nenek sihir

Melihat Raka yang menyedihkan membuat Fiona mencari cara agar Raka melupakan kesedihannya

Gadis kecil itu mengajak Raka bermain

Di bawah pohon besar yang berada tak jauh darinya.

Ajakan seperti itu bagi anak yang baru berusia sembilan tahun akan membuatnya senang

Raka mengangguk dan mengikuti langkah Fiona dari belakang, Sesampai di bawah pohong, gadis kecil itu duduk dan mengambil sesuatu dari batang pohon yang memiliki lubang.

"Ini untukmu," Fiona memberikan Raka satu permen yang di pegang nya.

Raka kebingungan melihatnya dan tetap menerima permen itu

"Mamaku melarang ku untuk makan permen, tapi papa sangat baik padaku,

Sesekali, dia membelikan ku, jika dia pulang kerja, Karena tidak ingin ketahuan oleh mama, Dari itu aku menyembunyikannya disini." Ucap gadis kecil itu.

Raka tersenyum namun isakan tangisnya masih sesekali terdengar

"Kakak namamu siapa? Kalau aku Fiona."

Gadis kecil yang begitu menggemaskan terus berbicara pada Raka

"Aku Raka" Raka menjawab pertanyaan dari fiona

"Adik kecil kamu baru ya,, di kompleks ini? Sepertinya kakak baru melihatmu!"

"Benar,, Fiona baru pindah beberapa hari yang lalu, Itu rumahku yang di belah sana" Gadis kecil itu menunjuk kearah rumahnya

"Oh,, Kalau rumah kakak yang itu," Raka pun ikut menunjukkan rumahnya

Sejak hari itu Raka dan Fiona menjadi akrab dan selalu bermain bersama

***

Semenjak kepergian Ratna, Raka menjadi dingin dan tidak berbicara pada orang siapapun di kediaman Santoso, Tidak terkecuali papanya.

Dia menjadi nakal dan suka seenaknya.

Beberapa hari kemudian Fiona melihat raka yang sedang di marahi oleh papanya

Raka di kunci dalam kamar dan tidak di biarkan untuk keluar

Karena dia telah mengerjai wanita yang kini sedang bersama papanya, Wanita yang mengaku akan menjadi ibu tirinya, Raka sama sekali tidak menyukai wanita itu! Jadi mencoba untuk mengusiknya

"Raka kamu memang benar-benar kelewatan, Dara adalah calon istri papa sekarang, Dan Calon mama kamu! Jadi mulai sekarang kamu harus hormat dan patuh padanya, Papa tidak ingin kamu melakukan hal seperti ini lagi" ucap Santoso dengan marah.

"Surti bawa dia ke dalam kamar dan kunci dia" ucap Santoso lagi

"Tapi tuan!"

"Apa,,? sekarang kamu juga ingin membantahku?"

"Tidak tuan" ucap Surti dan membawa Raka kedalam kamar yang dari tadi hanya terdiam menatap sinis papanya, Melihat papanya dengan tatapan penuh dengan rasa benci,

Raka berjalan sendiri masuk dalam kamar dan duduk di tempat tidur, Sedangkan Surti telah menguncinya dari luar, Raka meraih bingkai foto yang ada di atas meja, memandang foto papa dan mamanya yang terpajang dengan penuh kemarahan, Dia melempar bingkai foto itu Ke arah pintu,

Alhasil kaca bingkai pecah berkeping-keping dan berserakan di lantai.

Tak.. tak.. tak.. tiba-tiba Suara ketukan cermin dari kaca jendela terdengar, Raka menoleh, dan melihat Fiona telah berdiri di sana

Senyum di wajah Raka terlihat, Dia berdiri dan menghampiri Fiona yang ada di balik kaca jendela

"Fiona!" panggil Raka

"Ssstt.. jangan berisik! Kakak,,, apa kakak ingin keluar? Fiona bisa bantu kakak," Bisik Fiona sambil menggerakkan tangannya melakukan pembicaraan isyarat pada raka

Senyum raka pun terlihat lagi, Dan mengangguk

"Kakak buka kunci jendelanya" ucap Fiona sambil menunjuk kearah kunci jendela

Dengan cepat Raka mengangguk dan membuka kunci jendela, Dan menarik jendela, Fiona membantu mendorong dari luar! Sampai akhirnya jendela itu terbuka

Raka naik dan keluar melalui jendela

Mereka berlari menuju pohon besar dimana mereka berdua sering bermain

"Kakak siapa wanita yang sedang bersama papamu itu? Apa dia mamamu?" tanya fiona

"Bukan,, dia adalah nenek sihir yang sudah mempengaruhi papaku! Sehingga tidak memperdulikan ku lagi, dan karena nenek sihir itu mamaku jadi pergi dari rumah"

"Nenek sihir? Apa dia memiliki tongkat sihir?" tanya fiona lagi dengan sifat polosnya

"Iya benar, Nenek sihir itu punya tongkat sihir, Kakak akan berusaha untuk merebut tongkat sihirnya itu, Agar dia tidak bisa melakukan hal seenaknya yang iya mau"

ucap Raka dengan nada yang meyakinkan dan penuh percaya diri.

"Kakak,, Mama bilang Fiona besok mulai masuk sekolah lagi Apa kakak juga besok masuk sekolah?"

"Benar,,nHari ini hari terakhir libur, Dan besok mulai sekolah lagi"

"Kalau begitu kita akan bertemu di sekolah besok," ucap fiona

Raka mengangguk

Mereka berdua terlihat sangat senang bermain bersama

Pagi menjelang sore Raka dan Fiona kembali ke rumah masing-masing

Raka membuka pintu dari luar, Dan mendapati papanya tengah duduk di kursi sedang menunggunya

"Kamu dasar anak nakal, Beraninya kamu kabur, Saat papa menghukum mu!

Raka apa kamu ingin belajar melawan papa?" tanya Santoso dengan nada keras

Raka tidak peduli dengan kata-kata papanya, Dan tatap Berjalan masuk,

Sambil berjalan dia meraih vas buka yang terpajang rapi, menjatuhkannya di lantai dan berlari masuk dalam kamar

Aaaahk.. Wanita yang sedang bersama papanya kaget dan berteriak Memegangi lengan calon suaminya itu

"Suara apa itu?" Tanya dara yang tidak sadar akan vas bunga yang telah di jatuhkan oleh Raka

Para pelayan rumah yang melihat kejadian itu, bergegas membersihkan pecahan vas bunga yang sudah berserakan di lantai

"Anak itu benar-benar diluar kendaliku, Aku tidak tau bagaimana untuk membuatnya, Menjadi patuh padaku! Sejak mamanya pergi dia tidak pernah berbicara denganku lagi. Dara untuk hari ini maaf karena Raka sudah mengagetkan mu, Dan untuk kedepannya aku harap kamu bisa mengambil hatinya, Bagaimanapun juga dia anak semata wayangn ku

Dia adalah penerus ku" ucap Santoso, dengan nada marah namun tetap peduli pada putranya raka

"Jangan kuatir mas Cepat atau lambat dia akan setuju dengan hubungan kita, Aku akan membuatnya agar dia menerimaku dengan senang hati" Ucap dara dengan senyum jahatnya

***

Pagi-pagi Raka sudah siap untuk berangkat ke sekolah, Sopir pribadi nya anton telah menunggu di luar untuk mengantarkan nya,

Raka keluar dari kamar, dia berjalan tanpa menyapa papanya yang tengah berjalan menuju meja makan untuk sarapan,

"Tuan muda, Sebaiknya anda sarapan dulu, dari semalam anda belum makan"

Raka tetap berjalan Tampa menghiraukan Surti yang menyuruhnya untuk sarapan.

"Tuan besar, Tuan muda belum makan apapun dari semalam, dia masih kecil aku takut dia akan kelaparan."

Surti menghampiri Santoso yang sudah duduk di kursi meja makan dan menundukkan kepala dengan hormat

Heemm..

Santoso menarik nafas dan menghembuskannya

"Anak itu membuatku pusing," ucap Santoso

Meski Santoso terlihat keras, namun kasih sayangnya pada Raka melibihi apapun,

Hanya saja dia tidak bisa menunjukkan nya dengan cara baik-baik

"Parto buatkan Raka kartu yang bisa iya gunakan untuk kebutuhannya, jangan membuatnya kekurangan apapun, Jika dia tidak makan di rumah dia bisa makan di luar. Jangan membatasinya! Apapun yang iya inginkan biarkan dia memilikinya" ucap Santoso pada parto

"Baik tuan" jawab parto

*Parto adalah kepala pelayan rumah mereka, dia yang bertanggung jawab atas semua keperluan di rumah itu*

Raka masuk kedalam mobil dan di bantu oleh Anton sopir pribadinya

Setelah Raka duduk di kursi belakang, anton pun membuka pintu depan dan masuk, Dia menjalankan mobil dengan Pelang

"Tuan muda,, Apa kita akan langsung ke sekolah atau tuan ingin ketempat lain dulu"

Raka tidak menjawab pertanyaan sopirnya itu, dia duduk santai dengan melipat kedua tangannya ke depan

Sambil melihat lurus ke depan

Anton menggelengkan kepala, melihat tuan mudanya itu, Dan dia memutuskan untuk membawanya langsung ke sekolah

Sesampai di sekolah Anton dengan cepat turun dari mobil dan membukakan pintu untuk raka

"Tuan muda kita sudah sampai"

Raka yang hanya diam membuka sabut pengaman dan Turun dari mobil di bantu oleh anton, Dia berjalan masuk menuju kelas

Sesampai di dalam ruang sekolah dia menaruh ransel dan duduk di bangku

Saat jam istirahat Raka berjalan menuju kantin sekolah untuk membeli beberapa snack! Namun Di kejauhan sana dia melihat beberapa anak yang mungkin adalah kakak kelasnya, sedang membuli gadis kecil yang sedang berdiri di depannya.

Raka diam-diam menghampirinya

"Gadis kecil,, Kamu itu anak baru, peraturan kami setiap anak baru harus menyerahkan semua uang yang di berikan oleh orang tua mu kepada kami," ucap salah satu murid sekolah itu

"Tidak,, Aku tidak akan memberikannya pada kalian, sana pergi jangan ganggu aku" Ucap gadis kecil itu yang tak lain adalah fiona

Raka memastikan apa yang dia lihat, terus melihat kejadian yang ada di depannya itu.

Saat tahu gadis kecil itu adalah Fiona,

Raka mengepalkan tangan, Dia berjalan cepat dan meninju pipi kakak kelasnya itu dari belakang

"Jangan mengganggunya" Ucap Raka dengan marah

Aaauhkk... Anak itu jatuh tersungkur di tanah, Teman yang ada di dekatnya langsung membantu temannya itu membantunya untuk berdiri

"Hey,, kamu siapa berani memukuliku?" ucap murid yang baru saja kena tinju dari raka

Fiona menghampiri Raka yang tengah berdiri di depan anak pengganggu itu

"Kakak kamu tidak apa-apa?" tanya fiona

"Iya tidak apa-apa, Ayo kita pergi" Raka memegang tangan Fiona dan menariknya untuk pergi

"Kalian mau kemana? Cepat serahkan uang kalian baru boleh pergi" Kata sih penganggu itu

"Cepat halang mereka berdua" Ucap si penggangu

"Tidak kami tidak akan memberimu uang

Sekarang minggir," Raka mendorong anak laki-laki yang sedang menghadangnya

Sampai jatuh

Karena tidak menerima akan hal itu

Anak itu berdiri dan memukul Raka dan akhir mereka berkelahi

Episodes
1 nyonya melahirkan putra yang tampan
2 meski tidak menginginkannya tapi dia tetap darah dagingmu
3 apa menurutmu aku sudah bersalah
4 mas kamu mengusirku
5 kamu memiliki masalah?
6 Raka janji tidak akan nakal lagi
7 apa yang terjadi padaku?
8 sekarang aku merasa lega
9 mas. aku percaya padamu
10 "Jangan mencoba untuk menjelekkan Ratna di depanku,
11 apa kau mencintaiku?
12 jangan bicara lagi
13 mama mau kemana?
14 Ratna tiba-tiba tersenyum dalam tangisnya.
15 nenek sihir
16 hanya sekedar pengasuh
17 kamu ingin meninggalkanku?
18 Aku percaya, dalam hatimu itu sangat baik.
19 kakak orang jahat
20 Itu kan milik mama
21 apa dia masih hidup?
22 Handphone Fiona hilang.
23 Senang bertemu denganmu
24 Ini sakit tau
25 kamu bisa saja
26 Kenapa tiba-tiba sikapmu aneh begini?
27 Aku tidak tertarik padamu
28 Aku benar-benar menyukaimu
29 Apa yang terjadi?
30 Jangan kuatir tidak ada yang akan meninggalkanmu,
31 dia sangat merindukan sosok yang sangat dia sayanginya"
32 "Terimakasih"
33 Apa kamu begitu menyukaiku?
34 Sejak kapan kamu berdiri disini?"
35 Dia sangat berisik.
36 Kalian ingin bekerja atau hanya berkumpul disini?
37 Jangan sungkan
38 Ini tidak seperti biasanya
39 Itu tidak perlu
40 kamu terlihat sangat jelek
41 Sepertinya ini bekas suntikan
42 Ingat jangan mengikuti kami
43 hatiku ini sudah memiliki seseorang
44 Bertanggungjawab untuknya
45 Jangan ikut campur dengan urusan mereka,
46 Biar aku yang mengantarnya
47 Jangan besar kepala
48 aku butuh bantuan darimu
49 Cukup.. mereka saja yang meninggalkanku,
50 tuan Raka suka mengoleksi barang-barang wanita
51 Apa yang terjadi pada wanita itu?
52 jangan kawatir dia akan baik-baik saja
53 Rendi jangan membuat onar,
54 Tidur pun kamu begitu aktif,
55 Shasa berbalik dan tertunduk malu
56 kamu tidak boleh seenaknya masuk begitu saja,
57 Apa kalian sedang memperebutkan ku?
58 Apa aku kurang mempesona untukmu
59 Usir wanita yang ada di dalam
60 Apa kamu memiliki kekasih
61 apa kamu merasa, bos sedang menyukaimu?
62 dia saudara laki-lakiku
63 Shasa hanya merindukan om
64 kak Raka Fiona merindukanmu
65 Kamu pasti sudah melakukan kesalahan padanya,
66 Ini jalan satu-satunya yang bisa membebaskan ku dari tempat ini
67 Aku menemukannya di sana
68 Tuhan tolong aku,
69 merasa ini sudah akhir dari hidupnya.
70 Tuan Raka terimakasih
71 Aku tidak peduli dengan statusmu
72 biarkan dia memilih sendiri kebahagiaan yang dia inginkan
73 Raka memiliki seseorang dalam hatinya
74 Laura tidak ingin menjadi orang ketiga bagi hubungan mereka
75 sebenarnya asli dari dirimu yang sebenarnya kamu itu lugu dan lucu
76 kakak janji akan mematahkan semua tulang-tulangnya
77 Aku tidak butuh ijin darimu
78 Apa perasaanku ini tidak bisa kamu rasakan?
79 mungkin itu akan membuatnya bahagia.
80 Baik om mengerti
81 Shasa aku mencintaimu
82 Apa yang sebenarnya terjadi padamu?
83 Apa yang mereka lakukan di dalam?
84 tapi tolong jangan mendiami ku
85 Perasaan macam apa ini?
86 Apa kamu takut aku melakukan sesuatu padamu?
87 Apa aku salah lihat atau aku sedang bermimpi?
88 Dila,, kamu Dila putriku?
89 Sekarang aku belum siap untuk menemuinya
90 Rita merasa ada yang aneh pada wanita yang kini ada di hadapannya
91 Nyonya apa yang ingin anda katakan padaku?
92 Apa kamu tidak mempercayaiku?
93 Sayang, kamu terlambat selangkah
94 Aku juga tidak begitu yakin,
95 Apa aku tidak salah dengar
96 Didalam hidupku tidak ada kesedihan apapun
97 Apa kamu bisa memakan ini semua?
98 aku merasa sangat bahagia
99 Apa yang akan terjadi padaku?
100 Nona Fiona silahkan masuk
101 Kak Raka tidakkah menurutmu makanan ini sangat enak?
102 Tidak akan terjadi apa-apa
103 Apa semuanya akan berakhir?
104 Tidak perlu malu, aku mengerti dengan keadaanmu
105 aku harus pergi sekarang
106 Lalu apa bedanya dengan Rendi?
107 Apa yang terjadi padanya?
108 Baiklah terserah kamu saja,
109 Tuan kita baru saja bertemu
110 Shasa kakak tidak sedang menipumu
111 Shasa apa yang membuatmu seperti ini
112 Apa dia sedang menolongku?
113 Shasa tidak suka rumahsakit,
114 Laura sekarang kamu sedang mabuk
115 tolong jelaskan padaku agar aku tahu kesalahanku,
116 Sesekali bawa mereka kemari
117 Kita tidak punya janji
118 Ssssst... Jangan berisik
119 Katakan saja apa mau kalian?
120 Kalian berdua sama saja,
121 Bagaimana bisa kamu masuk di ruangan ini?
122 Tamparan itu untuk menanggung kesalahanmu pada Shasa
123 apa anda berniat untuk hadir?
124 Shasa percaya padanya
125 entahlah apa yang terjadi padanya
126 Di mana dia?
127 Nona aku bawahan dari tuan Andra
128 Raka aku tahu kamu sedang mencari seseorang
129 Mereka menculik ku
130 Laura kamu benar-benar sudah berani
131 Itu tidak jadi masalah
132 Apa saat ini kamu bersama dengan Fiona?
133 tuan Andra bisa saja membunuhku
134 apa anda mendengar ku?
135 Apa aku sehina itu
136 Aku ingin pulang
137 anda sudah kembali?
138 itu adalah masa lalu
139 Aku tidak tahu apa-apa tuan
140 Bukannya kita sama-sama naif,
141 Jangan di pikirkan
142 jangan menjelaskannya lagi
143 Tidak mungkin,,!
144 Itu tidak apa-apa
145 Ada apa?
146 Itu pantas kamu dapatkan
147 anda sudah di sini?
148 kamu sedikit aneh hari ini
149 Kalian bertengkar?
150 Sudahlah kak Rendi,,
151 Sudahlah kak Rendi,,
152 anda tidak boleh pergi!
153 jangan sekarang
154 aku percaya itu!
155 kamu terluka?
156 Maafkan aku,,
157 Cepat panggil dokter
158 Bagaimana ini?
159 Dasar wanita gila
160 Apa yang ingin iya bicarakan?
161 Shasa sangat takut
162 sudah cukup
163 Baik tuan
164 Tidak tahu
165 Semuanya tidak benar
166 itu tidak mungkin dia
167 jangan berteriak
168 Itu masalah anda
169 Kenapa tidak?
170 Tidak perlu
171 Apa kamu tahu
172 Benar juga,,
173 Tidak mungkin
174 Aku rasa kamu sudah tidak waras
175 Apa kata dokter?
176 itu jangan sampai terjadi
177 Untuk apa kamu kemari?
178 Apa ada kemungkinan
179 Maaf tuan Raka
180 Aku masih hidup
181 jangan begini
182 Raka,, aku..
183 Terlalu di sayangkan
184 aku sangat tahu
185 Selamat malam
186 Tempat ini cukup bersih
187 Aku tidak takut padanya
188 apa benar aku akan mati?
189 Aku tahu..
190 Jangan bersedih
191 dokter Rendi maaf
192 Ada apa?
193 Aku mengantuk
Episodes

Updated 193 Episodes

1
nyonya melahirkan putra yang tampan
2
meski tidak menginginkannya tapi dia tetap darah dagingmu
3
apa menurutmu aku sudah bersalah
4
mas kamu mengusirku
5
kamu memiliki masalah?
6
Raka janji tidak akan nakal lagi
7
apa yang terjadi padaku?
8
sekarang aku merasa lega
9
mas. aku percaya padamu
10
"Jangan mencoba untuk menjelekkan Ratna di depanku,
11
apa kau mencintaiku?
12
jangan bicara lagi
13
mama mau kemana?
14
Ratna tiba-tiba tersenyum dalam tangisnya.
15
nenek sihir
16
hanya sekedar pengasuh
17
kamu ingin meninggalkanku?
18
Aku percaya, dalam hatimu itu sangat baik.
19
kakak orang jahat
20
Itu kan milik mama
21
apa dia masih hidup?
22
Handphone Fiona hilang.
23
Senang bertemu denganmu
24
Ini sakit tau
25
kamu bisa saja
26
Kenapa tiba-tiba sikapmu aneh begini?
27
Aku tidak tertarik padamu
28
Aku benar-benar menyukaimu
29
Apa yang terjadi?
30
Jangan kuatir tidak ada yang akan meninggalkanmu,
31
dia sangat merindukan sosok yang sangat dia sayanginya"
32
"Terimakasih"
33
Apa kamu begitu menyukaiku?
34
Sejak kapan kamu berdiri disini?"
35
Dia sangat berisik.
36
Kalian ingin bekerja atau hanya berkumpul disini?
37
Jangan sungkan
38
Ini tidak seperti biasanya
39
Itu tidak perlu
40
kamu terlihat sangat jelek
41
Sepertinya ini bekas suntikan
42
Ingat jangan mengikuti kami
43
hatiku ini sudah memiliki seseorang
44
Bertanggungjawab untuknya
45
Jangan ikut campur dengan urusan mereka,
46
Biar aku yang mengantarnya
47
Jangan besar kepala
48
aku butuh bantuan darimu
49
Cukup.. mereka saja yang meninggalkanku,
50
tuan Raka suka mengoleksi barang-barang wanita
51
Apa yang terjadi pada wanita itu?
52
jangan kawatir dia akan baik-baik saja
53
Rendi jangan membuat onar,
54
Tidur pun kamu begitu aktif,
55
Shasa berbalik dan tertunduk malu
56
kamu tidak boleh seenaknya masuk begitu saja,
57
Apa kalian sedang memperebutkan ku?
58
Apa aku kurang mempesona untukmu
59
Usir wanita yang ada di dalam
60
Apa kamu memiliki kekasih
61
apa kamu merasa, bos sedang menyukaimu?
62
dia saudara laki-lakiku
63
Shasa hanya merindukan om
64
kak Raka Fiona merindukanmu
65
Kamu pasti sudah melakukan kesalahan padanya,
66
Ini jalan satu-satunya yang bisa membebaskan ku dari tempat ini
67
Aku menemukannya di sana
68
Tuhan tolong aku,
69
merasa ini sudah akhir dari hidupnya.
70
Tuan Raka terimakasih
71
Aku tidak peduli dengan statusmu
72
biarkan dia memilih sendiri kebahagiaan yang dia inginkan
73
Raka memiliki seseorang dalam hatinya
74
Laura tidak ingin menjadi orang ketiga bagi hubungan mereka
75
sebenarnya asli dari dirimu yang sebenarnya kamu itu lugu dan lucu
76
kakak janji akan mematahkan semua tulang-tulangnya
77
Aku tidak butuh ijin darimu
78
Apa perasaanku ini tidak bisa kamu rasakan?
79
mungkin itu akan membuatnya bahagia.
80
Baik om mengerti
81
Shasa aku mencintaimu
82
Apa yang sebenarnya terjadi padamu?
83
Apa yang mereka lakukan di dalam?
84
tapi tolong jangan mendiami ku
85
Perasaan macam apa ini?
86
Apa kamu takut aku melakukan sesuatu padamu?
87
Apa aku salah lihat atau aku sedang bermimpi?
88
Dila,, kamu Dila putriku?
89
Sekarang aku belum siap untuk menemuinya
90
Rita merasa ada yang aneh pada wanita yang kini ada di hadapannya
91
Nyonya apa yang ingin anda katakan padaku?
92
Apa kamu tidak mempercayaiku?
93
Sayang, kamu terlambat selangkah
94
Aku juga tidak begitu yakin,
95
Apa aku tidak salah dengar
96
Didalam hidupku tidak ada kesedihan apapun
97
Apa kamu bisa memakan ini semua?
98
aku merasa sangat bahagia
99
Apa yang akan terjadi padaku?
100
Nona Fiona silahkan masuk
101
Kak Raka tidakkah menurutmu makanan ini sangat enak?
102
Tidak akan terjadi apa-apa
103
Apa semuanya akan berakhir?
104
Tidak perlu malu, aku mengerti dengan keadaanmu
105
aku harus pergi sekarang
106
Lalu apa bedanya dengan Rendi?
107
Apa yang terjadi padanya?
108
Baiklah terserah kamu saja,
109
Tuan kita baru saja bertemu
110
Shasa kakak tidak sedang menipumu
111
Shasa apa yang membuatmu seperti ini
112
Apa dia sedang menolongku?
113
Shasa tidak suka rumahsakit,
114
Laura sekarang kamu sedang mabuk
115
tolong jelaskan padaku agar aku tahu kesalahanku,
116
Sesekali bawa mereka kemari
117
Kita tidak punya janji
118
Ssssst... Jangan berisik
119
Katakan saja apa mau kalian?
120
Kalian berdua sama saja,
121
Bagaimana bisa kamu masuk di ruangan ini?
122
Tamparan itu untuk menanggung kesalahanmu pada Shasa
123
apa anda berniat untuk hadir?
124
Shasa percaya padanya
125
entahlah apa yang terjadi padanya
126
Di mana dia?
127
Nona aku bawahan dari tuan Andra
128
Raka aku tahu kamu sedang mencari seseorang
129
Mereka menculik ku
130
Laura kamu benar-benar sudah berani
131
Itu tidak jadi masalah
132
Apa saat ini kamu bersama dengan Fiona?
133
tuan Andra bisa saja membunuhku
134
apa anda mendengar ku?
135
Apa aku sehina itu
136
Aku ingin pulang
137
anda sudah kembali?
138
itu adalah masa lalu
139
Aku tidak tahu apa-apa tuan
140
Bukannya kita sama-sama naif,
141
Jangan di pikirkan
142
jangan menjelaskannya lagi
143
Tidak mungkin,,!
144
Itu tidak apa-apa
145
Ada apa?
146
Itu pantas kamu dapatkan
147
anda sudah di sini?
148
kamu sedikit aneh hari ini
149
Kalian bertengkar?
150
Sudahlah kak Rendi,,
151
Sudahlah kak Rendi,,
152
anda tidak boleh pergi!
153
jangan sekarang
154
aku percaya itu!
155
kamu terluka?
156
Maafkan aku,,
157
Cepat panggil dokter
158
Bagaimana ini?
159
Dasar wanita gila
160
Apa yang ingin iya bicarakan?
161
Shasa sangat takut
162
sudah cukup
163
Baik tuan
164
Tidak tahu
165
Semuanya tidak benar
166
itu tidak mungkin dia
167
jangan berteriak
168
Itu masalah anda
169
Kenapa tidak?
170
Tidak perlu
171
Apa kamu tahu
172
Benar juga,,
173
Tidak mungkin
174
Aku rasa kamu sudah tidak waras
175
Apa kata dokter?
176
itu jangan sampai terjadi
177
Untuk apa kamu kemari?
178
Apa ada kemungkinan
179
Maaf tuan Raka
180
Aku masih hidup
181
jangan begini
182
Raka,, aku..
183
Terlalu di sayangkan
184
aku sangat tahu
185
Selamat malam
186
Tempat ini cukup bersih
187
Aku tidak takut padanya
188
apa benar aku akan mati?
189
Aku tahu..
190
Jangan bersedih
191
dokter Rendi maaf
192
Ada apa?
193
Aku mengantuk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!