CH ~15 Fakta terungkap

Ara terbangun dengan tubuh remuk redam, dengan kesusahan Ara berusaha untuk bangun dan membersihkan diri dan lagi-lagi Ara sudah tidak mendapati Zivan.

Air yang keluar dari shower, membersihkan tubuh Ara dari rasa jijik, akibat perbuatan Zivan yang sudah keterlaluan, dengan kasar telah merenggut apa yang ia miliki.

Hampir setengah jam Ara mandi, akhirnya bisa keluar dengan badan sedikit lebih segar. Saat sedang bercermin, Ara kembali teringat dengan ruang rahasia di balik dinding yang belum ia periksa.

Dengan rasa penasaran, Ara pun kembali mencoba membuka pintu tersebut. Saat terbuka Ara pun segera langkahkan kakinya dengan pelan dan menginjakkan kaki di dalam ruang rahasia itu. Ara mengedarkan pandangannya, namun yang ia dapatkan hanya sebuah gudang yang di penuhi dengan kardus-kardus dan beberapa lemari besar.

Ara mencoba membuka salah satu lemari dan ia terperangah saat mendapati begitu banyak gaun yang masih bagus masih tersusun rapi di dalam lemari.

Milik siapa ini? Apa ini milik mantan istri Tuan Zivan yang di bilang mirip denganku? Tapi selama aku tinggal di sini, kenapa tidak ada satupun foto yang bisa menunjukkan kemiripan kami.

Ara kembali membuka lemari yang lain untuk mencari sesuatu yang mungkin bisa menjawab pertanyaannya.

Tanpa sengaja, Ara menjatuhkan sebuah buku dari dalam lemari paling atas dan jatuh tepat menimpa kepalanya.

Aaaauuuhhhh...

Ara memegang kepalanya karena sakit, sebelum mengambil buku yang sudah jatuh menimpa kepalanya itu, yang kini berada di lantai.

Sebuah buku dengan sampul berwarna biru dan cukup tebal. "Ini seperti buku diary." Ara membolak-balikkan buku tersebut sebelum mencoba untuk membukanya.

Ara duduk di tumpukan kardus dengan pelan-pelan, kerena masih terasa nyeri.

Ara pun membuka lembar per lembar buku diary dan membacanya. Dimana Ara mulai mengerti dari curhatan pemilik buku tersebut tentang siapa Zivan dari sisi pemilik buku diary itu.

Hingga di lembar pertengahan, Ara tertarik untuk membaca curhatan yang begitu banyak dari pada lembar-lembar sebelumnya.

Diary, ini adalah lembar ke sekian, aku ingin sedikit cerita tentang keinginanku yang entah kapan akan terwujud. Jika waktu mengizinkan aku ingin sekali bertemu dengan saudaraku. Kata mama, aku terlahir memiliki saudara kembar, namun sayangnya kami terpisah, Aku tinggal bersama mama dan dia tinggal bersama ayah. Andai aku bisa bertemu, aku ingin bertukar posisi dengannya, agar aku bisa merasakan kasih sayang seorang ayah.

Hai saudara kembarku. Jika aku bertemu denganmu suatu hari nanti, aku akan tunjukkan buku diary ini padamu. Kalau sebenarnya, selama ini aku berharap bisa bersama berkumpul bersama dirimu.

Tapi-, rasanya mustahil sekali, Mama bilang kamu di bawa pergi jauh dan tak pernah ada niatan untuk bertemu bertemu kami .

Aku tak tahu, apa yang sebenarnya terjadi di antara kedua orang tua kita, sampai tega memisahkan kita berdua sampai sekarang. Aku harap kamu tahu jawabannya.

Ara pun dengan serius membaca setiap kata yang di tulis dalam buku diary itu. Ara pun membuka halaman sebaliknya namun yang ia dapatkan sebuah foto seorang ibu yang tengah menggendong bayinya. Foto itu hanya separuh, dan separuhnya lagi robek.

"Kenapa foto bayi ini sangat mirip dengan aku saat masih bayi. Apakah ini Ibunya? kenapa sebagian foto ini hilang? sama seperti milikku. Apa mungkin ini bagian yang hilang dari foto yang aku miliki?" Ara meraba foto tersebut, lalu ia pun mengambilnya dan ingin mencoba menyatukanannya dengan miliknya.

Saat hendak menutup diary tersebut, tanpa sengaja sebuah foto terjatuh tepat di kakinya yang berasal dari buku diary itu dengan posisi terbalik.

Ara mengambilnya dan membalik foto tersebut. Ara pun terkejut hingga ia melempar foto tersebut ke segala arah dan ia pun terjatuh ke lantai karena syok.

"Tidak! ini tidak mungkin!" Ara tidak percaya, jika ada orang lain yang sangat mirip dengannya.

Jantung Ara berdetak kencang, ia benar-benar terkejut dengan apa yang di lihatnya, wajah wanita yang ada di foto tersebut sangat mirip dengannya, hampir sembilan puluh lima persen.

Ara segera berlari keluar, mencari sebagian foto yang ia miliki untuk membuktikan sebuah kebenaran.

"Dimana, dimana aku menyimpannya." Ara bingung mencari tas miliknya. Setelah berusaha mencari akhirnya Ara mendapatkan tas miliknya dan segera mengambil foto miliknya yang ia simpan di dalam dompet.

Dengan gugup Ara mengambilnya dan segera menyatukan sebagian foto yang hilang, yaitu foto miliknya dan foto milik Anima.

Ara benar-benar tak percaya dengan apa yang di lihatnya. Foto yang ada di tangannya, membuktikan jika selama ini sang papa telah menyembunyikan rahasia besar dari dirinya.

Ara hanya bisa memandangi, foto wanita yang sedang menggendong saudari kembarnya.

Ara mengambil ponselnya dan segera menghubungi papanya untuk menjawab semua pertanyaan yang ingin dia tanyakan.

melalui video call, Ara menghubungi Marlboro. Ia harus berkali-kali, melakukan panggilan baru di angkat sang papa.

📲 "Halo sayang, maaf papa baru bisa angkat, papa tadi sedang sibuk dengan klien. Kamu kenapa sayang? kenapa wajahmu terlihat sembab? Apa kamu habis menangis? Apa kamu sedang ada masalah?" Melihat wajah putrinya, Marlboro pun nampak cemas dan langsung mencecar pertanyaan, sebelum Ara mulai bertanya.

Ara pun memalingkan wajahnya, dan segera menghapus sisa-sisa air mata yang masih membasahi pipi, lalu ia kembali menatap wajah papanya yang terlihat jelas di layar smartphone.

📱" Pa, apa papa menyembunyikan rahasia besar dariku? sampai papa tak pernah menjawab pertanyaanku dari dulu mengenai mama?" tanya Ara.

📲 "Apa maksudmu Ara? Sudah berulang kali papa katakan, jangan pernah menanyakan lagi tentang mamamu. Mama sudah meninggal saat melahirkan kamu. Apa itu masih belum meyakinkan kamu?" jawab Marlboro. Jawaban yang sama, setiap Ara bertanya mengenai mamanya, yaitu sudah mati.

📱 "Papa bohong kan! Ini siapa pa? aku menemukan sebagian potongan yang hilang dari foto yang aku miliki. Apa ini mama dan saudari kembarku?" Ara menunjuk foto yang ia temukan kepada Malboro.

Malboro tercengang melihat foto yang di tunjukkan Ara.

📲 "Dari mana kamu dapatkan foto itu. jawab!" Bentak Malboro yang tiba-tiba saja emosinya meledak. "Apa kamu bertemu dengannya?" tanyanya lagi, dan Ara menggelengkan kepalanya.

📱"Aku menemukannya dari buku diary, peninggalan Amela." jawab Ara singkat dan tak bertenaga.

📲 " Apa maksudmu dengan peninggalan? Apa yang terjadi sebenarnya? jangan bilang, terjadi sesuatu dengan anak itu?"

📱"Iya memang sudah terjadi. Amela sudah meninggal. Jadi benar pa, kalau Amela itu saudari kembarku yang kalian pisahkan?

📲 "Papa bisa jelaskan semuanya sayang, ini gak seperti yang kamu pikirkan, papa dan mama melakukan ini semua karena satu alasan." Malboro menjadi serba salah.

📱"Alasan! alasan apa, yang membuat orang tuanya tega memisahkan anak kembarnya selama puluhan tahun. Jawab pa, sekarang aku yang bertanya pada papa."

📲 " Sebenarnya ..."

To be continued

Terpopuler

Comments

💮Aroe🌸

💮Aroe🌸

sebenarnya apa😆

2022-05-20

0

Maswati Purwanto

Maswati Purwanto

lanjut thor,saya suka alur ceritanya..

2022-05-19

3

Lastiar Hasibuan

Lastiar Hasibuan

sebenarnya apa papa Marlboro,,,, jgn gantung donk bikin penasaran aja tu ......jawab Napa jgn kegantung , sakit Taw yg kegantung bisa kebawa Ama mimpi.
lanjut kakak authorr

2022-05-18

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!