Pangeran Ketiga

Seorang pria tampan dengan memakai topeng di sebelah wajahnya, terlihat sedang terduduk di dahan pohon rindang taman istana. Dia tak memperdulikan obrolan kedua orang yang tengah berbicara di bawah pohon tersebut, seperti sedang menyusun rencana.

"Jangan beritahukan kepergian'ku pada siapapun!" seru orang itu terdengar jelas oleh si pria yang duduk diatas.

Pelayan dihadapannya membungkuk hormat. "Baik, Pangeran. Tapi, perlukah hamba menyiapkan beberapa pengawal untuk mendampingi anda kesana?" tanya pengawalnya.

Pangeran itu menggelengkan kepala. "Tidak perlu! Cukup dua orang saja yang menemaniku ke sana. Lagipula, mereka tak kan berani membantah perintahku. Apalagi, aku membawa token dari Ibu Suri." ucapnya kemudian, sambil memperlihatkan benda tersebut.

Pria yang duduk diatas dahan itu memicingkan bibirnya, mencemooh Pangeran itu dalam hati. "Cih, selalu mengandalkan Ibu Suri." cibirnya, namun tak terucap. Orang itu tampak tak memperdulikan obrolan keduanya, sampai mereka mengatakan sesuatu yang menarik perhatiannya.

Pelayan itu kembali mengangguk. "Kalau begitu, hamba akan mempersiapkan keberangkatan Anda ke Kediaman Perdana Mentri Yun sekarang juga!"

"Ya. Kau harus menyiapkan hadiah yang terbaik, supaya mereka langsung menerimaku dengan suka rela. Terutama Xin'er, si gadis lugu dan polos itu. Hahaha, aku sudah tak sabar ingin memperdaya gadis bodoh itu. Ku dengar, dia memiliki wajah yang cukup cantik, namun sayangnya dia sangat kurang dalam segala hal. Tapi itu bagus, aku bisa menggunakan kepolosannya dengan leluasa."

Pelayan itu ikut senang akan perkataan tuannya. "Benar, Pangeran. Terlebih lagi, ku dengar bahwa gadis itu menyukai Anda dari pertama melihat Anda saat di festival lampion tahun lalu. Tidak menutup kemungkinan, gadis itu akan menyetujui langsung permintaan Anda!" celetuk pelayan itu, menambah kebanggaan Pangeran terhadap dirinya sendiri.

Dengan bangga ia membusungkan dada seraya mendongak angkuh. "Siapa yang tak jatuh hati dalam pesonaku, Pangeran Pertama Kerajaan Xili? Zhu Zhaohan, putra dari Selir kesayangan Kaisar. Selir Xiumeng."

Pelayan itu manggut-manggut, menyetujui perkataan tuannya. Sedangkan orang yang mendengarnya tadi, hanya tersenyum mengejek. "Ckk, sombong!"

Mereka pun pergi dari taman belakang, untuk persiapan pergi ke kota Yongsheon, yaitu kediaman Perdana Mentri Yun. Sesuai rencana, Pangeran pergi hanya dengan dua pengawalnya saja dan membawa serta hadiah untuk menyenangkan keluarga Perdana Mentri Yun.

Pria yang sedang duduk diatas pohon menjadi penasaran, bagaimana rupa Xin'er yang cantik namun lugu dan polos itu. Sampai Pangeran Zhaohan ingin memperalatnya, agar menuruti semua keinginannya. "Apakah gadis itu sangat bodoh dan tak bisa membedakan orang baik dan orang jahat? Cih, sangat buruk." gumam pria tersebut.

Pria itu melompat dari atas pohon, dan mendarat sempurna di tanah. Segera ia memanggil pengawal bayangannya. "Yu Xuan, Liu Wei!"

Tiba-tiba, muncul dua orang pria memakai pakaian ninja di hadapan pria tersebut dengan menunduk hormat. "Iya, Pangeran Ketiga. Kami siap menerima perintah Anda!"

"Nampak, Zhaohan akan melakukan hal buruk lagi. Tapi kali ini, keluarga yang diperdaya adalah keluarga Perdana Mentri Yun. Mengingat jasa Perdana Mentri yang setia membela negara, maka kita harus menyelamatkan mereka." tutur Pangeran Ketiga.

Keduanya saling menoleh, kemudian menatap Pangeran Ketiga. "Tapi Yang Mulia, untuk apa Pangeran Zhaohan memperdaya Keluarga Perdana Mentri? Bukankah dia sangat membenci Perdana Mentri Yun, karena kesetiannya terhadap kita?" tanya keduanya kebingungan.

Pangeran Ketiga tersenyum miring menanggapi pertanyaan pengawal bayangannya. "Biasa, mencari pelampiasan nafsunya." ejek Pangeran Ketiga. "Tapi, aku merasa dia merencanakan sesuatu yang akan merugikan kita. Jadi, kita harus bertindak lebih dulu!" jelasnya lagi.

"Siap, Pangeran!" keduanya berkata secara bersamaan. Mereka berdiri dan siap akan pergi, namun Pangeran Ketiga langsung menghentikannya.

"Yu Xuan, kau jangan pergi! Aku memerintahkan mu untuk mengawasi rubah tua itu. Biar aku dan Liu Wei yang pergi," ujarnya kemudian.

Yu Xuan yang mengerti maksud perkataan Pangeran Ketiga pun menunduk hormat, kemudian pergi dari tempat mereka berada. Sedangkan Liu Wei, tetap berdiri di samping Tuannya.

Sepeninggalan Yu Xuan, Pangeran Ketiga dan Liu Wei langsung bergerak cepat untuk pergi ke kota Yongsheon. Yaitu, kediaman Perdana Mentri Yun.

Karena Pangeran Ketiga dan Liu Wei memiliki ilmu meringankan tubuh serta bergerak dengan cepat, maka mereka sampai lebih dulu di sana. Mereka melompat melewati tiap atap bangunan yang berjajar di sepanjang ibukota menuju kota Yongsheon.

Sesampainya di kota Yongsheon, keduanya menyelinap masuk kedalam kediaman Perdana Mentri dengan diam-diam tanpa ada yang melihat. Lirikan mata Pangeran Ketiga menyapu seluruh area halaman depan dan belakang paviliun, tak terkecuali setiap ruangan yang ada di sana.

Saat netra tajam itu menangkap sosok yang dicari, segera ia menajamkan indra pendengarannya. Obrolan mereka disimak oleh Pangeran Ketiga tanpa ada yang terlewatkan, termasuk rencana jahat ibu dan saudari tirinya Xin'er.

Pangeran Ketiga menggelengkan kepala sebelum berkata, "Ternyata bukan cuma Zhaohan yang ingin mencelakainya, melainkan kedua wanita ini juga berniat sama. Haish, begitu menyedihkannya nasib putri Perdana Mentri yang bernama Xin'er ini."

Liu Wei hanya diam di samping Tuannya, sambil sesekali memperhatikan keadaan sekitar. Mereka mencari kamar Xin'er untuk menyelamatkan gadis itu, sambil menunggu waktu yang tepat untuk bertindak.

Seorang pelayan masuk kedalam kamar Xin'er dengan nampan di tangan yang berisikan sebuah mangkuk sup dan gelas yang beraroma khas. Hanya dalam sekali cium saja, keduanya tahu bahwa ada obat terlarang didalam sup dan minuman yang dibawa.

Liu Wei berdecih melihat pelayan itu masuk kedalam, setelah diizinkan oleh si pemilik kamar. "Cih. Menggunakan cara licik,"

Sedangkan Pangeran Ketiga hanya menyunggingkan bibir, mengejek tindakan mereka yang gegabah menurutnya. Tapi, mendengar Xin'er yang bodoh, Pangeran menjadi khawatir dan meyakini bahwa Xin'er akan langsung terkena perangkap mereka.

Dia tak tahu, bahwa Xin'er yang sekarang bukanlah Xin'er yang dulu, lugu, polos, dan bodoh.

Setelah pelayan pergi, datanglah dua lelaki mencurigakan masuk kedalam kamar Xin'er, Pangeran Ketiga langsung bergegas masuk dan segera menghentikan aksi mereka saat mereka akan berbuat tak baik padanya.

Dengan sedikit ancaman, kedua pria desa itupun lari terbirit-birit seperti melihat setan. Tanpa menunggu, Pangeran Ketiga langsung memanggil pengawalnya dan menyuruhnya untuk menggendong Mengshu, dan dia sendiri membawa Xin'er. Tak lupa juga, ia membalas perbuatan Mingna yang dengan sengaja mencampur obat terlarang kedalam minuman dan sup Xin'er. Sehingga, efek obat tersebut harus dirasakan Mingna setelahnya.

Tubuhnya bergetar hebat, seperti sedang menahan sesuatu. Karena pikirannya tertuju pada Zhaohan, maka Mingna segera pergi ke kamar Xin'er untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.

Ibunya telah mewanti-wanti, agar Mingna tak membuat masalah dan tidak boleh meninggalkan kesan buruk. Namun, hati dan pikirannya dipenuhi oleh Pangeran Zhaohan.

"Aku harus mendapatkan Pangeran dengan cara apapun. Persetan dengan semuanya, asalkan aku menjadi selir. Walaupun harus menyingkirkan Xin'er, akan aku lakukan!" gumamnya dengan nafas semakin berat.

Dengan cepat Mingna berlari menuju kamar Xin'er yang ternyata sepi. Dia senang dan langsung merebahkan tubuh di ranjang sambil membayangkan wajah Zhaohan.

Pelayan pribadinya tahu jika Mingna ke tempat Xin'er, langsung menyusul kesana. Betapa terkejutnya saat melihat tingkah Mingna seperti terkena efek dari obat terlarang. Tubuhnya meliuk-liuk seperti ingin mendapatkan sesuatu, dengan nafas yang memburu.

"Aakhh, panas sekali sih. Aku gak bisa menahannya!" pekik Mingna karena tubuhnya semakin bergetar.

Melihat itu, lantas membuat Ghehu panik. Dia mengajak Mingna untuk berendam, supaya efeknya hilang. Namun belum sempat pergi dari sana, terdengar sayup-sayup orang mengobrol sambil berjalan menuju tempat itu. Dengan cepat Ghehu memapah Mingna ke bilik sebelah untuk berendam di kamar mandi milik Xin'er.

"Nona, sadarlah!" bisik Ghehu, namun Mingna tetap tak mendengar dan terus menggerakkan tubuh bagaikan penari.

Ghehu langsung membuka pakaian Mingna dan menyuruhnya masuk kedalam bak mandi air hangat. Ia terus berusaha membuat Mingna sadar, namun Nona-nya itu tetap belum sadarkan diri dan masih bertingkah aneh.

Indra pendengaran Ghehu menangkap suara Zhaohan yang berteriak memanggil nama Xin'er sambil melangkah masuk kedalam kamar itu membuat Ghehu langsung bersembunyi.

Dibalik persembunyiannya, Ghehu melihat semua kejadian yang terjadi pada Nona-nya membuat ia bergidik ngeri mendengar suara yang saling bersahutan sampai menutup telinganya. "Astaga, mata dan telingaku sudah ternodai." gumam Ghehu yang tetap bersembunyi.

Di tempat lain, Xin'er yang berpura-pura pingsan menjadi panik. Pasalnya, dia tak tahu berada dimana sekarang. Gerakan si pria bertopeng itu sangat cepat, sampai Xin'er yang sadar aja bisa tidak menyadari akan pergerakan mereka. Apalagi jika pingsan seperti Mengshu, pelayan pribadinya.

Sebuah gubuk dengan jerami memenuhi seluruh ruangan sempit itu. Tempat ini terlihat seperti gudang penyimpanan, karena terdapat banyak barang tak terpakai.

"Tuan, kita harus apakan mereka?" tanya Liu Wei pada Pangeran Ketiga.

Pangeran Ketiga melirik sekilas sebelum berkata, "Entahlah. Mungkin dibiarkan saja dulu, sampai semuanya kembali normal."

"Baiklah. Kalau begitu, aku akan mencari ma ... uugghhhh!" sebelum ucapannya tersampaikan, wajah Liu Wei mendapat pukulan keras yang dilakukan Xin'er sampai jatuh tersungkur.

Keduanya terkejut saat melihat gadis yang pingsan tadi sudah berdiri dengan memasang kuda-kuda. "Beraninya kalian menculik putri dari seorang Perdana Mentri!" tegas xin'er dengan menunjukan wajah garang ya.

Pangeran Ketiga yang sempat terkejut, kini mengulas senyum di bibirnya sambil berkata dalam hati. "Bukankah gadis ini sangat bodoh, lugu, dan polos? Kenapa terlihat sangat kuat?" netra tajam itu memperhatikan setiap gerakan gadis dihadapannya. "Ckk, orang-orang hanya bisa bergosip yang tak jelas!" cibirnya kemudian, sambil melirik Liu Wei yang baru saja berdiri. "Urus, dia!" titahnya pada pelayannya itu.

Terpopuler

Comments

@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡

@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡

🤣🤣🤣niat hati pengen nolong malah lena pukul, nasib nasib 😄😄😄

2023-03-05

1

Senajudifa

Senajudifa

walau agak menjelimet akhirx aku nyimak jg kisahx

2022-08-07

2

Arthi Yuniar

Arthi Yuniar

Apa pangeran ketiga ini yang akan menjadi jodohnya Xin'er??

2022-06-11

2

lihat semua
Episodes
1 Pengkhianatan
2 Di kurung
3 Kematian Nyonya Yun
4 Mulai Pembalasan
5 Kedatangan Pangeran Zhaohan
6 Rencana Muning
7 Pria Bertopeng
8 Wanita Itu ...
9 Pangeran Ketiga
10 Salah sasaran
11 Rencana
12 Jadilah Istriku!
13 Undangan Ke Istana
14 Menghadiri Undangan
15 Hukuman
16 Pemilihan Selir
17 Pangeran Buruk Rupa
18 Insiden Kebakaran
19 Perguruan Naga Bayang
20 Mengejek Dengan Benar
21 Jebakan
22 Jatuh Ke Lubang Yang Sama
23 Serangan dadakan
24 Pulang Bersama
25 Penyerangan Bandit
26 Menemukan!
27 Hukuman Penolakan
28 Janji Suci Pernikahan
29 Malam Pertama
30 Malam Pertama(Part 2)
31 Menjadi Teman
32 Hadiah
33 Bertahan Hidup
34 Ketulusan
35 Pertempuran Melawan Pemberontak
36 Terusir dari Istana
37 Menyerahkan diri
38 Alasan Kepergian
39 Mati ditangan musuh
40 Bertemu dengannya
41 Pingsan
42 Merawat pria lain
43 Tak seharusnya
44 Ancaman kemenangan
45 Selalu mengancam
46 Permohonan
47 Bertemu lagi
48 Tantangan Zhaoling
49 Jodoh masa kecil
50 Kebencian Hijin
51 Cemburu
52 Serangan Para Selir
53 Tantangan dari Ibu Suri
54 Menggantikan Posisi
55 Ajakan Pergi
56 Serangan Penyusup
57 Terluka
58 Amarah Pangeran Ketiga
59 Teka-teki Ibu Suri
60 Perjalanan ke Kuil Dewa Angin
61 Terkepung Serigala Hutan
62 Penemuan Mayat
63 Terungkapnya Kebenaran
64 Darah Keturunan
65 Fakta Mengejutkan
66 Fakta Mengejutkan(Part 2)
67 Perampok Bertopeng
68 Mereka datang lagi!
69 Kembalinya Yoona
70 Iblis Kematian
71 Tewasnya Ketiga Jendral
72 Kabar dari Mengshu
73 Jebakan
74 Keyakinan Zhaoling
75 Penyerangan
76 Musuh Kerajaan
77 Tawanan Ibu Suri
78 Tekanan besar
79 Kematian Jendral Hui
80 Fitnah terhadap Zhaoling
81 Besarnya rasa benci
82 Penghentian Keberangkatan
83 Kabur dari pengawasan
84 Pengejaran
85 Perampok Setan Darah
86 Kesedihan Yoona
87 Kematian Tong Sheng
88 Tak Percaya!
89 Makhluk mengerikan
90 Menyelamatkan Yoona
91 Metode Kultivasi
92 Kalah strategi
93 Pertemuan tak terduga
94 Kematian Ming He
95 Kecupan sekilas
96 Penolakan
97 Keadilan Kaisar Zhihu
98 Kultivasi Junior
99 Izin dari seorang Ayah
100 Saling membantu
101 Kesedihan Xin'er
102 Menarik perhatian
103 Penyebab sakitnya Zhaoling
104 Ibu Suri sakit
105 Pulang ke Istana
106 Menemui Ibu Suri
107 Tahanan Ibu Kota
108 Siapa pria itu?
109 Pengkhianatan orang dalam
110 Jurus tingkat tujuh
111 Datangnya pertolongan
112 Awal datangnya bantuan
113 Penolakan Xin'er
114 Kematian Guru Jin
115 Dendam Guru Luo
116 Kematian Jihu
117 Kematian Xin'er (End)
118 Kedatangan Kakek Lon Thong
119 Teka-teki kebenaran
120 Keresahan hati
121 Aku telah kembali
122 Dia adalah dia
123 Menemukanmu
124 Kabar mengejutkan
125 Cerita Nenek Huo
126 Serangan Jantung
127 Pembalasan Yoona
128 Telah berakhir
129 Awal pertemuan
130 Akhir dari segalanya(End)
131 Rilis novel baru
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Pengkhianatan
2
Di kurung
3
Kematian Nyonya Yun
4
Mulai Pembalasan
5
Kedatangan Pangeran Zhaohan
6
Rencana Muning
7
Pria Bertopeng
8
Wanita Itu ...
9
Pangeran Ketiga
10
Salah sasaran
11
Rencana
12
Jadilah Istriku!
13
Undangan Ke Istana
14
Menghadiri Undangan
15
Hukuman
16
Pemilihan Selir
17
Pangeran Buruk Rupa
18
Insiden Kebakaran
19
Perguruan Naga Bayang
20
Mengejek Dengan Benar
21
Jebakan
22
Jatuh Ke Lubang Yang Sama
23
Serangan dadakan
24
Pulang Bersama
25
Penyerangan Bandit
26
Menemukan!
27
Hukuman Penolakan
28
Janji Suci Pernikahan
29
Malam Pertama
30
Malam Pertama(Part 2)
31
Menjadi Teman
32
Hadiah
33
Bertahan Hidup
34
Ketulusan
35
Pertempuran Melawan Pemberontak
36
Terusir dari Istana
37
Menyerahkan diri
38
Alasan Kepergian
39
Mati ditangan musuh
40
Bertemu dengannya
41
Pingsan
42
Merawat pria lain
43
Tak seharusnya
44
Ancaman kemenangan
45
Selalu mengancam
46
Permohonan
47
Bertemu lagi
48
Tantangan Zhaoling
49
Jodoh masa kecil
50
Kebencian Hijin
51
Cemburu
52
Serangan Para Selir
53
Tantangan dari Ibu Suri
54
Menggantikan Posisi
55
Ajakan Pergi
56
Serangan Penyusup
57
Terluka
58
Amarah Pangeran Ketiga
59
Teka-teki Ibu Suri
60
Perjalanan ke Kuil Dewa Angin
61
Terkepung Serigala Hutan
62
Penemuan Mayat
63
Terungkapnya Kebenaran
64
Darah Keturunan
65
Fakta Mengejutkan
66
Fakta Mengejutkan(Part 2)
67
Perampok Bertopeng
68
Mereka datang lagi!
69
Kembalinya Yoona
70
Iblis Kematian
71
Tewasnya Ketiga Jendral
72
Kabar dari Mengshu
73
Jebakan
74
Keyakinan Zhaoling
75
Penyerangan
76
Musuh Kerajaan
77
Tawanan Ibu Suri
78
Tekanan besar
79
Kematian Jendral Hui
80
Fitnah terhadap Zhaoling
81
Besarnya rasa benci
82
Penghentian Keberangkatan
83
Kabur dari pengawasan
84
Pengejaran
85
Perampok Setan Darah
86
Kesedihan Yoona
87
Kematian Tong Sheng
88
Tak Percaya!
89
Makhluk mengerikan
90
Menyelamatkan Yoona
91
Metode Kultivasi
92
Kalah strategi
93
Pertemuan tak terduga
94
Kematian Ming He
95
Kecupan sekilas
96
Penolakan
97
Keadilan Kaisar Zhihu
98
Kultivasi Junior
99
Izin dari seorang Ayah
100
Saling membantu
101
Kesedihan Xin'er
102
Menarik perhatian
103
Penyebab sakitnya Zhaoling
104
Ibu Suri sakit
105
Pulang ke Istana
106
Menemui Ibu Suri
107
Tahanan Ibu Kota
108
Siapa pria itu?
109
Pengkhianatan orang dalam
110
Jurus tingkat tujuh
111
Datangnya pertolongan
112
Awal datangnya bantuan
113
Penolakan Xin'er
114
Kematian Guru Jin
115
Dendam Guru Luo
116
Kematian Jihu
117
Kematian Xin'er (End)
118
Kedatangan Kakek Lon Thong
119
Teka-teki kebenaran
120
Keresahan hati
121
Aku telah kembali
122
Dia adalah dia
123
Menemukanmu
124
Kabar mengejutkan
125
Cerita Nenek Huo
126
Serangan Jantung
127
Pembalasan Yoona
128
Telah berakhir
129
Awal pertemuan
130
Akhir dari segalanya(End)
131
Rilis novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!