Pria Bertopeng

"Mingna, bagaimana jika kita membuat Xin'er mempermalukan dirinya dengan mengirim pria untuknya bersenang-senang? Jadi, saat Pangeran Zhaohan datang ke kamarnya, dia akan langsung menolak Xin'er untuk dijadikan selirnya. Dengan begitu, kau yang akan terpilih!" ucap Muning kepada putrinya dengan bersemangat.

"Apa Ibu yakin, rencana kita akan berhasil?" tanya Mingna pada ibunya.

"Tentu saja!" Dengan penuh keyakinan, Muning mengatakannya. Dia pun menyuruh Mingna memanggil Ghehu untuk pergi ke pasar, dan mencarikan obat terlarang serta dua pria hidung belang.

Mingna pun menyetujui rencana ibunya, demi mendapatkan gelar selir Pangeran Zhaohan dan membuat Xin'er dihukum. Segera rencana ibunya, ia katakan kembali pada pelayan pribadinya sedetil mungkin.

"Tidak. Hamba takut, Nona!" tolak Ghehu langsung kepada nona-nya, saat mendengar permintaan Mingna. "Bagaimana jika Tuan atau Nona Xin'er tahu, bahwa akulah yang dengan sengaja melakukannya?" tanya gadis muda itu dengan penuh ketakutan di wajahnya.

Mingna mengeram sambil melempar tatapan tajamnya, pada pelayan pribadinya. "Kau berani melawan perintahku, heh!" bentak Mingna pada Ghehu. "Aku akan melindungi mu," lanjutnya kemudian.

Ghehu masih ragu dengan perkataan Mingna. Ia menunduk takut dengan tangan gemetar, "hamba tak berani melawan Nona. Tapi, hamba hanya takut akan hukuman dari Tuan!" lirihnya dengan wajah masih menunduk.

"Haish, Ghehu. Kau tidak akan pernah ketahuan, percaya padaku!" ucap Mingna meyakinkan pelayan pribadinya itu. "Lagipula, kau hanya mencarikan obat tidur di pasar gelap dan dua pria hidung belang untuk menghadapku. Setelah itu, kau kembali dan aku yang akan mengurus semuanya!" tutur Mingna lagi.

Ghehu perlahan mengangguk, kemudian berpamitan pergi keluar untuk mencarikan barang dan orang yang dimaksud, sesuai permintaan Nona-nya. Kakinya melangkah gontai, saat melewati beberapa kios di pasar gelap.

Terlihat beberapa kios yang menjual obat terlarang itu tak buka, dan hanya ada beberapa kedai minuman yang buka. Mungkin, hari ini pasar itu sedang libur. Entahlah!

Disaat kebingungan, tak sengaja Ghehu bertemu dengan teman lamanya yang kebetulan lewat di sana. Dia menepuk bahu Ghehu dengan cukup keras, sehingga si empunya terkejut sambil berbalik badan, dan siap melontarkan kata-kata kasar kepada orang tersebut.

Namun, sebelum Ghehu sempat berucap, orang itu mendahuluinya berbicara. "Hei, kau Ghehu bukan! Astaga, aku tak percaya ini. Kau benar-benar Ghehu, teman lamaku!" Seru orang tersebut dengan bersemangat. "Sedang apa kau disini, Ghehu?" tanya-nya kemudian.

Melihat orang tersebut, mata Ghehu berbinar seakan mendapatkan sesuatu yang berharga. "Chibai, syukurlah!" Ghehu memeluk Chibai dengan erat dan kembali menatapnya, setelah melepaskan tubuhnya perlahan. "Kau harus menolongku, Chibai. Aku saat ini sedang membutuhkan bantuan mu," tutur Ghehu pada temannya.

Chibai mengerutkan keningnya, menatap serius dengan penuh pertanyaan di kepalanya. "Kau memerlukan bantuan ku? Tapi, apa yang bisa ku lakukan? Aku hanya seorang pedagang kecil disini, sedangkan kau pelayan di kediaman Perdana Mentri kota Yongsheon!"

"Memangnya dengan begitu, kita tak saling membutuhkan?" tanya Ghehu sedikit sinis. "Dengarkan aku, Chibai. Tolong carikan obat untuk membuat orang lupa diri, dan efeknya sangat kuat. Sehingga, dia menggila bagaikan seorang wanita murahan. Dan ... satu lagi, tolong carikan dua pria hidung belang yang mau dibayar untuk pekerjaan mudah." kata Ghehu melanjutkan ucapannya.

Mendengar permintaan temannya, Chibai menjadi terdiam dan sangat heran. Kenapa Ghehu meminta itu? Apakah dia akan melakukan hal yang tidak-tidak? "Ghehu, aku tahu kamu seorang pelayan di sana. Tapi, jangan mempermalukan dirimu dengan berbuat kotor. Kau tahu, kita orang miskin yang mungkin tak bisa mendapatkan uang dengan mudah. Tapi percayalah, walaupun uang yang di dapat sedikit jumlahnya, yang penting itu dihasilkan dari hal baik!" tutur Chibai menjelaskan.

Ghehu memutar bola matanya malas, setelah mendengar ceramah dari temannya. Dia jadi teringat akan temannya yang lain, yaitu Mengshu. Pelayan pribadi Xin'er, saingan Nona-nya itu. "Percuma aku bicara denganmu. Lebih baik, aku mencari orang lain saja!"

Ia pun melangkah pergi meninggalkan Chibai yang terdiam sambil menatapnya dengan menggelengkan kepala. Seberapa keras Chibai memperingatkan Ghehu, toh dia tak mau mendengarnya.

Disaat Ghehu melangkah cukup jauh dari posisi Chibai, seorang pria desa mengikutinya sampai sebuah gang sempit. Ghehu yang merasa diikuti, lantas bergegas untuk mempercepat langkahnya. Namun, langkahnya tak kalah cepat dari pria tersebut dan akhirnya ia dihadang pria desa tersebut.

"Ma-mau apa kamu?" tanya Ghehu ketakutan.

Pria itu menyeringai dengan memicingkan mata, menatap Ghehu dari atas sampai bawah. "Nona cantik, ku dengar kau mencari sesuatu? Apa betul?" tanya pria itu terus maju.

Ghehu yang ketakutan, terus mundur untuk menjauhi pria dihadapannya itu. "Apa kau menguping pembicaraanku dengan temanku?" tanya Ghehu balik.

Pria itu tersenyum sambil menyentuh ujung bibirnya dan sesekali mengusapnya. "Aku bisa membantu, asalkan ... bayarannya cukup besar!" pinta pria desa itu.

"Apa orang ini bisa dipercaya?" batin Ghehu. "Baiklah. Kalau kau bisa menyelesaikan tugas dari Nona-ku, maka kamu akan mendapat bayaran cukup besar dan hadiah istimewa!" kata Ghehu mengiming-imingi.

Mendengar kata hadiah istimewa, tentu hati pria desa itu sangat senang. Dia pun menyetujui permintaan Ghehu dengan cepat, serta mengajak satu temannya dan tak lupa membawa obat terlarang.

Mereka pergi ke Kediaman Perdana Mentri Yun, dan langsung menemui Nyonya dan Nona Yun. Secara cermat, keduanya mendengarkan perintah Nyonya tanpa ada yang terlewatkan. Walaupun dalam benak mereka bertanya, kenapa seorang ibu setega itu pada anak gadisnya? Tapi, mereka langsung mendengar penjelasan bahwa Xin'er adalah seorang anak tiri, serta penghalang putrinya menuju kesuksesan. Maka dari itu, mereka tak segan lagi dan langsung melaksanakan tugas sesuai permintaan sang Nyonya.

Karena tak mau meninggalkan jejak apapun, Mingna memperdaya pelayan pribadi ayahnya untuk mengantarkan ramuan dan sup herbal ke kamar Xin'er. Mingna berpura-pura, jika Xin'er tahu bahwa dialah yang mengirimnya, maka Xin'er akan langsung menolak kebaikan darinya. Maka dari itu, lebih baik pelayan kepercayaan ayahnya saja yang mengantar, agar Xin'er tak menolak.

Dalam sekali tembak, dua burung akan jatuh. Itulah taktik yang digunakan Mingna saat ini. Bisa membuat Xin'er dihukum dan Pangeran Zhaohan menolaknya, serta mengusir Yuelie dari paviliun Josheng. Alasannya, Mingna tak suka pada Yuelie, karena pelayan itu sangat memegang teguh kesetiaan pada mendiang Nyonya Yun sebelumnya.

"Baiklah, Nona Mingna. Aku akan mengantarkan ini ke kamar Nona Xin'er. Tapi, aku harus meminta izin dulu ke Bibi Tangli, takutnya Bibi Tangli mencari ku!" tutur Yuelie.

"Tidak usah!" sergah Mingna cepat, membuat Yuelie mengerutkan keningnya. "Ma-maksudku, aku sudah meminta izin pada Bibi Tangli. Kau tinggal pergi saja," lanjutnya dengan terbata. "Kau masih mau membantah?" bentaknya kemudian saat melihat Yuelie masih diam di tempatnya.

Walaupun ragu, Yuelie melangkahkan kaki menuju kamar Xin'er dengan nampan di tangannya. "Ada yang aneh. Tapi ... ah sudah lah, mungkin hanya perasaanku saja!" tepis Yuelie.

Dia pun ke kamar Xin'er sesuai permintaan Mingna, dengan bersikap biasa saja. Karena, ia tak tahu apapun mengenai rencana busuk Mingna. Dia pun memaksa Xin'er untuk langsung meminumnya, karena dipengaruhi Mingna bahwa tubuh Xin'er melemah lagi akibat kelelahan. Yuelie tak ingin Xin'er sakit. Bagaimana pun, mereka tumbuh besar bersama saat Nyonya Xinwa masih ada, dan beliau juga menyayangi Yuelie seperti anaknya. Maka sekarang lah waktunya untuk membalas budi, yaitu menjaga Xin'er dengan baik.

Namun, Yoona yang berada di tubuh Xin'er sangat pintar dalam segala hal. Saat aroma menyengat tercium dari sup dan minuman herbal yang Yuelie bawa, ia tahu bahwa ada obat terlarang didalamnya. Xin'er pun berpura-pura meminumnya, dan sengaja memberikan herbal itu pada Mengshu yang langsung meminumnya.

Reaksi obat itu terjadi saat Yuelie pergi, membuat Xin'er memiliki kecurigaan terhadap wanita itu. Tapi, apa motif pelayan setia itu memberikan obat terlarang padanya?

Untuk mengetahuinya, Xin'er berpura-pura pingsan karena ingin tahu, siapa dalang dibalik konspirasi ini.

Terlihat, dua pria masuk ke kamarnya dengan menyeringai. Tangan mereka terulur untuk menyentuh tubuhnya. Namun sebelum tangan mereka menyentuh Xin'er, bogem mentah mendarat di wajah mereka.

Bugh

"Ugghhh," ringis pria tersebut kesakitan dengan tersungkur ke lantai.

Berdiri seorang pria memakai topeng, dengan rambut hitam panjang yang terikat menjuntai, serta pakaian yang serba hitam. Sebuah pedang diarahkan kearah keduanya sambil berkata, "Pergi dari sini, atau aku akan membunuhmu!" ancam pria bertopeng tersebut.

Walaupun wajahnya ditutupi topeng, tapi tatapan matanya begitu tajam dengan aura pembunuh yang sangat kuat. Kedua pria desa itu ketakutan, dengan hanya merasakan aura dinginnya saja.

"Ma-maafkan kami, Tuan! Ka-kami akan pergi!" ucap keduanya, lalu bergegas keluar.

Sepeninggalan keduanya, pria itu memanggil temannya, dan tiba-tiba muncul satu orang pria bertopeng dengan pakaian sama, berlutut dihadapannya. "Iya, Tuan."

"Kita bawa mereka, sebelum ada yang datang!" titah pria itu kepada temannya yang langsung dituruti.

"Baik, Tuan!"

Tubuh Xin'er dan Mengshu dibawa oleh kedua pria bertopeng tersebut. Walaupun Xin'er hanya berpura-pura pingsan, namun ia tak mengejutkan pria bertopeng itu. Ia terus berpura-pura tak sadarkan diri, agar bisa tahu rencana mereka.

"Aku ingin melihat, siapa yang berani bermain-main denganku? Apakah nenek lampir itu yang mengirim mereka?"

Terpopuler

Comments

Machacy

Machacy

Logikanya, emang waktunya cukup utk kepasar mencari obat dan org juga membuat sup??? sementara pangeran sdh berjalan menuju ke kamar Xin er, ada yg bisa jelaskan atau autornya mungkin, kan gak ada yg tau kan rencana pangeran mau ke kamar xin er.

2023-08-20

1

@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡

@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡

dia kayak pahlawan bertopeng nya Sinchan ya 😄😄😄 tiba tiba aza datang nolong tapi siapa ya dia????

2023-02-28

1

princesskay

princesskay

baru ngeh.. ini nama makanan dah nama2nya.. gehu.. cibai 😁 sa ae dah thor

2022-11-24

1

lihat semua
Episodes
1 Pengkhianatan
2 Di kurung
3 Kematian Nyonya Yun
4 Mulai Pembalasan
5 Kedatangan Pangeran Zhaohan
6 Rencana Muning
7 Pria Bertopeng
8 Wanita Itu ...
9 Pangeran Ketiga
10 Salah sasaran
11 Rencana
12 Jadilah Istriku!
13 Undangan Ke Istana
14 Menghadiri Undangan
15 Hukuman
16 Pemilihan Selir
17 Pangeran Buruk Rupa
18 Insiden Kebakaran
19 Perguruan Naga Bayang
20 Mengejek Dengan Benar
21 Jebakan
22 Jatuh Ke Lubang Yang Sama
23 Serangan dadakan
24 Pulang Bersama
25 Penyerangan Bandit
26 Menemukan!
27 Hukuman Penolakan
28 Janji Suci Pernikahan
29 Malam Pertama
30 Malam Pertama(Part 2)
31 Menjadi Teman
32 Hadiah
33 Bertahan Hidup
34 Ketulusan
35 Pertempuran Melawan Pemberontak
36 Terusir dari Istana
37 Menyerahkan diri
38 Alasan Kepergian
39 Mati ditangan musuh
40 Bertemu dengannya
41 Pingsan
42 Merawat pria lain
43 Tak seharusnya
44 Ancaman kemenangan
45 Selalu mengancam
46 Permohonan
47 Bertemu lagi
48 Tantangan Zhaoling
49 Jodoh masa kecil
50 Kebencian Hijin
51 Cemburu
52 Serangan Para Selir
53 Tantangan dari Ibu Suri
54 Menggantikan Posisi
55 Ajakan Pergi
56 Serangan Penyusup
57 Terluka
58 Amarah Pangeran Ketiga
59 Teka-teki Ibu Suri
60 Perjalanan ke Kuil Dewa Angin
61 Terkepung Serigala Hutan
62 Penemuan Mayat
63 Terungkapnya Kebenaran
64 Darah Keturunan
65 Fakta Mengejutkan
66 Fakta Mengejutkan(Part 2)
67 Perampok Bertopeng
68 Mereka datang lagi!
69 Kembalinya Yoona
70 Iblis Kematian
71 Tewasnya Ketiga Jendral
72 Kabar dari Mengshu
73 Jebakan
74 Keyakinan Zhaoling
75 Penyerangan
76 Musuh Kerajaan
77 Tawanan Ibu Suri
78 Tekanan besar
79 Kematian Jendral Hui
80 Fitnah terhadap Zhaoling
81 Besarnya rasa benci
82 Penghentian Keberangkatan
83 Kabur dari pengawasan
84 Pengejaran
85 Perampok Setan Darah
86 Kesedihan Yoona
87 Kematian Tong Sheng
88 Tak Percaya!
89 Makhluk mengerikan
90 Menyelamatkan Yoona
91 Metode Kultivasi
92 Kalah strategi
93 Pertemuan tak terduga
94 Kematian Ming He
95 Kecupan sekilas
96 Penolakan
97 Keadilan Kaisar Zhihu
98 Kultivasi Junior
99 Izin dari seorang Ayah
100 Saling membantu
101 Kesedihan Xin'er
102 Menarik perhatian
103 Penyebab sakitnya Zhaoling
104 Ibu Suri sakit
105 Pulang ke Istana
106 Menemui Ibu Suri
107 Tahanan Ibu Kota
108 Siapa pria itu?
109 Pengkhianatan orang dalam
110 Jurus tingkat tujuh
111 Datangnya pertolongan
112 Awal datangnya bantuan
113 Penolakan Xin'er
114 Kematian Guru Jin
115 Dendam Guru Luo
116 Kematian Jihu
117 Kematian Xin'er (End)
118 Kedatangan Kakek Lon Thong
119 Teka-teki kebenaran
120 Keresahan hati
121 Aku telah kembali
122 Dia adalah dia
123 Menemukanmu
124 Kabar mengejutkan
125 Cerita Nenek Huo
126 Serangan Jantung
127 Pembalasan Yoona
128 Telah berakhir
129 Awal pertemuan
130 Akhir dari segalanya(End)
131 Rilis novel baru
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Pengkhianatan
2
Di kurung
3
Kematian Nyonya Yun
4
Mulai Pembalasan
5
Kedatangan Pangeran Zhaohan
6
Rencana Muning
7
Pria Bertopeng
8
Wanita Itu ...
9
Pangeran Ketiga
10
Salah sasaran
11
Rencana
12
Jadilah Istriku!
13
Undangan Ke Istana
14
Menghadiri Undangan
15
Hukuman
16
Pemilihan Selir
17
Pangeran Buruk Rupa
18
Insiden Kebakaran
19
Perguruan Naga Bayang
20
Mengejek Dengan Benar
21
Jebakan
22
Jatuh Ke Lubang Yang Sama
23
Serangan dadakan
24
Pulang Bersama
25
Penyerangan Bandit
26
Menemukan!
27
Hukuman Penolakan
28
Janji Suci Pernikahan
29
Malam Pertama
30
Malam Pertama(Part 2)
31
Menjadi Teman
32
Hadiah
33
Bertahan Hidup
34
Ketulusan
35
Pertempuran Melawan Pemberontak
36
Terusir dari Istana
37
Menyerahkan diri
38
Alasan Kepergian
39
Mati ditangan musuh
40
Bertemu dengannya
41
Pingsan
42
Merawat pria lain
43
Tak seharusnya
44
Ancaman kemenangan
45
Selalu mengancam
46
Permohonan
47
Bertemu lagi
48
Tantangan Zhaoling
49
Jodoh masa kecil
50
Kebencian Hijin
51
Cemburu
52
Serangan Para Selir
53
Tantangan dari Ibu Suri
54
Menggantikan Posisi
55
Ajakan Pergi
56
Serangan Penyusup
57
Terluka
58
Amarah Pangeran Ketiga
59
Teka-teki Ibu Suri
60
Perjalanan ke Kuil Dewa Angin
61
Terkepung Serigala Hutan
62
Penemuan Mayat
63
Terungkapnya Kebenaran
64
Darah Keturunan
65
Fakta Mengejutkan
66
Fakta Mengejutkan(Part 2)
67
Perampok Bertopeng
68
Mereka datang lagi!
69
Kembalinya Yoona
70
Iblis Kematian
71
Tewasnya Ketiga Jendral
72
Kabar dari Mengshu
73
Jebakan
74
Keyakinan Zhaoling
75
Penyerangan
76
Musuh Kerajaan
77
Tawanan Ibu Suri
78
Tekanan besar
79
Kematian Jendral Hui
80
Fitnah terhadap Zhaoling
81
Besarnya rasa benci
82
Penghentian Keberangkatan
83
Kabur dari pengawasan
84
Pengejaran
85
Perampok Setan Darah
86
Kesedihan Yoona
87
Kematian Tong Sheng
88
Tak Percaya!
89
Makhluk mengerikan
90
Menyelamatkan Yoona
91
Metode Kultivasi
92
Kalah strategi
93
Pertemuan tak terduga
94
Kematian Ming He
95
Kecupan sekilas
96
Penolakan
97
Keadilan Kaisar Zhihu
98
Kultivasi Junior
99
Izin dari seorang Ayah
100
Saling membantu
101
Kesedihan Xin'er
102
Menarik perhatian
103
Penyebab sakitnya Zhaoling
104
Ibu Suri sakit
105
Pulang ke Istana
106
Menemui Ibu Suri
107
Tahanan Ibu Kota
108
Siapa pria itu?
109
Pengkhianatan orang dalam
110
Jurus tingkat tujuh
111
Datangnya pertolongan
112
Awal datangnya bantuan
113
Penolakan Xin'er
114
Kematian Guru Jin
115
Dendam Guru Luo
116
Kematian Jihu
117
Kematian Xin'er (End)
118
Kedatangan Kakek Lon Thong
119
Teka-teki kebenaran
120
Keresahan hati
121
Aku telah kembali
122
Dia adalah dia
123
Menemukanmu
124
Kabar mengejutkan
125
Cerita Nenek Huo
126
Serangan Jantung
127
Pembalasan Yoona
128
Telah berakhir
129
Awal pertemuan
130
Akhir dari segalanya(End)
131
Rilis novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!