Dara berjalan menuju ruang direktur utama, saat berada di depan pintu, Dengan hati yang menegangkan Dara mengatur nafasnya. agar lebih tenang
Sebelum mengetuk pintu Dara merapikan pakaiannya, mengambil cermin di dalam tas yang di selepang nya, Dara melihat wajahnya di dalam cermin memperbaiki riasannya dan setelah itu,
Tok.. tok.. tok... Dara mengetuk pintu dari luar.
Dengan hati deg-degan Dara memberanikan diri. Ini yang pertama kalinya dia menginjakkan kaki di kantor Santoso selama dia berhubungan dengannya.
Tok.. tok.. tok.. Dara mengetuk pintu lagi
"Masuk.." Jawaban dari dalam terdengar,
Dara tersenyum saat mendengar suara itu.
"Mas Santoso.." Senyum di bibir Dara terlihat. Dengan cepat Dara membuka pintu
Kleek...
Di saat Dara melangkahkan kakinya, dia melihat kearah, dimana saat itu Santoso tengah bersama dengan sekertarisnya Lela,
Lela yang terlihat dengan serius berdiri di samping Santoso sambil membungkuk menjelaskan tentang detail laporan yang iya bawah.
Santoso dan Lela fokus pada dokumen yang kini ada di tangan santoso, Mereka tidak menghiraukan suara pintu yang terbuka.
"Tuan direktur itu laporan dua hari yang lalu, Dan ini laporan yang kemarin, ini sudah di perbaiki dan sesuai dengan perintah dari direktur." Jelas Lela sambil menunjuk ke lembaran dokumen yang di pegang oleh Santoso.
Dara yang berdiri di ambang pintu, Melihat sinis pada mereka berdua, Dara mengepalkan kedua jemari tangannya.
"Mas Santoso,," Ucap Dara dengan nada yang berat
Suara yang terdengar tidak asing di telinga Santoso membuatnya dengan cepat mendongakkan kepalanya. Begitupun dengan Lela yang masih berdiri disampingnya
"Mas kamu,," Suara yang gemetar akibat marah terdengar dari mulut Dara.
Santoso tercengang melihat kehadiran dara di dalam ruangan kantornya.
"Dara kamu,, apa yang kamu lakukan disini? Kenapa kamu ada disini?" Tanya Santoso dan berdiri.
"Kenapa? Apa aku tidak boleh kemari?"
Tanya Dara balik
Tatapan mata Dara memerah, rasa marah membuat suhu tubuhnya menjadi panas.
"Dara ini kantor, Kamu tidak boleh seenaknya datang sesuka hatimu kemari."
"Kenapa? Aku kemari karena mas tidak pernah lagi mengunjungi ku. Apa itu salah?" Tanya Dara
"Mas apa karena dia?" Dara menunjuk ke arah Lela
"Sehingga mas Santoso selalu menghindar dariku?" Tanya Dara lagi
"Aku?"Lela menunjuk dirinya sendiri
"bukan, ini tidak seperti yang anda pikirkan" dengan cepat Lela berdalih dari apa yang di lontarkan oleh Dara
"Nona anda salah paham padaku, Aku Lela hanya sekertaris direktur" Jelas Lela.
Santoso yang seakan tahu, Dara akan membuat masalah untuknya, dengan cepat menyuruhnya untuk pergi.
"Dara sebaiknya kamu pergi dari sini, Aku masih punya banyak pekerjaan" Ucap Santoso dengan nada dingin
"Mas kamu mengusirku? Apa itu semua karena wanita ini? Mas kamu memang benar-benar keterlaluan, Selama sepuluh bulan kamu menghindari ku, aku pikir karena kelahiran putramu itu, Tapi sekarang sudah terjawab ini semua karena dia, Iya kan?"
Rasa cemburu di hati dara tidak bisa di toleransi lagi hingga mengucapkan kata-kata kepada Santoso dengan nada suara yang keras.
"Dara jangan berbicara omong kosong disini, dan jaga batasan mu." Ucap Santoso
"Nona ini hanya salah paham, Aku dan tuan direktur tidak memiliki hubungan apa-apa"
Jelas Lela yang dari tadi di pojokan oleh Dara
"Salah paham?" Dara tersenyum sinis
"Kamu pikir aku buta? Aku melihat dengan kedua mataku ini, Kamu berusaha untuk merayunya, Iya kan?" Ucap Dara
"Mas.. Dengan adanya istri mas aku sama sekali tidak keberatan, Untuk jadi pemuas nafsumu juga aku sudih, Tapi jika mas mengabaikan ku hanya karena dia, Aku tidak rela mas"
Kata-kata itu membuat Santoso hilang kendali, Santoso Tanpa sadar mengangkat tangan dan melayangkan ke pipi Dara.
Plaak...
"aauhkk.. aahk Mas kamu? Dara memegang pipinya yang terasa perih.
Santoso melayangkan tamparan pada Dara karena ucapannya, Dia tidak ingin seluruh karyawan kantor mengetahui hubungan mereka berdua.
"Jaga ucapan mu," Ucap Santoso dengan nada tinggi
Lela yang mendengar dan melihat kejadian itu menjadi kaget namun tetap diam dan berdiri ditempat.
"Dara,, Jaga ucapan mu! Kamu harus tahu diri ini dimana" Ucap Santoso lagi dengan marah
"Mas kamu tega menamparku? Kenapa?
Aku sudah lama bersabar, Selama sepuluh bulan tapi apa yang ku dapat?" Ucap dara dengan air mata yang kini menetes di pipinya.
"Sebaiknya kamu pergi dari sini, aku tidak ingin kamu ada disini"
"Mas kamu mengusirku?" tanya Dara
Santoso tidak menghiraukan pertanyaan Dara, dan melihat Lela yang masih berdiri di tempatnya
"Lela bawa wanita ini keluar dari ruangan ku, aku tidak ingin melihatnya, dan lain waktu jangan membiarkannya untuk masuk kemari." Jelas Santoso
"Baik tuan" Dengan cepat Lela mengangguk
"Nona anda mendengar sendiri, Tuan direktur tidak ingin anda berada disini.
Silahkan,," Ucap Lela sambil mempersilahkan Dara untuk keluar dari ruangan itu dengan nada yang lembut.
Plaak..
Tamparan melayang ke pipi Lela.
Aaaauhk... Lela menjerit akibat rasa sakit
"Dara apa yang kau lakukan?" Dengan cepat Santoso menegur Dara dengan nada tinggi
"Mas demi dia kamu menamparku,
dan demi dia kamu mengusirku dari sini.
Ini balasan yang pantas dia terima" Ucap Dara
"Nona anda salah paham, Aku sudah menjelaskan, Aku hanya sekedar sekertaris tuan direktur." Jelas Lela sambil mengelus-elus pipinya yang terasa perih
Lela menatap Dara dalam-dalam, seakan ingin membunuhnya. Rasa marah di hatinya hampir membakar seluruh tubuhnya. Namun tetap bersikap tenang di depan atasannya itu.
Lela mengambil ponsel dari dalam saku celananya, menekan tombol dan mengangkat ponsel mendekatkan nya di telinga.
"Suruh petugas keamanan kantor keruangan direktur segera," Ucap Lela dan memutuskan panggilan itu
"Mas kamu benar-benar ingin mengusirku?" Dengan cepat Dara memegang tangan Santoso saat mendengar Lela memanggil petugas keamanan kantor.
Santoso hanya terdiam
"Mas.. Aku kemari bukan untuk membuat masalah denganmu, Hanya karena melihatmu dengannya, membuatku sedikit emosi." Ucap Dara Mencoba untuk merayu santoso
Santoso tetap terdiam membelakangi Dara.
Rasa marah di hatinya pun juga sudah tidak bisa di rendahkan lagi.
Tidak lama kemudian ketukan pintu dari luar terdengar.
"Masuk" Ucap Santoso
Kleek..
Pintu terbuka Terlihat dua petugas keamanan berdiri
"Tuan direktur" Sapa mereka serentak
"Bawa nona ini keluar dari sini," Ucap Lela dengan cepat
"Baik" Jawab mereka bersamaan
"Mas,, Jangan begini, kita bisa membicarakan ini baik-baik." Ucap Dara
Namun untuk kesekian kalinya perkataan Dara tidak di hiraukan oleh santoso, dan tetap berdiri membelakanginya
"Nona silahkan," Ucap petugas keamanan itu.
"Jika tidak ingin berjalan sendiri,
Maaf jika kami membawa anda keluar dengan cara kasar" Ucap salah satu petugas keamanan.
"Baik,, Mas ingat hal ini tidak akan aku lupakan. Aku akan membalas perlakuan mu hari ini padaku" Ucap Dara dan berjalan keluar Tampa menunggu kata-kata dari Santoso, di ikuti oleh kedua petugas keamanan itu
"Ingat,, Kedepannya jangan membiarkan wanita itu menginjakkan kakinya di kantor ini lagi," Jelas Santoso sambil melihat kearah Lela.
"Baik tuan" Kata Lela dengan tatapan puas di matanya. Lela menundukkan kepala dan berjalan keluar dari ruang kantor dan meninggalkan Santoso duduk sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
Yati Yati
maklum masih baru, dan terimahkasih atas sarannya 😀😀
2022-04-26
0
🍂Daun 🍁 Kering🍂
Tulisannya lebih dirapikan lagi ya,Kak??? Dan typo-nya juga diperbaiki ya???😁
2022-04-26
0