3. Tidak?

Islam melangkah masuk ke dalam kamar dan melempar tasnya ke sembarangan arah. Ini sudah jadi kebiasaan bagi Islam jika masuk ke dalam kamarnya. Islam membaringkan tubuhnya ke kasur dan menatap langit-langit kamarnya. Rasanya Islam sangat lelah hari ini setelah ia berpura-pura lemas dan lapar di hadapan Uminya, lagipula dia juga terlihat tidak terlalu peduli apakah Islam puasa atau tidak di bulan puasa ini.

Rasanya Islam juga lelah dengan setiap pertanyaan yang di lontarkan oleh sahabat-sahabatnya yang menanyakan tentang agama kepadanya. Islam bingung harus jawab apa, semua pertanyaan yang dilontarkan terlalu sulit baginya.

"Kalau saya ke gereja nah kamu kemana, Lam?" ini pertanyaan yang dilontarkan oleh Kristian tadi dan Islam sendiri bingung harus menjawab apa.

"Kamu kan Islam tapi kok kamu tidak tau?" Ini salah satu pertanyaan yang sangat menyebalkan bagi Islam.

Apa yang harus Islam jawab dari pertanyaan yang dilontarkan oleh Abirama. Islam yah memanglah beragama islam tapi bukan berarti Islam tau semuanya tentang Islam. Abinya memanglah seorang ustad dan dosen agama tapi bukan berarti ia tau semuanya. Abinya itu jarang ada di rumah dan lebih sering berada di kampung tempat kelahirannya di desa karena ia juga mengajar di pesantren yang didirikan oleh Ayah dari Abinya sendiri.

"Islam!"

Islam menoleh menatap Mawar yang kini sudah berada di dalam kamar sambil memegang ganggang pintu.

Islam diam tanpa ekspresi di meja makan sementara Mawar kini sedang sibuk meletakkan nasi di atas piring putih dan beberapa lauk buatannya. Hari ini buka puasa terakhir dan ini membuat Mawar senang, ia bisa menghabiskan waktu bulan puasanya bersama dengan putra kesayangannya.

Keduanya kini makan bersama dengan suasana diam dan hening. Setelah kecupan yang diberikan oleh Mawar di dahi Islam setelah acara buka bersama selesai kini Mawar sibuk mencuci piring di wastafel tanpa bertanya apakah Islam puasa hari ini atau tidak.

Islam duduk di kursi ruangan tv dengan kaki yang berada di atas meja sambil menyantap kue coklat yang Mawar buat dua hari yang lalu. Islam tak mengerti mengapa Umi nya membuat kue sebanyak ini. Bahkan sekarang Uminya sedang sibuk memasak di dapur.

"Islam!" teriak Mawar yang kini berlari keluar dari dapur sambil membawa ponsel di tangan kanannya dengan raut wajah panik dan hal itu membuat Islam mengernyit heran.

"Kenapa sih? Kok panik gitu?" tanya Islam.

"Islam, cepat Nak!" panik Mawar membuat Islam berhasil bangkit dari kursinya.

Mawar meraih kedua pipi Islam dan tersenyum bahagia.

"Ikat rambut mu, Nak!" Pintah Mawar.

Islam yang mengernyit heran itu kini mulai berangsur paham. Ponsel yang ada di genggaman tangan Mawar kini membuat Islam mengerti jika Abinya akan pulang ke rumah. Jika hari ini Abinya pulang dan sampai di rumah sekarang juga berarti ini adalah pertemuan pertama bagi Islam setelah 10 tahun berpisah. Akbar memang pulang dua kali dalam satu bulan namun tak pernah bertemu dengan Islam karena Islam yang jarang ada di rumah.

"Abi akan pulang?" tanya Islam membuat Mawar mengangguk.

"Tumben pulang?" tanya Islam.

"Besok lebaran idul fitri jadi Abi pulang dari kampung," jawab Mawar.

Islam mengangguk dalam hati, pantas saja Mawar membuat kue sebanyak ini dan memasak makanan yang begitu wangi, itu semua karena esok adalah hari lebaran dimana hari puasa akan berakhir.

"Abi sudah ada di jalan?" tanya Islam.

"Katanya seperti itu, Abi bilang katanya dia sudah berangkat dari kampung," jelas Mawar.

Islam hanya bisa tersenyum, tak ada lagi yang bisa ia katakan. Senyum indah dari bibir Mawar membuat Islam percaya jika salah satu kebahagiaan Umi nya adalah kepulangan sang suami tercinta.

Islam tersenyum menatap Uminya yang sedang menyiapkan berbagai makan sedap dengan aroma menggoda di atas meja. Ada banyak makanan ciri khas lebaran di sana.

"Islam, mandi yah Nak! Nanti Abi datang terus peluk Islam, Islamnya bau," ujarnya bercanda membuat Islam tersenyum.

Tanpa ekspresi ia melangkah menaiki anakan tangga membuat Mawar menghela nafas dan melanjutkan sajiannya setelah tak melihat Islam yang sudah menaiki anakan tangga.

Setelah mandi dan memakai pakaian yang rapi serta rambut Islam yang gondrong itu diikat, Islam kemudian melangkah turun menatap Mawar yang kini sibuk mengatur kue lebaran yang seharusnya di besok pagi. Islam menatap dari ujung kaki sampai ujung kepala Umi nya, yah ada yang berbeda.

Islam menggeleng pelan, Islam sadar jika Mawar telah menukar pakaiannya dengan pakaian yang lebih indah. Kerudung panjang yang semula berbau rempah daging, keringat dan asap itu kini telah berbau parfum yang jarang Islam cium baunya. Islam sadar jika Uminya telah mandi yah di jam 10 malam untuk menyambut kedatangan Abi.

"Ada yang cantik nih," goda Islam lalu melanjutkan langkahnya dan duduk di kursi sofa.

Mawar menoleh dan tersenyum malu hingga aktifitas tangannya yang mengatur toples kue itu terhenti.

"Abi sudah ada dimana?" tanya Islam membuat gerakan tangan yang masih ingin mengatur toples itu kembali terhenti.

"Biar Umi telpon dulu," ujar Mawar lalu melangkah ke dapur untuk mengambil ponselnya.

Kini suasana ruangan tamu menjadi sunyi yang menyisakan Islam sendiri. Islam meraih ponsel dan menatapnya serius ketika pesan para sahabatnya itu bermunculan.

Islam tersenyum sinis dan menggeleng menatap setiap pesan yang masuk. Bagaimana tidak jika isi pesan yang di kirim oleh para sahabatnya tak lain hanya Vidio adegan dewasa.

Islam meletakkan ponselnya ke sisi kanannya dan menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi sembari menatap lampu putih yang terang. Islam memejamkan kedua matanya dan tersenyum. Islam bahagia kali ini, Abi nya akan pulang ke rumah dan Islam tak sabar melihat bagaimana ekspresi Abi nya setelah melihat Islam yang telah besar. Terakhir kali Akbar melihat Islam disaat Islam berusia 12 tahun.

Islam sangat bahagia dan mungkin ini akan menjadi lebaran yang membahagiakan untuk Umi tersayangnya.

Kedua mata Islam terbelalak dengan tiba-tiba membuatnya kemudian duduk tegak. Islam menoleh ke kiri dan kanan menatap ruangan tamu. Islam baru saja ketiduran yah Islam baru sadar setelah menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 7 pagi.

Islam dengan buru-buru bangkit dari kursi sofa dan melangkah berniat untuk mencari sosok Mawar. Suara kebisingan dan tawa terdengar dari luar membuat Islam dengan cepat mengintip di balik jendela hingga para tetangga terlihat saling bersalaman. Sepertinya mereka baru saja pulang setelah melaksanakan sholat idul fitri di masjid. Islam tersenyum gembira, sudah pasti Abi nya juga sudah sampai.

Dengan buru-buru ia berlari masuk menulusuri ruangan keluarga dan ruangan dapur, tak ada Mawar di sana.

"Umi!" teriak Islam.

Islam diam sejenak, tak mungkin Mawar pergi bersama Abi nya tanpa anak kesayangannya ini.

"Umi!" teriak Islam.

Islam terpatung, baru saja ia berniat untuk berteriak memanggil Mawar kini suara itu seakan tertahan di tenggorokannya mendapati Mawar yang sedang tertidur lelap di atas kasur dengan kedua mata bengkak.

Islam kini tersenyum pasrah, ia yakin jika Abinya tak pulang lagi hingga membuat Mawar sedih dan menangis seperti ini.

Islam duduk di kursi meja makan menatap hidangan lebaran yang masih segar ini. Entah berapa kali ini semua terjadi. Abinya selalu mengatakan akan pulang tapi ia tak pernah sampai.

Terpopuler

Comments

Iyana Computer

Iyana Computer

anakku yg TK saja tahu kalau islam beribadah di masjid.. lha ini mahasiswa masak tidak tahu.. bye kak terlalu konyol

2024-05-25

0

ElanG

ElanG

Thor, tokohnya jangan dibuat terlalu bego dong 😀
masa ramadhan dan tempat ibadah aja ga tau 🤦🤦

2022-06-08

1

Siska Ika

Siska Ika

semangat Thor

2022-04-14

0

lihat semua
Episodes
1 1. Islam Ramadhan
2 2. Puasa ?
3 3. Tidak?
4 4. Puasa itu apa?
5 5. Katrin Putri Wijaya
6 6. Preman?
7 7. Islam?
8 8. Pesantren
9 9. Harus?
10 10. Bimbang
11 11. Keluar!
12 12. Baju koko
13 13. Ikut
14 14. Perjalanan
15 15. Sholat
16 16. Pesantren
17 17. Peraturan
18 18. Peraturan part 2
19 19. Malam
20 20. Sholat Subuh
21 21. Tidur
22 22. Hukuman
23 23. Kelas
24 24. Dia
25 25. Antri Dan Sholat
26 26. Besok Puasa
27 27. Sahur!!!
28 28. Puasa Itu?
29 29. Puasa Pertama
30 30. Puasa Pertama~Hukuman~
31 31. Lari!!!
32 32. Buka
33 33. Tarawih
34 34. Telpon
35 35. Pulang
36 36. Sendiri
37 37. Kabur
38 38. Diskotik
39 39. Jangan Lari!!!
40 40. Siapa gue?
41 41. Bangku Di Atas Bukit.
42 42. Cadar
43 43. Kangkung
44 44. Bayangan
45 45. Pasar
46 46. Kisah Pasar
47 47. Antara Ia dan dia
48 48. Bantuan
49 49. Kembali Bertengkar
50 50. Wudhu
51 51. Bacaan Sholat
52 52. Hapalan
53 53. Buku Dan Santriwati.
54 54. Al-Qur'an.
55 55. Hijaiyah
56 56. Kisah Sarifuddin.
57 57. Dijodohkan.
58 58. Setuju?
59 59. Al-Fatihah
60 60. Setuju
61 61. Cemburu.
62 62. Tujuh
63 63. Sudah bisa?
64 64. Imam Masjid
65 65. Imam Masjd part 2
66 66. Rayu Hati Allah
67 67. Lailatul Qadar
68 68. Dia Islam?
69 69. Kata Maaf
70 70. Bubur.
71 71. Vidio Call
72 72. Vidio Call Part 2
73 73. Perjodohan Dibatalkan
74 74. Mencintai Khadijah
75 75. Melamar Khadijah?
76 76. Lamaran
77 77. Cadar
78 78. Ini Hati, Khadijah
79 79. Sakit Dan Persahabatan
80 80. Bintang dan Matahari
81 81. Cemburu
82 82. Menolong Siapa?
83 83. Undangan
84 84. Persiapan Pernikahan
85 85. Katrin! Bukan Islam!
86 86. Malam Takbiran
87 87. Hari Raya Idul Fitri
88 88. Pernikahan
89 89. Akad Nikah
90 90. Sah!!!
91 91. Malam Pertama
92 92. Kapan?
93 93. Jakarta
94 94. Siapa yang menggoda?
95 95. Hari Yang Indah
96 96. Welcome
97 Dari Emak Untuk Para Pembaca
Episodes

Updated 97 Episodes

1
1. Islam Ramadhan
2
2. Puasa ?
3
3. Tidak?
4
4. Puasa itu apa?
5
5. Katrin Putri Wijaya
6
6. Preman?
7
7. Islam?
8
8. Pesantren
9
9. Harus?
10
10. Bimbang
11
11. Keluar!
12
12. Baju koko
13
13. Ikut
14
14. Perjalanan
15
15. Sholat
16
16. Pesantren
17
17. Peraturan
18
18. Peraturan part 2
19
19. Malam
20
20. Sholat Subuh
21
21. Tidur
22
22. Hukuman
23
23. Kelas
24
24. Dia
25
25. Antri Dan Sholat
26
26. Besok Puasa
27
27. Sahur!!!
28
28. Puasa Itu?
29
29. Puasa Pertama
30
30. Puasa Pertama~Hukuman~
31
31. Lari!!!
32
32. Buka
33
33. Tarawih
34
34. Telpon
35
35. Pulang
36
36. Sendiri
37
37. Kabur
38
38. Diskotik
39
39. Jangan Lari!!!
40
40. Siapa gue?
41
41. Bangku Di Atas Bukit.
42
42. Cadar
43
43. Kangkung
44
44. Bayangan
45
45. Pasar
46
46. Kisah Pasar
47
47. Antara Ia dan dia
48
48. Bantuan
49
49. Kembali Bertengkar
50
50. Wudhu
51
51. Bacaan Sholat
52
52. Hapalan
53
53. Buku Dan Santriwati.
54
54. Al-Qur'an.
55
55. Hijaiyah
56
56. Kisah Sarifuddin.
57
57. Dijodohkan.
58
58. Setuju?
59
59. Al-Fatihah
60
60. Setuju
61
61. Cemburu.
62
62. Tujuh
63
63. Sudah bisa?
64
64. Imam Masjid
65
65. Imam Masjd part 2
66
66. Rayu Hati Allah
67
67. Lailatul Qadar
68
68. Dia Islam?
69
69. Kata Maaf
70
70. Bubur.
71
71. Vidio Call
72
72. Vidio Call Part 2
73
73. Perjodohan Dibatalkan
74
74. Mencintai Khadijah
75
75. Melamar Khadijah?
76
76. Lamaran
77
77. Cadar
78
78. Ini Hati, Khadijah
79
79. Sakit Dan Persahabatan
80
80. Bintang dan Matahari
81
81. Cemburu
82
82. Menolong Siapa?
83
83. Undangan
84
84. Persiapan Pernikahan
85
85. Katrin! Bukan Islam!
86
86. Malam Takbiran
87
87. Hari Raya Idul Fitri
88
88. Pernikahan
89
89. Akad Nikah
90
90. Sah!!!
91
91. Malam Pertama
92
92. Kapan?
93
93. Jakarta
94
94. Siapa yang menggoda?
95
95. Hari Yang Indah
96
96. Welcome
97
Dari Emak Untuk Para Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!