Episode 12. Simponi Petang

Pulang sekolah, Aku membawa Hakam ke ruang guru untuk berbicara dengan Xander. Kami sedang membicarakan soal memindahkan rumah milik Hakam. Sekaligus membahas soal pekerjaan yang diberikan Xander. Hakam sebenarnya adalah murid yang sangat berpotensi, namun potensinya terhalang oleh situasi.

"Kenapa aku dibawa ke sini?" Ucap Hakam yang bingung melihati kami berdua.

"Aku dengar dari Pak Rasyid soal keadaanmu. Saat aku mendengar ceritanya aku yakin satu hal...Kau benar-benar orang yang tepat, Nak." Xander menjelaskan dengan mata serius.

"Tepat soal apa?!" Hakam semakin kebingungan.

"Maafkan aku karena terlalu to the point... Kau butuh tempat tinggal baru bukan? Aku bisa memberimu tapi dengan syarat"

"Benarkah?!" Hakam terkejut dan senang.

"Tapi apa syaratnya? Bila hal yang aneh-aneh aku akan menolaknya." Hakam menambahkan dengan tegas.

"Setiap hari minggu... Kau datanglah ke keraton. Aku butuh 1 orang pembantu tambahan untuk membantu urusan keraton. Itu syaratnya..." Xander mengeluarkan senyum licik.

"Cuman itu? Bukannya upah dan usahaku berat sebelah?" Hakam mengerutkan dahinya.

"Sebanding kok...Karena kau akan bekerja seharian. Kau juga akan dapat upah normal. Anggap saja rumah yang kuberikan adalah bayaran awalnya." Senyum puas dia buat.

Sasuga...Nama pangeran bukan hanya sebuah gelar. Kukira dia hanya bermatabat, namun juga sangat licik. Xander benar-benar tahu kapan dia mengeluarkan image bermatabat dan licik.

"Yah kalau cuman itu saya sanggup. Saya juga sering bekerja sampai malam jadi pekerjaan ini mungkin lebih enteng." Hakam menerima dengan perasaan sungkan.

"Berterima kasihlah pada Pak Rasyid. Dia yang merekomendasikanmu kepadaku. Hahahaha..." Xander menunjukku dengan 5 jari kanannya.

Aku menundukkan badanku sambil memegang dadaku dengan tangan kananku sebagai jawaban.

"Pak Rasyid. Terima kasih!" Hakam sangat senang dan langsung salim mencium tangan kananku. Dia keluar dengan keadaan gembira.

"Hahahaha...Lihat wajah bahagianya, Syid. Kau guru yang baik." Xander hanya bisa tertawa ikut bahagia.

"Tapi apa tidak apa-apa tidak memberi tahu soal Stevent?" Aku khawatir.

"Tenanglah. Stevent selalu mendengarkan perkataanku."

"Xander...Terima kasih." Aku harus mengatakannya selagi bisa.

"Ini bukan apa-apa. Lagipula aku memang membutuhkannya dan juga setengahnya juga darimu, kan?" Dia mengingatkanku.

Xander sangat sayang sekali pada adiknya. Itu yang ingin ku katakan. Dia melakukan banyak hal demi adiknya seperti Kakakku. Aku harus menghormatinya.

Aku keluar dari ruang guru dan berjalan di teras-teras kelas sambil melihati arena bertarung dari kejauhan. Arena yang biasanya dipakai latihan oleh murid kini dipenuhi para guru yang sedang berlatih.

Aku melihat Tasya dan Erika sedang berbincang. Tanpa mendengarkan dan hanya melihat mereka apa yang sedang mereka bicarakan.

Wajah menangis kikuk Tasya menggambarkan kalau dia sedang putus asa dan meminta tolong ke Erika untuk melatihnya. Mata Erika melebar dan melotot sambil menahan emosinya saat melihat kekikukan Tasya.

Mataku dan Erika secara tidak sengaja bertemu. Mulutnya melengkung membentuk senyuman. Aku merasakan niat buruk. Aku mempercepat langkah kakiku untuk menghindarinya namun gagal. Erika memanggil namaku. Tasya yang mendengarnya melambaikan tangannya ke arahku.

Masalah baru lagi ini. Aku memegangi keningku.

Aku berjalan menemui mereka berdua dengan terpaksa. Dasar Erika...akan kubalas kau.

"Apa?" Aku menatap kecut Erika.

"Hehe..." Tasya menyapaku dengan senyum yang dipaksa.

"Kau ingat bukan? Kau pernah mengalahkanku saat itu." Erika sengaja mengeraskan suaranya agar terdengar Tasya.

"Hwaa(terkejut)!!! Pak Rasyid pernah mengalahkan Kak Erika?! Kapan?! Dimana?!" Mata Tasya bersinar kagum.

"Saat ujian masuk..." Aku melirihkan suaraku. Aku tidak bisa bilang saat hari pertama mengajar.

"Hwaa!!! Ujianmu berbeda dari peserta lainnya?! Seperti yang diharapkan dari rekomendasi wakil bupati. Bahkan ujiannya berbeda!" Tasya memujiku dengan mata yang masih bersinar.

"Ah hahahaha" Senyum paksa sajalah.

"Hey Tasya kenapa kita tidak minta Rasyid melatih kita saja. Bukannya itu akan lebih baik?" Erika tersenyum sambil menyenggol-nyenggolku.

Yang benar saja. Kenapa sifatnya tiba-tiba berubah. Erika yang kukenal memberikan tsundere vibe atau formal. Tapi kali ini dia sangat jail. Berapa kepribadian yang dia punya?

"Tapi bukannya Pak Rasyid kalah waktu melawan Samuel?" Tasya memegang dagunya.

"Saat itu aku lupa bawa Pageblug-ku dan meminjam milik Xander. Jadinya kemampuanku tidak maksimal." Aku berbohong semudah bernapas.

"Kalau begitu sudah disetujui kalau Rasyid yang akan melatih kita berdua!" Erika menyimpulkan sepihak.

"Mana bi-" Erika menyeretmu ke arena.

Di arena, aku berdiri sendiri dan dihadapanku ada 2 wanita yang sudah mengaktifkan pageblug-nya. Kenapa malah jadi begini.

"Kenapa aku bertarung melawan kalian berdua?!" Aku meneriaki ketidakadilan ini.

"Tenanglah Tasya menurunkan kemampuan bertarungku."

"Hey mana bisa gitu!" Tasya keberatan dan mengeluarkan air mata.

Aku mengaktifkan punyaku saat mereka sedang bertengkar.

"Senjata baru?"

"Punyaku rusak total."

Menatapi Curved Sword-ku, aku memikirkan apakah sebaiknya tidak ada tumbal untuk minggu depan? Aku kali ini sebaiknya benar-benar bisa menetapi janjiku walaupun kali ini ada dalam misi yang diberi Nova.

"Hoy.....Kenapa melamun terus?" Erika menatapiku dengan curiga

"Hati-hati Pak, nanti tidak fokus dan bakal kena peluru nyasarlo." Tasya mulai menceramahiku. Aku sebaiknya langsung mengangguk daripada latihan tidak akan dimulai.

--------------

"Persiapkan dirimu, Syid! Aku kali ini yang akan membelah badanmu!" Erika memasang wajah yang menyeramkan.

"Aku datanglo." Tasya mengambil inisiatif menyerang duluan.

Dia mengayunkan cambuknya ke arahku. Jarak yang cukup jauh bisa dia capai dengan senjata itu. Namun, cambuk kurang ampuh untuk melukai.

Aku harus menghindarinya kebelakang. Cambuk akan dengan mudah memutarkan arahnya bila lawannya menghindar ke samping.

"Aku sudah berlatih! Kenalah!" Tasya menambahkan element tanah ke cambuknya. Cambuk yang tadi polos kini memiliki duri di sekujurnya.

Tasya maju ke depan dan mengibaskan cambuknya ke arahku.

Semakin pengguna dekat dengan musuhnya maka musuhnya akan semakin sulit menghindar. Tapi kelemahan senjata itu ada dalam panjangnya senjata.

Aku menggunakan sihir tanah ke tanganku. Tanah keras menjadi sarungku.

Dengan cepat aku menangkap cambuk Tasya yang mengibas-ngibas. Aku menariknya dan melemparnya ke ujung arena. Kini Tasya kehilangan senjatanya.

"Sudah kubilang aku sudah berlatih!" Tasya maju membuat replika pedang dari tanah dan mengayunkannya ke arahku.

Aku menahannya dengan tanganku. Sarung tanganku hancur seketika. Ayunannya sangat kuat.

Aku mencoba mengeluarkan sihir airku. Namun pancaran listrik keluar dari pedang itu. Aku terkena setrum kuat karena mengeluarkan sihir air. Tak kuat menahan, aku terpental ke belakang.

"Bagaimana Pak? Hebat bukan?" Senyum kemenangan terpampang di wajahnya.

Aku terlalu meremehkannya. Mungkin karena tidak pernah melawan orang yang bermain pintar di sekolah ini. Aku jadi tidak melihat itu akan terjadi.

Ada yang aneh di posisi Tasya yang berdiri sendiri di sana. Tapi apa? Apa yang aneh? Aku melupakan sesuatu.

"Lupa aku?" Erika membidik ke arahku dari atas. Dia bisa terbang? Sinar matahri tertutup olehnya. Sihir api dia gabungkan ke anak panah.

"Ini pembalasanku!" Erika melesatkan anak panah.

Tiba-tiba ratusan anak panah berapi menhujaniku. Aku akan kalah. Tidak..... Aku melupakan hal o

penting. Aku mengingatnya dan melemparkan pedangku ke arahnya.

Hujan tiba turun dan mematikan api dari para anak panah itu. Tidak mau membuang-buang waktu, aku langsung membuat pelindung dari dari tanah.

Tasya juga tidak akan membuang kesempatan emas ini. Sambaran petir hampir mengenaiku. Aku sudah membaca serangannya. Petirnya tidak bisa melewati tanah yang kokoh.

"Tidak akan kubiarkan!" Erika yang masih terbang turun dan mencoba fire high jump kick ke arahku.

Perisai tanah yang kubuat hancur. Wajah puas Erika terpampang saat menghancurkannya. Tapi kepuasannya berubah menjadi kekecewaan.

"Yo" Aku sudah bersiap menebasnya dengan pedang yang sudah kugabungkan dengan sihir air.

Slash!

Erika tumbang.

"Kak Erika!" Tasya menjerit karena kini dia sendirian.

"Musuhmu masih ada." Aku menggunakan kesempatan ini dan mendekati Tasya yang masih panik. Aku menusuk tubuh kecilnya dengan tanah yang kulancipkan. Serangan yang sama dan kudapat saat kalah melawan kakakku tadi malam.

Mereka berdua sudah kalah. Erika yang sudah kembali siuman dari tadi datang dan menjewer kupingku.

"Kenapa kau sama sekali tidak menahan diri saat melawanku. Kau membelahku tanpa rasa bersalah." Dia jengkel.

"Badanmu terlalu besar, jadi kau mudah dibelah." Aku mengatakan kata-kata terlarang. Aku siap ditampar.

Namun aku kecewa karena dia tidak menamparkaku. Aku malah melihat dia sedih dan berkata. "Aku gendut?!" Air mata keluar dari matanya.

"Tidak kok. Kau langsing dan cantik." Aku menarik kataku karena bersalah dan memujinya.

BUK

"Ouch..." Pukulan perut kuterima.

"Ha? kau memujiku? Menjengkelkan." Erika malah jengkel.

Aku mendapat yang kuinginkan tapi kenapa tidak nikmat sama sekali.

"Wah dia senang sekali." Tasya jalan mendekatiku.

"Senang dari mana....Aku menderita..." Aku menahan sakit di perutku.

"Dia memerahlo"

"Memerah? Maksudmu menjadi iblis begitu?!"

"Kau payah sekali Pak Rasyid." Tasya melototiku kecewa.

"Entahkah aku tidak tahu. Aku mau pergi dulu." Aku pamit pergi sambil menahan perut. Pukulan dari para mantan Kakakku biasanya tidak sesakit ini. Aku merasa ada tulangku yang patah.

Episodes
1 Episode 1. Aku dan Sekolah
2 Episode 2. Gesekan dari Pedang dan Busur
3 Episode 3. Senja Abadi
4 Episode 3.5 Kegelapan Abadi
5 Episode 4. Mata dan Wajah Baru
6 Episode 5. Kondisi Hari Pertama
7 Episode 6. Sesuatu yang Baru
8 Episode 7. Tanpa Sadar Kumiliki
9 Episode 8. Legenda Peledak, katanya
10 Episode 9. Mata dari Anitya
11 Episode 10. Seorang Pecundang
12 Episode 11. Semua Tidak Sesuai dengan yang Kau Lihat
13 Episode 11.5. Cahya tuk'ku
14 Episode 12. Simponi Petang
15 Episode 13. Sang Eksekutor
16 Episode 14. Peteng E Dino
17 Episode 15. Masalah x Masalah
18 Episode 16. Kesalahan yang Terus Kubuat
19 Episode 16.5. Kesalahan yang Terus Kubuat pt.2
20 Episode 17 Arc 1. Penilaian Guru pt.1
21 Episode 18 Arc 1. Penilaian Guru pt.2
22 Episode 19 Arc 1. Penilaian Guru pt.3
23 Episode 20 Arc 1. Penilaian Guru pt.4
24 Episode 21 Arc 1. Penilaian Guru Bersambung
25 Episode 22. Insiden Ledakan Sekolah, Sophia
26 Episode 23. Insiden Ledakan Sekolah, Bahar
27 Episode 24. Insiden Ledakan Sekolah, Tasya
28 Episode Spesial Lebaran. Hari Kemenangan Terakhirku
29 Episode 25. Insiden Ledakan Sekolah, Samuel dan Xander
30 Episode 26. Insiden Ledakan Sekolah End, Doni Kusuma
31 Episode 27. Manusia Normal
32 Episode 28 Arc 1. Penilaian Guru pt. 6
33 Episode 29 Arc 1. Penilaian Guru pt. 7
34 Episode 30 Arc 1. Penilaian Guru pt. 8
35 Episode 31 Arc 1. Penilaian Guru pt. 9
36 Episode 32 Arc 1. Penilaian Guru pt. 10
37 Episode 33 Arc 1. Penilaian Guru End
38 Episode 34. Dunia yang berbeda
39 Episode 35. Raja Kecantikan
40 Episode 36. Cìkè Nǚwáng / Queen of Assasin
41 Episode 37. Dokumen Musim Panas Api
42 Episode 38. Terpaksa Kencan
43 Episode 39. Pernyataan
44 Episode 40. Arjuna
45 Episode 41. Kunci Jawaban yang Sebenarnya
46 Episode 42. Profesionalitas adalah kuncinya
47 Episode 43. Hati yang Membeku
48 Episode 44. Kerjaan Malam
49 Episode 45. Sangkuni
50 Episode 46. Dokumen Musim Panas Api 2
51 Episode 47. Pangeran dalam Kurungan pt. 1
52 Episode 48. Pangeran dalam Kurungan pt.2
53 Episode 49. Pangeran dalam Kurungan pt.3
54 Episode 50. Pangeran dalam Kurungan pt.4
55 Episode 51. Pangeran dalam Kurungan pt.5
56 Episode 52. Pangeran dalam Kurungan pt.6
57 Episode 53. Pangeran dalam Kurungan pt.7
58 Episode 54. Pangeran dalam Kurungan pt.8
59 Episode 55. Pangeran dalam Kurungan pt.9
60 Episode 56. Pangeran dalam Kurungan pt.10
61 Episode 57. Pangeran dalam kurungan End
62 Episode 58. Waktu Guru
63 Episode 59. Politik VS Bisnis
64 Episode 60. Ujian Sekolah prologue pt.1
65 Episode 61. Ujian Sekolah prologue pt.2
66 Episode 62. Ujian Sekolah prologue pt.3
67 Episode 63. Ujian Sekolah prologue pt.4
68 Episode 64. Hati yang Berdebu
69 Episode 65. Di Balik Hari Itu
70 Episode 66. Bergerak
71 Episode 67. Kawan Masa Lalu
72 Episode 68. Wanita Sableng
73 Episode 69. Gagal Fatal
74 Episode 70. Emosi yang berlebih
75 Episode 71. Keluarga yang Tidak Terikat
76 Episode 72. Hadapi Kenyataan
77 Episode 73. Penipu yang Berhati
78 Episode 74. Sebaliknya
79 Episode 75. Selamat Jalan Podoagung
80 Episode 76. Cemaskah?
81 Episode 77. Benang Darah
82 Episode 78. Di Atas Debu Reruntuhan
83 Episode 79. Ratu Petarung yang Murung pt. 1
84 Episode 80. Ratu Petarung yang Murung pt.2
85 Episode 81. Ratu Petarung yang Murung pt.3
86 Episode 82. Ratu Petarung yang Murung pt.4
87 Episode 83. Ratu Petarung yang Murung pt.5
88 Episode 84. Ratu Petarung yang Murung pt.6
89 Episode 85. Ratu Petarung yang Murung pt.7
90 Episode 86. Ratu Petarung yang Murung pt.8
91 Episode 87. Ratu Petarung yang Murung pt.9
92 Episode 88. Ratu Petarung yang Murung END
93 Episode 89. Selamat Tinggal dengan Benar
94 Episode 90. Prologue sebelum Ujian Siege Battle
95 Episode 91. Si Kuning yang Meresahkan
96 Episode 92. Mental Masa Lalu
97 Episode 93. Paksaan
98 Episode 94. Sebuah Telur yang Berisi Telur
99 Episode 95. Pelayan yang Memimpin pt.1
100 Episode 96. Pelayan yang Memimpin pt.2
101 Episode 97. Pelayan yang Memimpin pt.3
102 Episode 98. Pelayan yang Memimpin pt. 4
103 Episode 99. Pelayan yang Memimpin pt.5
104 Episode 100. Pelayan yang memimpin pt.6
105 Episode 101. Pelayan yang Memimpin pt.7
106 Episode 102. Pelayan yang Memimpin pt.8
107 Episode 103. Pelayan yang Memimpin pt.9
108 Episode 104. Pelayan yang Memimpin End
109 Episode 105. Dunia?
110 Episode 106. Keirian
111 Episode 107. Sadis dan Masokis Bertemu
112 Episode 108. Rapat Mencurigakan
113 Episode 109. Topeng
114 Episode 110. Sisi
115 Episode 111. Kesepakatan
116 Episode 112. Maaf? Tapi Teknologi Baru?!
117 Episode 113. Semakin Tahu Siapa itu Haran
118 Episode 114.
119 Episode 115.
120 Episode 116.
121 Episode 117.
122 Episode 118.
123 Episode 119.
124 Episode 120.
125 Episode 121.
126 Episode 122.
127 Episode 123.
128 Episode 124.
129 Episode 125.
130 Episode 126.
131 Episode 127.
132 Episode 128. Manipulasi bertepi dengan Kebohongan
133 Episode 129. Ikatan yang Rusak
134 Episode 130. Letupan Tugas di antara Salju
135 Episode 131. Resolve
136 Episode 132.
137 Episode 133. Akhir dari Rivalitas Satu Sisi
138 Episode 134.
139 Episode 135.
140 Episode 136.
141 Episode 137.
142 Episode 138.
143 Episode 139.
144 Episode 140.
145 Episode 141. Ikatan Keluarga
146 Cuman Referensi Wajah Karakter
147 Episode 142.
148 Episode 143.
149 Episode 144.
150 Episode 145.
151 Episode 146.
152 Episode 147.
153 Episode 148. Anitya
154 Ringkasan cerita 148
155 Episode 149.
156 Episode 150.
157 Episode 151. Jalan Akhir dari Para Petarung di Podoagung
158 Episode 152.
159 Episode 153.
160 Episode 154.
161 Episode 155.
162 Episode 156.
163 Episode 157. Target Mereka
164 Episode 158. Menuju Sang Pangeran(Tuhan) Palsu
165 Episode 159.
166 Episode 160. Sang Pangeran
167 Episode 161.
168 Episode 162.
169 Episode 163. Berdiri di Atas Tumpukan Nyawa
170 Episode 164.
171 Episode 165. Selisih bagaikan Romansa Tiga Kerajaan
172 Episode 166.
173 Episode 167.
174 Episode 168.
175 Episode 169. Jatuhnya sang Pangeran
176 Episode 170.
177 Episode 171. Mereka yang Berakal
178 Episode 172. Mereka yang ada di Langit(Epilogue)
179 Episode 173. Extra Chapter
Episodes

Updated 179 Episodes

1
Episode 1. Aku dan Sekolah
2
Episode 2. Gesekan dari Pedang dan Busur
3
Episode 3. Senja Abadi
4
Episode 3.5 Kegelapan Abadi
5
Episode 4. Mata dan Wajah Baru
6
Episode 5. Kondisi Hari Pertama
7
Episode 6. Sesuatu yang Baru
8
Episode 7. Tanpa Sadar Kumiliki
9
Episode 8. Legenda Peledak, katanya
10
Episode 9. Mata dari Anitya
11
Episode 10. Seorang Pecundang
12
Episode 11. Semua Tidak Sesuai dengan yang Kau Lihat
13
Episode 11.5. Cahya tuk'ku
14
Episode 12. Simponi Petang
15
Episode 13. Sang Eksekutor
16
Episode 14. Peteng E Dino
17
Episode 15. Masalah x Masalah
18
Episode 16. Kesalahan yang Terus Kubuat
19
Episode 16.5. Kesalahan yang Terus Kubuat pt.2
20
Episode 17 Arc 1. Penilaian Guru pt.1
21
Episode 18 Arc 1. Penilaian Guru pt.2
22
Episode 19 Arc 1. Penilaian Guru pt.3
23
Episode 20 Arc 1. Penilaian Guru pt.4
24
Episode 21 Arc 1. Penilaian Guru Bersambung
25
Episode 22. Insiden Ledakan Sekolah, Sophia
26
Episode 23. Insiden Ledakan Sekolah, Bahar
27
Episode 24. Insiden Ledakan Sekolah, Tasya
28
Episode Spesial Lebaran. Hari Kemenangan Terakhirku
29
Episode 25. Insiden Ledakan Sekolah, Samuel dan Xander
30
Episode 26. Insiden Ledakan Sekolah End, Doni Kusuma
31
Episode 27. Manusia Normal
32
Episode 28 Arc 1. Penilaian Guru pt. 6
33
Episode 29 Arc 1. Penilaian Guru pt. 7
34
Episode 30 Arc 1. Penilaian Guru pt. 8
35
Episode 31 Arc 1. Penilaian Guru pt. 9
36
Episode 32 Arc 1. Penilaian Guru pt. 10
37
Episode 33 Arc 1. Penilaian Guru End
38
Episode 34. Dunia yang berbeda
39
Episode 35. Raja Kecantikan
40
Episode 36. Cìkè Nǚwáng / Queen of Assasin
41
Episode 37. Dokumen Musim Panas Api
42
Episode 38. Terpaksa Kencan
43
Episode 39. Pernyataan
44
Episode 40. Arjuna
45
Episode 41. Kunci Jawaban yang Sebenarnya
46
Episode 42. Profesionalitas adalah kuncinya
47
Episode 43. Hati yang Membeku
48
Episode 44. Kerjaan Malam
49
Episode 45. Sangkuni
50
Episode 46. Dokumen Musim Panas Api 2
51
Episode 47. Pangeran dalam Kurungan pt. 1
52
Episode 48. Pangeran dalam Kurungan pt.2
53
Episode 49. Pangeran dalam Kurungan pt.3
54
Episode 50. Pangeran dalam Kurungan pt.4
55
Episode 51. Pangeran dalam Kurungan pt.5
56
Episode 52. Pangeran dalam Kurungan pt.6
57
Episode 53. Pangeran dalam Kurungan pt.7
58
Episode 54. Pangeran dalam Kurungan pt.8
59
Episode 55. Pangeran dalam Kurungan pt.9
60
Episode 56. Pangeran dalam Kurungan pt.10
61
Episode 57. Pangeran dalam kurungan End
62
Episode 58. Waktu Guru
63
Episode 59. Politik VS Bisnis
64
Episode 60. Ujian Sekolah prologue pt.1
65
Episode 61. Ujian Sekolah prologue pt.2
66
Episode 62. Ujian Sekolah prologue pt.3
67
Episode 63. Ujian Sekolah prologue pt.4
68
Episode 64. Hati yang Berdebu
69
Episode 65. Di Balik Hari Itu
70
Episode 66. Bergerak
71
Episode 67. Kawan Masa Lalu
72
Episode 68. Wanita Sableng
73
Episode 69. Gagal Fatal
74
Episode 70. Emosi yang berlebih
75
Episode 71. Keluarga yang Tidak Terikat
76
Episode 72. Hadapi Kenyataan
77
Episode 73. Penipu yang Berhati
78
Episode 74. Sebaliknya
79
Episode 75. Selamat Jalan Podoagung
80
Episode 76. Cemaskah?
81
Episode 77. Benang Darah
82
Episode 78. Di Atas Debu Reruntuhan
83
Episode 79. Ratu Petarung yang Murung pt. 1
84
Episode 80. Ratu Petarung yang Murung pt.2
85
Episode 81. Ratu Petarung yang Murung pt.3
86
Episode 82. Ratu Petarung yang Murung pt.4
87
Episode 83. Ratu Petarung yang Murung pt.5
88
Episode 84. Ratu Petarung yang Murung pt.6
89
Episode 85. Ratu Petarung yang Murung pt.7
90
Episode 86. Ratu Petarung yang Murung pt.8
91
Episode 87. Ratu Petarung yang Murung pt.9
92
Episode 88. Ratu Petarung yang Murung END
93
Episode 89. Selamat Tinggal dengan Benar
94
Episode 90. Prologue sebelum Ujian Siege Battle
95
Episode 91. Si Kuning yang Meresahkan
96
Episode 92. Mental Masa Lalu
97
Episode 93. Paksaan
98
Episode 94. Sebuah Telur yang Berisi Telur
99
Episode 95. Pelayan yang Memimpin pt.1
100
Episode 96. Pelayan yang Memimpin pt.2
101
Episode 97. Pelayan yang Memimpin pt.3
102
Episode 98. Pelayan yang Memimpin pt. 4
103
Episode 99. Pelayan yang Memimpin pt.5
104
Episode 100. Pelayan yang memimpin pt.6
105
Episode 101. Pelayan yang Memimpin pt.7
106
Episode 102. Pelayan yang Memimpin pt.8
107
Episode 103. Pelayan yang Memimpin pt.9
108
Episode 104. Pelayan yang Memimpin End
109
Episode 105. Dunia?
110
Episode 106. Keirian
111
Episode 107. Sadis dan Masokis Bertemu
112
Episode 108. Rapat Mencurigakan
113
Episode 109. Topeng
114
Episode 110. Sisi
115
Episode 111. Kesepakatan
116
Episode 112. Maaf? Tapi Teknologi Baru?!
117
Episode 113. Semakin Tahu Siapa itu Haran
118
Episode 114.
119
Episode 115.
120
Episode 116.
121
Episode 117.
122
Episode 118.
123
Episode 119.
124
Episode 120.
125
Episode 121.
126
Episode 122.
127
Episode 123.
128
Episode 124.
129
Episode 125.
130
Episode 126.
131
Episode 127.
132
Episode 128. Manipulasi bertepi dengan Kebohongan
133
Episode 129. Ikatan yang Rusak
134
Episode 130. Letupan Tugas di antara Salju
135
Episode 131. Resolve
136
Episode 132.
137
Episode 133. Akhir dari Rivalitas Satu Sisi
138
Episode 134.
139
Episode 135.
140
Episode 136.
141
Episode 137.
142
Episode 138.
143
Episode 139.
144
Episode 140.
145
Episode 141. Ikatan Keluarga
146
Cuman Referensi Wajah Karakter
147
Episode 142.
148
Episode 143.
149
Episode 144.
150
Episode 145.
151
Episode 146.
152
Episode 147.
153
Episode 148. Anitya
154
Ringkasan cerita 148
155
Episode 149.
156
Episode 150.
157
Episode 151. Jalan Akhir dari Para Petarung di Podoagung
158
Episode 152.
159
Episode 153.
160
Episode 154.
161
Episode 155.
162
Episode 156.
163
Episode 157. Target Mereka
164
Episode 158. Menuju Sang Pangeran(Tuhan) Palsu
165
Episode 159.
166
Episode 160. Sang Pangeran
167
Episode 161.
168
Episode 162.
169
Episode 163. Berdiri di Atas Tumpukan Nyawa
170
Episode 164.
171
Episode 165. Selisih bagaikan Romansa Tiga Kerajaan
172
Episode 166.
173
Episode 167.
174
Episode 168.
175
Episode 169. Jatuhnya sang Pangeran
176
Episode 170.
177
Episode 171. Mereka yang Berakal
178
Episode 172. Mereka yang ada di Langit(Epilogue)
179
Episode 173. Extra Chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!