4. Puasa itu apa?

6 Bulan kemudian

"Islam!"

Suara ketukan pintu yang diiringi suara Mawar yang memanggil nama Islam terdengar dari luar.

"Islam!" panggilnya lagi berhasil membuat Islam menggeliat di atas tempat tidurnya.

Islam membuka kedua matanya dengan pelan setelah teriakan ketiga kalinya Mawar memanggil nama Islam itu terdengar.

"Ada apa Umi?" tanya Islam dengan suara seraknya ciri khas orang yang bangun dari tidur.

"Sahur, Nak!"

"Hah?"

Islam membelalakkan kedua matanya yang merah itu. Ia bangkit dan duduk mematung di kasurnya.

"Sahur lagi?"

⚜️Ruangan meja makan

Mawar meletakkan nasi putih ke atas piring milik Islam yang kini pemiliknya sedang asik menopang dagu.

"Dihabiskan yah, Nak!" Pintah Mawar sambil mengusap lembut rambut hitam Islam.

Suasana kini menjadi sunyi, setelah memberikan kecupan di pipinya, Mawar tak lagi bicara dan sibuk dengan makanannya.

"Kok makan malam lagi?" tanya Islam membuat Mawar mendongakkan kepalanya menatap Islam.

"Makan tengah malam?"

"Yah ini apa?" tanya Islam sambil mengangkat piringnya yang masih utuh isinya.

Mawar tertawa lalu tersenyum penuh cinta dan kasih sayang seorang ibu.

"Bukan makan tengah malam, Nak! Tapi ini itu makan sahur," jelasnya dengan nada lembut.

"Kenapa harus sahur?"

"Besok kan puasa."

"Lagi?"

Mawar menghentikan kunyahan nya dan kembali menatap Islam yang masih diam menatapnya.

"Islam, puasa itu setiap satu bulan dalam setahun dan bulan puasa ramadhan tinggal menghitung hari," jelasnya.

"Berarti bulan ramadhan belum? Terus kenapa kita makan kayak gini lagi?"

"Islam, ini untuk puasa sya'ban."

Islam hanya terdiam sembari mengaduk nasinya dengan sendok.

"Besok Islam puasa yah!"

Islam menghela nafas lalu mengangguk. Ia tak ingin banyak bicara kali ini.

Kini jam telah menunjukkan pukul 9 pagi membuat Islam sedang terburu-buru memakai sepatunya di ruangan tamu.

Mawar yang melihat hal tersebut hanya diam saja, ia ingin berniat untuk menegur Islam agar memakai sepatunya di teras rumah saja tapi itu tak mungkin. Mawar tak ingin membuat Islam merasa kesal.

"Islam, ingat yah hari ini-"

"Maaf, Umi. Islam buru-buru," potong Islam yang kini bangkit dari kursi dan meraih tasnya.

Mawar mengangguk. Sejujurnya ia berniat untuk memberitahu Islam agar menjaga puasanya tapi sepertinya Islam sangat buru-buru.

Islam melangkah, meraih kunci motor yang berada di atas meja dan melangkah keluar.

"Islam!" panggil Mawar membuat Islam menoleh.

Baru saja Islam berniat untuk menancapkan gas kini ia harus tertahan.

"Apa lagi Umi? Islam ada jam kuliah, nanti Islam telat."

"Islam pulangnya jam berapa, Nak?"

"Nggak tau."

"Pulang sebelum waktu buka yah, Nak!"

"Iya," jawabnya singkat lalu menurunkan kaca helmnya.

"Islam!" panggil Mawar lagi membuat Islam mendecapkan bibirnya kesal dan dengan rasa kesal itu ia menaikkan kaca helmnya.

"Apa lagi sih, Umi?"

Mawar tersenyum dan berlari kecil menghampiri Islam yang masih duduk di atas motornya.

"Abi sebentar sore mau pulang ke rumah."

Mendengar hal itu Islam hanya menghela nafas seakan tak tertarik untuk mendengarnya. Islam bosan mendengar hal itu.

"Umi percaya?" tanya Islam membuat senyum Mawar lenyap dari bibirnya.

"Maksudnya?"

"Umi percaya Abi akan pulang?"

Mawar diam tanpa jawaban dengan kedua matanya yang menatap kedua mata Islam dengan serius.

"Umi, sebaiknya Umi berhenti berharap kalau Abi akan pulang. Mungkin saja Abi akan seperti dulu lagi. Abi bilang jika dia akan pulang tapi Abi tidak pernah sampai di rumah kan?"

Mawar masih terdiam.

Islam kembali menurunkan kaca helmnya membuat Mawar mengedipkan kedua matanya, yah ujaran Islam membawanya dalam lamunan.

"Islam!"

"Abi akan pulang ke rumah bersama dengan Abah dan Uma, Islam. Cepat pulang yah, Nak!"

Islam menghela nafas lalu menancapkan gas meninggalkan Mawar yang kini terdiam di tempatnya berdiri. Sebenarnya ucapan Islam ada benarnya tapi kali ini Mawar yakin jika mereka akan datang.

Ruangan kelas

"Telat lagi lo," ujar Al yang kini menepuk bahu Islam yang basah karena keringat ketika Islam baru saja duduk di kursi setelah diberi hukuman dengan push up lima puluh kali karena terlambat dua puluh menit masuk kelas.

"Ini minum dulu!"

Islam meraih botol minuman dingin yang dijulurkan oleh Abirama dan meneguknya sampai habis.

"Haus banget yah?" tanya Abirama membuat Islam mengangguk.

"Kok kamu bisa telat?" tanya Kristian dengan logat sundanya.

"Telat bangun gue, gara-gara nyokap gue yang bangunin tengah malem terus makan."

"Makan tengah malam? Makan apaan kayak gitu?" tanya Abirama.

"Nggak tau gue," jawab Islam.

"Puasa kali," tebak Kristian membuat Islam, Abirama dan Ali menoleh.

"Kok lo tau?"

"Kan adik saya islam jadi saya tau."

"Heh, adik lo si Aisyah bukan si Islam," ujar Ali membuat Kristian menggeleng merasa bodoh dengan jawaban dari Ali.

"Maksudnya abdi itu islam itu bukan si Islam ini tapi si Aisyah adik abdi yang agamanya islam nah etah etah," jelasnya emosi.

"Oh gitu, abdi siapa sih?" tanya Ali.

"Puji Tuhan, kenapa otak itu tidak pernah bagus?"

"Eh Ali, kita ini udah temenan dari lama masa lo nggak ngerti, arti kata abdi dalam bahasa sunda itu saya," jelas Abirama.

"Makanya jangan nonton bokep melulu lo," ujar Islam.

"Lam, adik saya juga Islam. Tadi malam dia juga makan dan sekarang dia puasa."

"Puasa apaan sih?" tanya Abirama.

"Puasa itu yah kayak tidak makan terus tidak minum," jawabnya.

Islam hanya mengangguk sementara di satu sisi Ali membelalakkan kedua matanya.

"Nah lu ngapain minum kampret?" Pukul Ali ke bahu Islam yang kini meringis walau sejujurnya ini tak sakit.

"Nggak bisa gue. Gue nggak pernah puasa seumur hidup gue. Kalau gue puasa yah paling gue cuman puasanya di depan nyokap gue," jelas Islam.

"Bohong dong," sahut Abirama.

"Yah iya lah," jawab Islam santai.

Islam melangkah berdampingan dengan ketiga sahabatnya melewati koridor. Para mata tertuju pada mereka, tentu saja para mahasiswi yang kini saling berbisik dan tersenyum malu saat menatap Islam yang kini berjalan dengan gagahnya. Jika Islam berjalan dengan raut wajah datar maka berbeda dengan Ali yang terlihat tersenyum sambil sesekali mengedipkan sebelah matanya berusaha untuk menggoda para mahasiswi yang ia jumpai.

Siapa yang tak tergila-gila dengan ketampanan Islam. Islam adalah pria bertubuh tinggi atletis, kulit kuning langsat, bibir berwarna pink segar yang tipis, hidung mancung dengan rambut panjang sebahu yang diikat ke belakang. Pria yang begitu terlihat sangat sempurna.

Pacar? Apakah Islam punya pacar? Tentu saja iya. Islam punya pacar namun bukan hanya satu tapi ada banyak dan tak bisa dihitung dengan jari tangan saja.

Terpopuler

Comments

Kontri Onti

Kontri Onti

kok bisa thor islam sampai ga tau puasa rasanya aneh pdhl ayah ibunya kaya seorang muslim yg taat

2022-10-24

0

Siska Ika

Siska Ika

nah loh

2022-04-14

0

lihat semua
Episodes
1 1. Islam Ramadhan
2 2. Puasa ?
3 3. Tidak?
4 4. Puasa itu apa?
5 5. Katrin Putri Wijaya
6 6. Preman?
7 7. Islam?
8 8. Pesantren
9 9. Harus?
10 10. Bimbang
11 11. Keluar!
12 12. Baju koko
13 13. Ikut
14 14. Perjalanan
15 15. Sholat
16 16. Pesantren
17 17. Peraturan
18 18. Peraturan part 2
19 19. Malam
20 20. Sholat Subuh
21 21. Tidur
22 22. Hukuman
23 23. Kelas
24 24. Dia
25 25. Antri Dan Sholat
26 26. Besok Puasa
27 27. Sahur!!!
28 28. Puasa Itu?
29 29. Puasa Pertama
30 30. Puasa Pertama~Hukuman~
31 31. Lari!!!
32 32. Buka
33 33. Tarawih
34 34. Telpon
35 35. Pulang
36 36. Sendiri
37 37. Kabur
38 38. Diskotik
39 39. Jangan Lari!!!
40 40. Siapa gue?
41 41. Bangku Di Atas Bukit.
42 42. Cadar
43 43. Kangkung
44 44. Bayangan
45 45. Pasar
46 46. Kisah Pasar
47 47. Antara Ia dan dia
48 48. Bantuan
49 49. Kembali Bertengkar
50 50. Wudhu
51 51. Bacaan Sholat
52 52. Hapalan
53 53. Buku Dan Santriwati.
54 54. Al-Qur'an.
55 55. Hijaiyah
56 56. Kisah Sarifuddin.
57 57. Dijodohkan.
58 58. Setuju?
59 59. Al-Fatihah
60 60. Setuju
61 61. Cemburu.
62 62. Tujuh
63 63. Sudah bisa?
64 64. Imam Masjid
65 65. Imam Masjd part 2
66 66. Rayu Hati Allah
67 67. Lailatul Qadar
68 68. Dia Islam?
69 69. Kata Maaf
70 70. Bubur.
71 71. Vidio Call
72 72. Vidio Call Part 2
73 73. Perjodohan Dibatalkan
74 74. Mencintai Khadijah
75 75. Melamar Khadijah?
76 76. Lamaran
77 77. Cadar
78 78. Ini Hati, Khadijah
79 79. Sakit Dan Persahabatan
80 80. Bintang dan Matahari
81 81. Cemburu
82 82. Menolong Siapa?
83 83. Undangan
84 84. Persiapan Pernikahan
85 85. Katrin! Bukan Islam!
86 86. Malam Takbiran
87 87. Hari Raya Idul Fitri
88 88. Pernikahan
89 89. Akad Nikah
90 90. Sah!!!
91 91. Malam Pertama
92 92. Kapan?
93 93. Jakarta
94 94. Siapa yang menggoda?
95 95. Hari Yang Indah
96 96. Welcome
97 Dari Emak Untuk Para Pembaca
Episodes

Updated 97 Episodes

1
1. Islam Ramadhan
2
2. Puasa ?
3
3. Tidak?
4
4. Puasa itu apa?
5
5. Katrin Putri Wijaya
6
6. Preman?
7
7. Islam?
8
8. Pesantren
9
9. Harus?
10
10. Bimbang
11
11. Keluar!
12
12. Baju koko
13
13. Ikut
14
14. Perjalanan
15
15. Sholat
16
16. Pesantren
17
17. Peraturan
18
18. Peraturan part 2
19
19. Malam
20
20. Sholat Subuh
21
21. Tidur
22
22. Hukuman
23
23. Kelas
24
24. Dia
25
25. Antri Dan Sholat
26
26. Besok Puasa
27
27. Sahur!!!
28
28. Puasa Itu?
29
29. Puasa Pertama
30
30. Puasa Pertama~Hukuman~
31
31. Lari!!!
32
32. Buka
33
33. Tarawih
34
34. Telpon
35
35. Pulang
36
36. Sendiri
37
37. Kabur
38
38. Diskotik
39
39. Jangan Lari!!!
40
40. Siapa gue?
41
41. Bangku Di Atas Bukit.
42
42. Cadar
43
43. Kangkung
44
44. Bayangan
45
45. Pasar
46
46. Kisah Pasar
47
47. Antara Ia dan dia
48
48. Bantuan
49
49. Kembali Bertengkar
50
50. Wudhu
51
51. Bacaan Sholat
52
52. Hapalan
53
53. Buku Dan Santriwati.
54
54. Al-Qur'an.
55
55. Hijaiyah
56
56. Kisah Sarifuddin.
57
57. Dijodohkan.
58
58. Setuju?
59
59. Al-Fatihah
60
60. Setuju
61
61. Cemburu.
62
62. Tujuh
63
63. Sudah bisa?
64
64. Imam Masjid
65
65. Imam Masjd part 2
66
66. Rayu Hati Allah
67
67. Lailatul Qadar
68
68. Dia Islam?
69
69. Kata Maaf
70
70. Bubur.
71
71. Vidio Call
72
72. Vidio Call Part 2
73
73. Perjodohan Dibatalkan
74
74. Mencintai Khadijah
75
75. Melamar Khadijah?
76
76. Lamaran
77
77. Cadar
78
78. Ini Hati, Khadijah
79
79. Sakit Dan Persahabatan
80
80. Bintang dan Matahari
81
81. Cemburu
82
82. Menolong Siapa?
83
83. Undangan
84
84. Persiapan Pernikahan
85
85. Katrin! Bukan Islam!
86
86. Malam Takbiran
87
87. Hari Raya Idul Fitri
88
88. Pernikahan
89
89. Akad Nikah
90
90. Sah!!!
91
91. Malam Pertama
92
92. Kapan?
93
93. Jakarta
94
94. Siapa yang menggoda?
95
95. Hari Yang Indah
96
96. Welcome
97
Dari Emak Untuk Para Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!