"kalian berdua bisa masuk tanpa ketahuan" tanya Yun San
"bisa tuan" ucap ciko
"untuk menghindari pemeriksaan para prajurit, kalian menyusup dan aku akan lewat gerbang" ucap Yun San
"tuan tak perlu khawatir" jawab ciko mantap
"jaga keselamatan kalian jika gagal jangan memaksa, tinggallah disekitar tempat ini" lanjut Yun San
"baik,,, yakinlah tuan" balas ciko
"ci,, ci,,, ci" suara cici terdengar dan Yun San tersenyum melihatnya.
Yun San dan dua binatang berpisah menempuh jalan yang berbeda. Dia berjalan sendirian dengan pakaian yang dibiarkan lusuh dan kotor. Setelah cukup lama berjalan dia akhirnya sampai didepan gerbang sekte.
"siapa kau" teriak seorang prajurit menghadang Yun San.
"tuan bisa menghormati privasi sekte kami apa tidak" teriak seorang pria berusia lima puluhan tahun.
"apa gembel seperti ini juga hendak masuk sektemu" balas prajurit
"itu bukan urusanmu" jawab pria itu ketus
"aku Huang Xian, tetua muda sekte yin yang,,, adik ini siapa dan darimana" ucapnya
"yang muda ini, Lin Yun San dari klan lin, aku diundang Tetua Huang Yan" balas Yun San sambil mengeluarkan plakat dan peta yang dibawanya.
"adik datang dengan siapa" tanya Tetua Xian
"sendiri" balas Yun San singkat
"hahaha,,,, kau memang menarik seperti cerita ayahku" ucapnya
"apakah senior ini, putra Tetua Huang Yan" tanya Yun San
"iya, dan ayahku penasaran kau datang sendiri atau diantar orang tuamu" ucap Tetua Xian sambil tersenyum
"orang tuaku sudah meninggal" balas Yun San
"ohhhh ,, maaf" ucapnya
"tidak apa apa senior" ucap Yun San sambil tersenyum
"setiap yang datang harus diperiksa kantong penyimpanannya" ucap prajurit yang tadi menghadangnya.
"siapa dia" tanya Yun San pada Tetua Xian.
"prajurit kota hongtei" ucap Tetua Xiang
"apa anjing walikota pantas bertingkah disekte yin yang" ucap Yun San
"bangs***ttt,,, jaga mulutmu" teriak prajurit itu membuat prajurit lain dan murid sekte datang.
"kau bilang aku gembel, apa salah saat aku bilang kau anjing" ucap Yun San yang mengetahui dia berada ditahap bumi tingkat lima.
"kau,,,," ucap prajurit dengan tangan gemetar menahan amarah.
"kau,,, apaaa,,,,," hardik Yun San semakin keras
Yun San melakukan hal tersebut, bukan tanpa tujuan. Dia ingin para penjaga dan prajurit hilang kewaspadaan, karena keributan yang dibuatnya. Sehingga kedua tikusnya dengan mudah menyusup dan masuk dalam wilayah sekte.
"jangan kira aku takut, tinggalkan namamu setelah keluar sekte aku pasti mencarimu" lanjut Yun San
"komandan Hong Yulian, kau ingatlah namaku" ucapnya
"periksalah senior" ucap Yun San sambil melemparkan kantong penyimpanannya pada seorang penjaga sekte yang ada didepannya.
"seratus koin emas dan ,,," ucapan penjaga tercekat lalu mengeluarkan dua token dan menunjukkan pada penjaga lain dan para prajurit.
"token alkemis,,,"
"token pemburu,,," ucap penjaga dan prajurit terkejut melihatnya
"kedua token atas nama Yun San" ucap penjaga lalu memasukkan kedua token kekantong penyimpanan dan mengembalikan pada Yun San.
"adik ,,, kau" ucap Tetua Xian
"dia,,," ucap para penjga
"kau,," keterkejutan prajurit atas dua token yang dimiliki Yun San
"sudah boleh maauk apa belum" tanya Yun San pada komandan Yulian.
"iya" jawabnya singkat
"aku Yun San, pemburu bintang dua dan juga alkemis" ucap Yun San.
"aku pastikan kau, Hong Yulian dan keluargamu masuk daftar hitam dipaviliun pil" ucap Yun San tegas lalu berjalan masuk sekte tanpa menoleh kebelakang.
"menarik,,,"
"bagus,,,"
"pemuda yang unik,,,"
"cerdik,,,,"
"pintar,,," beberapa murid sekte mengomentari tindakan Yun San.
"Gun,,, antar yunior Yun San untuk mendaftar" teriak Huang Xian
"baik senior" jawab pemuda, lalu menyusul Yun San.
"aku He Gun dari klan he, murid dalam sekte yin yang" sapa He Gun
"salam senior, Yun San dari klan lin" balas Yun San
"ayo aku antarkan untuk mendaftar" lanjut He Gun
"terima kasih, senior" ucap Yun San, sambil mengikuti He Gun menuju tempat pendaftaran.
Selesai proses pendaftaran, Yun San mendapat seragam dan token murid luar. Kemudian ditunjukkan lokasi sementara bagi murid luar yang baru. Selain itu bangunan penunjang seperti gedung pembekalan, perpustakaan, balai obat, balai misi, arena bertarung dan aula pertemuan.
Untuk murid baru hanya bisa mendatangi gedung pembekalan. Setelah seleksi mereka akan dipindahkan kecil ayah murid luar yang asli. Sedang yang memenuhi syarat maka bisa menjadi murid dalam. Mengerti akan penjelasan itu, Yun San pamit untuk masuk kelokasi yang ditunjukkan.
Yun San menyusuri jalan kecil yang bercabang cabang. Dengan kekuatan jiwanya, dia mendapati bangunan kecil yang kosong. Meskipun sudah rusak, tapi energi ditempat itu yang terbaik. Banyak juga bangunan kosong dengan kondisi yang tak jauh beda.
Terus melihat lihat lokasi dan keadaan lingkungan yang ada. Sampai dilokasi terjauh dia teringat kedua tikusnya. Setelah itu dia mengeluarkan kekuatan jiwa yang lebih besar, untuk mencari kedua sahabatnya. Di ujung jauh dari tempat itu, dia merasakan keberadaan keduanya. Dan langsung berjalan menuju tempat mereka.
Di sepanjang jalan, Yun San melihat murid baru yang datang lebih dulu, sudah menempati bangunan kecil yang hanya muat untuk dua orang.
"hei,,,, kau baru yaa" sapa pemuda didepannya.
"iya" jawab Yun San
"pilih yang ingin kau tempati lalu melapor digedung pembekalan" ucap pemuda itu.
"baik, terima kasih" ucap Yun San lalu pergi seperti orang yang sedang mencari tempat tinggal
Sampai ditempat yang dituju dia duduk santai ditanah.
"kalian tinggal didalam liontin dulu dan sempurnakan beberapa inti binatang" ucap Yun San.
"ci ci ci" sapa cici
"baik dan tuan berhati hatilah" ucap ciko
"iya,,," ucap Yun San sambil memasukkan keduanya diliontin ruang.
Yun San kemudian kembali ke tempat yang diinginkannya. Kemudian pergi ke gedung pembekalan. Saat masuk, dia melihat beberapa murid yang sedang berbincang dengan seniornya.
"hei, sini" teriak seorang pemuda yang sedang duduk dibelakang meja.
"baik" ucap Yun San sambil mendekatinya.
"ada yang bisa dibantu" tanya pemuda itu
"aku memilih bilik nomer sembilan puluh sembilan" ucap Yun San
""dua koin emas lalu, kami akan memperbaikinya" balasnya
"dua koin emas" ucap Yun San
"aku dan adikku yang akan mengerjakan, tiap murid hanya boleh mengambil satu koin emas" jelasnya. Setelah mendengar penjelasannya, Yun San lalu pergi dari tempat itu.
Cukup lama Yun San menunggu. Akhirnya dia merasakan dua pemuda yang mendekat.
"kami akan memperbaikinya" ucap pemuda itu
"dia siapa" tanya Yun San melihat pemuda yang terlihat pucat
"dia adalah anak dari pamanku, enam bulan lalu terkena racun" ucapnya
"apa tidak diobati" tanya Yun San
"saat itu hampir semua tetua dan wakilnya keluar sekte, saat kembali langsung memasuki latihan tertutup" jelasnya dan kelompok alkemis disekte sulit untuk ditemui.
Selain itu keduanya tidak mempunyai cukup poin dan koin emas untuk membeli pil obat. Ucapan keduanya sedikit canggung saat menyadari, kalau mereka sedang curhat pada yuniornya.
"minumlah, sebelum mulai bekerja" ucap Yun San sambil memberikan dua pil pada pemuda yang sedang sakit.
"terima kasih" ucapnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
K4k3k 8¤d¤
✍🏼✍🏼✍🏼✍🏼✍🏼
2023-02-28
3
K4k3k 8¤d¤
lanjut update thor
2023-02-28
0
Andri Taufi Juanda
r
2022-08-28
0