Panglima Perang Kerajaan Xili

Panglima Perang Kerajaan Xili

Pengkhianatan

Braakkk

Tubuh gadis itu membentur meja dengan keras, mengakibatkan luka yang cukup serius di bagian kepala karena di dorong kencang.

"Aakkkhhh," ringisan terdengar dari mulut kecilnya dengan tangan memegangi kepala yang terasa nyeri.

Wajahnya mendongak lemah, menatap kedua pasangan selingkuhan di hadapannya. Dia masih tak percaya jika pria yang di cintai-nya ternyata tega berkhianat dengan menjalin hubungan bersama kakak tirinya.

"Ke-kenapa? Kenapa kalian lakukan ini padaku?" Tanya gadis itu lirih. Dia masih penasaran ingin mengetahui apa alasan mereka melakukan itu kepadanya.

Pria itu maju mendekat ke arahnya dan mengulurkan tangan mencengkram wajah si gadis dengan cukup kuat, sehingga membuatnya meringis kesakitan.

Terlihat bibir gadis itu mendesis menahan sakit, karena cengkraman kuat di kedua pipinya yang di lakukan pria pujaannya. Pria itu berdiri dan menarik tangan wanitanya, serta merangkul pinggang rampingnya dengan mesra.

"Kau ingin tahu apa alasannya? Mudah. Kau lihat, penampilan kakakmu sangat berbeda jauh denganmu. Dia cantik, pandai, berbakat, dan yang pasti ... mau melayaniku di ranjang. Dia juga selalu menuruti apa yang aku perintahkan. Tidak sepertimu, sudah jelek, bodoh, dan selalu menolak jika ku sentuh. Apa aku pantas mempertahankan mu di sisiku?"

Ucapan pria itu sangat menusuk di hati. Tega sekali dia berbicara seperti ini padanya. Sedangkan, mereka telah bertunangan.

Gadis itu berusaha berdiri, namun tetap tak bisa karena tulang punggungnya yang patah akibat terbanting cukup keras. "A-aku sudah setia padamu, pangeran. Kau menyuruhku untuk meracuni pangeran ke tiga pun, aku melakukannya. Aku mempertaruhkan nyawa demi melaksanakan tugas darimu, tapi kau membalas ini padaku!" Desisnya lirih.

Pria itu menarik sudut bibirnya, sambil menggelengkan kepala. "Justru itu. Karena kau bodoh, makanya aku manfaatkan untuk membunuh adik ke-tiga. Kau tahu kenapa? Karena aku tak ingin mengotori tanganku yang suci ini." Ucapnya dengan mengelus tangannya sendiri sambil tersenyum licik. "Jika kau masih hidup, pasti kau akan membocorkan rahasia ini pada mereka. Jadi, sebelum kau tertangkap, lebih baik aku membunuhmu. Bukan masalah jika kau tertangkap, karena kau akan di temukan dalam keadaan menjadi mayat. Siapa yang akan mengintrogasi mayat? Hahaha," sahutnya dengan tergelak cukup keras.

Jika di bilang bodoh, dia memang sangat bodoh dan juga lemah. Sehingga, tak menyadari akan pengkhianatan kedua pasangan tak tahu diri ini. Mungkin karena tertutup cinta palsu pangeran pertama, dia menjadi buta segalanya.

"Jika aku yang langsung membunuhnya, maka gelar putra mahkota akan langsung di berikan pada pangeran ke-tiga sebagai ahli waris yang sah dari ratu. Walaupun aku putra pertama, namun aku hanya seorang anak dari selir. Kaisar pasti memilih pangeran Zhu Zhaoling sebagai penerus tahta. Maka, aku akan tersingkirkan." Lanjutnya menatap serius gadis di hadapannya dengan tatapan mencemooh.

Setelah berkata, pangeran pertama langsung menendang tubuh gadis lemah yang sedang sekarat itu sampai terpental cukup jauh. Dia menyuruh para pengawalnya untuk memasukan tubuhnya kedalam karung, kemudian menyeretnya keluar untuk di buang ke jurang kematian.

Sementara wanita di samping pangeran pertama, yaitu kakak tiri si gadis hanya tersenyum senang. Akhirnya, penghalang cintanya telah di singkirkan oleh pangeran langsung tanpa dia turun tangan.

"Terimalah nasib sialmu, Yun Xin'er. Aku sudah memperingatkan mu untuk menjauhi pangeran Zhu Zhaohan, ternyata kau tak mau mendengarnya. Jangan salahkan aku tak berbelas kasih padamu!" Gumam Mingna.

Para pengawal pangeran Zhaohan menggendong tubuh Xin'er sampai tebing Guani. Tebing curam dengan dasar tak terlihat itu sering di sebut juga dengan jurang kematian. Tempat itu adalah tempat untuk mengeksekusi para pemberontak ataupun musuh yang tertangkap setelah diintrogasi.

Dengan kesadaran yang sangat sedikit, Xin'er berusaha memberontak saat di dalam karung tersebut. Namun apalah daya, tubuhnya yang sudah lemah kehabisan banyak darah membuat ia perlahan memejamkan mata hingga ajal menjemputnya.

Karung berisikan tubuh Xin'er di turunkan secara kasar oleh mereka. Ikatannya pun di lepas untuk melihat Xin'er yang terakhir kalinya. Mereka penasaran rupa gadis yang akan di buang oleh mereka atas dasar titah sang pangeran.

Saat di buka, wajah cantik Xin'er terlihat jelas namun sangat pucat karena telah menghembuskan nafas terakhirnya. Ya, dia sudah mati karena kehabisan oksigen saat berada dalam karung. Di tambah, kepalanya yang terluka cukup parah sehingga dia tak mampu bertahan lebih lama.

"Sudah mati, kah? Yah, sayang sekali. Padahal, barusan dia masih memberontak." Sahut salah satunya.

"Nona secantik ini sayang sekali harus mati mengenaskan. Andai saja dia masih hidup, kita bisa bersenang-senang dulu dengannya." Timpal yang lainnya sambil terkekeh.

"Ya sudah, ayo kita lempar dia ke jurang sesuai perintah pangeran! Kita harus pergi dari sini setelah menyelesaikan tugas yang pangeran berikan sebelum ada yang datang!" Seru kedua pengawal tersebut.

Mereka pun mengangkat dan mengayunkan tubuh Xin'er, kemudian melemparnya ke bawah tebing Guani. Jurang kematian dengan kedalaman ratusan meter itu sudah menelan banyak korban. Dapat di pastikan tak ada yang selamat jika terjatuh ke dasar jurang. Kini, gadis lugu itu pun menjadi korban dari kekejaman tebing curam tersebut.

SHUUUTTT

Tubuh Xin'er meluncur ke bawah dan jatuh cukup kencang di dasar jurang tersebut.

BRUUKKKK

Setelah memastikannya, mereka pun bergegas pergi meninggalkan tebing Guani sebelum ada yang melihat.

Darah segar keluar dari sekujur tubuhnya dengan di barengi hancurnya seluruh tulang di tubuhnya.

"Jika aku di beri kesempatan hidup, maka aku akan membalas semua perbuatan mereka. Menjadi hantu ataupun seekor binatang, aku pasti akan membunuh mereka semua dengan tanganku sendiri."

• • • • •

HAAHHH

Seorang gadis terbangun dari tidur panjangnya. Dia terduduk dengan nafas terengah seperti habis lari maraton.

"Nona ... Nona keempat sudah sadar. Syukurlah!" Seorang gadis muda langsung berhambur memeluk erat tubuh gadis itu dengan riang gembira.

Si gadis terhenyak akan perlakuan gadis muda yang sedang memeluknya. Dia juga sampai bengong menatap dua orang di hadapannya, serta ruangan dimana ia berada saat ini. Sebuah ruangan dengan dekorasi jaman dulu, serta pakaian yang mereka pakai sangat aneh.

Perlahan gadis itu mendorong pelan tubuh gadis yang sedang memeluknya. "Siapa kamu dan juga mereka? Kenapa aku berada di sini? Tempat apa ini?"

Semua orang mengerutkan kening mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut gadis itu. "Apa maksud pertanyaan nona? Apa nona tak ingat siapa aku?" Tanya gadis itu dengan wajah sedihnya. "Nona, Mengshu ini pelayan pribadi nona. Ini tabib Jang, tabib yang merawat nona. Itu bibi Tangli, kepala pelayan di kediaman perdana mentri ini." Jelas gadis yang bernama Mengshu.

Bibi Tangli mendekat. "Nona keempat paling dekat dengan hamba. Selalu manggil hamba dengan sebutan nenek," sahut wanita tua yang usianya hampir enam puluh itu.

Gadis yang di panggil nona keempat itu tampak mengangguk. "Lalu, siapa aku? Kenapa kalian memanggilku nona keempat?" Tanya-nya masih bingung.

Mereka menatap dengan serius, kemudian saling memandang. "Apa nona hilang ingatan?" Tanya Mengshu dan bibi Tangli pada tabib Jang. "Tapi, bukankah nona hanya terjatuh ke danau?"

"Saya juga tidak mengerti kenapa nona keempat seperti ini. Tapi saya memastikan, dia tidak hilang ingatan!" Ujar tabib Jang tampak bingung.

Terpopuler

Comments

@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡

@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡

hai thorrr aku mampir nih nyimak!!!

2023-02-04

2

Aya Vivemyangel

Aya Vivemyangel

Mampir baca 🌷

2022-12-16

1

y@y@

y@y@

🔥👍🏼👍🏻👍🏼🔥

2022-11-23

1

lihat semua
Episodes
1 Pengkhianatan
2 Di kurung
3 Kematian Nyonya Yun
4 Mulai Pembalasan
5 Kedatangan Pangeran Zhaohan
6 Rencana Muning
7 Pria Bertopeng
8 Wanita Itu ...
9 Pangeran Ketiga
10 Salah sasaran
11 Rencana
12 Jadilah Istriku!
13 Undangan Ke Istana
14 Menghadiri Undangan
15 Hukuman
16 Pemilihan Selir
17 Pangeran Buruk Rupa
18 Insiden Kebakaran
19 Perguruan Naga Bayang
20 Mengejek Dengan Benar
21 Jebakan
22 Jatuh Ke Lubang Yang Sama
23 Serangan dadakan
24 Pulang Bersama
25 Penyerangan Bandit
26 Menemukan!
27 Hukuman Penolakan
28 Janji Suci Pernikahan
29 Malam Pertama
30 Malam Pertama(Part 2)
31 Menjadi Teman
32 Hadiah
33 Bertahan Hidup
34 Ketulusan
35 Pertempuran Melawan Pemberontak
36 Terusir dari Istana
37 Menyerahkan diri
38 Alasan Kepergian
39 Mati ditangan musuh
40 Bertemu dengannya
41 Pingsan
42 Merawat pria lain
43 Tak seharusnya
44 Ancaman kemenangan
45 Selalu mengancam
46 Permohonan
47 Bertemu lagi
48 Tantangan Zhaoling
49 Jodoh masa kecil
50 Kebencian Hijin
51 Cemburu
52 Serangan Para Selir
53 Tantangan dari Ibu Suri
54 Menggantikan Posisi
55 Ajakan Pergi
56 Serangan Penyusup
57 Terluka
58 Amarah Pangeran Ketiga
59 Teka-teki Ibu Suri
60 Perjalanan ke Kuil Dewa Angin
61 Terkepung Serigala Hutan
62 Penemuan Mayat
63 Terungkapnya Kebenaran
64 Darah Keturunan
65 Fakta Mengejutkan
66 Fakta Mengejutkan(Part 2)
67 Perampok Bertopeng
68 Mereka datang lagi!
69 Kembalinya Yoona
70 Iblis Kematian
71 Tewasnya Ketiga Jendral
72 Kabar dari Mengshu
73 Jebakan
74 Keyakinan Zhaoling
75 Penyerangan
76 Musuh Kerajaan
77 Tawanan Ibu Suri
78 Tekanan besar
79 Kematian Jendral Hui
80 Fitnah terhadap Zhaoling
81 Besarnya rasa benci
82 Penghentian Keberangkatan
83 Kabur dari pengawasan
84 Pengejaran
85 Perampok Setan Darah
86 Kesedihan Yoona
87 Kematian Tong Sheng
88 Tak Percaya!
89 Makhluk mengerikan
90 Menyelamatkan Yoona
91 Metode Kultivasi
92 Kalah strategi
93 Pertemuan tak terduga
94 Kematian Ming He
95 Kecupan sekilas
96 Penolakan
97 Keadilan Kaisar Zhihu
98 Kultivasi Junior
99 Izin dari seorang Ayah
100 Saling membantu
101 Kesedihan Xin'er
102 Menarik perhatian
103 Penyebab sakitnya Zhaoling
104 Ibu Suri sakit
105 Pulang ke Istana
106 Menemui Ibu Suri
107 Tahanan Ibu Kota
108 Siapa pria itu?
109 Pengkhianatan orang dalam
110 Jurus tingkat tujuh
111 Datangnya pertolongan
112 Awal datangnya bantuan
113 Penolakan Xin'er
114 Kematian Guru Jin
115 Dendam Guru Luo
116 Kematian Jihu
117 Kematian Xin'er (End)
118 Kedatangan Kakek Lon Thong
119 Teka-teki kebenaran
120 Keresahan hati
121 Aku telah kembali
122 Dia adalah dia
123 Menemukanmu
124 Kabar mengejutkan
125 Cerita Nenek Huo
126 Serangan Jantung
127 Pembalasan Yoona
128 Telah berakhir
129 Awal pertemuan
130 Akhir dari segalanya(End)
131 Rilis novel baru
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Pengkhianatan
2
Di kurung
3
Kematian Nyonya Yun
4
Mulai Pembalasan
5
Kedatangan Pangeran Zhaohan
6
Rencana Muning
7
Pria Bertopeng
8
Wanita Itu ...
9
Pangeran Ketiga
10
Salah sasaran
11
Rencana
12
Jadilah Istriku!
13
Undangan Ke Istana
14
Menghadiri Undangan
15
Hukuman
16
Pemilihan Selir
17
Pangeran Buruk Rupa
18
Insiden Kebakaran
19
Perguruan Naga Bayang
20
Mengejek Dengan Benar
21
Jebakan
22
Jatuh Ke Lubang Yang Sama
23
Serangan dadakan
24
Pulang Bersama
25
Penyerangan Bandit
26
Menemukan!
27
Hukuman Penolakan
28
Janji Suci Pernikahan
29
Malam Pertama
30
Malam Pertama(Part 2)
31
Menjadi Teman
32
Hadiah
33
Bertahan Hidup
34
Ketulusan
35
Pertempuran Melawan Pemberontak
36
Terusir dari Istana
37
Menyerahkan diri
38
Alasan Kepergian
39
Mati ditangan musuh
40
Bertemu dengannya
41
Pingsan
42
Merawat pria lain
43
Tak seharusnya
44
Ancaman kemenangan
45
Selalu mengancam
46
Permohonan
47
Bertemu lagi
48
Tantangan Zhaoling
49
Jodoh masa kecil
50
Kebencian Hijin
51
Cemburu
52
Serangan Para Selir
53
Tantangan dari Ibu Suri
54
Menggantikan Posisi
55
Ajakan Pergi
56
Serangan Penyusup
57
Terluka
58
Amarah Pangeran Ketiga
59
Teka-teki Ibu Suri
60
Perjalanan ke Kuil Dewa Angin
61
Terkepung Serigala Hutan
62
Penemuan Mayat
63
Terungkapnya Kebenaran
64
Darah Keturunan
65
Fakta Mengejutkan
66
Fakta Mengejutkan(Part 2)
67
Perampok Bertopeng
68
Mereka datang lagi!
69
Kembalinya Yoona
70
Iblis Kematian
71
Tewasnya Ketiga Jendral
72
Kabar dari Mengshu
73
Jebakan
74
Keyakinan Zhaoling
75
Penyerangan
76
Musuh Kerajaan
77
Tawanan Ibu Suri
78
Tekanan besar
79
Kematian Jendral Hui
80
Fitnah terhadap Zhaoling
81
Besarnya rasa benci
82
Penghentian Keberangkatan
83
Kabur dari pengawasan
84
Pengejaran
85
Perampok Setan Darah
86
Kesedihan Yoona
87
Kematian Tong Sheng
88
Tak Percaya!
89
Makhluk mengerikan
90
Menyelamatkan Yoona
91
Metode Kultivasi
92
Kalah strategi
93
Pertemuan tak terduga
94
Kematian Ming He
95
Kecupan sekilas
96
Penolakan
97
Keadilan Kaisar Zhihu
98
Kultivasi Junior
99
Izin dari seorang Ayah
100
Saling membantu
101
Kesedihan Xin'er
102
Menarik perhatian
103
Penyebab sakitnya Zhaoling
104
Ibu Suri sakit
105
Pulang ke Istana
106
Menemui Ibu Suri
107
Tahanan Ibu Kota
108
Siapa pria itu?
109
Pengkhianatan orang dalam
110
Jurus tingkat tujuh
111
Datangnya pertolongan
112
Awal datangnya bantuan
113
Penolakan Xin'er
114
Kematian Guru Jin
115
Dendam Guru Luo
116
Kematian Jihu
117
Kematian Xin'er (End)
118
Kedatangan Kakek Lon Thong
119
Teka-teki kebenaran
120
Keresahan hati
121
Aku telah kembali
122
Dia adalah dia
123
Menemukanmu
124
Kabar mengejutkan
125
Cerita Nenek Huo
126
Serangan Jantung
127
Pembalasan Yoona
128
Telah berakhir
129
Awal pertemuan
130
Akhir dari segalanya(End)
131
Rilis novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!