Ara segera menemui Tuan Bold di salah satu bar yang di beritahukan Tuan Bold sebelumnya.
Sesampainya di sana ternyata sudah ada Mimia yang sedang tertunduk lesu seperti habis mendapatkan amukan dari Tuan Bold.
"Maaf Tuan, sedikit terlambat tadi di jalanan macet." Ara pun mencari alasan yang tepat agar bosnya itu marah.
"Duduklah, aku ingin membicarakan hal penting pada kalian berdua." perintah Bold.
Ara segera duduk di samping Mimia, dan menyenggol lengannya untuk menyapa.
"Aku sudah tahu masalah yang terjadi di club XX yang membuat target kita sekarang lebih waspada bahkan kabar yang aku dengar, mereka pindah tempat transaksi dan sekarang lebih waspada," ucap Tuan Bold dan tiba-tiba memukul meja membuat Ara dan Mimia terkejut dan bersamaan menatap Tuan Bold dengan serius.
"Maafkan aku Tuan, aku benar-benar ceroboh tak menyadari jika penyamaran ku di curigai dan aku telah gagal melumpuhkan mereka." Ucap Ara dengan penuh penyesalan.
"Bagus kalau kamu mengakui kesalahanmu. Aku beri kamu satu kali kesempatan jika kamu gagal lagi maka dengan terpaksa aku mengeluarkan kamu dari misi ini. " Ancam Bold.
"Baik tuan, aku tidak akan mengulanginya lagi dan siap menerima konsekuensinya jika melanggar itu."
"Bagus, dan ingat jangan ulangi kesalahan yang sama. Tapi kali ini kalian harus lebih waspada, bisa saja mereka sedang mengincar balik kalian. Segera selesaikan misi agar nyawa kalian tetap aman."
Setelah selesai membahas misi selanjutnya, Ara pun mengutarakan satu pertanyaan.
"Tuan Bold, Apa tuan kenal dengan pria ini?" tanya Ara dan menunjukkan sebuah foto yang ada di ponselnya.
Bold menyambar ponsel Ara dan memperhatikan wajah pria yang ada di foto sambil sesekali membenahi kacamata yang di kenakannya.
"Apa kamu pernah bertemu dengannya?" tanya Bold. Ara dan Mimia saling menatap lalu mengangguk bersama.
Bold menghela nafas saat mendengar kedua anak buahnya itu. Sambil melipat kedua tangannya di dada Bold pun mewanti-wanti agar tidak berurusan lagi dengannya.
"Bisakah Tuan jelaskan, seberapa pengaruhnya orang ini dan dia tidak terlibat dalam misi yang sedang kita selidiki kan?" tanya Ara.
"Tuan Zivan ini merupakan pimpinan organisasi yang berpengaruh di kota ini menggantikan papanya yaitu tuan Max. Kekuasaannya saat mampu membungkam siapapun yang melawannya dan satu hal lagi, bagaimana kalian bisa bertemu dengannya atau kalian sedang bermasalah dengannya?" tanya Bold lagi.
"Tidak, kami hanya pernah sekali bertemu dengannya dan itu tanpa sengaja, jadi jangan kuatir, kami tidak ada masalah dengannya." jelas Ara mencoba menutupi agar Bold tidak tahu, jika laki-laki tersebut sekarang merupakan suaminya.
Setelah selesai bertemu dengan Bold, mereka harus keluar satu persatu dan tidak boleh ada yang mengetahui pertemuan mereka. Ara memutuskan keluar terakhir.
Saat hendak keluar tiba-tiba saja Zivan muncul di balik pintu dan membuat Ara seketika terkejut dan mundur beberapa langkah, hingga ia terduduk kembali di sofa.
Bagaimana pria ini bisa muncul di sini? dan apa dia melihat Mimia dan Tuan Bold? aku harap tidak.
"Tu- Tuan, Apa yang Tuan lakukan disini?" tanya Ara dengan terbata.
Zivan mendekati Ara dan duduk di sebelahnya,"Siapa yang mengizinkan kamu membawa mobilku tanpa izin dan berani keluar dari mansion tanpa sepengetahuan dariku?" tanya Zivan dan menarik Ara dalam pelukannya.
"Aku-" belum selesai bicara, seorang waitress masuk dengan membawa beberapa minuman beralkohol yang sudah dipesan Zivan sebelumnya.
Zivan melirik ke arah Ara. Seketika itu juga Ara paham maksud laki-laki yang ada di sampingnya.
"Baiklah, akan aku lakukan, tidak perlu menatapku seperti itu." Dengan grogi Ara pun menuangkan Vodka dalam sloki dan menyesapnya dulu sebelum memberikan kepada Zivan, sama seperti yang sering ia lakukan pada para tamu yang ia layani.
Zivan pun menuang satu sloki dan memberikannya pada Ara." minumlah," perintah Zivan dan Ara langsung meneguk satu sloki pemberian Zivan.
Satu, dua, sampai enam sloki Vodka harus Ara teguk sesuai perintah Zivan tanpa ada kata penolakan. Kepala Ara pun mulai merasakan pusing dan terasa berat, tubuhnya terasa panas akibat alkohol yang mulai menyebar ke peredaran darahnya.
Sialan, sepertinya tuan Zivan sengaja ingin membuatku mabuk. Aku benar-benar sudah tidak kuat lagi. gumam Ara saat tubuhnya terkulai di pelukan Zivan.
Zivan mengangkat dagu Ara yang tak sanggup lagi melawan. Zivan memandang setiap inchi wajahnya dan menyentuhnya dengan jemarinya.
Ini salahmu, kenapa kamu begitu mirip dengannya, tapi kamu lebih menggoda dan lebih berani, membuatku menjadi lebih bersemangat untuk menaklukkan kamu lagi.
Saat mabuk Ara pun berbicara ngaco dan setiap pertanyaan Zivan dengan begitu mudahnya Ara jawab.
"Hai Tuan, kau jangan menjebak aku, aku tidak akan mengatakan apapun padamu mengenai semua misi yang sedang aku jalankan." ucap Ara tanpa sadar.
"Benarkah? Apa misimu sudah berhasil? Aku rasa belum. Asal kamu tahu Agen Ara. Misimu tidak akan pernah berhasil jika aku tidak membantumu." Ucap Zivan sambil meneguk Vodka kembali. Namun sepertinya kata-kata Zivan yang terakhir sudah tidak di dengar oleh Ara.
To Be Continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Ayank
lanjut Thor...
2022-05-11
3
💮Aroe🌸
awas, Ara... tar kelepasan😆
2022-05-11
2
Trian
seru
2022-05-09
0