Setelah 7 tahun berlalu, Raka dan Fiona telah tumbuh remaja, mereka selalu bersama dan bersekolah di sekolah yang sama. Raka tumbuh dengan wajah yang sangat tampan, dan begitupun juga dengan Fiona tubuh menjadi gadis yang sangat cantik, Raka tumbuh menjadi remaja yang dingin dan dengan materi yang di dapatkan oleh papanya, dia menjadi angkuh dan arogan, Tapi tidak di mata Fiona! Raka sangat ramah dan lembut, Dan sangat perhatian padanya.
Raka menjadi sangat akrab dengan keluarga Fiona dibandingkan dengan Santoso papanya,
Santoso yang telah menikah dengan dara dan telah Memiliki putra yang sekarang berusia 4 tahun,
dara sebagai mama tiri dari Raka sama sekali tidak pernah di beri hati oleh Raka, karena dia tahu jika dara memiliki niat buruk untuk keluarganya, Harta kekayaan Santoso yang sangat berlimpah dan kekuasaan yang di miliki membuat dara menjadi rakus dan menginginkannya. **
Surti terlihat berjalan menghampiri pintu kamar Raka dan mengetuknya
Tok.. tok.. tok..
"Tuan muda apa anda sudah bangun?" Tuan besar dan nyonya menunggu anda untuk sarapan,"
Seperti biasa Raka hanya akan mendengarkan perkataan dari Surti Tampa akan menjawab nya
Surti membuka pintu meski tak ada respon dari raka,
Saat membuka pintu Surti mendapati Raka sudah siap untuk berangkat ke sekolah
"Tuan muda sebaiknya anda sarapan dulu, tuan dan nyonya telah menunggu anda," ucap surti
Raka berjalan keluar Tampa menghiraukan Surti, Sampai di ruang makan, Raka duduk dan mengambil sarapan yang sudah disiapkan untuknya, Raka menyantap makanan Tampa berkata apapun pada papanya yang sekarang satu meja dengannya
"Bagaimana dengan sekolahmu? Ingat untuk belajar dengan giat, Karena kamulah penerus papa kedepannya, jangan melakukan hal yang tidak berguna dan kelayapan bersama gadis itu," ucap Santoso dengan nada yang memerintah
Santoso tidak menyukai fiona, karena Raka lebih memilih dirinya daripada dia, Dan karena papa Fiona adalah pesaing bisnisnya.
Raka meminum segelas susu dan berdiri Tampa menghiraukan kata-kata dari papanya.
"Raka sampai kapan kamu akan mendiami papa seperti ini?" tanya Santoso yang melihat Raka yang sudah berjalan pergi
Mendengar kata itu Raka berhenti dari langkahnya, dan menoleh melihat papanya dan melihat dara Tampa berbicara, dan meneruskan melangkahkan kakinya berjalan keluar dari rumah
Raka masuk dalam mobil yang dimana sopir pribadinya Anton telah membukakan pintu untuknya
"Jemput fiona" ucap Raka singkat
"Baik tuan muda" Jawab Anton penuh hormat
Sesampai di depan rumah Fiona, Mobil yang di tumpangi Raka berhenti, Fiona pun berlari keluar dan menghampiri mobil Raka dan masuk dalam mobil.
"Kak Raka bagaimana jika hari ini kita ke taman bermain tidak perlu ke sekolah," ucap fiona
"Kenapa? Apa kamu ingin bolos lagi dan memilih untuk bermain daripada ke sekolah?" Tanya raka
Fiona mengangguk
"Sudah lama kita tidak ke taman bermain bersama, aku ingin ke sana," Jawab fiona
"Baiklah" Senyum manis Raka terlihat
"Anton bawa kami ke sana," perintah raka
"Tapi tuan muda,, Tuan besar akan sangat marah jika anda bolos sekolah" ucap Anton mengingatkan
"Jika tidak ingin mengantar kami, Kami akan pergi sendiri. Fiona kita ke sana naik taksi saja," ucap Raka dengan ke anggkuhannya
Raka bergegas untuk membuka pintu mobil tapi di cegah oleh Anton
"Jangan tuan muda, Baik aku akan mengantar anda." ucap Anton, yang sudah menurut
Raka memperbaiki duduknya kembali dan melihat ke arah Fiona dan tersenyum.
Sampai di taman bermain Raka dan Fiona terlihat sangat bahagia mereka memainkan beberapa permainan.
"Untuk hari ini, Aku yakin tidak akan melupakannya meskipun aku jauh darimu,"
ucap Fiona
Raka melihat kearah Fiona dan mengerutkan keningnya menangkap ucapan Fiona yang memiliki arti
"Apa maksudmu?" Tanya raka
"Kak Raka. Papa akan ke Paris untuk mengelola perusahaannya di sana, Jadi aku dan mama pastinya harus ikut" jawab fiona
Mendengar kata-kata dari Fiona, Raka terdiam dan melepaskan pegangannya dari tangan Fiona
"Kamu ingin meninggalkanku? Tanya Raka kecewa
"Kata mama, sesekali dia akan membawaku untuk berkunjung kemari
kita masih bisa berhubungan lewat telepon, Aku janji akan sering-sering menghubungimu." jawab fiona lagi
"Tapi Fiona hanya kamu yang aku punya sekarang, bisa jangan pergi? Papaku memberikan banyak uang padaku! Aku bisa mencarikan mu tempat tinggal dan mencarikan pelayanan untuk menjagamu,
Kamu tidak perlu ikut dengan orang tuamu," jelas raka
"Tapi kak Raka,, Itu tidak mungkin, papa dan mama tidak akan mengijingkanku" ucap Fiona dengan mulut yang cemberut
Raka terdiam,, Berpisah dengan Fiona itu hal yang tidak pernah berani dia pikirkan
Selama tujuh tahun ini hanya Fiona yang mampu membuatnya tersenyum dan bahagia
"Kak Raka kamu jangan murung seperti ini, sesampai di sana Aku akan menghubungimu setiap hari," ucap Fiona lagi
Fiona memegang erat tangan Raka dan tersenyum padanya
***
Setelah pulang kerumahnya masing-masing, Raka berjalan menuju kamarnya, dia sangat bersedih mengetahui Fiona akan pergi jauh darinya, Raka melempar semua barang-barang yang ada di dekatnya, membuat seisi kamar jadi berantakan.
"Tuan muda,, Apa yang anda lakukan? Apa yang terjadi?"
Surti berjalan cepat menghampiri Raka
"Tuan ada apa? Surti menanyainya dengan lembut
"Fiona sama saja dengan mama, Dia akan pergi meninggalkanku. Mereka yang ku sayangi semuanya ingin menjauhiku, Kenapa?" tanya Raka dalam amarahnya
Untuk pertama kalinya setelah mama tuan muda pergi, dia menangis dan curhat pada Surti
"Tuan muda, masih banyak yang menyayangimu dan peduli padamu
Seperti tuan besar, Sebenarnya dia sangat peduli pada tuan muda, hanya saja dia tidak tahu cara untuk melakukannya, Jangan menangisi orang yang pergi tuan lihatlah dia yang masih disini untuk menemani anda"
Surti berusaha untuk menenangkan hati tuan mudanya itu yang kini tengah bersedih, karena Fiona akan pergi jauh darinya.
**
Fiona Mondar-mandir di bandara menunggu kedatangan Raka yang tak kunjung datang, Jam keberangkatannya sisa beberapa menit lagi, tapi Raka tidak menunjukkan batang hidungnya, Fiona yang memegangi handphone mencoba untuk menghubungi Raka tapi tidak tersambung,
"Fiona,, Cepet sayang pesawat sebentar lagi akan berangkat" panggil Farah pada Fiona
"Tunggu sebentar lagi ma,," balas Fiona
("Raka kamu di mana? Apa kamu tidak ingin melihatku pergi?")
Tanya Fiona dalam hatinya dengan perasaan yang sedih
Fiona berjalan mendekat pada papa, mamanya, sambil melihat sekeliling mengharapkan Raka muncul
saat mereka sudah berjalan
"Fiona,,,
Panggilan dari belakang terdengar, Fiona dengan cepat menoleh kearah suara dan melihat Raka telah berdiri di tengah-tengah keramaian. Senyum di wajah cantik Fiona terlihat, Dia mendekat pada Raka.
"Kenapa baru datang? Aku telah menunggumu dari tadi" ucap Fiona dan memukul lengan Raka
"Aku harus membeli ini untukmu, sebelum kamu pergi" Raka menyerahkan boneka pada Fiona yang ada di tangannya
"Jika kau merindukanku kamu bisa menganggap itu sebagai diriku, Pergilah, Om dan Tante sudah menunggumu." ucap Raka dan tersenyum meski dalam senyumannya itu terdapat kesedihan yang mendalam
Fiona mengambil boneka itu dan membalas senyuman dari Raka. Sebelum pergi Fiona memberi Raka dua permen yang ada di tangannya.
"ini untukmu" ucap Fiona
Raka dengan berat hati menerima permen itu
"terimahkasih" ucap Raka
Fiona berbalik dan berjalan pergi dan sesekali menoleh pada raka dan melambaikan tangan.
"Aku akan menelfon mu setelah sampai di sana" Teriak Fiona
Raka tersenyum dan membalas lambaiyan tangan padanya, Dia berdiri di tempat itu cukup lama sampai Fiona menghilang dari pandangannya, hatinya yang kini begitu sedih membuat Raka malas untuk berjalan lagi.
Raka melihat permen yang di tangannya dan memasukkannya dalam saku celana.
Raka terus-menerus menarik nafas dan membuangnya dengan kasar, kesedihan dalam hatinya membuatnya merasa kesal, namun tetap untuk mengendalikan rasa kesalnya itu
dengan langkah yang berat dia berjalan pergi menuju mobil dimana Anton telah menunggunya.
Kini Raka merasakan sakit untuk yang kedua kalinya ditinggalkan pada orang yang begitu iya sayangi.
Didalam mobil Raka duduk dan bersandar pada kursi mobil sambil melihat keluar kaca jendela, Mobil berhenti setelah lampu merah menyala.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments