Suasana Didalam ruang VIP rumah sakit, begitu sangat membahagiakan.
Kelahiran putra pertama Santoso membawakan kebahagiaan tersendiri pada dirinya, Kini putra kecilnya itu lahir membuat Santoso sedikit demi sedikit, bisa merubah sikap.
Mereka yang dulunya menikah karena di jodohkan dari orang tua masing-masing,
semasih mereka masih kecil! Persahabatan orang tua santoso dan Ratna sangat akrab, hingga menginginkan putra putri mereka bersama di kemudian hari.
Tampa rasa cinta di hati Santoso terpaksa menikahi Ratna karena harta warisan yang di janjikan oleh orang tua santoso sebelum mereka meninggal.
sejak kedua orang tua Ratna meninggal karena sebuah kecelakaan yang di alaminya, sejak itu pula mereka melangsungkan pernikahan di hadapan jasat kedua orang tua ratna.
Kesalahan yang dibuat Santoso, setelah pernikahannya menginjak dua bulan menikah, Santoso yang mabuk berat pada malam itu, melakukan hubungan suami istri bersama dengan Ratna, hingga membuatnya hamil, Meski hanya sebuah kesalahan Tampa ada rasanya cinta
Tapi Santoso sangat mengharapkan kelahiran bayi yang ada di dalam rahim istrinya itu,
Santoso adalah pria kaya raya, yang mewarisi harta kekayaan dari orang tuanya, kehidupan yang serba cukup dan kekuasaan yang di milikinya, tidak membuatnya akan puas dengan hanya satu wanita,
Selingkuhan yang bernama Dara yang selalu mempengaruhi pikirannya, tidak pernah berhenti untuk memikirkan cara agar Santoso dan ratna segera berpisah,
Namun sampai saat ini Ratna masih bisa bertahan dan melahirkan seorang putra untuknya.
***
Beberapa bulan kemudian sejak kelahiran Raka, Santoso lebih banyak berdiam di rumah, Kesenangan di luar sana tidak lagi dia pikirkan, Meski terbilang masih sangat mudah tapi rasa tanggungjawab di hatinya sangat besar, Sehabis dari kantor dia akan terus pulang. Kelahiran putranya itu membuat seluruh kasih sayangnya di curahkan hanya untuknya Dan sejak kelahiran Raka dia pun mulai peduli akan istrinya Ratna.
Sore itu Santoso yang di temani oleh asistennya veri berjalan masuk kedalam toko mainan dan membeli beberapa mainan untuk raka
"Veri bagaimana menurutmu, apa putraku Raka akan menyukai mainan yang ku belikan untuknya?" Tanya Santoso pada asistennya veri dengan tersenyum
"Benar tuan,, Tuan muda Raka pasti akan menyukainya," Jawabnya dengan begitu hormat
setelah membeli mainan untuk Raka Santoso berjalan keluar dari dalam toko, Dan disaat hendak menuju mobil, suara panggilan dari arah berlawanan terdengar,
"Mas Santoso.." terdengar Teriakan dari seorang wanita
Santoso menoleh dan melihat wanita yang tak lain adalah dara yang tengah berdiri dari seberang jalan melambaikan tangan ke arahnya,
Saat melihat Dara,, Santoso terdiam sejenak melihat dara yang terus melambaikan tangan dan tersenyum padanya, entah apa yang dipikirkannya! Santoso memalingkan wajah dan segera masuk ke dalam mobil,
Tampa peduli dengan teriakan dari Dara.
Dara yang merasa di abaikan memasang wajah cemberut, Senyum manis di bibirnya seketika menghilang dengan sangat cepat.
Dara memandangi punggung mobil Santoso yang melaju dengan cepat dan menghilang dari pandangan.
Dara mengepalkan kedua jemari tangannya, Menghentakkan tangan ke udara dengan rasa marah yang menyelimuti hatinya.
Saat tiba di rumah Santoso masuk dan langsung menghampiri Raka yang tengah di gendong oleh Ratna.
"Hei.. Jagoan.. Apa kabar hari ini?
Lihat papa membelikan mu mainan banyak hari ini." Santoso mengangkat mainan yang di tangan memperlihatkan pada putra kecilnya itu.
Ratna tersenyum manis,
"Mas anak kita masih sangat kecil, Dia belum bisa memainkan itu semua," jelas Ratna
"Dia bisa memainkannya setelah dia bisa .
Jika saat ini belum,, disimpang saja sampai dia bisa," Jelas santoso sambil mengambil putranya dari gendongan Ratna dengan Pelang.
"Sini papa gendong" Santoso menggendong putranya dengan sangat bahagia.
***
Disisi lain
Dara yang sedang gelisah terus memencet tombol panggil di ponselnya, Mencoba untuk menghubungi Santoso namun tidak ada jawaban darinya. Dengan perasaan marah mengingat akan kejadian sore tadi membuatnya dara menggertakkan giginya.
"Sial kamu mas,, Selama sepuluh bulan ini kamu tidak pernah lagi mengunjungi ku dan selalu menghindar dariku, Apa karena putramu itu? Selama ini kamu selalu datang padaku jika bosan melihat wajah istrimu itu, Tapi hanya karena melahirkan seorang putra untukmu, kamu melupakanku dengan begitu cepat, Tunggu saja aku akan merebut hatimu kembali"
Dara mengepalkan jemari tangannya dan memukul tembok dengan marah.
***
Dara yang berusia 23 tahun sudah berhubungan dengan Santoso sejak 1 bulan menginjak pernikahan Santoso dan Ratna! Mereka bertemu di sebuah bar ternama di kota itu, Dara yang hanya bekerja sebagai pelayan bar mampu memikat hati Santoso. Hingga Santoso berselingkuh di belakang Ratna, Selama itu kehidupan Dara di jamin oleh Santoso,
Hidup dengan foya-foya, dan serba cukup siapa yang akan menolak. Dengan bermodalkan tubuh yang seksi dan wajah yang cantik Dara bisa berkelimpahan harta.
Dia tidak bekerja lagi sebagai pelayan bar,
cukup untuk memuaskan Santoso dia akan di manjakan seumur hidupnya.
***
Handphone Dara yang di tangan berbunyi dia segera melihat nama yang sedang menghubunginya. Dara mengerutkan kening dan menyipitkan kedua matanya
"Untuk apa lagi dia menghubungiku?"
Kata Dara sambil menekan tombol jawab
"Ada apa?" Tanya dara dengan sinis
"Sayangku,, Lama tidak mendengar suaramu, membuatku sangat merindukanmu" ucap seorang lelaki di balik telfon
"Ingat kita sudah tidak punya hubungan apa-apa lagi, jadi jangan mengganggu hidupku lagi"
"Kenapa? Apa kamu sudah menemukan Mangsa di sana? Hingga melupakan kami disini?" Perkataan dari lelaki itu membuat dara terdiam sejenak.
"Dara,,, Dara,,, Jangan lupa setahun yang lalu kamu sudah melahirkan seorang putri,
apa segitu cepatnya melupakan darah dagingmu sendiri?" Ucap lelaki itu lagi
"Apa yang kau inginkan? Dan jangan coba-coba untuk mengancam ku menggunakan anak itu, Bagiku Dia hanya sebuah kesalahan di masa lalu, Saat ini hidupku sudah jauh lebih baik daripada bersamamu dulu, jadi jangan menggangguku lagi" Jelas dara lagi
"Baik,,, baik,,, Aku tidak akan mengganggumu asal kamu mengirim uang tiap bulan untuk kebutuhan kami sehari-hari, Putrimu itu butuh makan
meskipun kamu tidak menginginkannya tapi dia tetap darah dagingmu. Ingat jangan sampai melupakan itu, Aku akan mendatangi lelaki bodoh yang kini bersedia menjamin mu jika kamu terlambat mentransfer uang untuk kami."
Lelaki itu memutuskan panggilannya saat selesai mengatakan semuanya pada Dara.
Dara yang begitu marah melempar handphonenya kelantai hingga hancur.
"Dasar lelaki tak tahu diri,, umpatan dari mulut dara terdengar dan berteriak dengan histeris untuk mencoba meredahkan amarah di hatinya.
***
Malam yang menjelang pagi Santoso membuka mata dan melihat dirinya sudah tidur sendiri di ranjang. Santoso melihat jam dan bangun menuju kamar mandi.
Setelah selesai berpakaian dia berjalan menuju kamar putranya dan mendapati Ratna telah berada di dalam kamar tertidur sambil memeluk putra kecilnya itu. Santoso berjalan Pelan mendekati istri dan anaknya yang masih terlelap, Dia tersenyum melihat keduanya
Santoso mencium pipi kecil putranya, yang ada dalam pelukan Ratna dengan sangat hati-hati, agar tidak membangunkan keduanya.
Dengan hembusan nafas Santoso,
yang mengenai wajah Ratna karena terlalu dekat dengan kepala putranya membuatnya membuka mata,
Dia melihat wajah lelaki yang sangat tampan sangat dekat dengannya
"Mas Santoso,," Ratna menyebut namanya membuat Santoso kaget dan menatapnya,
Mereka saling bertatapan sampai akhirnya tersadar saat putranya terbangun dan mengangkat tangan ke wajah santoso.
Santoso tersentak kaget
"Hey,, Jagoan,, Kamu sudah bangun?" Santoso membiarkan telunjuk tangannya di genggaman oleh tangan kecil putranya itu, dan mulai bermain dengannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments