Hasrat Wanita Bayaran
Misi khusus menunggumu. Target berada di kota A, bersiaplah hari ini juga kamu akan berangkat menuju kota A
Perintah dadakan dari sang Bos membuat Ara kelabakan dalam persiapan yang begitu mendadak.
Seorang gadis dengan perawakan tinggi, rambut panjang, dan juga memiliki kulit yang putih. Gadis itu sedang berjalan menuruni anak tangga dan tangan kanannya membawa koper berwarna silver.
Aurora dan biasa di panggil Ara adalah namanya. Ara berjalan menghampiri sang Papa yang sudah berdiri menunggu putrinya yang akan pergi.
“Nak, tolong pertimbangkan keputusanmu lagi. Ini untuk kesekian kalinya Papa memohon agar kamu berhenti dari pekerjaan yang berbahaya ini. Papa kuatir akan keselamatan kamu nak, lebih baik berhenti dan menerima perjodohan dengan anak teman Papa.” Ucap seorang pria yang berusia setengah abad kepada putri semata wayangnya yang sudah bersiap untuk pergi menjalankan misi rahasia.
“Pa ..., aku sangat menikmati pekerjaan ini sejak dulu, papa tahu itu 'kan. Dan Papa lihat 'kan aku baik-baik saja selama lima tahun terakhir ini. Izinkan aku pergi ya Pa, sekali ini saja, setelah misiku selesai aku akan berhenti dan fokus merawat papa. Aku janji ... ." Rayunya sambil bergelayut di tangan kekar papanya.
Dengan menghela nafas kasar, Marlboro pun akhirnya mengizinkan dan merelakan Ara untuk pergi dalam waktu yang cukup lama. “Baiklah, ini adalah yang terakhir kalinya papa mengizinkan dan setelah misi ini selesai kamu harus berhenti bekerja lalu menikah. Papa ingin menimang cucu yang bisa menjadi teman Papa dihari tua," ujar Marlboro.
“Siap pa. Aku akan memberikan banyak cucu untuk papa tapi setelah aku kembali nanti,” jawabnya sambil tersenyum simpul, memperlihatkan lesung Pipinya.
Aurora gadis berusia dua puluh dua tahun, merupakan seorang agen rahasia wanita yang jenius, kecerdasan dan keterampilannya dalam memanipulasi membuat siapapun mudah terkecoh. Penyamarannya selalu sempurna dan di manapun dia berada mampu beradaptasi secara tepat hingga tidak ada yang mengetahui identitas dirinya sebenarnya.
Keberhasilannya dalam menangani kasus penting, membuat dirinya menjadi salah satu agen rahasia yang sangat dibutuhkan.
Kali ini Ara mendapatkan tugas penting, yaitu memata-matai seorang pria yang di curigai merupakan kaki tangan dari sindikat perdagangan wanita yang ada di kota A dan sebuah club malam terbesar di kota A menjadi tempat transaksi memperdagangkan gadis-gadis belia pada pria-pria hidung belang.
Marlboro pun mengantar putrinya di bandara, dan mengucapkan perpisahan, namun perpisahan kali ini sangat berbeda, rasa haru pun nampak di wajah keduanya.
"Hati-hati ya nak, jaga diri baik-baik dan jangan lupa kasih kabar Papa disini." Pesan Marlboro saat melepas putrinya pergi.
Ara hanya bisa memeluk sang Papa sebelum akhirnya benar-benar pergi meninggalkan Papanya yang telah membesarkan dan merawatnya seorang diri.
****
Setelah perjalanan panjang, akhirnya Ara pun sampai di kota A untuk pertama kalinya dan kedatangannya di jemput langsung Tuan Bold sebagai penanggung jawab atas misi yang akan di jalankan Ara. Disebelah Tuan Bold berdiri seorang lelaki yang berpenampilan unik dan biasa di panggil Mimia.
"Selamat datang, dan selamat bergabung Nona Ara," ucap Tuan Bold saat menyambut kedatangan Ara dan mereka pun berpelukan.
Setelah berbincang beberapa saat, mengenai misi yang dijalankan Ara dan penyamaran apa yang akan dia lakoni dirinya dan juga rekan kerjanya nanti secara lebih detail.
Setelah cukup jelas, Tuan Bold pun menyerahkan kunci mobil, kunci apartemen, dan juga seragam pelayan serta identitas baru selama penyamaran, dan beberapa fasilitas untuk Ara selama di kota A.
"Selamat bertugas Nona Ara, saya tunggu hasilnya secepatnya dan ini Mimia akan menjadi rekan kerja Nona, semoga kalian bisa saling bekerjasama sama dengan baik untuk menyelesaikan misi ini," ucap Bold lagi.
"Hai Nona Ara, perkenalkan aku Mimia, semoga kita bisa saling bekerjasama," sapa Mimia.
"Mimia?" tanya ara Ara tak yakin.
"Kalau asing memanggil Mimia, panggil saja aku Gaharu, itu nama asliku," jelas Mimia. Keduanya pun hanya saling tersenyum dan segera pergi dari bandara bersama Mimia.
****
Di sebuah apartemen, Ara harus tinggal satu atap dengan Mimia yang merupakan laki-laki gemulai, namun di balik penampilannya yang feminim, Mimia merupakan salah satu agen rahasia yang juga di akui kehebatannya di kota A, banyak kasus terpecahkan berkat bantuannya, namun kali ini dia membutuhkan Ara yang bisa mendekati target.
"Apa kau akan menjadi seorang wanita?" tanya Ara saat melihat Mimia sedang mengenakan dress yang seksi.
"Hallo, kita akan menyamar di club malam tempat para brondong tampan dan pria-pria kesepian yang tajir melintir. Jadi mana mungkin aku menyia-nyiakan kesempatan buat dekati mereka, setidaknya buat hiburan lah," saut Mimia sambil mengenakan make-up.
"Apa kamu tahu, sebenarnya ini penyamaran paling sulit bagiku. Aku benci dunia malam apalagi para laki-laki hidung belang. Tapi apa boleh buat ini adalah misiku yang terakhir sebelum aku berhenti dari pekerjaan ini," ucap Ara, sambil memasang tato palsu di salah satu pahanya.
"Ini juga misi terakhirku, setelah ini aku akan menjalani kehidupan normal, memiliki keluarga dan juga anak-anak yang imut," saut Mimia, sembari membayangkan kebahagiaan hidup berumah tangga.
"Ternyata pikiranmu masih waras juga, aku kira kamu penyuka sesama jenis," saut Ara meledek. Mimia pun melempar lipstick miliknya tepat di kepala Ara.
"Auuuhhhh, sakit tau." Ara pun mengaduh sambil memegang kepalanya yang sakit.
"Bodo amat, Ayo buruan kita berangkat, jadi pegawai baru harus tepat waktu." Mimia pun menarik Ara dan segera membawanya keluar apartemen.
Mereka pun berangkat menuju club XX. Banyak fasilitas khusus bahkan tamu bisa memilih pelayan sendiri untuk melayaninya tak hanya itu saja bahkan tersedia layanan plus-plus bagi tamu VIP. Kali ini menjadi waitress tamu VIP adalah target Ara agar bisa lebih dekat dengan targetnya.
Sesampainya di club XX mereka bertemu dengan tiga sekawan, mereka merupakan waitress lama di club tersebut, terlihat dari sikap mereka yang terlihat tak suka dengan kedatangan Ara dan Mimia.
Saat Mimia dan Ara berada di ruang ganti untuk mengganti pakaiannya dengan seragam kerja, Lola dan kedua temannya menghampiri dan memberi peringatan.
"Hai kalian orang baru, jangan berani-berani merebut pelanggan kami, jika tetap kalian lakukan jangan harap kalian bisa bekerja di sini lagi." Ancam salah satu dari mereka.
Ara tersenyum menyeringai seakan menantang mereka, "Apakah begini cara waitress senior membimbing juniornya. Eemmm bagaimana kalau mereka malah tertarik padaku, apa aku harus menolaknya dan memberikan pada kalian." Saut Ara yang tak suka dirinya di gertak.
"Kau...," ucap Lola kesal.
"Apa-apaan ini... ." Tegur seorang pria yang merupakan seorang manager club yang mata keranjang. Tiba-tiba saja masuk ruang ganti tanpa permisi.
"Kalian, cepat kembali bekerja, dan jangan mengganggu karya baru," perintahnya.
"Ara, cepat pergi dan layani tamu di ruang VIP, mereka sudah menunggu. Ini adalah hari pertamamu kerja, jadi jangan kecewakan tamu VIP." Manager itu pun tak menyia-nyiakan kesempatan menyentuh paha mulus Ara yang memakai rok mini dan itu membuat Ara risih. " Dan kamu Mimia, cepat ganti kostum dan hibur para tamu yang sedang menari." Perintah Laki-laki itu pada Mimia dengan tegas tanpa basa basi.
Ara dan Mimia pun akhirnya berpisah sesuai pekerjaan masing-masing namun tetap bisa saling berkomunikasi melalui spy earpiece yang mereka pakai agar bisa saling berkomunikasi jika target di temukan.
To Be Continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Zahra Qumaira
z
2022-11-09
0
~Kaipucino°®™
mimia ara 👍🏻
2022-08-11
0
Yusuf Kalaha
sasaran belum muncul
2022-05-22
1