh, sehingga tak sedikit orang membencinya. Namun, pria seperti itu malah membuat Xin'er menyukainya. Entah apa yang membuat gadis lugu itu mencintai Pangeran sombong tersebut, yang pasti Xin'er dibutakan oleh tipu muslihatnya.
"Perdana Mentri Yun. Kedatangan ku kali ini, untuk memilih salah satu dari putrimu. Tapi, ku dengar Nona kecil Perdana Mentri mengagumi ku. Jika memang begitu, sekarang juga dia akan di bawa langsung ke istanaku untuk menjadi salah satu selir." ucapnya tanpa basa-basi.
Perdana Mentri Yun segera mendongak karena terkejut. Bagaimana mungkin putri bungsunya menyukai Pangeran angkuh di hadapannya itu?
"Ampuni hamba, Yang mulia Pangeran! Mungkin anda salah mendengar kabar. Putri hamba Xin'er, tidak mungkin selancang itu menyukai Pangeran. Dia masih anak-anak, dan tak pantas untuk bersanding dengan anda yang jauh berada diatas kami, Pangeran. Dia hanya seorang gadis yang lugu dan masih sangat polos," tutur Perdana Mentri dengan menunduk penuh hormat.
Pangeran Zhaohan mengangkat wajahnya penuh amarah. Dia menatap tajam Perdana Mentri Yun di depannya, yang masih menundukkan kepalanya. "Lancang! Apa kau menolak lamaran'ku?" tanya Zhaohan dengan nada tinggi. "Banyak orang tua yang ingin putri mereka dijadikan selir oleh bangsawan. Tapi, kau menolaknya!" hardiknya kemudian.
"Bukan seperti itu, Yang Mulia. Hamba merasa, Xin'er kami memiliki banyak kekurangan. Mungkin, Pangeran juga sudah mendengar kabar tentang banyaknya kekurangan dalam diri Xin'er. Jadi, saya takut akan mengecewakan Pangeran!" jawab Perdana Mentri lirih.
"Justru itu malah bagus. Dengan gadis bodoh seperti Xin'er, aku bisa memperalatnya untuk menguasai tahta Kekaisaran Xili." batin Zhaohan. Seringai jahatnya tak bisa dilihat semua orang. Dengan tatapan yang begitu tajam, Zhaohan berkata lagi. "Panggilkan saja dia. Pantas atau tidak, aku yang akan memutuskannya!" titahnya kepada Perdana Mentri Yun.
Hati Perdana Mentri Yun saat ini sedang ketar-ketir dibuatnya. Bagaimana jika Pangeran itu menyukai putri bungsunya, untuk dijadikan salah satu selirnya?
Bagaimana pun juga, seorang ayah tak kan mau jika putrinya menjadi salah satu wanita penghuni istana Harem. Karena di tempat tersebut, akan ada banyak persaingan. Terlebih lagi, Pangeran Zhaohan sudah memiliki enam orang selir. Perdana Mentri Yun sangat takut, jika Xin'er akan di perlakukan tidak adil di sana. Mengingat, tempramen Zhaohan yang begitu buruk memperlakukan setiap selirnya jika mereka melakukan sedikit kesalahan saja.
"Hamba undur diri untuk memanggilkan Xin'er, Yang Mulia!" ucap Perdana Mentri Yun pamit keluar dari ruang tamu rumahnya.
"Semoga Xin'er tidak dipilih Pangeran Zhaohan. Kalau tidak, maka dia akan sengsara jika bersama dengannya!" Batin Perdana Mentri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡
eyyy bapaknya baik tohhh 😕😕😕
2023-02-16
1
Siti Zubaidah
siapa yang mati jatuh tebing, siapa yang mati lemas dalam tasik?
xin'er?
2022-11-11
2
y@y@
👍🏾👍👍🏼👍👍🏾
2022-10-12
2