Episode 11.5. Cahya tuk'ku

Malam hari di meja makan bersama kakakku.

"Kak... Mau bertanding?"

"Hmm... TumBwen sekwali kwau mintwa itu?" Kakakku ngobrol dengan mulut penuh.

"Telan dulu makananmu!"

Kakakku menelan makanannya, "Maaf-maaf(tersenyum tanpa rasa dosa)."

"MAAF-MAAF!"

"Jadi, gulp(menelan makanannya)! Kenapa tiba-tiba?"

"Dulu~ saat aku masih bekerja dibawah nenek itu, aku sudah terbiasa bertarung hampir setiap hari tanpa henti. Aku selalu melawan orang, membunuh orang, dan merusak orang(dalam artian mental)... Tapi semenjak aku menjadi guru... Semua itu tidak pernah kulakukan. Aku merasa kalau aku melemah saat ini."

"Bukankah itu artinya bagus, kau tidak perlu mengotori tanganmu lagi untuk nenek itu. Lagipula, perasaan kau pernah melawan guru kelas sihir dan guru kelas 1 fisik 4."

Yang dimaksudnya kelas sihir adalah Vicky, dan untuk kelas 1 Fisik 4 adalah Erika.

"Mereka(menundukkan kepala)... Bagaimana harus mengatakannya...?" Aku tidak tahu bagaimana harus menyebut mereka, "Terlalu lemah," Mungkin itu sebutan mereka. Mereka bahkan sebenarnya bisa kukalahkan hanya dengan satu kali serang.

"Enak dong(bersenden di kursi)... Kau gak perlu susah payah latihan keras lagi."

*Bruak!

"Itu akan membuatku lemah!" Aku menaikkan volume suaraku dan berdiri dari kursiku sambil memukul meja makan.

"Baiklah~ baiklah~ tapi ingat! Aku tidak akan menahan diri(tersenyum licik)." Kakakku akhirnya menyetujui.

***

Kami berdua pergi ke arena khusus di kantor bupati. Aku dilarang berlatih di tempat lain karena kekuatanku terlalu kuat bahkan bisa menghancurkan arena jika aku tidak menahan diri.

Kami berdua berdiri berhadapan dengan pageblug yang sudah aktif di tengah arena yang sangat tertutup ini.

Kakakku dengan otot-ototnya yang kecil terlihat seperti tidak merasa keberatan dengan senjata yang dia bawa. Senjata itu berukuran sedikit lebih besar dari tubuhnya. Berbahan kayu dan sedikit kulit(hewan?), peti mati yang dia bawa terlihat sedikit menyeramkan buatku.

Berhubung senjatanya tidak dapat digunakan untuk bertarung. Peti itu lebih tepat hanya menjadi suplier sihirnya(semacam supply mana).

"Ouch... (Tertawa kecil)Berat sekali. Sudah lama aku tidak menggunakannya. Ini juga bisa dibuat mukul lo, ahahaha."

"Hentikan candaanmu itu Kak. Orang-orang bisa mengira kau itu gila." Aku memasang ekspresi datar.

"Tenanglah mereka akan sungkan memanggilku gila. Lagipula tidak ada orang di sini(pasang wajah optimis)."

"Bisa serius, Kak? Malam semakin larut." Aku menunjuk ke arah jam raksasa di arena yang menunjukkan pukul 9 malam.

"Oke, oke! Persiapkan dirimu, Rasyid!" Kakakku mengambil ancang-ancang.

"Pertarungan kita~ DIMULAI!" Aba-aba dari kakakku berbunyi.

Seketika aku maju dan mengayunkan pedangku ke atas.

*Ctang!

Namun serangan itu terlalu siput buatnya. Dia bahkan tersenyum sombong sambil menahannya hanya dengan dua jarinya.

"Apa kau benar-benar lupa cara bertarung?" Aku mengatakannya karena dia sudah tidak bertarung lebih dari 2 tahun.

"Kalau dasar-dasar mah gampang buatku!" Wajah sombongnya memberitahuku kalau dia masih sama kuatnya seperi dulu.

Aku melepaskan pedangku yang ditahan oleh kakakku lalu melompat mundur beberapa langkah.

Aku langsung mengangkat pedangku ke atas. Langit-langit arena seketika menjadi gelap dan diikuti percikan listrik di atas sana tiba-tiba bergelora.

*Duar!

Sebuah petir di dalam ruangan menyambar pedangku. Aku melepaskan petir yang terkumpul di pedangku itu ke arahnya.

*Bruk!

Dengan cepat, kakakku menggunakan peti yang dia gunakan sebagai perisai. Petir yang kulesatkan tadi langsung hilang tanpa jejak.

"Kau masih mengerikan seperti biasa, Kak."

Aku merasakannya. Sesuatu yang tidak bisa kudapatkan dari melawan mereka(yang lemah). Sensasi yang hanya bisa kujumpai setiap kali melawan lawan yang kuat.

Aku mulai masuk ke dalam mode diam dan memfokuskan diriku pada pertarungan.

Pedangku kulempar ke atas dan tertancap di dekat kakakku. Kakakku yang tahu arah serangan langsung membuat pintu peti menjadi sebuah perisai dan payung.

Seisi ruangan tiba-tiba menjadi basah. Hujan turun di arena dalam ruangan itu.

*Ctak!

Kakakku menjentikkan jarinya dan membakar seisi arena dengan api sehingga seranganku yang akan datang terbatalkan.

*Tersenyum licik!

Sayangnya aku sudah tahu kakakku akan melakukan itu.

Aku berlari di tengah neraka itu menuju pedangku yang tertancap di dekatnya.

Saat jarak sudah sangat dekat dan pedangku sudah kudapatkan. Itulah saat aku memiliki momen untuk menyerangnya.

*Slash!

Aku menebaskan gelombang angin ke arahnya.

*Burn!

Kakakku terbakar oleh apinya sendiri,

"Ahhhh(merintih)! Sialan kau, Syid!" Kakakku merintih kepanasan.

Petinya langsung bereaksi saat tuannya dalam masalah. Peti itu memuntahkan sebuah air ke udara dan menyemprotnya ke tanah seperti sebuah hujan.

Aku yang sudah menunggu saat seperti ini kembali melemparkan pedangku dan menancap di dekatnya.

"Checkmate brother."

Aliran petir seketika memutar di langit-langit membentuk sebuah pusaran. Pusaran itu memutari pedang menancap yang ada di bawahnya.

*Duar!

Petir menyambar pedangku dan Kakakku terkena konduksi dari air, seharusnya dia langsung akan pingsan dan K.O.

"Ha?!"

Kakakku masih berdiri di sana?

Dia berdiri tertunduk dan diam seperti patung di sana. Perlahan kepalanya menoleh kearahku. Rasa takut menguat seiring wajahnya terangkat.

*Wush!

"Checkmate brother." Kakakku tiba-tiba ada di depanku.

Tangannya yang berubah runcing karena sihir elemen tanah menusuk ke arah jantungku. Perlahan kesadaranku mulai hilang dan tubuhku mulai tak kuat menopang lagi.

Aku kalah dengan lubang di jantungku.

Latihan ini dimenangkan oleh Kakakku.

***

"Huh!"

Aku terbangun dari pingsanku. Refleksku sontak memegang lubang di jantungku, dan beruntungnya lubang itu sudah tidak ada.

"Ahhh(menghela nafas)..."

"Bangun juga kau, Pemalas." Kakakku menyapaku sambil duduk di kursi bagian penonton.

"Aku kalah(menutup kedua mataku dengan lengan)..."

"Tenanglah itu normal. Kau menang dariku itu mustahil." Dia tersenyum sambil menutup matanya. Itu adalah senyum penuh kesombongan miliknya.

Aku diberitahu kalau Anitya dan Pageblug milik kakakku sangatlah spesial. Anitya miliknya memiliki daya simpan sihir yang cukup tinggi dibanding dengan orang-orang normal pada umumnya. Kecepatan regenerasi tubuhnya sedikit lebih cepat, namun tidak berfungsi saat melawanku.

Pageblug miliknya adalah hadiah dari Nova saat dia menjadi wakil bupati. Aku jarang mendengar kalau pageblug punya sensor mirip jiwa/hati seseorang untuk melindungi tuannya.

"Kau tahukan kenapa kau kalah?" Kakakku menatap kursi seberang dengan tatapan penuh tanya.

"Aku terlalu terpacu pada tujuan(misi)ku."

"Jadi kau sadar ya?"

Mengerti atau tidak, aku tidak tahu. Sadar atau tidak, aku juga tidak tahu. Semua yang keluar di mulutku seakan muncul dengan sendirinya. Pikiranku bereaksi pada setiap kalimatnya tanpa perlu memikirkan jawabannya.

"Hari ini, aku mencoba membantu muridku dengan kekuatanku sendiri, namun temanku menahanku dan memintanya ikut membantu. Aku awalnya ingin menolak, namun aku hanya bisa terdiam dan menerimanya. Ucapannya saat mengatakan kalau semua sebaiknya dilakukan bersama-sama membuatku berpikir dua kali untuk semua tindakanku."

Semuanya terasa abu-abu saat diriku melakukan itu. Aku baru saja ingat untuk melihat warna saat temanku datang.

"Saat dia bilang, 'tidak selamanya uang membantu ' membuatku tersadar. Terkadang uang bukanlah yang diminta semua orang, melainkan sumbernyalah yang mereka cari."

Aku menyusun kalimat yang diucapkan Xander seingatku dengan memoriku. Semuanya tidak teringat jelas, namun setidaknya aku bisa menjelaskan poin-poinnya pada kakakku.

"Temanmu itu pastilah orang yang baik. Dia memperingatkanmu berdasarkan pengalaman yang dia miliki. Dia adalah pembaca suasana yang hebat." Kakakku menanggapinya dengan senyuman tipis. "Ngomong-ngomong, kenapa kau sangat ingin membantu murid-muridmu?"

Saat ditanya alasannya, aku tertunduk dan menatap apa yang ada di bawah. Pandanganku seakan melihat mereka yang sudah dibawah tanah. Mereka adalah sumber rasa sakitku.

"Aku hanya ingin dimaafkan." Aku menahan air mataku.

Kakakku yang paham arah pembicaraan langsung menundukkan wajahnya dan menghentikan pembicaraan ini. Dia tidak ingin membicarakan topik sensitif ini karena tahu betapa pentingnya 'mereka' buatku.

"Ternyata begitu ya..." Suara Kakakku lirih. "Beruntunglah kau sekarang bisa merasakan hidup." Air mata membasahi pipinya.

"Hey jangan menangis seperti itu. Itu menjijikan!"

Kenapa Kakakku menangis hanya karena aku merasa hidup? Lagipula, apakah dia bisa berhenti? Ini sangat memalukan. Aku harap tidak ada staf yang tiba-tiba masuk ke arena.

Episodes
1 Episode 1. Aku dan Sekolah
2 Episode 2. Gesekan dari Pedang dan Busur
3 Episode 3. Senja Abadi
4 Episode 3.5 Kegelapan Abadi
5 Episode 4. Mata dan Wajah Baru
6 Episode 5. Kondisi Hari Pertama
7 Episode 6. Sesuatu yang Baru
8 Episode 7. Tanpa Sadar Kumiliki
9 Episode 8. Legenda Peledak, katanya
10 Episode 9. Mata dari Anitya
11 Episode 10. Seorang Pecundang
12 Episode 11. Semua Tidak Sesuai dengan yang Kau Lihat
13 Episode 11.5. Cahya tuk'ku
14 Episode 12. Simponi Petang
15 Episode 13. Sang Eksekutor
16 Episode 14. Peteng E Dino
17 Episode 15. Masalah x Masalah
18 Episode 16. Kesalahan yang Terus Kubuat
19 Episode 16.5. Kesalahan yang Terus Kubuat pt.2
20 Episode 17 Arc 1. Penilaian Guru pt.1
21 Episode 18 Arc 1. Penilaian Guru pt.2
22 Episode 19 Arc 1. Penilaian Guru pt.3
23 Episode 20 Arc 1. Penilaian Guru pt.4
24 Episode 21 Arc 1. Penilaian Guru Bersambung
25 Episode 22. Insiden Ledakan Sekolah, Sophia
26 Episode 23. Insiden Ledakan Sekolah, Bahar
27 Episode 24. Insiden Ledakan Sekolah, Tasya
28 Episode Spesial Lebaran. Hari Kemenangan Terakhirku
29 Episode 25. Insiden Ledakan Sekolah, Samuel dan Xander
30 Episode 26. Insiden Ledakan Sekolah End, Doni Kusuma
31 Episode 27. Manusia Normal
32 Episode 28 Arc 1. Penilaian Guru pt. 6
33 Episode 29 Arc 1. Penilaian Guru pt. 7
34 Episode 30 Arc 1. Penilaian Guru pt. 8
35 Episode 31 Arc 1. Penilaian Guru pt. 9
36 Episode 32 Arc 1. Penilaian Guru pt. 10
37 Episode 33 Arc 1. Penilaian Guru End
38 Episode 34. Dunia yang berbeda
39 Episode 35. Raja Kecantikan
40 Episode 36. Cìkè Nǚwáng / Queen of Assasin
41 Episode 37. Dokumen Musim Panas Api
42 Episode 38. Terpaksa Kencan
43 Episode 39. Pernyataan
44 Episode 40. Arjuna
45 Episode 41. Kunci Jawaban yang Sebenarnya
46 Episode 42. Profesionalitas adalah kuncinya
47 Episode 43. Hati yang Membeku
48 Episode 44. Kerjaan Malam
49 Episode 45. Sangkuni
50 Episode 46. Dokumen Musim Panas Api 2
51 Episode 47. Pangeran dalam Kurungan pt. 1
52 Episode 48. Pangeran dalam Kurungan pt.2
53 Episode 49. Pangeran dalam Kurungan pt.3
54 Episode 50. Pangeran dalam Kurungan pt.4
55 Episode 51. Pangeran dalam Kurungan pt.5
56 Episode 52. Pangeran dalam Kurungan pt.6
57 Episode 53. Pangeran dalam Kurungan pt.7
58 Episode 54. Pangeran dalam Kurungan pt.8
59 Episode 55. Pangeran dalam Kurungan pt.9
60 Episode 56. Pangeran dalam Kurungan pt.10
61 Episode 57. Pangeran dalam kurungan End
62 Episode 58. Waktu Guru
63 Episode 59. Politik VS Bisnis
64 Episode 60. Ujian Sekolah prologue pt.1
65 Episode 61. Ujian Sekolah prologue pt.2
66 Episode 62. Ujian Sekolah prologue pt.3
67 Episode 63. Ujian Sekolah prologue pt.4
68 Episode 64. Hati yang Berdebu
69 Episode 65. Di Balik Hari Itu
70 Episode 66. Bergerak
71 Episode 67. Kawan Masa Lalu
72 Episode 68. Wanita Sableng
73 Episode 69. Gagal Fatal
74 Episode 70. Emosi yang berlebih
75 Episode 71. Keluarga yang Tidak Terikat
76 Episode 72. Hadapi Kenyataan
77 Episode 73. Penipu yang Berhati
78 Episode 74. Sebaliknya
79 Episode 75. Selamat Jalan Podoagung
80 Episode 76. Cemaskah?
81 Episode 77. Benang Darah
82 Episode 78. Di Atas Debu Reruntuhan
83 Episode 79. Ratu Petarung yang Murung pt. 1
84 Episode 80. Ratu Petarung yang Murung pt.2
85 Episode 81. Ratu Petarung yang Murung pt.3
86 Episode 82. Ratu Petarung yang Murung pt.4
87 Episode 83. Ratu Petarung yang Murung pt.5
88 Episode 84. Ratu Petarung yang Murung pt.6
89 Episode 85. Ratu Petarung yang Murung pt.7
90 Episode 86. Ratu Petarung yang Murung pt.8
91 Episode 87. Ratu Petarung yang Murung pt.9
92 Episode 88. Ratu Petarung yang Murung END
93 Episode 89. Selamat Tinggal dengan Benar
94 Episode 90. Prologue sebelum Ujian Siege Battle
95 Episode 91. Si Kuning yang Meresahkan
96 Episode 92. Mental Masa Lalu
97 Episode 93. Paksaan
98 Episode 94. Sebuah Telur yang Berisi Telur
99 Episode 95. Pelayan yang Memimpin pt.1
100 Episode 96. Pelayan yang Memimpin pt.2
101 Episode 97. Pelayan yang Memimpin pt.3
102 Episode 98. Pelayan yang Memimpin pt. 4
103 Episode 99. Pelayan yang Memimpin pt.5
104 Episode 100. Pelayan yang memimpin pt.6
105 Episode 101. Pelayan yang Memimpin pt.7
106 Episode 102. Pelayan yang Memimpin pt.8
107 Episode 103. Pelayan yang Memimpin pt.9
108 Episode 104. Pelayan yang Memimpin End
109 Episode 105. Dunia?
110 Episode 106. Keirian
111 Episode 107. Sadis dan Masokis Bertemu
112 Episode 108. Rapat Mencurigakan
113 Episode 109. Topeng
114 Episode 110. Sisi
115 Episode 111. Kesepakatan
116 Episode 112. Maaf? Tapi Teknologi Baru?!
117 Episode 113. Semakin Tahu Siapa itu Haran
118 Episode 114.
119 Episode 115.
120 Episode 116.
121 Episode 117.
122 Episode 118.
123 Episode 119.
124 Episode 120.
125 Episode 121.
126 Episode 122.
127 Episode 123.
128 Episode 124.
129 Episode 125.
130 Episode 126.
131 Episode 127.
132 Episode 128. Manipulasi bertepi dengan Kebohongan
133 Episode 129. Ikatan yang Rusak
134 Episode 130. Letupan Tugas di antara Salju
135 Episode 131. Resolve
136 Episode 132.
137 Episode 133. Akhir dari Rivalitas Satu Sisi
138 Episode 134.
139 Episode 135.
140 Episode 136.
141 Episode 137.
142 Episode 138.
143 Episode 139.
144 Episode 140.
145 Episode 141. Ikatan Keluarga
146 Cuman Referensi Wajah Karakter
147 Episode 142.
148 Episode 143.
149 Episode 144.
150 Episode 145.
151 Episode 146.
152 Episode 147.
153 Episode 148. Anitya
154 Ringkasan cerita 148
155 Episode 149.
156 Episode 150.
157 Episode 151. Jalan Akhir dari Para Petarung di Podoagung
158 Episode 152.
159 Episode 153.
160 Episode 154.
161 Episode 155.
162 Episode 156.
163 Episode 157. Target Mereka
164 Episode 158. Menuju Sang Pangeran(Tuhan) Palsu
165 Episode 159.
166 Episode 160. Sang Pangeran
167 Episode 161.
168 Episode 162.
169 Episode 163. Berdiri di Atas Tumpukan Nyawa
170 Episode 164.
171 Episode 165. Selisih bagaikan Romansa Tiga Kerajaan
172 Episode 166.
173 Episode 167.
174 Episode 168.
175 Episode 169. Jatuhnya sang Pangeran
176 Episode 170.
177 Episode 171. Mereka yang Berakal
178 Episode 172. Mereka yang ada di Langit(Epilogue)
179 Episode 173. Extra Chapter
Episodes

Updated 179 Episodes

1
Episode 1. Aku dan Sekolah
2
Episode 2. Gesekan dari Pedang dan Busur
3
Episode 3. Senja Abadi
4
Episode 3.5 Kegelapan Abadi
5
Episode 4. Mata dan Wajah Baru
6
Episode 5. Kondisi Hari Pertama
7
Episode 6. Sesuatu yang Baru
8
Episode 7. Tanpa Sadar Kumiliki
9
Episode 8. Legenda Peledak, katanya
10
Episode 9. Mata dari Anitya
11
Episode 10. Seorang Pecundang
12
Episode 11. Semua Tidak Sesuai dengan yang Kau Lihat
13
Episode 11.5. Cahya tuk'ku
14
Episode 12. Simponi Petang
15
Episode 13. Sang Eksekutor
16
Episode 14. Peteng E Dino
17
Episode 15. Masalah x Masalah
18
Episode 16. Kesalahan yang Terus Kubuat
19
Episode 16.5. Kesalahan yang Terus Kubuat pt.2
20
Episode 17 Arc 1. Penilaian Guru pt.1
21
Episode 18 Arc 1. Penilaian Guru pt.2
22
Episode 19 Arc 1. Penilaian Guru pt.3
23
Episode 20 Arc 1. Penilaian Guru pt.4
24
Episode 21 Arc 1. Penilaian Guru Bersambung
25
Episode 22. Insiden Ledakan Sekolah, Sophia
26
Episode 23. Insiden Ledakan Sekolah, Bahar
27
Episode 24. Insiden Ledakan Sekolah, Tasya
28
Episode Spesial Lebaran. Hari Kemenangan Terakhirku
29
Episode 25. Insiden Ledakan Sekolah, Samuel dan Xander
30
Episode 26. Insiden Ledakan Sekolah End, Doni Kusuma
31
Episode 27. Manusia Normal
32
Episode 28 Arc 1. Penilaian Guru pt. 6
33
Episode 29 Arc 1. Penilaian Guru pt. 7
34
Episode 30 Arc 1. Penilaian Guru pt. 8
35
Episode 31 Arc 1. Penilaian Guru pt. 9
36
Episode 32 Arc 1. Penilaian Guru pt. 10
37
Episode 33 Arc 1. Penilaian Guru End
38
Episode 34. Dunia yang berbeda
39
Episode 35. Raja Kecantikan
40
Episode 36. Cìkè Nǚwáng / Queen of Assasin
41
Episode 37. Dokumen Musim Panas Api
42
Episode 38. Terpaksa Kencan
43
Episode 39. Pernyataan
44
Episode 40. Arjuna
45
Episode 41. Kunci Jawaban yang Sebenarnya
46
Episode 42. Profesionalitas adalah kuncinya
47
Episode 43. Hati yang Membeku
48
Episode 44. Kerjaan Malam
49
Episode 45. Sangkuni
50
Episode 46. Dokumen Musim Panas Api 2
51
Episode 47. Pangeran dalam Kurungan pt. 1
52
Episode 48. Pangeran dalam Kurungan pt.2
53
Episode 49. Pangeran dalam Kurungan pt.3
54
Episode 50. Pangeran dalam Kurungan pt.4
55
Episode 51. Pangeran dalam Kurungan pt.5
56
Episode 52. Pangeran dalam Kurungan pt.6
57
Episode 53. Pangeran dalam Kurungan pt.7
58
Episode 54. Pangeran dalam Kurungan pt.8
59
Episode 55. Pangeran dalam Kurungan pt.9
60
Episode 56. Pangeran dalam Kurungan pt.10
61
Episode 57. Pangeran dalam kurungan End
62
Episode 58. Waktu Guru
63
Episode 59. Politik VS Bisnis
64
Episode 60. Ujian Sekolah prologue pt.1
65
Episode 61. Ujian Sekolah prologue pt.2
66
Episode 62. Ujian Sekolah prologue pt.3
67
Episode 63. Ujian Sekolah prologue pt.4
68
Episode 64. Hati yang Berdebu
69
Episode 65. Di Balik Hari Itu
70
Episode 66. Bergerak
71
Episode 67. Kawan Masa Lalu
72
Episode 68. Wanita Sableng
73
Episode 69. Gagal Fatal
74
Episode 70. Emosi yang berlebih
75
Episode 71. Keluarga yang Tidak Terikat
76
Episode 72. Hadapi Kenyataan
77
Episode 73. Penipu yang Berhati
78
Episode 74. Sebaliknya
79
Episode 75. Selamat Jalan Podoagung
80
Episode 76. Cemaskah?
81
Episode 77. Benang Darah
82
Episode 78. Di Atas Debu Reruntuhan
83
Episode 79. Ratu Petarung yang Murung pt. 1
84
Episode 80. Ratu Petarung yang Murung pt.2
85
Episode 81. Ratu Petarung yang Murung pt.3
86
Episode 82. Ratu Petarung yang Murung pt.4
87
Episode 83. Ratu Petarung yang Murung pt.5
88
Episode 84. Ratu Petarung yang Murung pt.6
89
Episode 85. Ratu Petarung yang Murung pt.7
90
Episode 86. Ratu Petarung yang Murung pt.8
91
Episode 87. Ratu Petarung yang Murung pt.9
92
Episode 88. Ratu Petarung yang Murung END
93
Episode 89. Selamat Tinggal dengan Benar
94
Episode 90. Prologue sebelum Ujian Siege Battle
95
Episode 91. Si Kuning yang Meresahkan
96
Episode 92. Mental Masa Lalu
97
Episode 93. Paksaan
98
Episode 94. Sebuah Telur yang Berisi Telur
99
Episode 95. Pelayan yang Memimpin pt.1
100
Episode 96. Pelayan yang Memimpin pt.2
101
Episode 97. Pelayan yang Memimpin pt.3
102
Episode 98. Pelayan yang Memimpin pt. 4
103
Episode 99. Pelayan yang Memimpin pt.5
104
Episode 100. Pelayan yang memimpin pt.6
105
Episode 101. Pelayan yang Memimpin pt.7
106
Episode 102. Pelayan yang Memimpin pt.8
107
Episode 103. Pelayan yang Memimpin pt.9
108
Episode 104. Pelayan yang Memimpin End
109
Episode 105. Dunia?
110
Episode 106. Keirian
111
Episode 107. Sadis dan Masokis Bertemu
112
Episode 108. Rapat Mencurigakan
113
Episode 109. Topeng
114
Episode 110. Sisi
115
Episode 111. Kesepakatan
116
Episode 112. Maaf? Tapi Teknologi Baru?!
117
Episode 113. Semakin Tahu Siapa itu Haran
118
Episode 114.
119
Episode 115.
120
Episode 116.
121
Episode 117.
122
Episode 118.
123
Episode 119.
124
Episode 120.
125
Episode 121.
126
Episode 122.
127
Episode 123.
128
Episode 124.
129
Episode 125.
130
Episode 126.
131
Episode 127.
132
Episode 128. Manipulasi bertepi dengan Kebohongan
133
Episode 129. Ikatan yang Rusak
134
Episode 130. Letupan Tugas di antara Salju
135
Episode 131. Resolve
136
Episode 132.
137
Episode 133. Akhir dari Rivalitas Satu Sisi
138
Episode 134.
139
Episode 135.
140
Episode 136.
141
Episode 137.
142
Episode 138.
143
Episode 139.
144
Episode 140.
145
Episode 141. Ikatan Keluarga
146
Cuman Referensi Wajah Karakter
147
Episode 142.
148
Episode 143.
149
Episode 144.
150
Episode 145.
151
Episode 146.
152
Episode 147.
153
Episode 148. Anitya
154
Ringkasan cerita 148
155
Episode 149.
156
Episode 150.
157
Episode 151. Jalan Akhir dari Para Petarung di Podoagung
158
Episode 152.
159
Episode 153.
160
Episode 154.
161
Episode 155.
162
Episode 156.
163
Episode 157. Target Mereka
164
Episode 158. Menuju Sang Pangeran(Tuhan) Palsu
165
Episode 159.
166
Episode 160. Sang Pangeran
167
Episode 161.
168
Episode 162.
169
Episode 163. Berdiri di Atas Tumpukan Nyawa
170
Episode 164.
171
Episode 165. Selisih bagaikan Romansa Tiga Kerajaan
172
Episode 166.
173
Episode 167.
174
Episode 168.
175
Episode 169. Jatuhnya sang Pangeran
176
Episode 170.
177
Episode 171. Mereka yang Berakal
178
Episode 172. Mereka yang ada di Langit(Epilogue)
179
Episode 173. Extra Chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!