Mendengar ucapan pria bertopeng dihadapannya, Xin'er meringis namun tetap acuh tak mau mengakuinya. Tapi, sebaliknya. Pria bertopeng ini justru semakin gencar untuk menggodanya.
"Bagaimana Nona Muda Yun? Apa kamu sudah mengingat kejadian minggu lalu?" tanya pria ini dengan seringai di bibirnya.
"Oh, begitu ya. Aku lupa," ucap Xin'er sambil cengengesan karena ia merasa tak bisa mengelak.
Pria itu menarik tangan Xin'er menjauh dari Mengshu, membuat si empunya terkejut sampai melirik tangan yang ditarik. "Hei, kamu mau bawa aku kemana?" tanya Xin'er sedikit berteriak.
Sekilas pria itu hanya menoleh, kemudian menatap kembali ke depan sambil berkata. "Tak usah banyak bertanya! Cukup ikuti saja langkahku," sahutnya santai.
Xin'er hanya bisa menghela nafas panjang mendengar perkataan pria gila ini. Dia tak bisa membantah atau memberontak lagi, karena takut pria ini akan melakukan sesuai perkataannya dulu jika Xin'er melawan. Yaitu, menciumnya di hadapan semua orang.
Sedangkan Mengshu yang melihat Nona-nya dibawa pria asing tersebut, menjadi khawatir dan panik. Bergegas ia mengejar keduanya namun tak bisa, karena pria itu segera menaiki kuda dan membawa serta Xin'er bersamanya.
"Hiya," hentakan kaki si pria di tubuh kuda, membuat hewan itu berlari dengan kencang membelah jalanan pusat kota Yongsheon.
Mengshu yang berusaha mengejar pun tak bisa mengejarnya, karena kuda itu berlari dengan cepat. "Nona, tunggu!"
"Jangan khawatirkan aku, Ashu. Pulanglah!" teriaknya sambil melambaikan tangan kearah Mengshu.
Xin'er hanya melihat lesu kearah Mengshu, karena dia tak bisa melakukan apapun. Dia saat ini pasrah dibawa oleh pria bertopeng ini, dan berpura-pura lemah dihadapannya.
Padahal jika dia mau, dia bisa melawan pria ini dengan kekuatannya. Namun, ia tak mau menunjukan kekuatannya dihadapan sembarang orang, agar tak ada yang memanfaatkannya dikemudian hari. Seperti Xin'er yang bodoh dan polos. Banyak orang yang ingin memanfaatkan kepolosan gadis ini, termasuk Pangeran Zhaohan.
Sedangkan Xin'er yang sekarang, dia pun tak mau menunjukan kehebatan dihadapan pria asing ini karena dia belum tahu tujuan pria ini yang ingin menjadikannya istri. Apakah dia ini musuh dari keluarganya dan juga kerajaan? Atau, dia hanya pria gila yang asal bicara karena terpesona dengan kecantikannya?
Ah, entahlah!
Setelah cukup lama menunggangi kuda, akhirnya mereka tiba disebuah tempat. Bukit dibelakang kota Yongsheon sangat indah pemandangannya, udaranya pun masih segar.
Dari atas sini, nampak sekali bangunan rumah-rumah yang berjejer apik terlihat indah menghiasi ibukota dan sekitaran desa. Walaupun daerah pedesaan masih banyak gubuk-gubuk kecil dengan atap jerami, namun bangunan seperti itu adalah ciri khas pedesaan di daerah tersebut.
Pria itu turun dari kuda nya, kemudian mengulurkan tangan meraih tangan Xin'er, dan membantunya untuk turun dari kuda. Walaupun sedikit keraguan dihati, tapi Xin'er tetap menerima uluran tangan pria bertopeng tersebut. Keduanya duduk diatas rerumputan yang hijau, dengan pandangan menatap lurus ke depan.
Xin'er melirik sekilas wajah pria itu yang tetap fokus menatap lurus tanpa berniat memalingkannya. Dia memberengut kesal karena merasa diabaikan, setelah mereka sampai di tempat itu.
"Jika tak mau bicara, lebih baik pulang saja!" ujar Xin'er seraya berdiri.
Tapi, pria itu menarik tangan Xin'er tanpa menoleh sedikitpun. "Apa yang kau lihat dari Zhaohan?" Xin'er mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan aneh pria itu. "Apa dia sangat baik, sampai kau menerima dia dan menolak diriku?" tanya-nya lagi membuat Xin'er semakin bingung.
Tapi kali ini, Xin'er bisa melihat wajah serius dari pria dihadapannya tersebut. Dia menautkan alisnya sambil berkata, "Maksudmu apa? Aku gak ngerti!"
Pria itu menarik salah satu sudut bibirnya, kemudian melepaskan tangan Xin'er yang sempat digenggamnya tadi. "Apa kau menyukai Zhaohan?"
Xin'er kembali menatap dengan bingung. "Dari tadi bicaramu itu aneh, membuatku pusing." gerutunya kesal. "Aku sama Pangeran Zhaohan tidak ada hubungan apapun! Apa kau percaya pada kabar burung? Cih," Kemudian, Xin'er menjelaskan seluruh kejadian secara terperinci.
Sikap Xin'er saat ini seperti seorang istri yang menjelaskan kepada suaminya, bahwa dia tak berselingkuh. Pria bertopeng kembali tersenyum. Kali ini, dia sangat senang karena Xin'er meyakinkannya.
"Jadi, kalian tidak ada hubungan? Dia kan seorang Pangeran pertama dari kerajaan besar. Apa kau takkan menyesal karena telah menolaknya?" tanya pria bertopeng.
"Tentu saja. Lagipula, untuk apa aku berhubungan dengan pria seperti itu? Membuatku kesal saja!" jawab Xin'er dengan yakin. "Walaupun dia seorang Raja sekalipun , aku takkan mau menjadi selir ke-tujuh! Yang pertama saja aku takkan sudi, apalagi yang kesekian. Haish, gak kebayang!" lanjutnya kemudian.
Pria bertopeng langsung berdiri dan mendekap tubuh Xin'er dari belakang, sambil mengecup pipinya. "Kalau aku yang menyatakan cinta padamu, apa kau akan menerimaku?"
Mendapat perlakuan seperti itu, Xin'er meronta berusaha melepaskan diri sambil berteriak. "Aku juga tak kan mau menerima pria mesum sepertimu. Dasar pria gila. Lepaskan aku!"
Pria bertopeng tak bergeming, dan semakin mempererat pelukannya. "Jika kau meronta terus, maka sesuatu akan terjadi saat ini juga!" bisik nya lirih tepat ditelinga Xin'er, membuat gadis itu menoleh.
"Apa maksudmu?"
Pria itu kembali mendekatkan bibirnya ditelinga Xin'er dan berbisik. "Tongkat sakti ku sekarang berdiri tegak karena ulah mu, Nona Yun!"
Mata Xin'er membulat sempurna, mendengar ucapan pria bertopeng. "Dasar mesum!" teriaknya keras, membuat si pria tergelak dibuatnya.
"Hahaha!"
...💫💫💫...
Kediaman Perdana Mentri Yun
Malam semakin larut, namun Xin'er tak bisa menutup matanya. Dia terus memikirkan pertemuannya bersama pria bertopeng tadi siang. Walaupun ia tak mengakuinya, tapi saat ini Xin'er benar-benar dibuat penasaran dengan pria bertopeng itu.
Apa hubungan dia dengan Pangeran Zhaohan? Mengapa pria itu seperti membenci Pangeran Pertama Kerajaan Xili itu?
Pertanyaan itu terus berputar dipikiran Xin'er saat ini. Dia sampai tak bisa tidur karena memikirkannya. Terlebih lagi, pria itu ingin menunjukan sesuatu dan juga mengajaknya ke Istana. Bukankah itu berlebihan?
Xin'er beranjak dari tempat tidurnya, dan mulai berjalan menuju jendela. Dibukanya jendela yang terbuat dari kayu tersebut secara perlahan, kemudian matanya menatap ke langit yang berhiaskan cahaya rembulan. Pemandangan yang menyejukkan hati, menurut Xin'er.
Kembali pikirannya terisi semua pertanyaan yang tak ia ketahui jawabannya. Pasalnya, tak ada ingatan Xin'er yang tertinggal di memori otaknya. Sehingga, Yoona sangat kebingungan dibuatnya.
"Siapa Zhaoling itu? Apa dia seorang yang hebat didalam istana? Berani benar dia mengajak seseorang untuk masuk kedalam istana?" tanya Xin'er pada dirinya sendiri.
Zhaoling adalah nama dari pria bertopeng itu. Dia yang mengatakannya pada saat mereka berpisah didepan gerbang Paviliun Josheng, yaitu kediaman Perdana Mentri.
"Ingat untuk datang besok ke pertemuan anggota kerajaan bersama keluargamu! Akan ada sesuatu yang menarik di sana," ucap pria itu. "Dan satu hal lagi yang harus kau ingat, namaku ... Zhaoling. Cari aku sesampainya di sana!" lanjutnya kemudian sebelum pergi dari rumah Perdana Mentri.
Ya, Zhaoling mengantarkan Xin'er kembali ke rumahnya agar keluarganya tidak khawatir. Namun ia tak tahu, bahwa ada beberapa orang yang tak menginginkan Xin'er kembali.
Helaan nafas terdengar berat dari mulut Xin'er. Rasa penasaran terus menari dipikirannya. Ayahnya memang menerima undangan dari kerajaan, untuk menghadiri acara pertemuan anggota kerajaan. Tapi ia tak berniat sama sekali untuk ikut, karena merasa tak tertarik dengan pesta besar. Terlebih lagi yang diadakan di Istana, pasti dia harus menjaga sikap selama berada di sana. Benar-benar membosankan, pikir Xin'er.
Tapi kali ini, ia harus pergi ke Istana karena ucapan pria bertopeng yang bernama Zhaoling ini. Entah mengapa, rasa penasaran begitu besar mendominasi pikirannya.
Apa yang akan terjadi di sana? Apa akan ada pertunjukan seru yang membuat dirinya senang? Ataukah ...
"Baiklah, besok aku akan ikut dengan keluargaku ke Istana. Kita lihat, pertunjukan apa yang akan di pertontonkan oleh si pria gila itu! Apa dia akan membuka topengnya?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡
aku juga jadi ikut penasaran nih 😁😁😁
2023-03-05
0
y@y@
👍🏾👍🏻👍🏿👍🏻👍🏾
2022-10-22
2
Bang Moel
thor nm pelayan yoona ganti dong thor jgn ashu
mpuus aja biar lucu😄😄😄
semangat thor sejauh ini aku suka karyamu
2022-07-24
2