Episode 9. Mata dari Anitya

Saat kupikir bila berangkat pagi adalah kepagian, maka aku mungkin melakukan kesalahan besar saat ini.

Meskipun masih pukul 6 kurang 4 menit, suasana ruang guru sudah bagaikan mendekati detik-detik bel berbunyi.

Mulai dari guru kelas satu sampai kelas tiga, semuanya sudah ada di sini. Xander dan Samuel menjadi salah satunya. Mereka seperti sedang membicarakan sesuatu yang penting.

Bila dikatakan ini adalah rapat, tidak mungkin, karena mereka berdiskusinya kelompok. Bila dikatakan sedang mempersiapkan acara kejutan, juga salah, mereka terlalu serius untuk sebuah acara meriah.

Mereka melambaikan tangan ke arahku sesaat melihatku.

"Selamat pagi, Pak Rasyid!" (Keduanya)

"Pagi~... (membuat wajah bingung)Kenapa kalian berangkat pagi sekali?

Sepertinya pertanyaanku malah membuat mereka terkejut.

*Bruak(suara meja yang dipukul).

"Woy apa kau lupa?!" (Samuel)

"Sebentar lagi ada penilaian para guru. Semua guru dari kelas 1 sampai 3 akan ditandingkan.." Dia menambahkan.

"Itu artinya, ini adalah ujian buat kita(para guru)." (Xander)

"Penilaian ini akan dihitung dengan sistem tim dan akan ditandingkan secara acak dengan sistem jaring. Seluruh guru dari kelas 1 Fisik yang berarti kita(Samuel, Xander, Rasyid, Erika, dan Tasya) adalah satu tim. Kau mengerti penjelasanku?"

Cara penyampaian dari pangeran ini sungguh payah. Aku bahkan tidak konek sama sekali dengan apa yang dia katakan.

Aku mengangguk paham(karena tidak mau menyakitinya) dengan apa yang dikatakannya.

"Baiklah kalau begitu(memasang wajah bangga sambil mengangguk)." (Xander)

Ha~ Kenapa tidak ada yang memberitahuku soal ini?

Apakah ini karena Erika lagi?

"Kau bilang ujian ini adalah pertandingan, bukan? Apakah yang dimaksud adalah tanding di arena?"

Berhubung ujian ini adalah tentang pertarungan. Sepertinya aku dapat dengan mudah melewatinya. Tidak ada niat sombong ngomong-ngomong.

"Ini sekolah Podoagung yang paling bergengsi di Nusantara, ya jelaslah ujiannya pasti itu! Belum lagi kali ini bukanlah ujian biasa, ada beberapa tokoh besar, bahkan presiden juga ikut datang."

Jadi itu alasan kenapa mereka berdiskusi sangat serius sekarang ini. Pikirku sambil melihat ke arah guru lain yang sedang sibuk berbicara.

Ada satu hal yang mengganjalku saat mengingat kalimatnya tadi.

Kali ini? Apakah itu artinya ini pertama kalinya?

Dan kenapa presiden juga ada?

Aku merasakan sesuatu yang buruk akan terjadi di sana. Sesuatu yang akan menjadi masalah yang harus kubereskan tanpa dibayar. Sesuatu yang sangat merepotkanku.

"Ya itu benar! Ini akan menjadi pertandingan yang sangat sulit. Apalagi saat kita harus berhadapan dengan kelas sihir. Mereka selalu punya kejutan saat bertarung. Tapi beruntungnya aku tidak takut pada mereka. Karena bila takut, itu artinya aku akan mempermalukan diriku, kalian, dan guruku di depan presiden!" Ucap Samuel dengan bersemangat.

Guru? Dia punya orang yang seperti itu?

"Aku bisa dengan mudah melawan mereka karena senjataku adalah tipe jarak jauh. Yang jadi masalah adalah~(suaranya menahan)... Para guru kelas 3. Mereka sangat kuat, bahkan dikabarkan selalu menjadi kelas yang mendapatkan urutan pertama di ujian."

Bahkan Samuel yang maniak bertarungpun masih memuji kehebatan para guru kelas 3.

*Krekk!

Pintu ruang guru terbuka.

Seorang wanita pendek yang terlihat seperti gadis bule masuk bersama wanita berkacamata dengan rambut kematiannya.

Erika dan Tasya juga berangkat pagi?!

'Woi! apakah ini seserius itu? Kenapa hanya aku lagi yang tidak tahu.'

"Hwaaaaaahh!!!! Minggu depan sudah penilaian guru(merengek)!" Tasya berlari sambil menangis layaknya bayi manja ke arah kami. "Apakah aku akan gagal?! Aku dengar guru kelas sihir sangat menakutkan. Belum lagi ada guru kelas 2 dan kelas 3!(suaranya naik saat menyebut kelas 3)"

Belum tanding dia sudah down.

"Tenanglah Tasya, penilaian ini bersifat kelompok. Meskipun hanya ada 1 dari kita yang masuk semi final, maka kita(seluruh guru kelas 1 Fisik) akan tetap aman."

Bila sistemnya adalah jaring, maka berarti hanya ada 4 kelompok(kelas) yang bisa lolos dan 2-nya akan gagal. Tapi bagaimana bila dalam semi final yang bertanding di arena merupakan dari kelas yang sama?

"Bila kita ada di tim yang sama dan bertemu di persimpangan jaring. Maka tim(kelas) kita harus memilih salah satu peserta untuk maju melawan kembali lawan yang dikalahkan sebelumnya."

"Misalnya Aku(Erika) dan Tasya bertemu setelah aku(Erika) mengalahkan Samuel dan Tasya mengalahkan Xander, maka bila kau(Rasyid/suara terbanyak) memilih Tasya, maka Tasya akan melawan Samuel yang sudah kukalahkan sebelumnya tadi, begitu juga sebaliknya, bila aku(Erika) yang dipilih maka akulah(Erika) yang harus melawan Xander yang sudah dikalahkan oleh Tasya sebelumnya."

"Bisa dibilang itu akan jadi save point bagi yang kalah untuk mendapat kesempatan ulang."

Erika seperti seorang cenayang, dia bisa tahu apa yang sedang kupikirkan dan menjelaskan dengan sangat detil.

"Dan aku berharap kau tidak setengah-setengah berjuangnya, Rasyid Londerik~." Wajahnya mendekat sambil berbisik tajam.

"Entahlah... Tergantung situasi saja."

Situasi yang kumaksud adalah kecurigaanku pada setting ujian ini.

"Terserah kau. Asalkan kita tidak masuk ke posisi 5 atau 6 karenamu, maka aku akan memaafkanmum"

Aku tidak tahu harus bagaimana. Hanya saja, bila dari penilaianku jika aku memprediksi kemampuan mereka, maka yang terpikir di dalam diriku adalah Tasya>Samuel>Xander>Erika. Erika adalah yang terkuat bila menghiraukan keberadaanku. Dengan adanya tanding saat itu, mereka akan menganggapku di bawah Samuel untuk saat ini.

"(Kedua tangannya menepuk seperti sedang berdoa)Aku hanya bisa berharap Xander dan Erika tidak langsung menghadapi lawan yang kuat(para guru kelas 3)."

*Pruak!

"Sebaiknya kau juga berlatih!" Erika menepuk kepala Tasya.

"Aduh duh duh! Aku tahu kok! Aku gak bakal jadi beban numpang menang!" Dia menangis layaknya bayi lagi.

--------------------------------------

"Terima kasih, pak! Hati-hati di jalan, ya?!"

Pulang sekolah aku bertemu dengan Sophia dan ke rumahnya untuk berlatih seperti kemarin.

Sekarang, sudah selesai. Aku berjalan pulang dan menyusuri jalan setapak yang sangat panjang. Tidak ada mobil maupun motor yang melintas. Keberadaan mereka masihlah sekitar 3 km lagi. Yang ada di sini hanyalah aku dan pepohonan.

Saat berjalan pulang, aku masih terbawa pikiran dengan ujian atau Penilaian Guru ini.

Bila itu(kedatangan sang presiden) baru terjadi sekarang, maka aku bisa menduga satu hal. Itu pasti ulah orang itu. Bagaimana ini bisa terjadi pasti karena makhluk beruban itu.

Alisku mengkerut saat memikirkannya.

Tidak ada orang lain yang bisa membuat seorang presiden bergerak selain dirinya dan pak tua itu.

*Tulut!

Notifikasi ponselku berbunyi.

Sebuah pesan dari kakakku terpampang jelas di layar itu.

Mataku melebar, namun seketika menajam dengan penuh rasa kesal. 'Sudah kuduga pasti dia!'

[Ke kantor bupati sekarang! Nyoya Nova Sena ingin bertemu denganmu!] Pesan dikirim Rizki Kamil baru saja.

[Bukannya kau bilang tidak akan menganggu kehidupan sekolahku dengan darah lagi?] Pesan dibalas.

[Maaf ya! AKU SUDAH MENGATAKANNYA TAPI NENEK KOLOT ITU TETAP MEMAKSA!] Pesan dikirim dari Rizki Kamil baru saja.

[Terserah!] pesan dibalas.

Aku sebenarnya tidak mau berurusan dengan wanita itu lagi. Nenek itu sudah bagaikan mimpi burukku di masa lalu. Melihatnya sebentar saja sudah membuatku merinding.

Tapi berhubung ini adalah permintaan kakakku, aku terpaksa mengikutinya.

Setan dari masa lalu sepertinya mulai datang untuk menjadi hakimku.

'apa yang kau pikirkan, Nova!'

Dengan rasa takut dan kesal, langkahku mulai menjauh dari rumah besar gadis itu. Tidak ada tanda-tanda bila dia mengintip atau menguping pembicaraanku, tapi sebaiknya aku tidak melakukannya(bermain ponsel di halaman rumahnya) lagi.

Perlahan-lahan semua menjadi gelap. Setan dari masa lalu ingin mengucapkan salam padaku.

***

Di dalam kantor bupati. Tempat dimana kakakku bekerja.

Dan juga... tempat dimana aku dulu bekerja(dalam artian lain) untuk seseorang.

Gedung yang memberikan panorama kota malam Ningru yang terlalu indah ini tidak cocok untuk disebut gedung bupati. Ini pantasnya disebut gedung konglomerat, seandainya aku bisa mengatakannya.

Kota ini sudah seperti wilayahnya dan gedung yang kuinjaki sekarang ini adalah matanya yang mengawasi seluruh kota.

Di sebuah ruangan tertinggi, terluas, dan termewah di seluruh ruangan gedung itu. Seorang nenek berusia 59 tahun berdiri menghadap ke kaca sembari melihat ke seluruh pemandangan Kota Ningru di malam hari.

"Lama tidak berjumpa... (Balik badan)Rasyid."

Raut mukanya tersenyum licik padaku. Dia seperti sedang mengetesku akan sesuatu.

"Aku dengar minggu depan ada Penilaian Guru di sekolahmu"

Dia berjalan ke mejanya dan mengambil sebuah dokumen.

Jadi sekarang, semua kecurigaanku mulai memperlihatkan titik terangnya. Dia jelas pelakunya.

Saat dia membukanya, terdapat 4 foto orang di sana. 4 wajah familiar yang bisa kutemui di sekolah itu. Wajah yang kukenali namun tak kutahu namanya. Mereka adalah para guru kelas 3 sihir.

"Kau tahu maksudnya kan?"

Ya aku tahu, kau mau aku mengerjakan sesuatu, kan?

Dalam diriku, aku berbicara banyak hal, namun di luar. Aku sebenarnya diam saja sambil mendengar ocehannya.

"Mereka memiliki rencana busuk untuk menggulingkanku. Saat ini aku masih tidak tahu apa yang mereka rencanakan, namun yang pasti mereka berusaha memenangkan penilaian itu dan berusaha mengambil hati presiden dan rakyat untuk memaksaku turun. Jika kali ini mereka menang, maka ada kemungkinan rencana mereka akan dilancarkan."

Aku mendengarkan keinginan Nova.

"Misimu kali ini.... Buat kelas itu ada di posisi 6! Hancurkan harga diri mereka! Masukkan mereka ke jurang rasa malu!"

Ambisi nenek ini sangat besar sampai lupa umur.

"Dan ingat, buat orang ini(menunjuk foto wanita berambut panjang dan bermata merah) kehilangan harapannya!"

Aku tak tahu apa harapan yang dimaksud nenek itu.

"Maaf tapi tidak bisa!"

Ini terlalu beresiko buatku saat ini.

"Maafkan aku... Aku lupa kalau kau sekarang adalah guru di sana. Karirmu pasti akan bermasalah bila ketahuan(menyeringai)"

"Itu bukan masalahnya."

Ada sesuatu yang ingin kukonfirmasi.

"Lalu?"

"Setidaknya beritahu aku! Kenapa kau masih ngotot menyuruhku?! Bukankah anda bisa menyogok guru lain dengan mudah?!"

"Dari semua pencari nasi itu, hanya kaulah yang kuanggap mampu. Ini adalah misi yang sulit, mereka jelas akan berhianat bila mereka gagal karena ketahuan."

Well, itu masuk akal.

"Terlebih lagi(memangku pipi), kau juga belum memperlihatkan kekuatanmu yang sebenarnya pada mereka... Benarkan? Monster..." Kata sindirian itu menusuk sangat dalam.

"Untunglah aku sudah terbiasa mendengar ocehanmu, nek. Aku akan menerimanya kali ini. Tapi berapa kau akan membayar?"

Aku menerima tawarannya karena kali ini bukan urusan menghilangkan nyawa.

"Segini(memberikan sebuah kertas)!"

Rp.100.750.000., . tertulis di atas kertas itu.

"Aku terima!"

*Brak!

Aku langsung meninggalkan Nova yang masih ada di dalam kantor dan menemui kakakku yang menunggu di depan pintu.

"Bagaimana?"

"Cuman misi kecil. Aku menerimanya."

"..........., bila kau mendapat masalah, hubungi aku." Dia nampak cemas.

"Tenanglah, seperti biasa. Aku lebih suka melakukannya sendiri."

Hariku sebagai eksekutor akan kembali. Untungnya kali ini bukan masalah nyawa.

Aku harus menyelesaikan semua masalahku di sekolah minggu ini. Wajah Moka, Stevent, dan Hakam terpikir olehku. Mereka bertiga punya masalah yang belum selesai.

Terutama masalah Moka. Aku sudah membuatnya marah besar saat itu.

Soal Gita aku bisa mengabaikannya. Tapi aku tidak boleh ceroboh karena itu. Gita terihat seperti badut kelas tapi dia kelihatan punya rahasia yang lebih besar dari mereka bertiga.

Masalah terakhir, apakah aku akan menahan diri atau tidak saat ujian?

Akan kupikirkan nanti saja.

Untuk sekarang, akan kunikmati saja(secara sarkas).

Setidaknya aku dibayar(berbeda dari apa yang kupikirkan sebelumnya).

Episodes
1 Episode 1. Aku dan Sekolah
2 Episode 2. Gesekan dari Pedang dan Busur
3 Episode 3. Senja Abadi
4 Episode 3.5 Kegelapan Abadi
5 Episode 4. Mata dan Wajah Baru
6 Episode 5. Kondisi Hari Pertama
7 Episode 6. Sesuatu yang Baru
8 Episode 7. Tanpa Sadar Kumiliki
9 Episode 8. Legenda Peledak, katanya
10 Episode 9. Mata dari Anitya
11 Episode 10. Seorang Pecundang
12 Episode 11. Semua Tidak Sesuai dengan yang Kau Lihat
13 Episode 11.5. Cahya tuk'ku
14 Episode 12. Simponi Petang
15 Episode 13. Sang Eksekutor
16 Episode 14. Peteng E Dino
17 Episode 15. Masalah x Masalah
18 Episode 16. Kesalahan yang Terus Kubuat
19 Episode 16.5. Kesalahan yang Terus Kubuat pt.2
20 Episode 17 Arc 1. Penilaian Guru pt.1
21 Episode 18 Arc 1. Penilaian Guru pt.2
22 Episode 19 Arc 1. Penilaian Guru pt.3
23 Episode 20 Arc 1. Penilaian Guru pt.4
24 Episode 21 Arc 1. Penilaian Guru Bersambung
25 Episode 22. Insiden Ledakan Sekolah, Sophia
26 Episode 23. Insiden Ledakan Sekolah, Bahar
27 Episode 24. Insiden Ledakan Sekolah, Tasya
28 Episode Spesial Lebaran. Hari Kemenangan Terakhirku
29 Episode 25. Insiden Ledakan Sekolah, Samuel dan Xander
30 Episode 26. Insiden Ledakan Sekolah End, Doni Kusuma
31 Episode 27. Manusia Normal
32 Episode 28 Arc 1. Penilaian Guru pt. 6
33 Episode 29 Arc 1. Penilaian Guru pt. 7
34 Episode 30 Arc 1. Penilaian Guru pt. 8
35 Episode 31 Arc 1. Penilaian Guru pt. 9
36 Episode 32 Arc 1. Penilaian Guru pt. 10
37 Episode 33 Arc 1. Penilaian Guru End
38 Episode 34. Dunia yang berbeda
39 Episode 35. Raja Kecantikan
40 Episode 36. Cìkè Nǚwáng / Queen of Assasin
41 Episode 37. Dokumen Musim Panas Api
42 Episode 38. Terpaksa Kencan
43 Episode 39. Pernyataan
44 Episode 40. Arjuna
45 Episode 41. Kunci Jawaban yang Sebenarnya
46 Episode 42. Profesionalitas adalah kuncinya
47 Episode 43. Hati yang Membeku
48 Episode 44. Kerjaan Malam
49 Episode 45. Sangkuni
50 Episode 46. Dokumen Musim Panas Api 2
51 Episode 47. Pangeran dalam Kurungan pt. 1
52 Episode 48. Pangeran dalam Kurungan pt.2
53 Episode 49. Pangeran dalam Kurungan pt.3
54 Episode 50. Pangeran dalam Kurungan pt.4
55 Episode 51. Pangeran dalam Kurungan pt.5
56 Episode 52. Pangeran dalam Kurungan pt.6
57 Episode 53. Pangeran dalam Kurungan pt.7
58 Episode 54. Pangeran dalam Kurungan pt.8
59 Episode 55. Pangeran dalam Kurungan pt.9
60 Episode 56. Pangeran dalam Kurungan pt.10
61 Episode 57. Pangeran dalam kurungan End
62 Episode 58. Waktu Guru
63 Episode 59. Politik VS Bisnis
64 Episode 60. Ujian Sekolah prologue pt.1
65 Episode 61. Ujian Sekolah prologue pt.2
66 Episode 62. Ujian Sekolah prologue pt.3
67 Episode 63. Ujian Sekolah prologue pt.4
68 Episode 64. Hati yang Berdebu
69 Episode 65. Di Balik Hari Itu
70 Episode 66. Bergerak
71 Episode 67. Kawan Masa Lalu
72 Episode 68. Wanita Sableng
73 Episode 69. Gagal Fatal
74 Episode 70. Emosi yang berlebih
75 Episode 71. Keluarga yang Tidak Terikat
76 Episode 72. Hadapi Kenyataan
77 Episode 73. Penipu yang Berhati
78 Episode 74. Sebaliknya
79 Episode 75. Selamat Jalan Podoagung
80 Episode 76. Cemaskah?
81 Episode 77. Benang Darah
82 Episode 78. Di Atas Debu Reruntuhan
83 Episode 79. Ratu Petarung yang Murung pt. 1
84 Episode 80. Ratu Petarung yang Murung pt.2
85 Episode 81. Ratu Petarung yang Murung pt.3
86 Episode 82. Ratu Petarung yang Murung pt.4
87 Episode 83. Ratu Petarung yang Murung pt.5
88 Episode 84. Ratu Petarung yang Murung pt.6
89 Episode 85. Ratu Petarung yang Murung pt.7
90 Episode 86. Ratu Petarung yang Murung pt.8
91 Episode 87. Ratu Petarung yang Murung pt.9
92 Episode 88. Ratu Petarung yang Murung END
93 Episode 89. Selamat Tinggal dengan Benar
94 Episode 90. Prologue sebelum Ujian Siege Battle
95 Episode 91. Si Kuning yang Meresahkan
96 Episode 92. Mental Masa Lalu
97 Episode 93. Paksaan
98 Episode 94. Sebuah Telur yang Berisi Telur
99 Episode 95. Pelayan yang Memimpin pt.1
100 Episode 96. Pelayan yang Memimpin pt.2
101 Episode 97. Pelayan yang Memimpin pt.3
102 Episode 98. Pelayan yang Memimpin pt. 4
103 Episode 99. Pelayan yang Memimpin pt.5
104 Episode 100. Pelayan yang memimpin pt.6
105 Episode 101. Pelayan yang Memimpin pt.7
106 Episode 102. Pelayan yang Memimpin pt.8
107 Episode 103. Pelayan yang Memimpin pt.9
108 Episode 104. Pelayan yang Memimpin End
109 Episode 105. Dunia?
110 Episode 106. Keirian
111 Episode 107. Sadis dan Masokis Bertemu
112 Episode 108. Rapat Mencurigakan
113 Episode 109. Topeng
114 Episode 110. Sisi
115 Episode 111. Kesepakatan
116 Episode 112. Maaf? Tapi Teknologi Baru?!
117 Episode 113. Semakin Tahu Siapa itu Haran
118 Episode 114.
119 Episode 115.
120 Episode 116.
121 Episode 117.
122 Episode 118.
123 Episode 119.
124 Episode 120.
125 Episode 121.
126 Episode 122.
127 Episode 123.
128 Episode 124.
129 Episode 125.
130 Episode 126.
131 Episode 127.
132 Episode 128. Manipulasi bertepi dengan Kebohongan
133 Episode 129. Ikatan yang Rusak
134 Episode 130. Letupan Tugas di antara Salju
135 Episode 131. Resolve
136 Episode 132.
137 Episode 133. Akhir dari Rivalitas Satu Sisi
138 Episode 134.
139 Episode 135.
140 Episode 136.
141 Episode 137.
142 Episode 138.
143 Episode 139.
144 Episode 140.
145 Episode 141. Ikatan Keluarga
146 Cuman Referensi Wajah Karakter
147 Episode 142.
148 Episode 143.
149 Episode 144.
150 Episode 145.
151 Episode 146.
152 Episode 147.
153 Episode 148. Anitya
154 Ringkasan cerita 148
155 Episode 149.
156 Episode 150.
157 Episode 151. Jalan Akhir dari Para Petarung di Podoagung
158 Episode 152.
159 Episode 153.
160 Episode 154.
161 Episode 155.
162 Episode 156.
163 Episode 157. Target Mereka
164 Episode 158. Menuju Sang Pangeran(Tuhan) Palsu
165 Episode 159.
166 Episode 160. Sang Pangeran
167 Episode 161.
168 Episode 162.
169 Episode 163. Berdiri di Atas Tumpukan Nyawa
170 Episode 164.
171 Episode 165. Selisih bagaikan Romansa Tiga Kerajaan
172 Episode 166.
173 Episode 167.
174 Episode 168.
175 Episode 169. Jatuhnya sang Pangeran
176 Episode 170.
177 Episode 171. Mereka yang Berakal
178 Episode 172. Mereka yang ada di Langit(Epilogue)
179 Episode 173. Extra Chapter
Episodes

Updated 179 Episodes

1
Episode 1. Aku dan Sekolah
2
Episode 2. Gesekan dari Pedang dan Busur
3
Episode 3. Senja Abadi
4
Episode 3.5 Kegelapan Abadi
5
Episode 4. Mata dan Wajah Baru
6
Episode 5. Kondisi Hari Pertama
7
Episode 6. Sesuatu yang Baru
8
Episode 7. Tanpa Sadar Kumiliki
9
Episode 8. Legenda Peledak, katanya
10
Episode 9. Mata dari Anitya
11
Episode 10. Seorang Pecundang
12
Episode 11. Semua Tidak Sesuai dengan yang Kau Lihat
13
Episode 11.5. Cahya tuk'ku
14
Episode 12. Simponi Petang
15
Episode 13. Sang Eksekutor
16
Episode 14. Peteng E Dino
17
Episode 15. Masalah x Masalah
18
Episode 16. Kesalahan yang Terus Kubuat
19
Episode 16.5. Kesalahan yang Terus Kubuat pt.2
20
Episode 17 Arc 1. Penilaian Guru pt.1
21
Episode 18 Arc 1. Penilaian Guru pt.2
22
Episode 19 Arc 1. Penilaian Guru pt.3
23
Episode 20 Arc 1. Penilaian Guru pt.4
24
Episode 21 Arc 1. Penilaian Guru Bersambung
25
Episode 22. Insiden Ledakan Sekolah, Sophia
26
Episode 23. Insiden Ledakan Sekolah, Bahar
27
Episode 24. Insiden Ledakan Sekolah, Tasya
28
Episode Spesial Lebaran. Hari Kemenangan Terakhirku
29
Episode 25. Insiden Ledakan Sekolah, Samuel dan Xander
30
Episode 26. Insiden Ledakan Sekolah End, Doni Kusuma
31
Episode 27. Manusia Normal
32
Episode 28 Arc 1. Penilaian Guru pt. 6
33
Episode 29 Arc 1. Penilaian Guru pt. 7
34
Episode 30 Arc 1. Penilaian Guru pt. 8
35
Episode 31 Arc 1. Penilaian Guru pt. 9
36
Episode 32 Arc 1. Penilaian Guru pt. 10
37
Episode 33 Arc 1. Penilaian Guru End
38
Episode 34. Dunia yang berbeda
39
Episode 35. Raja Kecantikan
40
Episode 36. Cìkè Nǚwáng / Queen of Assasin
41
Episode 37. Dokumen Musim Panas Api
42
Episode 38. Terpaksa Kencan
43
Episode 39. Pernyataan
44
Episode 40. Arjuna
45
Episode 41. Kunci Jawaban yang Sebenarnya
46
Episode 42. Profesionalitas adalah kuncinya
47
Episode 43. Hati yang Membeku
48
Episode 44. Kerjaan Malam
49
Episode 45. Sangkuni
50
Episode 46. Dokumen Musim Panas Api 2
51
Episode 47. Pangeran dalam Kurungan pt. 1
52
Episode 48. Pangeran dalam Kurungan pt.2
53
Episode 49. Pangeran dalam Kurungan pt.3
54
Episode 50. Pangeran dalam Kurungan pt.4
55
Episode 51. Pangeran dalam Kurungan pt.5
56
Episode 52. Pangeran dalam Kurungan pt.6
57
Episode 53. Pangeran dalam Kurungan pt.7
58
Episode 54. Pangeran dalam Kurungan pt.8
59
Episode 55. Pangeran dalam Kurungan pt.9
60
Episode 56. Pangeran dalam Kurungan pt.10
61
Episode 57. Pangeran dalam kurungan End
62
Episode 58. Waktu Guru
63
Episode 59. Politik VS Bisnis
64
Episode 60. Ujian Sekolah prologue pt.1
65
Episode 61. Ujian Sekolah prologue pt.2
66
Episode 62. Ujian Sekolah prologue pt.3
67
Episode 63. Ujian Sekolah prologue pt.4
68
Episode 64. Hati yang Berdebu
69
Episode 65. Di Balik Hari Itu
70
Episode 66. Bergerak
71
Episode 67. Kawan Masa Lalu
72
Episode 68. Wanita Sableng
73
Episode 69. Gagal Fatal
74
Episode 70. Emosi yang berlebih
75
Episode 71. Keluarga yang Tidak Terikat
76
Episode 72. Hadapi Kenyataan
77
Episode 73. Penipu yang Berhati
78
Episode 74. Sebaliknya
79
Episode 75. Selamat Jalan Podoagung
80
Episode 76. Cemaskah?
81
Episode 77. Benang Darah
82
Episode 78. Di Atas Debu Reruntuhan
83
Episode 79. Ratu Petarung yang Murung pt. 1
84
Episode 80. Ratu Petarung yang Murung pt.2
85
Episode 81. Ratu Petarung yang Murung pt.3
86
Episode 82. Ratu Petarung yang Murung pt.4
87
Episode 83. Ratu Petarung yang Murung pt.5
88
Episode 84. Ratu Petarung yang Murung pt.6
89
Episode 85. Ratu Petarung yang Murung pt.7
90
Episode 86. Ratu Petarung yang Murung pt.8
91
Episode 87. Ratu Petarung yang Murung pt.9
92
Episode 88. Ratu Petarung yang Murung END
93
Episode 89. Selamat Tinggal dengan Benar
94
Episode 90. Prologue sebelum Ujian Siege Battle
95
Episode 91. Si Kuning yang Meresahkan
96
Episode 92. Mental Masa Lalu
97
Episode 93. Paksaan
98
Episode 94. Sebuah Telur yang Berisi Telur
99
Episode 95. Pelayan yang Memimpin pt.1
100
Episode 96. Pelayan yang Memimpin pt.2
101
Episode 97. Pelayan yang Memimpin pt.3
102
Episode 98. Pelayan yang Memimpin pt. 4
103
Episode 99. Pelayan yang Memimpin pt.5
104
Episode 100. Pelayan yang memimpin pt.6
105
Episode 101. Pelayan yang Memimpin pt.7
106
Episode 102. Pelayan yang Memimpin pt.8
107
Episode 103. Pelayan yang Memimpin pt.9
108
Episode 104. Pelayan yang Memimpin End
109
Episode 105. Dunia?
110
Episode 106. Keirian
111
Episode 107. Sadis dan Masokis Bertemu
112
Episode 108. Rapat Mencurigakan
113
Episode 109. Topeng
114
Episode 110. Sisi
115
Episode 111. Kesepakatan
116
Episode 112. Maaf? Tapi Teknologi Baru?!
117
Episode 113. Semakin Tahu Siapa itu Haran
118
Episode 114.
119
Episode 115.
120
Episode 116.
121
Episode 117.
122
Episode 118.
123
Episode 119.
124
Episode 120.
125
Episode 121.
126
Episode 122.
127
Episode 123.
128
Episode 124.
129
Episode 125.
130
Episode 126.
131
Episode 127.
132
Episode 128. Manipulasi bertepi dengan Kebohongan
133
Episode 129. Ikatan yang Rusak
134
Episode 130. Letupan Tugas di antara Salju
135
Episode 131. Resolve
136
Episode 132.
137
Episode 133. Akhir dari Rivalitas Satu Sisi
138
Episode 134.
139
Episode 135.
140
Episode 136.
141
Episode 137.
142
Episode 138.
143
Episode 139.
144
Episode 140.
145
Episode 141. Ikatan Keluarga
146
Cuman Referensi Wajah Karakter
147
Episode 142.
148
Episode 143.
149
Episode 144.
150
Episode 145.
151
Episode 146.
152
Episode 147.
153
Episode 148. Anitya
154
Ringkasan cerita 148
155
Episode 149.
156
Episode 150.
157
Episode 151. Jalan Akhir dari Para Petarung di Podoagung
158
Episode 152.
159
Episode 153.
160
Episode 154.
161
Episode 155.
162
Episode 156.
163
Episode 157. Target Mereka
164
Episode 158. Menuju Sang Pangeran(Tuhan) Palsu
165
Episode 159.
166
Episode 160. Sang Pangeran
167
Episode 161.
168
Episode 162.
169
Episode 163. Berdiri di Atas Tumpukan Nyawa
170
Episode 164.
171
Episode 165. Selisih bagaikan Romansa Tiga Kerajaan
172
Episode 166.
173
Episode 167.
174
Episode 168.
175
Episode 169. Jatuhnya sang Pangeran
176
Episode 170.
177
Episode 171. Mereka yang Berakal
178
Episode 172. Mereka yang ada di Langit(Epilogue)
179
Episode 173. Extra Chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!