Pekerjaan Untuk Arya

Rania tidur sambil memeluk tubuh Arya, ponsel Rania membangunkan keduanya. Wanita itu membuka matanya dan tersenyum melihat ia mendekap suaminya.

Rania menjawab panggilan dari sang ayah yang sedang di luar kota, Reno menanyakan kabar putrinya. Ia tak memberi tahu ayahnya jika kemarin sakit, karena bila tahu Reno akan sangat khawatir.

Setelah menutup teleponnya, Arya menarik tubuh istrinya dan mendekapnya kembali. "Di sini saja!" pintanya.

"Aku mau pergi ke kantor," Rania mendorong tubuh suaminya lalu menyingkap selimutnya.

"Ini masih terlalu pagi," ucap Arya.

"Cepat antar aku kerja, kau mau pekerjaan atau tidak?"

Arya yang mendengar pekerjaan bergegas turun. "Aku mau!"

"Tunggu sebentar, aku mau mandi!" ucap Rania mengambil handuk dari lemari.

"Bagaimana kalau kita mandi bersama?"

"Tidak!" tolak Rania dengan tegas.

-

Kini keduanya bersiap akan berangkat kerja, sebelum ke kantor mereka menikmati sarapan pagi.

"Sebelum ayah pulang kita harus sudah berada di rumah," ucap Rania.

"Kenapa?"

"Aku ingin memasakkan makanan kesukaan ayah," jawab Rania.

"Kau bisa memasak?"

"Ya, bisa walau tak banyak menu yang mampu ku buat," jelasnya.

"Aku jadi penasaran makanan yang kau buat," celetuk Arya.

"Memangnya aku akan memberimu?"

"Hei, aku ini suamimu. Masa kau tega tak memberikan aku makan," ucap Arya.

"Iya, nanti kau boleh mencicipinya. Sekarang cepat ke kantor, aku ada rapat," ajak Rania.

-

Gedung HK Grup

"Katanya kau akan memberikan pekerjaan untukku," Arya mengingatkan istrinya itu.

"Oh, ya. Hampir lupa, ikut aku!" Rania mengajak Arya ke bagian kebersihan kantor.

"Kenapa kita di sini?" Arya mengernyitkan keningnya.

"Ini pekerjaanmu," jawab Rania mengambil sapu.

"Kau tidak salah menempatkan suamimu di sini?"

"Tidak, ya memang ini pekerjaan yang ada untukmu," ucap Rania tanpa salah.

Arya menghela nafas pasrah, ia meraih sapu dari genggaman istrinya. "Terima kasih sudah memberikan aku pekerjaan ini!"

Rania tergelak melihat suaminya memegang sapu dengan wajah cemberut.

"Kau puas sudah memperlakukan aku seperti ini," ucap Arya.

"Aku belum puas," sahut Rania.

"Kembalilah ke ruangan mu!" usir Arya.

"Ayo, kembali ke ruangan kerjaku!" ajak Rania kembali.

"Untuk apa?"

"Sudah ikut aja!" Rania menarik tangan suaminya.

"Apa aku harus bawa ini?" Arya mengangkat sapu.

"Tinggalkan saja itu!" perintah Rania.

Mereka berdua berada di ruangan kerja Rania, ia menyuruh suaminya untuk duduk.

"Sebentar lagi rapat, temani aku menghadiri rapat," ucap Rania.

"Aku temani kau rapat?" Arya tak percaya.

"Iya, tolong bantu aku menjalankan perusahaan ini," pintanya. "Kau mau, kan?" tanyanya.

Arya mengangguk mengiyakan.

"Aku mempercayaimu," ucap Rania.

Sejam kemudian kini keduanya kini ada di ruangan rapat, Arya duduk di samping istrinya. Rania tersenyum hangat kepada suaminya.

"Aku harus berhati-hati, ku curiga kalau Rania mempunyai rencana lain," batin Arya.

Rangga, pria yang akan menjadi rekan bisnis istrinya. Kini berada di ruangan rapat bersama dengan mereka. Tatapan pria itu memandang Rania begitu lain.

Arya memperhatikan pandangan lelaki itu saat istrinya sedang berbicara. Sejam kemudian obrolan mereka selesai.

Arya dan Rania berjalan sejajar kembali ke ruangan kerja, "Aku rasa pria itu menaruh hati padamu!"

"Memang, iya!" jawab Rania jujur.

"Kenapa kau tidak bersamanya?"

"Bagaimana aku bisa bersamanya? Kau sudah lebih dahulu memaksaku menikah," tutur Rania.

"Apa kau mencintainya?"

"Apa boleh seorang istri jatuh hati pada pria lain?" Rania balik bertanya.

Pertanyaan itu membuat Arya senang dan tersenyum.

"Jangan bertanya macam-macam lagi!" pinta Rania.

"Baiklah!"

"Aku memiliki usaha rental milik ibuku, Papa Rayyan tidak bisa sepenuhnya mengurusnya jadi ku mohon kau yang mengawasi itu rental berikut juga dengan restoran dan toko roti di depan itu. Sekalian membantu ku di sini."

"Sebanyak itu pekerjaanku?"

"Ya, aku menginginkan nafkah darimu. Jadi, kau harus bekerja," jawab Rania. "Bagaimana apa kau mau?" tanyanya lagi.

"Apa ayahmu setuju?"

"Ya, dia yang memerintahkannya kepadaku," jawab Rania.

"Kenapa kalian sebaik ini kepadaku?" tanya Arya.

Episodes
1 Arya Gunadi Aksa
2 Menjadi Asisten Pribadi
3 Membahas Pernikahan
4 Menolong Rania
5 Menemani Ke Luar Kota
6 Rania Mengetahuinya
7 Jahat
8 Papa Rayyan dan Mama Arina
9 Ikutin Permainanku
10 Nadia Mulai Khawatir
11 Menikah
12 Sarapan Bersama
13 Tak Ada Pekerjaan
14 Perhatian Arya
15 Pekerjaan Untuk Arya
16 Mengenalkan Arya
17 Memasak Makanan Kesukaan Ayah
18 Apa Kau Ingin Kita Memulainya?
19 Tanggung Jawab
20 Istriku Bosku
21 Menyerahkan Keputusan
22 Menolak Kerja Sama
23 Aku menyukaimu
24 Arya, aku mencintaimu!
25 Kesedihan Reno
26 Diusir
27 Balasan Rayyan
28 Bertanya Pada Rania
29 Biarkan Aku Mengingat
30 Kembali ke Rumah Rania
31 Traktir
32 Kembali Bekerja
33 Mengingat Semua
34 Makan Siang
35 Dendam Nadia
36 Di balik Kecelakaan Arya
37 Hukuman Untuk Gunadi
38 Mengungkapkan Sebenarnya
39 Senjata Makan Tuan
40 Tentang Nadia
41 Bayi Perempuan
42 Perjodohan Rangga
43 Bertemu dengan Orang Tua Rangga
44 Undangan Pernikahan
45 Calon Pengantin Pria Tak Datang
46 Akhirnya Rangga Datang
47 Tinggal Bersama
48 Jawab Yang Kau Ketahui Saja
49 Rahasia Nadia
50 Belum Siap
51 Seperti Apa Nadia?
52 Maaf
53 Menenangkan Nadia
54 Bertemu Della
55 Jadi Itu Kau?
56 Memindahkan Della
57 Siapa Putri Bibi?
58 Pengakuan Gunadi
59 Menjelaskan
60 Teka Teki
61 Apa Yang Sebenarnya Terjadi?
62 Tak Berhenti Mencari Tahu
63 Terbongkar
64 Akhir Cerita
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Arya Gunadi Aksa
2
Menjadi Asisten Pribadi
3
Membahas Pernikahan
4
Menolong Rania
5
Menemani Ke Luar Kota
6
Rania Mengetahuinya
7
Jahat
8
Papa Rayyan dan Mama Arina
9
Ikutin Permainanku
10
Nadia Mulai Khawatir
11
Menikah
12
Sarapan Bersama
13
Tak Ada Pekerjaan
14
Perhatian Arya
15
Pekerjaan Untuk Arya
16
Mengenalkan Arya
17
Memasak Makanan Kesukaan Ayah
18
Apa Kau Ingin Kita Memulainya?
19
Tanggung Jawab
20
Istriku Bosku
21
Menyerahkan Keputusan
22
Menolak Kerja Sama
23
Aku menyukaimu
24
Arya, aku mencintaimu!
25
Kesedihan Reno
26
Diusir
27
Balasan Rayyan
28
Bertanya Pada Rania
29
Biarkan Aku Mengingat
30
Kembali ke Rumah Rania
31
Traktir
32
Kembali Bekerja
33
Mengingat Semua
34
Makan Siang
35
Dendam Nadia
36
Di balik Kecelakaan Arya
37
Hukuman Untuk Gunadi
38
Mengungkapkan Sebenarnya
39
Senjata Makan Tuan
40
Tentang Nadia
41
Bayi Perempuan
42
Perjodohan Rangga
43
Bertemu dengan Orang Tua Rangga
44
Undangan Pernikahan
45
Calon Pengantin Pria Tak Datang
46
Akhirnya Rangga Datang
47
Tinggal Bersama
48
Jawab Yang Kau Ketahui Saja
49
Rahasia Nadia
50
Belum Siap
51
Seperti Apa Nadia?
52
Maaf
53
Menenangkan Nadia
54
Bertemu Della
55
Jadi Itu Kau?
56
Memindahkan Della
57
Siapa Putri Bibi?
58
Pengakuan Gunadi
59
Menjelaskan
60
Teka Teki
61
Apa Yang Sebenarnya Terjadi?
62
Tak Berhenti Mencari Tahu
63
Terbongkar
64
Akhir Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!