Anak lelaki yang terlihat berlari terjatuh di jalan aspal hingga membuat lutut dan telapak tangannya terluka, hingga membuat Raka meringis
"aaaaohk"
Melihat kejadian itu, Anak gadis kecil yang memperhatikan Raka dari tadi berlari menghampirinya
"Kakak Apa kamu tidak apa-apa?" Gadis kecil itu menjulurkan tangannya, bermaksud untuk membatu Raka untuk berdiri tapi, namun Raka mengabaikan uluran tangan gadis itu
tapi sebagai gadis kecil yang masih polos ,Fiona tidak menghiraukan Raka yang mengabaikannya! fiona memegang lengan Raka! dan tetap Membantunya untuk berdiri
"Sini fiona bantu!"
Raka hanya terdiam dan tidak mengelak,
Dia berdiri dan di bantu oleh anak gadis yang bernama Fiona itu, Dan berjalan ke pinggir jalan.
namun tatapan mata Raka hanya terus menatap ke depan berharap mobil yang di tumpangi Ratna kembali.
Namun itu hanyalah harapan dari Raka saja, Cukup lama Raka berdiri di tepi jalan dengan mata membengkak akibat menangis.
Anak gadis kecil itu melihatnya dan memberinya sapu tangan yang iya bawah.
"ini untukmu, " tutur Fiona sambil menyerahkan sapu tangan yang ada di tangannya
"Kakak jangan menangis lagi matamu sudah membengkak, kamu akan terlihat jelek jika menangis terus" tutur Fiona lagi, mencoba untuk membuat Raka berhenti dari tangisnya.
***
sedangkan Di dalam mobil, Ratna menangis tersedu-sedu. Sesekali menengok ke belakang melihat Raka yang sedang berlari mengejarnya, namun dia tidak bisa berhenti, di Dalam hati Ratna yang begitu sakit membuatnya sesak.
"Raka,, Maafkan mama! Mama sangat menyayangimu, jangan membenci mama dengan keputusan yang mama ambil, Meninggalkanmu di sana itu agar kamu bisa menjaga papamu dari wanita jahat itu"
Ucapnya dalam hati
Ratna bersandar di kursi mobil menghapus air mata yang sudah membasahi pipinya dan mengingat akan kejadian di mana Dara mulai mengusiknya dan menjebaknya.
***
Selama sembilan tahun Dara pergi, dan tinggal bersama Erik dan putrinya Dila. Selama itu Dara menyusun rencana bersama Erik yang kini menjadi suaminya juga, Menyusun rencana untuk menghancurkan Santoso yang dianggap telah menyakitinya, rencana untuk menguras habis semua harta kekayaannya yang dimilikinya.
***
Santoso yang berada di sebuah restoran bintang lima bersama dengan Veri asistennya dan Lela sekertarisnya, menyambut kedatangan mitra kerja dari luar negeri,
Dia terlihat saling menyapa dan berjabat tangan, duduk dan membicarakan kerjasama bisnis dengan serius.
Setelah meeting mereka selesai, Santoso menjabat tangan mitra kerjanya itu, begitupun dengan Veri dan Lela.
Santoso berjalan keluar dari restoran di ikuti oleh Veri dan Lela, Saat itu seseorang menepuk pundaknya dari belakang.
Santoso menoleh melihat orang yang sedang menepuk pundaknya, santoso tertawa melihat lelaki tampan yang sedang berdiri di depannya
"Ha-ha-ha Hei.. Kamu Irawan?" Santoso memegang bahu lelaki itu dan memperhatikannya dari atas sampai ke bawah
"Wah.. aku sampai tidak bisa mengenalimu" Kata Santoso sambil memeluknya
"Lihat dirimu beberapa tahun tidak bertemu sudah seperti ini, Kamu memang lelaki yang luar biasa," ucap lelaki itu sambil melepas pelukan santoso
(Lelaki itu adalah Irawan tak lain adalah sahabat karib Santoso semasa sekolah dan sampai kuliah, Kemudian Irawan pindah kuliah keluar negeri untuk mengikuti orang tuanya.)
"Bagaimana kabarmu sekarang?" tanya Irawan
"Seperti yang kamu lihat, Ini sangat baik."
Melihat Santoso begitu asik berbicara dengan teman karib yang baru ditemuinya,
Veri mendekatinya
"Tuan direktur, kami akan kekantor duluan,"
Kata Veri
Santoso hanya menjawab dengan anggukan kepala
Veri menundukkan kepala dan berjalan pergi bersama dengan Lela
"Sebaiknya kita cari tempat duduk," Kata Irawan
"Iya ini sudah cukup lama dan aku pun merasa banyak yang harus kita bicarakan," Ucap Santoso.
Keduanya saling bercanda gurau dan memesan minuman dari pelayan restoran.
Pelayang yang menyiapkan minuman untuk Santoso dan Irawan bertemu dengan seorang wanita yang sedang menghalangi jalannya.
"Maaf nona,, Aku ingin lewat," ucap pelayan itu
"Minuman ini untuk mereka?" Tanya wanita itu sambil melihat kearah Santoso dan Irawan
"Benar" Jawab Pelayan restoran itu mengangguk
Wanita itu memegang tangan sang pelayan yang tengah membawa wajan minuman dan menyuruh mengikutinya ke sudut tembok yang sepi
"Masukkan obat ini, Untuk pria yang di sana" Wanita itu menunjuk kearah Santoso
"Tapi... nona,," Sebelum pelayan itu Melanjutkan perkataannya. Wanita itu mengeluarka uang sebanyak Rp 3juta.
"Berikan obat ini padanya, Dan uang ini akan menjadi milikmu." Kata wanita itu bernegosiasi
Pelayan restoran tersenyum melihat uang yang di sodorkan kepadanya dan mengangguk.
Pelayan restoran itu berjalan santai, dan membawa minuman ke arah Santoso dan Irawan, menaruh gelas minuman yang sudah di masukkan sesuatu di depan santoso.
"Silahkan tuan" Kata pelayan itu tersenyum dan berjalan pergi
Wanita yang memberinya obat itu, menaikkan jari jempolnya memperlihatkan pada pelayan restoran, sebagai tanda pujian! Kerja yang bagus.
Santoso yang tidak tahu tentang obat dalam minumannya, meminumnya sampai habis
setelah lama bersama, merekapun salin pamit untuk pulang.
"Baiklah kawan, ini sudah hampir sore,
Istri dan putriku pasti sudah menunggu"
Kata Irawan yang tengah melihat jam di pergelangan tangannya
"Baiklah, Hati-hati.. pastikan kita akan bertemu lagi, dan Ingat itu, untuk membawa istri dan putrimu juga." Ucap Santoso
Mereka berdua berdiri dan berpisah.
Saat Irawan berlalu pergi, Santoso mulai merasakan panas di tubuhnya, dia melepas kancing atas kemejanya dan berjalan menuju pintu restoran, Pandangan matanya menjadi sayup dan merasa sedikit pusing
Langkah kaki yang tidak beraturan menabrak wanita yang sedang berjalan di dekatnya.
"Maaf-maaf" Kata Santoso dan melihat wanita itu
"Tidak apa-apa," ucap wanita itu sambil tersenyum
Santoso menatap pada wanita yang di tabrak nya
"Dara,, Kamu..?" Santoso memegang dahinya yang terasa pusing
"Mas Santoso ada apa? Kata wanita itu, yang tak lain adalah Dara
Santoso hanya menggelengkan kepala, dan tetap berjalan
"Mas,, kamu sedang sakit?" Tanya Dara lagi
"ah.. tidak, ini tidak apa-apa! Aku hanya merasa pusing" ucap Santoso sambil mengedip-ngedipkan matanya agar tetap tersadar.
"Mas,, sekarang kamu sedang tidak sehat, sebaiknya aku membawamu ketempat ku" tutur Dara
"tidak,, itu tidak perlu, sekarang aku pulang saja" tegas Santoso yang merasa canggung dengan Dara.
" tapi mas Santoso.., kamu sekarang tidak baik-baik saja, sebaiknya ikut denganku tempatku tidak jauh dari sini" ucap Dara sambil menggandeng lengan Santoso dan membawanya ke hotel tempat iya menginap.
Setelah masuk dalam kamar, Santoso melihat sekeliling,
"Ini dimana?" Tanya Santoso
"Ini di hotel mas aku tinggal disini" Jawab Dara
"Istirahatlah sepertinya mas sedang sakit," Ucap Dara lagi
Santoso yang merasa seakan tubuhnya terbakar tidak bisa menahannya sehingga membuka jas dan membuka kemeja yang di kenakannya
"Apa yang terjadi padaku?" Tanya Santoso dalam hati dan mulai mengipas-ngipas dirinya menggunakan kerah kemeja yang di pakainya
Obat yang begitu kuat menjalar di dalam tubuh Santoso hingga membuatnya tidak bisa menahan nafsu yang sedang tegang
Dara tersenyum melihat Santoso yang sekarang terlihat begitu membutuhkan tempat pelampiasan, hasrat yang tengah membumbung di dalang tubuhnya
"Mas apa kamu membutuhkan sesuatu?"
Tanya Dara, dan berdiri di samping Santoso yang kini telah bertelanjang dada. Dara menyentuh Dadang bidang Santoso yang telah basah akibat keringat
"mas apa kamu butuh bantuan dariku?" tanya Dara menggoda sambil menggerakkan jemari tangannya, menyentuh tubuh santoso
Dengan sentuhan Dara membuat Santoso benar-benar sudah tidak bisa mengendalikan diri
Dengan cepat Santoso memegang wajah Dara dan mencium bibirnya dengan lahap.
Dara dengan senang hati membalas ciuman itu dan menggoda Santoso dengan sentuhan tangannya yang sedang meraba-raba ke bagian tubuh Santoso
Santoso melepas semua pakaian Dara hingga tidak tertutup sehelai benang,
Dan mendorongnya ke atas ranjang.
kini dengan reaksi obat yang begitu bergejolak, Santoso lupa akan Ratna dan Raka
dan Senyum bahagia pun di wajah Dara terlihat, begitu antusias melihat Santoso yang kini sudah dalam kendalinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments