Apa Kau Ingin Kita Memulainya?

Menjelang siang hari, keduanya tiba dikediaman Gunadi. Arya mengenggam erat tangan istrinya, Rita menyambutnya dengan suka cita, ia memeluk menantunya.

Hari ini, semua berkumpul di rumah Gunadi. Tak ketinggalan Nadia calon istri Aryo, ia nampak tidak menyukai kehadiran Rania.

Gunadi, bersiap cuek dan biasa saja dengan kehadiran Arya dan Rania.

"Kebetulan kalian datang, Mama masak banyak hari ini," Rita mengajak anak dan menantunya bergabung di meja makan.

"Wah, memangnya ada acara apa Mama masak sebanyak ini?" tanya Arya melihat menu makanan terhidang di meja makan.

"Tidak ada acara apa-apa, cuma ingin masak saja. Ayo, duduk!" Rita mempersilakan.

Arya menarik kursi untuk istrinya dan ia duduk disebelahnya.

"Bagaimana kabar kalian?" tanya Gunadi.

"Baik, Pa." Jawab Arya.

"Papa ada pekerjaan untukmu tapi di bagian lapangan, apa kau mau?" tawar Gunadi.

"Terima kasih, Pa. Tapi, istriku sudah memberikan pekerjaan untukku," jawab Arya tersenyum.

"Benarkah? Mama senang mendengarnya," sahut Rita.

"Memang, kerja bagian apa?" tanya Aryo.

"Rania mempercayaiku memegang tiga bisnis sekaligus. Ada rental mobil, restoran dan toko roti," jawab Arya bangga.

"Oh, ya. Hebat dong, baru nikah beberapa minggu sudah di berikan kepercayaan," ujar Aryo.

"Arya juga akan membantu aku di HK Grup sebagai wakil Presdir," sambung Rania.

Arya tak percaya istrinya akan berkata hal demikian.

"Semudah itu, mempercayai orang yang baru di kenal," celetuk Aryo sambil mengunyah makanannya.

"Ya, karena di suamiku. Jadi ku percaya padanya," ucap Rania.

"Terima kasih, Rania. Sudah mempercayai Arya di perusahaan milik keluargamu," Rita melirik suaminya.

"Sama-sama, Ma." Rania tersenyum.

"Kalau Arya yang memegang semua bisnis, jadi kau kerja apa?" Nadia bertanya sinis.

"Aku tetap di belakang suamiku, dan tentunya sebagai istri ku tetap melayaninya dengan baik. Bukan begitu sayang?" Rania menatap suaminya dengan senyum.

"Ya, tentunya. Istriku ini wanita yang hebat," ucap Arya bangga.

"Mama senang kalian berbahagia," ucap Rita.

"Terima kasih, Ma!" sahut Arya.

"Bagus itu artinya aku tidak perlu repot mencampakkannya," batin Gunadi.

-

"Aku tak menyangka, aktingmu luar biasa," ucap Arya pada istrinya di dalam mobil.

"Aku tidak berakting, ku serius dengan ucapanku tadi," ujar Rania.

"Jadi, kau menyerahkan perusahaan HK Grup padaku?"

"Hanya menjalankan, perusahaan akan tetap diberikan kepada anak-anakku kelak," jawab Rania.

"Apa kau menginginkan seorang anak?"

"Setiap orang menikah pasti menginginkan anak."

"Apa kau ingin kita memulainya?" tanya Arya bersemangat.

Rania terkekeh mendengar pertanyaan suaminya. "Kenapa kau begitu semangat?"

"Bukankah kau menginginkan seorang anak?"

"Iya, aku menginginkan anak tapi tidak sekarang juga. Apa lagi kita belum terlalu kenal," jelas Rania.

"Kita jalankan saja hubungan ini pelan-pelan," ucap Arya mengelus rambut istrinya dengan tangan kirinya.

-

-

Selesai makan malam bersama dan berbincang sejenak dengan Ayah Reno. Rania dan Arya kembali ke kamar.

Arya mendekati istrinya yang sedang memainkan ponselnya. "Kenapa Ayah tidak menikah lagi?" Arya bertanya lagi padahal sebelumnya ia sudah pernah menanyakan hal yang sama.

"Ayah ingin menebus kesalahannya," jawab Rania.

"Apa kesalahannya?"

"Tidak tahu!"

"Apa kau tahu kisah cinta kedua orang tuamu?"

"Tidak," Rania menggelengkan kepalanya.

"Kau tahu, hanya ibumu yang mencintai ayahmu," ucap Arya.

Rania meletakkan ponselnya di atas nakas lalu menatap suaminya. "Kenapa kau bisa mengatakan seperti itu?"

"Papa Rayyan memberi tahu aku," jawab Arya.

"Jadi, menurutmu ayah tidak mencintai ibuku?"

"Awalnya sih, mereka menikah karena terpaksa. Ibumu sangat mencintainya. Namun akhirnya ketika beliau meninggal, ayah merasakan kehilangan," jelas Arya.

"Kenapa ayah tak pernah bercerita?" mata Rania tampak berkaca-kaca.

"Mungkin dia tak ingin kau menyalahkannya," tebak Arya.

Rania terdiam dan air matanya mulai menetes.

Arya menghapus air mata istrinya dan mendekapnya. "Aku tidak mau kejadian kita seperti ayah dan ibumu, menyadari saling mencintai setelah tiada," ucapnya.

Rania semakin kencang menangis. "Ibu!"

"Hei, sudah jangan menangis. Bagaimana kalau ayah dengar kau menangis? Aku juga yang disalahkan," protes Arya.

Rania memukul dada suaminya pelan, "Makanya jangan buat aku bersedih!"

"Baiklah, aku tidak akan buatmu bersedih!" Arya mengecup kening istrinya.

"Apa kau mencintaiku?"

Deg...

"Hei, kenapa diam? Apa kau mulai mencintaiku?" tanya Rania sekali lagi.

"Saat ini belum, tetapi ku merasa nyaman denganmu," jawabnya.

"Apa karena kau kasihan padaku?" Rania mendongakkan kepalanya.

"Mungkin," jawab Arya asal.

"Ih, kau jahat!" Rania mendorong tubuh suaminya.

Arya dengan cepat menarik tubuh istrinya dan memeluknya mata keduanya saling memandang. Perlahan, Arya menurunkan sedikit kepalanya dan mengecup lembut bibir Rania.

Rania tak menolaknya, ia hanya diam menikmati kecupan singkat dari Arya. Perlahan tangan Arya membuka satu persatu kancing piyama yang dikenakan istrinya hingga tampak bagian yang indah.

Tangan Arya perlahan mulai menyentuh bagian dada membuat Rania memejamkan matanya. Arya kembali mendaratkan bibirnya di bibir sang istri dan menciumnya dengan lembut.

Perlahan ia merebahkan tubuh Rania dan menindihnya, dan terjadi perang kenikmatan hingga menjelang dini hari.

Episodes
1 Arya Gunadi Aksa
2 Menjadi Asisten Pribadi
3 Membahas Pernikahan
4 Menolong Rania
5 Menemani Ke Luar Kota
6 Rania Mengetahuinya
7 Jahat
8 Papa Rayyan dan Mama Arina
9 Ikutin Permainanku
10 Nadia Mulai Khawatir
11 Menikah
12 Sarapan Bersama
13 Tak Ada Pekerjaan
14 Perhatian Arya
15 Pekerjaan Untuk Arya
16 Mengenalkan Arya
17 Memasak Makanan Kesukaan Ayah
18 Apa Kau Ingin Kita Memulainya?
19 Tanggung Jawab
20 Istriku Bosku
21 Menyerahkan Keputusan
22 Menolak Kerja Sama
23 Aku menyukaimu
24 Arya, aku mencintaimu!
25 Kesedihan Reno
26 Diusir
27 Balasan Rayyan
28 Bertanya Pada Rania
29 Biarkan Aku Mengingat
30 Kembali ke Rumah Rania
31 Traktir
32 Kembali Bekerja
33 Mengingat Semua
34 Makan Siang
35 Dendam Nadia
36 Di balik Kecelakaan Arya
37 Hukuman Untuk Gunadi
38 Mengungkapkan Sebenarnya
39 Senjata Makan Tuan
40 Tentang Nadia
41 Bayi Perempuan
42 Perjodohan Rangga
43 Bertemu dengan Orang Tua Rangga
44 Undangan Pernikahan
45 Calon Pengantin Pria Tak Datang
46 Akhirnya Rangga Datang
47 Tinggal Bersama
48 Jawab Yang Kau Ketahui Saja
49 Rahasia Nadia
50 Belum Siap
51 Seperti Apa Nadia?
52 Maaf
53 Menenangkan Nadia
54 Bertemu Della
55 Jadi Itu Kau?
56 Memindahkan Della
57 Siapa Putri Bibi?
58 Pengakuan Gunadi
59 Menjelaskan
60 Teka Teki
61 Apa Yang Sebenarnya Terjadi?
62 Tak Berhenti Mencari Tahu
63 Terbongkar
64 Akhir Cerita
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Arya Gunadi Aksa
2
Menjadi Asisten Pribadi
3
Membahas Pernikahan
4
Menolong Rania
5
Menemani Ke Luar Kota
6
Rania Mengetahuinya
7
Jahat
8
Papa Rayyan dan Mama Arina
9
Ikutin Permainanku
10
Nadia Mulai Khawatir
11
Menikah
12
Sarapan Bersama
13
Tak Ada Pekerjaan
14
Perhatian Arya
15
Pekerjaan Untuk Arya
16
Mengenalkan Arya
17
Memasak Makanan Kesukaan Ayah
18
Apa Kau Ingin Kita Memulainya?
19
Tanggung Jawab
20
Istriku Bosku
21
Menyerahkan Keputusan
22
Menolak Kerja Sama
23
Aku menyukaimu
24
Arya, aku mencintaimu!
25
Kesedihan Reno
26
Diusir
27
Balasan Rayyan
28
Bertanya Pada Rania
29
Biarkan Aku Mengingat
30
Kembali ke Rumah Rania
31
Traktir
32
Kembali Bekerja
33
Mengingat Semua
34
Makan Siang
35
Dendam Nadia
36
Di balik Kecelakaan Arya
37
Hukuman Untuk Gunadi
38
Mengungkapkan Sebenarnya
39
Senjata Makan Tuan
40
Tentang Nadia
41
Bayi Perempuan
42
Perjodohan Rangga
43
Bertemu dengan Orang Tua Rangga
44
Undangan Pernikahan
45
Calon Pengantin Pria Tak Datang
46
Akhirnya Rangga Datang
47
Tinggal Bersama
48
Jawab Yang Kau Ketahui Saja
49
Rahasia Nadia
50
Belum Siap
51
Seperti Apa Nadia?
52
Maaf
53
Menenangkan Nadia
54
Bertemu Della
55
Jadi Itu Kau?
56
Memindahkan Della
57
Siapa Putri Bibi?
58
Pengakuan Gunadi
59
Menjelaskan
60
Teka Teki
61
Apa Yang Sebenarnya Terjadi?
62
Tak Berhenti Mencari Tahu
63
Terbongkar
64
Akhir Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!