Senja Itu pun seluruh proses seleksi berakhir. Pemenang sepuluh besar mendapatkan hadiahnya masing masing. Yun San dan empat lainnya sedang menghadap Lin Dong dan Hutian. Kelimanya sedang mengadakan perpisahan dengan dua orang tua yang sangat mereka hormati.
"kalian harus tetap saling membantu dan lebih baik untuk tidak memancing perselisihan dengan siapapun" pesan Lin dong. Setiap perselisihan akan mengganggu proses latihan mereka. Namun jika terpaksa dan tak bisa dihindari maka silakan untuk membalas. Bahkan jika akibatnya mereka harus dikeluarkan itu lebih baik daripada terus diinjak injak.
"jika dikeluarkan, kalian bisa kembali ke desa" sahut Hutian. Dan tak perlu berkecil hati. Dalam beberapa tahun kedepan sekte lembah batu akan berdiri. Saat ini masih menunggu jawaban dari salah satu sekte yang dihubungi untuk menaungi sekte baru mereka.
"salam tetua" seseorang menyapa dari belakang kelima pemuda tersebut.
"salam tetua, aku hanya seorang pemimpin desa kecil" balas Lin Dong
"maaf mengganggu sebentar" lanjutnya
"silahkan, dan siapa tetua ini" balas Lin Dong
"aku Huang Yan, tetua satu dari sekte yin yang" jawabnya memperkenalkan diri.
Sekte yin yang adalah sekte menengah. Dulu pernah menjadi sekte papan atas. Tetapi karena tidak pernah menunjukkan eksistensinya, maka mereka dianggap menurun oleh sekte papan atas lainnya. Menanggapi statusnya yang diturunkan oleh sekte lain, pihak sekte yin yang tidak menanggapinya. Bahkan menjadi semakin tertutup.
Meskipun seperti itu, tiap tahun para tetua dan wakilnya akan berkeliling untuk mencari bakat jenius. Sama seperti yang Tetua Huang lakukan saat ini.
"aku ingin mengajak Yun San untuk bergabung dengan sekte kami" ucap Tetua Huang.
"oh"
"haaa"
"ahh,,,, ini" gumanan mereka terdengar. Yun San hanya bengong tanpa menjawab apapun.
"Yun San" sapa Hutian saat sadar dari keterkejutannya.
"kakek" ucap Yun San
"kau akan mendapat intimidasi disini, menurut kakek lebih baik untuk menerimanya" jawab Lin Dong.
"baik kek" ucap Yun San
"kau tidak perlu terburu buru, enam bulan lagi datanglah kesekte. Walaupun terlambat kau tetap menjadi murid luar sekte" ucap Tetua Huang, sambil memberikan plakat sekte dan peta.
"sebaiknya melatih dirimu diluar, biar fisik dan nalurimu terbentuk dengan baik" lanjut Tetua Huang.
"terima kasih tetua" ucap Yun San sambil membungkuk hormat.
"terima kasih, sudah memberi kesempatan untuk cucu kami" ucap Lin Dong
"terima kasih, tetua sekte" ucap Hutian.
"baiklah tak perlu sesopan itu" ucap Tetua Huang senang.
Mereka lalu membubarkan diri. Empat pemuda melapor diakademi. Tetua Huang menemui tetua akademi untuk menyampaikan perekrutan Yun San. Sedang Lin dong, Hutian dan Yun San berjalan jalan dikota.
Yun San mengajak kakek dan pamannya mendatangi paviliun pil. Sesampainya ditujuan Xiang Du menerima ketiganya.
"selamat, kau masuk sekte yin yang" ucap Xiang Du setelah mendengar cerita dari Lin Dong.
"terima kasih paman" jawab Yun San
"kali ini, apa yang kau butuhkan" tanya Xiang Du
"apakah paviliun menjual tungku pil" tanya Yun San
"saat ini tinggal tungku kelas menengah, dengan kualitas yang baik. Saat ini belum laku karena harganya yang terlalu tinggi" ucap Xiang Du
"berapa harganya, paman" tanya Yun San
"satu juta koin emas" jawab Xiang Du
"apa kau menginginkannya" tanya Lin Dong.
"iya kek, aku akan belajar membuat pil selama diperjalanan" jawab Yun San
"baik, ini pakailah" ucap Lin Dong mengulurkan kartu platinum dari paviliun pil.
"ambillah, ada empat juta koin emas didalamnya, kakek tidak pernah menggunakannya"
"kek" ucap Yun San terhenti karena matanya mulai berkaca kaca.
Hasil dari pembagian keuntungan yang diberikan paviliun pil sudah cukup untuk mencukupi kebutuhan mereka selama ini. Juga hasil kebun obat yang semakin meningkat.
"jadi tak perlu kau memikirkan kami" jelas Lin Dong .
Yun San akhirnya membeli dua tungku dengan diskon 50%. Selain itu dia juga memberikan resep pil qi emas dan pil penyembuhan, dua pil kelas tiga yang cukup berharga.
"pil ini mempunyai bahan yang sedikit berbeda, namun mudah mendapatkannya" ucap Xiang Du.
"jika kami berhasil membuatnya, maka kakekmu akan mendapatkan pembagian keuntungannya" lanjut Xiang Du.
"baiklah, kami permisi paman" pamit Yun San
"ambillah sebagai bekalmu, anggap sebagai pembayaran awal untuk dua resep itu" ucap Xiang Du sambil mengeluarkan seribu koin emas diatas meja.
"ambillah" ucap Lin Dong saat Yun San menoleh padanya.
Yun San memasukkan koin emasnya dan keluar ruangan Xiang Du. Setelah mengambil tungku dikonter depan dan membayarnya, mereka keluar dari paviliun pil.
Malam itu, Yun San, kakeknya dan keempat pamannya bercengkrama dikedai. Setelah kedai tutup, ketiga bibinya juga nimbrung diantara mereka. Terhadap Lin San dan istrinya, dia tetap memanggil ayah dan ibu.
Disela kebahagiaan atas diterimanya Yun San oleh sekte yin yang. Hadir pula kesedihan dihati mereka. Kisah ayahnya juga diungkap lagi pada kesempatan ini. Banyak pesan yang disampaikan pada Yun San. Untuk tetap rendah hati dimana dia berada. Selalu berhati hati dengan orang orang yang ditemui.
Diluar lebih kejam dari pada dilingkungan mereka. Selain itu, bagi yang berbuat baik balaslah berkali lipat. Namun jika berlaku jahat, tak perlu kau beri hati pada mereka. Jangan berbuat masalah, namun jika orang lain mencari masalah maka timbulkan masalah dengan berlipat.
Disamping kakek dan pamannya, ketiga bibinya juga memberi nasihat. Sebagai anak dari Lin Fan, dia juga mempunyai wajah tampan dan bersih. Jangan tergoda dan bermain wanita. Selain itu dengan wajahmu, maka akan banyak wanita yang tergoda. Hal itu dapat membangkitkan kecemburuan yang tak kau sadari. Mau tak mau, hal tersebut akan mengganggu perjalananmu.
Lin San masuk kekamarnya dan kembali sambil memegang topeng tipis.
"ini topeng ayahmu yang tertinggal saat berkunjung, sebelum peristiwa itu" jelas Lin San.
"dia selalu menangis saat memegang topeng itu" tambah bibinya.
"ayah, ibu, terima kasih" ucap Yun San sambil memegang erat topeng tersebut.
"alirkan qi mu saat memakainya, maka topeng itu seakan menyatu diwajahmu" jelas Lin San.
Selanjutnya Yun San diajari untuk membaca peta. Melewati hutan, desa dan beberapa kota. Menurut perhitungan mereka, perlu empat atau lima bulan untuk perjalanan normal. Ada tanda angka satu sampai empat, dan beberapa yang ditandai dengan warna merah.
"angka angka apa itu" tanya Yun San
"tingkatan binatang buas yang ada didaerah itu" jelas Lin Dong
- Tingkat satu setara tahap manusia
- Tingkat dua setara tahap penguatan tubuh
- Tingkat tiga setara tahap bumi
- Tingkat empat setara tahap Langit
Yang bertanda merah ada dua kemungkinan. Yaitu daerah yang dikuasai oleh sekte golongan hitam atau daerah yang ditinggali binatang buas tingkat lima keatas.
"sebaiknya hindari tempat tersebut" jelas Lin Dong panjang lebar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
herry bjb
untuk hitungan harga jangan terlalu besar thor jumlahnya karena malah kurang menarik.seperti rupiah aja yg nilainya anjlok...
2024-01-26
1
Izhar Assakar
topeng lagiiiii topeng lagi,,!!!!!
2023-05-10
0
K4k3k 8¤d¤
👍👍👍👍👍
2023-02-24
0