10. Bimbang

Suara gitar terdengar ketika Abirama memetiknya satu persatu dengan asal. Sementara di satu sisi lain Ali dan Kristian sibuk menuangkan minuman alkohol ke gelas putih tembus pandang.

"Ini si Islam kok nggak datang-datang sih?" tanya Kristian yang sambil meletakkan gelasnya ke atas meja.

"Iya yah, biasanya si Islam yang paling cepat datang ke basecamp," tambah Abirama.

"Coba chat si Islam, Ram!" pinta Ali lalu menghisap rokoknya dan menghembuskannya.

"Mungkin lagi main sama cewek," ujar Abirama yang kini menekan layar ponselnya.

"Nah itu dia tuh orangnya udah datang,"ujar Kristian membuat semuanya menoleh menatap Islam yang kini menghentikan motornya di depan basecamp.

"Dari mana aja lo?" tanya Abirama yang kini melangkah mendekati Islam yang melangkah turun dari motornya.

Islam tak menjawab pertanyaan dari Abirama. Islam tetap melangkah dan menghempaskan tubuhnya ke sofa begitu saja membuat Ali, Kristian dan Abirama saling bertatapan dengan tatapan heran mereka. Tidak biasanya Islam seperti ini, biasanya Islam selalu tersenyum bahagia saat datang tapi kini berbeda.

"Kamu kenapa?" tanya Kristian yang kini menghentikan kegiatan minumnya dan duduk di samping Islam.

"Si Kristian kalau ngomong nggak ada prinsipnya yah," ujar Ali.

"Maksudnya?"

"Iya, kadang ngomong gue, lo kadang juga ngomongnya aku, saya dan kamu. Kasi kejelasan dong," oceh Ali.

"Apaan sih nih bocah? Nggak penting juga. Kalau kamu mabok yah mabok aja," sahut Abirama.

Ali mendecapkan bibirnya lalu meneguk habis minuman alkoholnya dan kembali mengisinya dengan minuman.

"Lo kenapa sih?" tanya Kristian sembari menatap wajah cemberut Islam yang begitu sangat jarang terpampang di raut wajah Islam.

Islam menghembuskan nafas berat dan mengusap wajahnya dengan perasan berat. Islam terdiam sementara ketiga sahabatnya itu masih menatap heran.

"Lo kenapa sih?" tanya Ali.

"Kamu kalau punya masalah bilang aja sama kita kalau bisa kita bakalan bantu kok, iya kan?" tambah Abirama lalu menatap Kristian dan Ali.

"Nah betul," sahut Kristian.

Islam menarik nafas panjang dan menghembuskannya dengan kasar.

"Gue mau dimasukin ke pesantren," ujar Islam.

"Pesantren?" tanya mereka dengan kompak.

Islam kembali menghela nafas lalu mengangguk.

"Abah sama Abi gue yang mau," tambah Islam.

"Tunggu! Pesantren itu apa?" tanya Ali.

Kristian menyentuh bahu Ali membuat Ali menoleh.

"Nih yah, kamu denger! Pesantren itu kalau ndak salah tempat orang tinggal sambil sekolah," jelasnya.

"Lo mau sekolah lagi?" tanya Ali membuat ketiga sahabatnya itu menoleh menatap Islam dengan serius.

Islam menghela nafas sambil menatap langit-langit ruangan basecamp.

"Lo mau pergi?" tanya Ali.

"Nggak, maksud gue....gue bimbang," ujarnya perlahan.

"Maksudnya?" tanya Kristian.

"Yah gue bingung. Gue nggak mau masuk pesantren tapi kalau gue beneran nggak masuk Abah gue tetap masukin gue ke pesantren dan bakalan tinggal selamanya di sana."

"Kalau dalam sebulan gue nggak bisa paham rukun Islam, rukun iman, sabar, paham agama, menjalankan perintah rasul dan sopan santun yah gue bakalan tinggal untuk selamanya di sana," jelas Islam.

"Gue nggak bisa ketemu sama Umi gue. Lo semua kan tau gue nggak bisa kalau Umi gue nggak ada di samping gue," tambahnya.

"Tunggu! Abah itu maksudnya orang yang tua bangka tadi?" tanya Ali.

"Iya, dia Abah gue. Bisa dibilang kakek, ayahnya Abi gue," jelas Islam.

"Tapi jujur atuh sebenarnya saya yah heran sebenarnya," ujar Kristian.

"Heran apaan lo?" tanya Ali.

"Yah saya heran aja gitu, Ndak nyangka saya kalau Islam ternyata punya keluarga yang model seperi itu. Dari penampilan saja sudah beda apalagi sikapnya, waduh jauh pisang atuh," jelasnya.

"Setuju sih gue," sahut Ali yang kini meletakkan gelasnya ke atas meja lalu bangkit dengan langkah sempoyongan menghampiri Islam.

"Nih lo liat si Islam!" pinta Ali sambil menyentuh kedua pipi Islam yang hanya terdiam dengan wajah herannya ketika Ali mengarahkan wajahnya ke arah Kristian dan Abirama.

"Ini tampan malaikat mimpi akhwat tapi hati setan kayak bangsat," ujarnya sambil menunjuk dada Islam.

"Ah apaan sih lo?" kesal Islam yang dengan cepat menghempas tangan Ali agar menjauh dari dadanya.

"Nah itu yang pertama, yang kedua lo liat celana Islam!" Tunjuknya membuat Kristian dan Abirama menoleh menatap celana sobek Islam.

"Kenapa celana gue? Celana gue baik-baik aja," bela Islam.

"Ini yang lo bilang baik? paha dan lutut lo keliatan, anjing!"

"Nah terus lo apa bego, betis, lutut sampe paha lo juga keliatan," balas Islam yang tak mau kalah.

"Tapi lo liat apa yang Abah lu pake! Dia pake baju panjang, gue aja nggak bisa liat tumit kakinya," jelasnya.

"Terus lo liat rambutnya Islam! Beda jauh sama Abahnya."

"Emang rambut gue kenapa bego?"

"Rambut lo gondrong, tindik di lidah, rantai besi di pinggang, kalung besi di leher, ini nggak sama seperti Abahnya tuh yang Sholeh banget. Anak siapa sih lo?" tanya Ali yang kini menepuk bahu Islam.

"Ah diam lo, gue masih mending nah lo yang lebih parah."

"Parah apaan?"

"Yah iyalah, Lo tuh! Mending urus aja tato cewek tel*njang lo," ujar Islam lalu memukul lengan Ali.

Ali mengekerutkan alisnya lalu mengangkat lengan bajunya hingga gambar perempuan yang sedang tel*njang itu terlihat.

Kini suasana menjadi sunyi, tak ada lagi diantara mereka yang bicara lagi.

"Islam!" panggil Kristian membuat Islam menoleh.

"Jadi maksud kamu, kamu mau masuk pesantren?" tanya Kristian.

Islam terdiam, ia tak tahu harus menjawab apa.

"Kamu mau ninggalin kita semua?" tanya Abirama.

"Islam, pokoknya lo harus pikir dulu! Lo nggak bisa pergi dan ninggalin geng motor kita, kalau lo pergi, siapa yang mau pimping geng motor kita?" jelas Ali.

"Gue nggak tau," jawab Islam.

Ali mendecapkan bibirnya lalu bangkit dari kursi dan meraih gelas berisi minuman alkohol dan meneguknya sambil berdiri.

"Islam, kalau kamu pergi gimana sama nasib kita atuh," ujar Kristian dengan logat sundanya.

"Nasib lo yah bakalan baik-baik aja, Yang nasibnya nggak baik-baik aja itu gue!" Tunjuk Islam ke arah hidungnya.

"Emang kapan Abah kamu mau bawa kamu pergi?" tanya Abirama.

"Besok," jawab Islam.

"Apa?!!" kaget Kristian, Ali dan Abirama dengan kompak.

"Yang bener aja dong lo?" tanya Ali.

"Kok buru-buru banget?" sahut Abirama.

"Jadi kamu mau beneran pergi?"

Islam kembali menghela nafas dan mengusap kepalanya dengan perasaan kesal. Islam bingung harus mengambil keputusan apa kali ini.

Di satu sisi kini semua para sahabatnya itu, Abirama, Ali dan Kristian kini terdiam dan nampak saling bertatapan membuat suasana basecamp menjadi sunyi.

"Gue punya ide," ujar Ali setelah menghembuskan asap rokok dari mulutnya.

"Apa?" tanya Islam.

Terpopuler

Comments

lucas

lucas

pisan

2022-05-15

0

lihat semua
Episodes
1 1. Islam Ramadhan
2 2. Puasa ?
3 3. Tidak?
4 4. Puasa itu apa?
5 5. Katrin Putri Wijaya
6 6. Preman?
7 7. Islam?
8 8. Pesantren
9 9. Harus?
10 10. Bimbang
11 11. Keluar!
12 12. Baju koko
13 13. Ikut
14 14. Perjalanan
15 15. Sholat
16 16. Pesantren
17 17. Peraturan
18 18. Peraturan part 2
19 19. Malam
20 20. Sholat Subuh
21 21. Tidur
22 22. Hukuman
23 23. Kelas
24 24. Dia
25 25. Antri Dan Sholat
26 26. Besok Puasa
27 27. Sahur!!!
28 28. Puasa Itu?
29 29. Puasa Pertama
30 30. Puasa Pertama~Hukuman~
31 31. Lari!!!
32 32. Buka
33 33. Tarawih
34 34. Telpon
35 35. Pulang
36 36. Sendiri
37 37. Kabur
38 38. Diskotik
39 39. Jangan Lari!!!
40 40. Siapa gue?
41 41. Bangku Di Atas Bukit.
42 42. Cadar
43 43. Kangkung
44 44. Bayangan
45 45. Pasar
46 46. Kisah Pasar
47 47. Antara Ia dan dia
48 48. Bantuan
49 49. Kembali Bertengkar
50 50. Wudhu
51 51. Bacaan Sholat
52 52. Hapalan
53 53. Buku Dan Santriwati.
54 54. Al-Qur'an.
55 55. Hijaiyah
56 56. Kisah Sarifuddin.
57 57. Dijodohkan.
58 58. Setuju?
59 59. Al-Fatihah
60 60. Setuju
61 61. Cemburu.
62 62. Tujuh
63 63. Sudah bisa?
64 64. Imam Masjid
65 65. Imam Masjd part 2
66 66. Rayu Hati Allah
67 67. Lailatul Qadar
68 68. Dia Islam?
69 69. Kata Maaf
70 70. Bubur.
71 71. Vidio Call
72 72. Vidio Call Part 2
73 73. Perjodohan Dibatalkan
74 74. Mencintai Khadijah
75 75. Melamar Khadijah?
76 76. Lamaran
77 77. Cadar
78 78. Ini Hati, Khadijah
79 79. Sakit Dan Persahabatan
80 80. Bintang dan Matahari
81 81. Cemburu
82 82. Menolong Siapa?
83 83. Undangan
84 84. Persiapan Pernikahan
85 85. Katrin! Bukan Islam!
86 86. Malam Takbiran
87 87. Hari Raya Idul Fitri
88 88. Pernikahan
89 89. Akad Nikah
90 90. Sah!!!
91 91. Malam Pertama
92 92. Kapan?
93 93. Jakarta
94 94. Siapa yang menggoda?
95 95. Hari Yang Indah
96 96. Welcome
97 Dari Emak Untuk Para Pembaca
Episodes

Updated 97 Episodes

1
1. Islam Ramadhan
2
2. Puasa ?
3
3. Tidak?
4
4. Puasa itu apa?
5
5. Katrin Putri Wijaya
6
6. Preman?
7
7. Islam?
8
8. Pesantren
9
9. Harus?
10
10. Bimbang
11
11. Keluar!
12
12. Baju koko
13
13. Ikut
14
14. Perjalanan
15
15. Sholat
16
16. Pesantren
17
17. Peraturan
18
18. Peraturan part 2
19
19. Malam
20
20. Sholat Subuh
21
21. Tidur
22
22. Hukuman
23
23. Kelas
24
24. Dia
25
25. Antri Dan Sholat
26
26. Besok Puasa
27
27. Sahur!!!
28
28. Puasa Itu?
29
29. Puasa Pertama
30
30. Puasa Pertama~Hukuman~
31
31. Lari!!!
32
32. Buka
33
33. Tarawih
34
34. Telpon
35
35. Pulang
36
36. Sendiri
37
37. Kabur
38
38. Diskotik
39
39. Jangan Lari!!!
40
40. Siapa gue?
41
41. Bangku Di Atas Bukit.
42
42. Cadar
43
43. Kangkung
44
44. Bayangan
45
45. Pasar
46
46. Kisah Pasar
47
47. Antara Ia dan dia
48
48. Bantuan
49
49. Kembali Bertengkar
50
50. Wudhu
51
51. Bacaan Sholat
52
52. Hapalan
53
53. Buku Dan Santriwati.
54
54. Al-Qur'an.
55
55. Hijaiyah
56
56. Kisah Sarifuddin.
57
57. Dijodohkan.
58
58. Setuju?
59
59. Al-Fatihah
60
60. Setuju
61
61. Cemburu.
62
62. Tujuh
63
63. Sudah bisa?
64
64. Imam Masjid
65
65. Imam Masjd part 2
66
66. Rayu Hati Allah
67
67. Lailatul Qadar
68
68. Dia Islam?
69
69. Kata Maaf
70
70. Bubur.
71
71. Vidio Call
72
72. Vidio Call Part 2
73
73. Perjodohan Dibatalkan
74
74. Mencintai Khadijah
75
75. Melamar Khadijah?
76
76. Lamaran
77
77. Cadar
78
78. Ini Hati, Khadijah
79
79. Sakit Dan Persahabatan
80
80. Bintang dan Matahari
81
81. Cemburu
82
82. Menolong Siapa?
83
83. Undangan
84
84. Persiapan Pernikahan
85
85. Katrin! Bukan Islam!
86
86. Malam Takbiran
87
87. Hari Raya Idul Fitri
88
88. Pernikahan
89
89. Akad Nikah
90
90. Sah!!!
91
91. Malam Pertama
92
92. Kapan?
93
93. Jakarta
94
94. Siapa yang menggoda?
95
95. Hari Yang Indah
96
96. Welcome
97
Dari Emak Untuk Para Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!