Lela dan Surti saling menatap dan berjalan cepat mengikuti dara, Mereka berdua berdiri saat melihat dara yang duduk di depan Ratna
Ratna tersenyum pada dara dan melihat sekelilingnya.
"Lela dan Surti kemana?" Tanya Ratna pada dara
"Tante,," Bimo yang dari tadi duduk menunggu Lela berteriak saat melihatnya bejalan ke arahnya.
Ratna menoleh
"Kalian darimana saja?" Tanya Ratna saat Lela duduk di sampingnya dan Surti berdiri di belakang raka
Lela dan Surti tidak menjawab pertanyaan dari Ratna, Dan tiba-tiba, Terlihat kepala sekolah berdiri di atas panggung dan mengatakan maksud mereka mengundang para orang tua untuk Hadir di sekolah ini.
("Terimakasih untuk para orang tua yang hadir saat ini, Hari ini kami dari pihak sekolah akan memberi laporan untuk para orang tua, Tentang beberapa kegiatan murid yang harus di ikuti, tentu saja harus ada persetujuan dari orang tua, kami sangat harapkan itu . Dari itu kami mengundang anda sekalian untuk hadir saat ini")
Beberapa guru terlihat membagikannsebuah map kepada setiap orang tua murid
("Map yang anda terima saat ini adalah dimana kami menuliskan segala hal tentang pengaturan dan kegiatan yang akan di ikuti oleh parah murid. yang harus anda tanda tangani jika setuju, Dan aku tambahkan! Persetujuan dari kalian sangat kami harapkan, Karena itu bisa membuat kami para guru menjadi lebih meningkatkan tugas kami")
Para orang tua terlihat membuka map dan membaca tulisan dalam kertas, Beberapa dari mereka mengambil pena untuk menandatangani itu. Begitupun dengan ratna dan Lela
***
Saat pertemuan sekolah di bubarkan,
Semuanya meninggalkan gedung sekolah.
"Tunggu," panggil dara, Ratna menoleh dan berhenti saat melihat dara berjalan menghampirinya. Melihat itu Lela dan Surti dengan cepat mengajak ratna untuk meninggalkan tempat itu, tapi dara mendekat dengan begitu sangat cepat.
"Sepertinya kamu begitu tidak menyukaiku,
Apa karena masalah di kantor 9 tahun yang lalu?" Tanya dara pada Lela mengungkit kejadian saat itu, dimana dia harus di usir oleh Santoso.
Ratna tersenyum
"Apa kalian ada masalah? Tanya Ratna sambil melihat ke arah Lela
"Tidak,, Seperti yang dia katakan kami hanya bertemu sekali sebelumnya, Jangan peduli padanya sebaiknya kita pergi," Kata Lela
"Kenapa terburu-buru? Apa kamu tidak ingin jika aku mengatakan hal yang sebenarnya?" Dara menghalangi langkah mereka dan berdiri di depan Ratna.
"Apa yang kau lakukan? Minggir," Surti menarik tangan dara agar menyingkir dari hadapan Ratna
"Ha-ha-ha, Kalian memang anjing setia pada tuan mu," Suara tawa dara terdengar hingga membuat yang lewat menoleh padanya
Melihat itu Ratna mulai merasa ada yang aneh pada mereka, Dan saat itu juga Ratna mengingat akan wanita di toko baju kemarin.
"Aku sudah mengingatmu, Kamu kemarin yang di toko baju itu kan? Ratna menunjuk kearah dara
"Benar,, itu aku. Lihat gaun yang aku kenakan, ini gaun yang kemarin aku beli,
Sepertinya kamu sangat menyukainya, Jadi Itu berarti akan menjadi milikku,"nKata dara sengaja untuk membuat masalah pada Ratna
"Apa maksudmu?"btanya Ratna
Dara tersenyum
"Aku tidak mengira, mas Santoso memiliki istri yang bodoh sepertimu." Dara benar-benar sudah memulai perang.
Mendengar perkataan itu, Ratna mulai merasa tidak suka padanya
"Ratna sebaiknya kita pergi dari sini,
Jangan meladeninya." Lela mencoba untuk mengajak ratna pergi dari sana
"Benar sebaiknya kita pulang, Raka sudah capek berdiri di sini," Kata Surti sambil melihat Raka "Iyakan tuan muda?"
Raka melihat Surti dengan tatapan aneh,
Sebagai anak kecil yang masih polos dia menggelengkan kepala.
"Tidak Raka tidak capek sama sekali,"
Raka mengelak dari perkataan Surti
Sekali lagi dara tersenyum
"Baiklah aku tidak ingin berlama-lama dan tidak akan berbasah basi lagi disini, Aku hanya ingin memberitahumu, dan memperingatkanmu Sebaiknya kamu meninggalkan mas Santoso, sebelum dia sendiri yang mengusir mu keluar dari rumah itu, Dia itu milikku "
Kata-kata yang begitu tiba-tiba terdengar,
membuat Ratna menjadi seakan di sambar petir di siang bolong, Ratna terdiam
"Kamu benar-benar wanita rendahan, atas dasar apa kamu menyuruhnya untuk meninggalkan suaminya sendiri, Tuan direktur adalah suami sahnya, Sedangkan kamu? Apa statusmu, kamu hanyalah simpanannya" Lela dengan marah mengucapkan kata-kata, yang menunjukkan bahwa sebenarnya dia tahu tentang hubungan mereka.
"Apa kamu tahu tentang hubungan mereka?" Tanya Ratna pada Lela dengan tatapan yang marah
"Semuanya tahu, Bahkan seluruh karyawan kantor tahu tentang hubungan kami," Dara menjawab pertanyaan Ratna yang di tujukan pada Lela.
"Mas Santoso memang sangat hebat, mampu membuat semuanya menutup mulut." Ucap dara dengan bangga dan tersenyum
"Malam itu?
"Benar malam itu dia bersamaku, menghabiskan malam denganku, Dara dengan cepat memotong perkataan Ratna.
"Bukan hanya malam itu saja, Bahkan malam-malam sebelumnya dan bahkan bertahun-tahun yang lalu, dan bukan hanya itu, bahkan di saat kamu hendak melahirkan putranya dia masih bersamaku."
Ratna menggelengkan kepala merasa tidak percaya dengan apa yang dara katakan, namun kemeja itu dia mengingat akan bekas lipstik di kemeja itu.
"Ratna,, Ratna,, Mungkin kamu memang istri sah mas Santoso bagi pandangan orang lain, tapi tidak dengan mas Santoso,
Dia sama sekali tidak menyukaimu, atau pun menganggap mu sebagai istrinya. Dia mempertahankan mu hanya karena, putranya Raka, itu pun anak itu bisa lahir karena kesalahannya di malam lalu"
"Cukup,, jangan bicara lagi" Ratna menutup telinga. Setiap kata yang di ucapkan oleh dara membuat hatinya seperti di tikam pisau yang tajam
"Kenapa? Seharusnya kamu tahu diri, mas Santoso menikahi mu bukan karena cinta,
Melainkan hanya demi wasiat yang di janjikan oleh orangtuanya, Perjodohan di antara kalian itu tidak mengartikan bawa dia dengan senang hati menikahi mu, Itu hanya keterpaksaan buat mas Santoso.
Plaak.. Tiba-tiba sebuah tamparan keras melayang di pipi kiri dara.
"Aaaahk Kamu,, Beraninya kamu"
Belum sempat melanjutkan kata-katanya
Plaak.. Tamparan sekali lagi melayang dii pipi kanannya
"Aku bilang sudah cukup,, cukup,, Jangan berbicara lagi." ucap Ratna dengan nada tinggi yang membentak
Mata Ratna memerah akibat rasa marah dalam hatinya, Sakit hati yang kini dirasakannya benar-benar di luar kendalinya, Air mata yang tak bisa di bendung keluar begitu saja, mengalir deras membasahi pipinya.
Melihat itu Surti mengajak Raka dan Bimo untuk bermain di tempat lain, dia tidak ingin anak kecil seusia mereka melihat perselisihan orang dewasa.
"Beraninya kau menamparku!" Dara menunjuk kearah wajah dara
"Kenapa tidak? Selama ini kamu sudah merayu suamiku, Dan dengan lancangnya kamu hanya sebagai wanita simpanan menyuruhku untuk meninggalkannya?
Apa hak mu? Kamu tak lain hanyalah wanita murahan yang ada di luaran sana.
Menggoda lelaki kaya untuk kebutuhan materi, fisik, dan batinmu itu."
Ratna tersenyum marah
"Kamu sangat lucu, Benar-benar tak berkelas, dan tak berpendidikan. Menyuruh istri sah meninggalkan suaminya untuk wanita murahan sepertimu."
Dara pun mengangkat tangan mencoba untuk membalas tamparan Ratna, Namun Lela dengan sigap menangkap tangan itu dan menghentakkan nya dengan keras dan mendorong dara hingga jatuh ke tanah.
Aaaahk.. Jeritan dara terdengar membuat orang-orang yang mendengar dan melihat berhenti untuk membantunya.
"Ma,," Teriakan dari Dila yang melihat mamanya terjatuh menangis
"Apa yang kalian lakukan? Kenapa memukul dan mendorong mamaku? Kalian orang jahat" Dila menangis dan memukul-mukul tangan Lela.
"Maaf ini ada apa? Kenapa harus membuat kekerasan di hadapan anak-anak?" Kata salah seorang wanita yang singgah untuk membantu dara berdiri.
"Nyonya,, Wanita seperti dirinya tidak bisa di beri hati, Lama-lama akan ngelunjak"
ucap Lela
"Apa maksudmu?" Tanya wanita itu lagi
"Tanyakan pada wanita yang anda tolong sekarang, Dan hati-hati, aku ingatkan pada anda! Dia wanita murahan, yang kerjanya merayu Suami orang lain"
Mendengar perkataan dari Lela, wanita yang tengah memegang lengan dara, dengan cepat melepaskannya, setiap orang yang berhenti untuk membantunya mundur menjauhinya. Dara tertawa melihat semua itu
"Benar aku wanita penghibur, suka merayu Suami orang, Lantas mau apa kalian?"
Dara mengakui dirinya Dan berjalan untuk meninggalkan tempat itu, Namun berhenti untuk sejenak.
"Oh iya, Malam ini aku rasa mas Santoso akan menghabiskan malam lagi denganku, jadi jangan menunggunya untuk kembali,"
ucqp dara dan melanjutkan untuk melangkah.
Dara kini benar-benar sudah tidak waras di depan banyak orang dia sengaja, Memancing Ratna agar termakan oleh omongannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments