Pagi yang cerah, Lin Dong mengajak Yun San pergi ke paviliun pil. Sampai ditempat tujuan, keduanya disambut oleh Xiang Du.
"salam tuan" ucap Lin Dong hormat.
"salam paman Lin, ada apa pagi pagi sudah mengunjungi paviliun pil" tanya Xiang Du
"ada hal penting yang kami hendak minta tolong pada Tuan Xiang" ucap Lin Dong
"baiklah, mari keruang kerjaku" ajak Xiang Du
"kau anak pintar juga ikut saja" lanjutnya sambil melihat Yun San
"baik tuan" balas Yun San
Ketiganya memasuki ruang kerja Xiang Du. Didalam ruangan yang luas terdapat meja kursi untuk tamu. Disisi lain ada meja panjang yang diatasnya berjejer gelas kristal untuk membuat eleksir.
Ketiganya duduk dikursi sambil menikmati teh herbal yang disuguhkan. Lalu Lin dong mengutarakan maksud kedatangannya.
"hahahaha, aku tidak tahu apa tujuan dari patriak klan" ucap Xiang Du. Dia lalu melanjutkan kalau beberapa waktu yang lalu juga ditawari tentang tempat tersebut. Namun belum memutuskan jawabannya, tapi hanya bilang kalau selama ini paman Lin Dong hanya menghasilkan ratusan koin emas dalam sebulan. Kalau sepuluh juta itu akan kembali dalam jangka berapa tahun.
"kebuntuan negoisasi tersebut membuat patriak klan akan membicarakan harganya dengan para tetua" ucap Xiang Du.
"bisakan Tuan Xiang membantu kami" ucap Lin Dong
"tak masalah asalkan paman Lin tetap menjual tanaman obatnya pada kami" jawab Xiang Du
"kalau kerjasama itu tetap berjalan meskipun tanpa adanya masalah ini" ucap Lin Dong
"baik nanti aku akan berkunjung ke patriak klan untuk masalah ini" ucap Xiang Du
"terima kasih, dan ini yang kami punya" ucap Lin Dong sambil mengeluarkan dua peti besar berisi koin emas dan perak. Serta sebuah peti kecil berisi inti binatang buas tingkat satu dan dua.
Xiang Du terkejut melihat apa yang ada didepannya. Dia pun beranjak menuju pintu.
"Chu Fei,,,,," teriak Xiang Du sambil membuka pintunya.
"iya tuan" ucap seorang pelayan mendekatinya.
"hitung nilainya dan masukkan dikartu platinum" ucap Xiang Du
"baik tuan" ucapnya lalu mengibaskan tangannya, memasukkan ketiganya dalam cincin penyimpanannya.
"kau tertarik pada gelas itu" ucap Xiang Du setelah Chu Fei keluar ruangan tersebut. Dari tadi dia melirik Yun San yang terus memperhatikan gelas kristal dimeja kerjanya.
"iya tuan" jawab Yun San
"kau pernah belajar membuat eleksir" tanya Xiang Du
"teori saja tuan" jawab Yun San
"itu ada sisa bahan dirak sebelahnya, coba aku lihat bagaimana kau mempraktekkan hasil belajarmu"
"baik tuan"
Yun San menuju rak obat dan mulai memilih bahan yang ada. Rumput ekor naga, jamur paku, kulit pohon perak dan bahan pelengkap lainnya. Selain itu dia juga mengeluarkan beberapa bahan dari kantong penyimpanannya. Sepuluh bahan sudah tersedia dimeja. Dia lalu melepaskan tahap kultivasinya yang selalu ditekannya.
Setelah menuangkan cairan suci sesuai takarannya, dia menjentikkan jari telunjuknya dan api ungu kecil mulai memanaskan cairan dalam gelas kristal. Sambil menunggu dia menghancurkan sebagian dari bahan tersebut. Kemudian memasukkan satu persatu sesuai dengan urutan yang sudah dipelajarinya. Sampai yang terakhir dia memasukkan jamur paku dan kulit pohon bersamaan.
"wuss" asap keperakan keluar dari gelas kristal, bersama itu pula Yun San menarik kembali apinya, dan menyembunyikan tahapannya. Saat asap menghilang, terlihat cairan merah keperakan yang ada digelas kristal. Aroma obat yang kuat juga menyebar diruangan tersebut.
"eleksir penguat tubuh tingkat satu yang hampir sempurna" ucap Xiang Du
"dan tahapanmu" lanjutnya
"iya tuan, aku harus menyembunyikannya. Anak seusaiku dengan tahapan seperti itu apa bebas untuk bermain" jawab Yun San
"anak cerdik, akupun sudah tertipu olehmu" balas Xiang Du
"maaf tuan"
"hehehe tak apa, tapi berapa lama kau bohongi kakekmu"
"maaf kek"
"sudahlah, aku hanya terkejut saja"
Xiang Du dan Lin Dong memperhatikan eleksir dalam gelas kristal. Xiang Du mencoba merasakan kasiat eleksir tersebut dengan memasukkan ujung jarinya.
"gila,,,, ini gila" ucap Xiang Du.
"kenapa efeknya berbeda" lanjutnya
"kenapa tuan" tanya Lin Dong
Berbeda dengan eleksir yang beredar selama ini. Dia dapat memicu tahap manusia sempurna untuk menerobos. Selain fungsi meredam tubuh, tetapi energi yang dapat diserap sedikit berbeda.
"bisakah resepmu kau berikan" ucap Xiang Du pada Yun San setelah menganalisa eleksir tersebut.
"hehehe" tawa kecil Yun San sambil menyodorkan dua lembar kertas. Penguat tubuh dan pengumpul Qi, dua nama berbeda diawal coretan ditiap kertas.
"ini untukku" tanya Xiang Du
"semuanya aku tulis berdasarkan urutan memasukkan bahan saat proses pembuatan" ucap Yun San
"siapa gurumu" tanya Xiang Du sedikit mendesak
"aku telah berjanji untuk tidak menyebutkan namanya" jawab Yun San
"baiklah, ini untukmu" ucap Xiang Du, sambil melempar lencana yang belum lama diutak utiknya.
"alkemis bintang satu, Yun San" ucap Yun San pelan, lalu mengepalkan tangannya penuh semangat.
"dengan itu kau bisa mendapat diskon setiap belanja dipaviliun pil cabang manapun" ucap Xiang Du
"terima kasih tuan" ucap Yun San dan hanya dibalas Xiang Du dengan senyuman.
"bagaimana Fei" tanya Xiang Du pada sosok wanita didepan pintunya yang ternyata masih terbuka.
"total, lebih dari sebelas juta" ucap Chu Fei sambil mendekat dan menyodorkan kartu platinum pada Xiang Du
"adakah cincin penyimpanan didepan" tanya Xiang Du
"tinggal satu, tuan" jawab Chu Fei
"bagus, berikan itu padanya" ucap Xiang Du sambil menunjuk Yun San.
"ikutilah dengannya, sementara aku perlu bicara dengan kakekmu" ucap Xiang Du pada Yun San
"iya tuan, kek aku nanti jalan dulu karena ingin bertemu ayah dan paman" ucap Yun San
"iya,,, hati hatilah" balas Lin Dong
Xiang Du dan Lin Dong lalu duduk kembali. Keduanya mulai membicarakan urusan mereka dengan serius. Bahkan dua resep yang diberikan Yun San juga dibahas pembagian hasilnya. Lin Dong menolak hal itu, tapi Xiang Du mendesak agar Lin Dong menerima. Yang akhirnya disepakati, desa lembah batu menerima tiga puluh persen dari hasil penjualan kedua resep tersebut.
Ditempat lain. Yun San yang telah menerima cincin penyimpanan segera keluar paviliun dan pergi menuju kedai. Belum jauh dia melangkah.
"hei anak pinggiran, mau kemana kau" terdengar teriakan dan empat anak berlari kearah Yun San.
"oh kau bisa berkultivasi juga" sahut yang lain saat melihat Yun San ditahap manusia.
"baik, serang dia" ucap seorang anak.
"bag bug,,,," keempat melayangkan pukulan pada Yun San. Sementara Yun San hanya bertahan tanpa membalas. Beberapa orang yang lewat tidak mau melerai. Mereka melihatnya hanya sebagai tontonan.
"hahahaha,,, lihat,,, kepala babi"
"pulanglah dengan merangkak"
"hahahaha" terdengar ejekan dan tawa senang anak anak itu. Kadang tendangan saat Yun San hendak bangun.
"hentikan,,,," terdengar teriakan yang dikenal Yun San. Ternyata nona Chu Fei.
"Nona Fei, maaf kami membuat keributan disini" ucap seorang anak.
"anak bau itu yang menghalangi jalan kami"
"kau tak apa apa" tanya Chu Fei pada Yun San
"tak apa, aku pergi dulu" ucap Yun San dan bergegas pergi.
"kau,,,, hendak pergi" teriak anak yang paling besar.
"kalian mau apa" hardik Chu Fei keras.
"kami,,, kami,, minta maaf nona" ucap anak itu.
"kalian berempat mau kemana" tanya Chu Fei
"mengambil eleksir pesanan kami" ucap anak itu
"silahkan pergi, tidak ada anak anak sepertimu membuat pesanan dipaviliun kami"
"hei nona, apa kau tidak tahu siapa aku"
"memang siapa"
"aku Lin Dan, anak tetua dua klan lin"
"ada apa" suara seseorang menyapa Chu Fei.
"ohhhh, tuan,,, begini" jawab Chu Fei lalu menjelaskan kejadiannya.
"kita tak perlu pelanggan seperti itu, kau urus saja dan aku akan pergi dulu" ucap Xiang Du
"baik tuan" balas Chu Fei.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Putra_Andalas
bisa dijelaskan udah di Tahapan apa...!??
2024-07-02
1
K4k3k 8¤d¤
❤❤❤❤❤
2023-02-23
0
K4k3k 8¤d¤
semangat semangat updatenya thor
2023-02-23
0