Bulan pun telah berganti. Yun San telah memahami tehnik menyembunyikan kultivasi. Sedang ilmu pengobatan dia telah sampai pada jenis jenis tanaman obat dan cara perawatannya. Semua jenis tanaman obat dan karakternya sudah dihafalkan, namun Yun San tidak bosan untuk tetap membacanya berulang ulang.
Setahun dari kejadian saat Itu pun datang. Yun San yang merasa perutnya semakin panas bergegas menuju bangunan ditengah desa untuk bermeditasi. Didalam bangunan dia segera duduk untuk bermeditasi. Tak lama kemudian dia merasakan sakit yang hebat dan tiba tiba luapan energi pecah dari dentiannya.
"ohhhh, segelnya sudah hilang" guman Yun San sambil mengedarkan semua energi yang meluap menyusuri merediannya. Beberapa meredian yang tersumbat perlahan didorongnya agar terbuka. Dengan gigih, dia terus mengabaikan rasa sakit yang tercipta.
Hari berganti malam dan Lin Dong yang mengetahui cucunya sedang bermeditasi, meminta yang lain untuk tidak menggunakan tempat tersebut. Tak ada yang mengeluh karena selain identitas Yun San juga disebabkan dia selama ini jarang memasuki bangunan itu.
Energi panas dalam bangunan diserapnya dan dimurnikan oleh api teratai ungu. Luapan energi murni terus diedarkan keseluruhan tubuhnya.
"inikah yang disebut Qi" batin Yun San. Tapi dia mengabaikan pertanyaan dalam hatinya dan terus mengalirkan disembilan jalur meredian besarnya.
Seperti gambar yang tercetak dalam tehnik sembilan nadi dewa yang ada dipikirannya. Dia terus mengikuti alur yang diarahkan dalam tehnik tersebut, satu demi satu secara perlahan. Dengan hati hati dia membuat tempat berkumpulnya energi pada titik tertentu didalam tubuhnya.
Satu persatu mulai terbentuk, namun masih kecil dan belum terbentuk sempurna. Semakin lama tenggelam dalam meditasinya, akhirnya Yun San berhasil membuat delapan titik pengumpulan. Dia terus mencoba mengalirkan energi menuju titik tertentu kepalanya.
"wuss" tiba tiba energinya menghilang dan jiwanya tertelan dalam kegelapan. Hati Yun San merasa bingung dan ketakutan saat ini. Dalam suasana yang tidak menentu, muncullah sosok Tetua Xiao Tian dengan membawa setangkai bunga teratai ungu ditangannya.
"guru" sapa Yun San dengan hormat
"ini lautan jiwamu, dengan kau sampai disini berarti sudah membuat delapan simpul yang lain" jelas Xiao Tian. Meskipun belum sempurna itu sudah suatu keajaiban diusiamu saat ini.
"duduklah diatas kelopak bunga teratai, aku akan bantu untuk menyelaraskan dengan jiwamu" lanjutnya sambil menjentikkan bunga teratai yang semakin membesar mendekati Yun San. Jiwa Yun San melayang lalu duduk ditengah kelopak bunga tersebut.
Dari jiwa Yun San keluar api ungu yang perlahan menyelimutinya juga menyelimuti seluruh kelopak bunga. Tiba tiba kelopak bunga tersebut berputar semakin cepat. Sedang Xiao Tian terlihat tersenyum menyaksikan peristiwa didepannya.
Kelopak teratai ungu yang berputar lama kelamaan terlihat seperti seberkas sinar dan mulai memasuki titik diantara kedua alis Yun San.
"kau sudah menyatu dengannya, saat ada serangan jiwa gunakan teratai ungu dan apinya untuk menyempurnakan jiwa orang yang menyerangmu" jelas Xiao Tian. Namun untuk orang yang kultivasinya diatasmu, kau harus tetap berhati hati.
Teruslah berlatih dan seringlah bermeditasi saat ada kebuntuan dalam latihanmu.
"aku hanya seutas jiwa yang ku tinggalkan saat itu, tapi pada saatnya nanti kita akan bertemu lagi" ucap Xiao Tian lalu berubah menjadi titik titik keemasan yang menyebar dilautan jiwa Yun San.
"terima kasih guru" jiwa Yun San membungkuk hormat lalu perlahan dia merasakan jiwanya keluar dan menyatu dalam tubuhnya.
"tubuhku semakin bertenaga, pikiranku semakin cerah dan juga indra indra yang lain semakin peka"
"terima kasih guru" batin Yun San dan bersujud ditempat itu. Sebelum keluar dia menyembunyikan tahap kultivasinya pada tahap manusia tingkat dua.
Saat melangkah keluar bangunan, terdapat beberapa pemuda desa yang sudah menunggunya.
"tuan muda, sudah keluar" teriak mereka. Tak lama kemudian Lin dong, Hutian dan keempat saudaranya datang menghampirinya.
"kau naik tingkat dua" ucap Lin Feng.
"hehehe, satu tahun baru naik satu tingkat, memalukan" ucap Yun San
"sialan, kau tidak pernah berkultivasi dan sekali berkultivasi naik satu tingkat kau bilang memalukan" teriak Lin Feng
"sudah sudah" ucap Lin Dong
"itu menghina kek, kita harus rutin tiap malam baru satu atau bulan naik tingkat dia cuma tiga hari malah bilang memalukan" ucap Lin Feng geram.
"maaf kakakku yang tampan" ucap Yun San bingung karena salah ngomong
"sudahlah mandi sana, bau tuh badanmu" ucap Lin Feng
"terima kasih" ucap Yun San sambil berlari mengabaikan mereka semua.
Lin Dong dan Hutian hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum melihat tingkah anak anak itu.
"yang lain harus semangat dan rajin berkultivasi agar tidak ketinggalan dengan Yun San" ucap Hutian
"baik" jawab mereka serempak
"syukurlah peningkatan Yun San dapat memicu semangat mereka" batin Hutian.
Setelah kejadian hari itu, bangunan ditengah desa semakin ramai oleh anak anak dan remaja yang ingin berkultivasi. Bahkan Hutian harus membuat jadwal untuk mempermudah pembagian tempat bagi mereka.
Waktu yang berlalu dengan cepat, Yun San telah sempurna dalam memahami jenis tanaman obat dan perawatannya. Tinggal beberapa tanaman obat langka yang sulit didapati tanpa keberuntungan yang baik. Dengan perawatan yang berbeda ditiap tanaman obat membuat paviliun pil penasaran dengan kualitas dari tanaman obat yang mereka hasilkan.
Bahkan sekarang Lin dong akan langsung mendatangi paviliun jika menjual tanaman obatnya. Meskipun hal tersebut membuat klan lin sedikit berang, namun mereka tidak bisa mengambil tindakan pada desa lembah batu. Beberapa kali patriak klan datang untuk meminta Lin dong kembali jadi tetua klan, namun ditolaknya. Lin Dong berdalih, meskipun mereka menempati daerah yang ditinggalkan tetapi tiap tahun mereka membayar upeti pada klan lin.
Selain itu banyak pemuda desa yang masuk keakademi klan lin. Yang mana menjadi salah satu aset kekuatan dalam klan dimasa yang akan datang. Semakin lama niatan klan lin menguasai desa lembah batu kian menggebu. Bahkan patriak klan dan beberapa tetua terus memaksa Lin dong dan warganya kembali kekota. Merasakan kebuntuan dalam negoisasi, patriak klan mengungkapkan kalau akan menjual tempat tersebut senilai sepuluh juta koin emas.
"patriak klan sudah mulai gila" ucap Hutian saat Lin Dong mengumpulkan warganya untuk membahas hal tersebut.
"biarlah mereka pikir kita tidak mampu untuk membelinya" ucap Lin Dong
"apa yang pemimpin Lin rencanakan" tanya Gusian
"berapa koin yang kau simpan itu" tanya Lin Dong
"senilai delapan juta koin emas" jawab Gusian
"inti binatang buas yang tuan suruh simpan masih ada pada kami, apakah itu bisa membantu" tanya Hutian
"itu belum tahu, rencananya aku akan minta bantuan paviliun pil untuk mengurus hal ini" ucap Lin Dong
"sebaiknya minta tolong Tuan Xiang, sebagai alkemis tingkat tiga maka klan lin akan menghormatinya" ucap Hutian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Putra_Andalas
emg sudah di Tahap apa nih..? maen sembunyikan aja ,Pemirsa pada gk tau nih..😵
2024-07-02
2
K4k3k 8¤d¤
✍🏼✍🏼✍🏼✍🏼✍🏼
2023-02-23
1
K4k3k 8¤d¤
update thor
2023-02-23
2