Raka berbaring di atas kasur empuknya dan mengingat akan gadis kecil yang di temui nya sore tadi di jalan, Dia penasaran dengan keadaannya sekarang
"Apa yang kamu lakukan di malam gelap dan dingin seperti ini? Seharusnya kamu ikut kakak tadi ke panti asuhan, agar bisa mendapat tempat tinggal yang layak" Ucap Raka dalam hatinya
Raka bangun, dan berdiri berjalan mendekat jendela, Menatap langit yang begitu gelap Tampa adanya bintang-bintang.
"Apa malam ini akan Turun hujan?" Tanyanya lagi pada diri sendiri
Begitu lama Raka berdiri di depan jendela tidak ada yang tahu isi pikirannya sekarang. Dan cahaya kilat mulai bermunculan suara gemuruh, meramaikan langit hitam yang jauh di atas sana.
***
disisi lain Shasa yang masih tertidur pulas, di bangunkan oleh cahaya kilat dan suara petir yang tiba-tiba terdengar menyambar di angkasa.
Shasa kaget, dengan segera dia keluar dari tong kosong yang di tempati nya. Kini hujan mulai turun, Shasa berlari mencari tempat berlindung untuk menghindari hujan. Cahaya kilat disertai dengan hujan yang deras membuat Shasa kebingungan mencari tempat untuk berteduh.
Gadis kecil yang berkeliaran di malam gelap, dan di tengah hujan yang deras menangis tersedu-sedu. Saat petir mengeluarkan suaranya, Shasa berteriak ketakutan
"Ayah,, ibu,, Shasa takut" Ucapnya sambil menangis
Di kejauhan sana, Shasa melihat warung ayam Kentucky yang masih terbuka, Dia dengan cepat berlari ke arah warung tersebut, Shasa berteduh dari hujan yang begitu deras, namun pakaiannya terlanjur basah hingga membuatnya kedinginan.
Shasa duduk bersandar di dinding warung sambil memeluk lututnya, Dia menggigil kedinginan karena tubuhnya telah basa kuyup.
Anak kecil yang terlantar begitu lama,
Makan makanan yang tak sehat, tidak cukup istirahat, Membuat fisiknya menjadi lemah. Shasa pingsan di luar warung,
Cukup lama Shasa terbaring di lantai yang dingin itu, Dan pada akhirnya pemilik warung terlihat berjalan keluar untuk menutup warungnya.
"Malam ini tidak ada pelanggan satupun yang datang, Apa karena hujan?" Tanya wanita pemilik warung dalam hatinya. Wanita berusia 30 tahun yang di kenal dengan panggilan Rita, tinggal sebatang kara, Tampa adanya satupun keluarga yang menemaninya.
Rita, terlihat menutup jendela warung yang terbuka lebar, dan berjalan menuju pintu,
Rita kaget saat melihat anak kecil yang tergeletak di lantai.
Dengan cepat Rita menghampirinya
"Hei bangun, kenapa baring disini?" Tanya wanita itu sambil memukul-mukul pipinya
Rita yang kuatir terus mencoba membangunkan nya, namun anak itu sama sekali tidak merespon.
"Bagaimana ini?". Rita mulai panik dia menyentuh dahi anak kecil yang kini di pangkuannya itu.
"Tubuhnya sangat panas," Rita kembali membaringkan Shasa kelantai dan berdiri.
Dengan cepat dia menutup dan mengunci pintu warung dan mengangkat tubuh Shasa berlari menuju rumah besar yang berada tidak jauh dari warungnya.
Dengan menyusuri hujan yang begitu deras Rita ikut basah kuyup, Dia terus berlari menggendong Shasa yang terlihat lemah.
Sesampai di rumah yang ditujunya, dengan cepat Rita, memencet bel. Tak lama kemudian seorang lelaki yang berumur 34 tahun membuka pintu dari dalam
"Rita, ada apa?" Tanya pemilik rumah
"Dokter tolong anak ini, kelihatannya dia sangat lemah," Ucap Rita sambil memperlihatkan Shasa yang tengah di gendongnya itu
"Dia siapa?" Tanya dokter itu lagi.
"Aku menemukannya di luar warung, Jangan membahas itu dulu. Cepat tolong dia aku mohon" Ucap Rita
Dokter itu membuka lebar pintu rumahnya dan membiarkan Rita masuk.
"Baringkan anak itu di sofa," Kata dokter itu, dan berjalan mengambil peralatan medisnya
Dokter itu membuka semua pakaian Shasa yang basah dan menyelimutinya dengan selimut yang hangat, dan mulai memeriksanya.
"Pa.." Suara panggilan dari belakangnya Terdengar, Dokter itu menoleh ke arah suara begitupun dengan Rita.
Putra dokter itu yang bernama Rendi usia 11 tahun menanyai papanya.
"Papa ada apa? Siapa dia?" Tanya anak itu yang sudah berada di dekat papanya.
"Papa juga tidak tahu, Rita yang membawanya kemari." Anak itu melihat kearah Rita yang kini mulai menggigil karena kedinginan.
"Rendi, Masuk ke kamar papa dan berikan satu pakaian mama padanya." Kata dokter itu sambil melihat kearah rita
"Tapi pa.. Itu kan milik mama?"
"Tidak perlu dokter," Ucap Rita dengan cepat
Dokter itu melihat ke arah Rendi dengan tatapan yang tidak senang. Melihat tatapan dari papanya Rendi menundukkan kepala tidak berani melihat mata papanya itu.
"Baiklah.." Rendi dengan cepat berjalan menuju kamar papanya, Dan tidak lama kemudian dia keluar membawa pakaian di tangannya
"Ini pakailah" Rendi memberikannya pakaian itu. Rendi melihat Rita yang seperti mencari sesuatu
"Kamar mandi ada di sebelah sana" Ucap Rendi, yang seakan tahu apa yang ada di dalam pikiran rita.
"Terimakasih" Ucap Rita dan berjalan menuju kamar mandi yang di tunjuk oleh rendi
Dokter yang di kenal dengan panggilan dokter Antoni, memeriksa Shasa dengan teliti. Sesekali menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya.
"Ada apa pa? Apa anak ini sakit parah?" Tanya rendi
Tidak lama kemudian Rita datang dengan pakaian istri dokter Antoni yang di kenakannya. Antoni melihat Rita dengan tatapan yang mendalam. Dengan pakaian yang dipakai Rita, dokter Antoni teringat akan mendiam istrinya Reva. Dia terus menatap Rita begitupun dengan Rendi yang ada di dekatnya.
Istri dokter antoni, meninggal 2 tahun yang lalu, akibat penyakit kanker yang di deritanya, dokter antoni tinggal di rumah yang megah itu hanya berdua dengan Rendi putranya
"Dokter.." Rita menegur dokter Antoni yang terus memandangnya
Dokter itu sadar dari lamunan dan kembali fokus pada shasa yang kini masih terbaring
"Dokter apa yang terjadi pada anak ini?" Tanya Rita
"Terdapat begitu banyak bakteri di dalam tubuhnya, itu yang membuatnya menjadi lemah, dia juga demam tinggi. Dia seharusnya di rawat di rumah sakit, Tapi hujan begitu deras, jadi untuk sementara kita merawatnya di rumah ini dulu" Kata dokter Antoni
"Tapi dokter, aku harus pulang."
"Diluar hujan masih sangat deras, kamu pulang setelah hujan Redah," Ucap Antoni lagi dengan nada yang sedang memerintah
Antoni mengangkat tubuh kecil Shasa dan memindahkannya di kamar tamu, Rita dan Rendi mengikuti dokter Antoni
"Pa apa ada yang bisa Rendi bantu?"
"Tidak perlu sebaiknya tidur sana malam sudah larut" Kata dokter Antoni pada putranya
Rendi memasang wajah cemberut dan berbaring di atas sofa, yang terdapat di dalam kamar itu, sambil memerhatikan papanya, sibuk dengan anak gadis kecil itu, dan kemudian tertidur
Dokter Antoni sibuk dengan Shasa yang kini di pasangi selang infus di tangannya, dan tidak menyadari jika kini putranya sudah tertidur
"Dokter, apa penyakit itu berbahaya untuk anak ini?" Tanya rita
"Dia mungkin sudah terlalu lama terlantar di luar sana, hingga harus makan makanan basi tidur di tempat yang tak layak, Hingga membuatnya seperti ini." Ucap dokter Antoni menjelaskan
"Dokter sekarang hujan sudah Redah, Mungkin ada baiknya aku pulang takut adanya fitnah, aku titip anak ini disini untuk malam ini" Ucap Rita yang ada di dekat jendela
Dokter Antoni mengangguk dan mengantar Rita sampai ke ambang pintu.
Setelah Rita sudah menjauh dari rumahnya Antoni kembali menutup pintu dan masuk kedalam kamar tamu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments