Ratna dan Raka masuk bersama dalam rumah dan di ikuti oleh Surti dan anton yang sibuk membawa barang belanjaan
karena capek, Ratna duduk di sofa. Raka yang begitu riang karena memiliki mainan baru, terus berlarian ke sana kemari. dan menegur Anton yang terlihat membawa robot mainannya masuk menuju kamar
"Anton hati-hati, jangan sampai robot mainan Raka rusak," ucap Raka pada Anton
"Baik tuan muda jangan kuatir" Jawab Anton
"Ma,, Papa hari ini pulang tidak? Raka ingin memperlihatkan mainan baru Raka pada papa," tanya Raka dan mendekat pada Ratna yang tengah duduk di sofa
"Entahlah sayang, Jika papa tidak sibuk pasti dia akan segera pulang," jawabnya sambil mencubit pipi putranya itu
"Raka ingin menelfon papa dan menyuruhnya untuk cepat pulang," ucap Raka dan berlari menuju telfon rumah, Raka terlihat membuka buku catatan telfon yang ada di dekat telfon rumah. Raka menekan tombol yang ada dalam catatan,
Dan menunggu panggilannya di jawab
Teet..teet..teet.
Raka melihat telpon yang iya pegang
"Ma,, panggilan Raka tidak terhubung, Apa papa sedang sibuk? Tanya Raka kecewa
"mungkin Iya Raka jangan ganggu papa ya.. Sebaiknya bermain dengan Surti saja"
ucap Ratna mencoba untuk membujuk putranya itu yang terlihat murung
"Baik,," Raka mengambil pistol mainan dan berlari menembaki para pembantu di kediaman Santoso
Ratna menggelengkan kepalanya tersenyum melihat kelakuan putranya yang begitu manja. dan berjalan menuju kamar.
Ratna mengambil jas dan kemeja Santoso yang tergantung berniat untuk mencucinya.
Tapi hal menyejukkan membuat Ratna menyipitkan mata dan mengerutkan keningnya, Melihat ada bekas gambar lipstik di baju kemeja yang berwarna putih itu,
Ratna mengucek-ngucek kemeja itu, dan mencoba mencium aroma yang terdapat pada kemeja Santoso.
ini bukan bau parfum mas Santoso," ucap Ratna dalam hati
Ratna dengan segera mengambil ponsel, dan mencoba untuk menghubungi ponsel santoso,
("Nomor yang anda tujuh tidak dapat dihubungi")
"Tidak terhubung? Apa mas Santoso sedang meeting?" Tanya Ratna dalam hati lagi.
Ratna menekan tombol lagi dan menghubungi nama Lela.
"Halo,," Jawaban dari panggilannya terjawab
"Lela,, Mas Santoso lagi sibuk ya? Tanya Ratna penasaran
"Tuan direktur baru saja keluar, Ada apa?
Apa kalian ada masalah? Tanya balik Lela.
"Tidak, hanya saja ponselnya tidak bisa di hubungi jadi aku menelfon mu.nApa kau tahu dia kemana?" Tanya Ratna lagi
"Hari ini tidak ada pertemuan penting,
Dan aku rasa direktur keluar, menyetir mobil sendiri Tampa di ikuti oleh Veri"
Jawab Lela
Mendengar penjelasan dari Lela, Ratna merasa ada yang aneh Dan memutuskan panggilannya
***
Santoso yang berjalan menuju kamar hotel dimana dara ada di sana, Santoso membunyikan bel saat sudah sampai di depan pintu, Dengan cepat pintu kamar terbuka, dan terlihat dara yang tersenyum manis, menggandeng lengan Santoso dan mengajaknya masuk.
Setelah santoso duduk di sofa, Dengan segera dara menjamunya dengan segelas minuman alkohol
"Hari ini aku menyetir jadi tidak minum minuman yang mengandung alkohol," ucap Santoso
"Minum sedikit itu tidak akan terjadi apa-apa mas" Balas dara
"Apa yang membuatmu mengundangku kemari? Hal penting apa yang ingin kamu tunjukkan padaku?" Tanya santoso penasaran
Dara berdiri dan mengambil sesuatu dari dalam tas dan memberikannya sebuah pada Santoso
"Mas lihat sendiri, isi dalam amplop itu"
ucap dara
"Apa ini?"nkarena penasaran Santoso dengan cepat membuka amplop dan melihat beberapa lembar foto Ratna yang sedang bersama dengan lelaki lain
"Dara apa maksud dari semua ini? Tanya Raka dengan nada marah
"Mas istri yang selama ini kamu anggap baik, itu sebenarnya memiliki sifat lain yang tersembunyi dalam hatinya. Sebenarnya aku sudah lama tahu tentang hubungan gelapnya dengan lelaki itu,
hanya saja aku tidak mempunyai bukti,
Dan kemarin saat melihatnya lagi,
aku mengambil kesempatan itu untuk menunjukkannya pada mas." ucap dara memprovokasinya
Wajah Santoso berubah menjadi memerah akibat rasa marah dalam hatinya, Dia menggenggam erat foto itu dan melemparkannya ke wajah dara
"Jangan mencoba untuk menjelekkan Ratna di depanku, Aku tidak percaya dengan semua ini, Dara kamu mengatakan tidak akan mempermasalahkan tentang hubunganku dengan Ratna Tapi apa ini?"
ucap Raka dengan tatapan yang memilukan
Dara yang sedang bahagia di hatinya, karena telah mengira Santoso akan marah pada Ratna, dan pasti akan meninggalkannya setelah tahu soal perselingkuhannya dengan lelaki lain,
tapi Justru malah membelanya. Dara menganga merasa tidak percaya dengan apa yang di dengarnya
"Tapi mas,, Itu adalah kenyataan, Buktinya ada di tangan mas sekarang" ucap dara meyakinkan santoso.
"Jika hanya untuk mengatakan ini, Aku sebaiknya pergi. Dara sekali lagi kamu membuatku kecewa dengan perbuatan mu ini," ucap santoso dengan kecewa dan berjalan pergi
"Mas,, Aku bisa membuktikan jika sebenarnya istrimu itu sama sekali bukan wanita yang baik" Teriak dara
Santoso terus berjalan Tampa menghiraukan dara
Santoso yang sedang mengemudi melajukan mobilnya dengan cepat.
Tidak ada yang tahu tentang isi pikirannya saat ini! Antara percaya dan tidak percaya pada perkataan dara hingga membuatnya gelisah
Santoso Turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam rumah.
"Pa,," Raka berlari mendekat padanya dan melompat ke gendongan papanya
"Pa,, Akhirnya papa pulang cepat, dari tadi Raka mencoba menghubungi papa tapi tidak terhubung." ucap raka
Santoso menaikkan satu alisnya, mendengar perkataan Raka,
"Untuk apa menghubungi papa?" tanya santoso
"Hari ini Raka membeli banyak mainan dan ingin memperlihatkannya pada papa, Dan kita akan main bersama" Raka Turun dari gendongan papanya dan menarik tangannya masuk kedalam kamarnya.
"Lihat mainan baru Raka, pa"
"Wah ini semuanya bagus-bagus, Apa kamu sendiri yang memilihnya?" Tanya Santoso
Raka menjawab dengan anggukan kepala.
"Mas,, Kamu sudah pulang? Dara masuk dalam kamar Raka dan menghampiri mereka berdua
"Raka sayang, papa sekarang sedang capek habis pulang kerja, Jadi jangan mengajaknya bermain dulu ya," Ucap ratna
Lagi-lagi Raka hanya menganggukkan kepalanya,
"Anak pintar, Sekarang Raka main sama Surti," Ucap ratna.
Santoso dan Ratna berjalan keluar dari kamar Raka dan menuju kamarnya.
Ratna seperti biasa akan membatu Santoso untuk membuka jas dan kemejanya, Sedangkan Santoso terus menatapnya, Mencari tahu akan kebenaran berita yang di perlihatkan oleh dara, Namun Santoso sama sekali tidak melihat ada cela pada diri ratna Dia menggelengkan kepala.
"Santoso apa yang kau pikirkan? Ratna tidak akan melakukan hal semacam itu" Ucapnya dalam hati
"Mas,, mas,," Ratna menyadarkan Santoso yang tengah melamun dengan memanggil-manggil namanya,
Santoso kaget dan tersadar dari lamunannya
"Mas apa yang kau pikirkar kan?" Tanya Ratna
"Tidak ada" Santoso mengusap wajahnya dengan kedua tangannya
"Sekarang mas mandi, dan kita akan makan malam bersama" Senyum manis Ratna di perlihatkan pada Santoso dan berjalan untuk menggantung jas dan kemejanya.
***
Setelah makan malam selesai mereka bertiga duduk di ruang keluarga bersama.
Raka yang terlihat sedang asyik bermain di temani oleh Surti, Sedangkan Santoso dan Ratna duduk di sofa, Santoso hanya terdiam karena masih teringat akan berita yang di dapat oleh dara, tentang perselingkuhan Ratna. Dan begitu pula dengan Ratna hanya terdiam memikirkan tentang bekas lipstik yang ada di kemeja suaminya itu.
Suasana di ruang tamu jadi dingin akibat sikap mereka berdua, Surti yang menyadari hal itu mengajak Raka masuk kamar dan menyuruhnya untuk tidur
"Tuan muda sekarang waktunya untuk tidur,, Mainnya di lanjutkan besok, Bagaiman?" Tanya Surti
"Baiklah" Raka menurut dan berdiri
"Papa, mama Raka tidur duluan" Ucapnya sambil berjalan ke sofa dan menciumi pipi papa, mamanya
Santoso dan Ratna tersenyum padanya
"Baiklah sayang, Mimpi yang indah ya,,!"
Ucap ratna
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments