Aziz_PoV
*Satu minggu kemudian..
Sekitar pukul delapan lewat sedikit aku sudah sampai di bengkel dan sudah membukanya juga, kedua pegawaiku juga sudah datang dan sedang melakukan pekerjaan mereka masing-masing. Sementara aku saat ini sedang berada di lantai atas yang kujadikan sebagai gudang.
Namun juga terdapat kasur tipis yang sengaja aku beli dan kusimpan di dalam sana jika sewaktu-waktu sedang membutuhkannya saat ingin beristirahat sejenak. Aku sedang mengecek semua barang-barang otomotif yang mungkin saja persediaannya sudah habis jadi langsung pesan ke sales agar jika nanti datang langsung bisa membawakannya.
Setelah selesai aku pun turun kembali ke bawah dan berjalan ke meja depan, terlihat ada dua pengunjung yang sedang mengambil motornya yang sudah selesai di servis, Yono langsung mengambilkannya di belakang sana.
" Berapa Cak?" tanya seorang Ibu-Ibu yang sedang berdiri di hadapanku. Aku langsung mengecek nota yang sudah di isi oleh Yono apa saja yang sudah di perbaiki dan harus di ganti, kemudian menyodorkan nota tersebut pada Ibu tersebut.
" Dua ratus delapan puluh lima Bu, sekalian ganti oli 'kan?" tanyaku menatapnya, yang sedang membuka tasnya
" Ini, makasih ya Cak." serunya yang menyodorkan beberapa lembar uang pas.
" Sama-sama Bu.".
Dan setelah Ibu tadi pergi, gantian orang yang tadi menunggu duduk di kursi berjalan ke arahku, aku pun menyebutkan nominal pembayarannya kepadanya sama seperti tadi. Hingga beberapa jam kemudian tak terasa hari sudah sore, aku menyuruh kedua anak buahku untuk segera beberes dan menutup bengkel saja.
" Cak kami duluan." seru Bowo dan Yono bersamaan sebelum keluar, aku pun hanya menjawabnya singkat lalu tak lama aku juga keluar dari ruko untuk pulang.
Namun saat akan menaiki motor aku mendengar suara Budhe Indhun yang kebetulan sedang berdiri di depan warung miliknya, sepertinya tengah menelpon seseorang.
" Masih belum ketemu, nggak tahu dimana anakmu itu! Sepertinya lebaran nanti aku tidak bisa berkunjung kesana Nab_Ya baiklah nanti aku kabari lagi." sahutnya dengan suara sedikit keras. Karena jarak warung dengan rukoku tidak begitu jauh, sehingga aku pun bisa mendengarnya walau samar-samar masih terdengar jelas.
Sepertinya Budhe Indhun tengah berteleponan dengan Ibunya Anni, sepertinya lebaran ini aku harus bisa berkunjung kesana, ke kampung halmannya, kasihan jika mereka sedang mencari putri mereka yang kini sedang bersamaku. Yang entah ada di mana itu, sebab sejauh ini aku belum pernah kesana, namun jika ke kota besarnya dulu pernah sekali karena di ajak kawan sesama anak motor, dulu sewaktu muda aku paling suka track berkeliling naik motor bersama kawan-kawan, namun semua kawanku ada di kota JG, sedangkan di kota ini hanya ada beberapa kawan saja namun tidak penyuka motor sepertiku semuanya punya mobil pekerjaannya juga terbilang bagus di kantoran, contohnya Saiful itu.
Sebenarnya kawan disini pun kawan seperkenalan saja, tidak begitu akrab seperti di kota asalkan sana, hanya Saiful kawan yang akrab sebab dulu pernah tinggal di kota asalku lalu setelah menikah dia mengajak istri dan anaknya ke kota ini.
Aku pun memutuskan untuk segera pulang ke rumah, pasti Nikmah dan anak-anak sedang menungguku. Sesampainya di rumah aku melihat ada sebuah mobil berwarna merah parkir di halaman rumah, siapa kira-kira tamu yang datang? Aku pun segera melajukan motorku ke halaman rumah dan segera turun berjalan masuk ke dalam rumah.
" Assalamualaikum,," aku berjalan masuk setelah mengucapkan salam.
" Wa'alaikum salam." sahut mereka secara bersamaan.
" Astagfirullah..." pekikku begitu terkejut saat melihat siapa gerangan tamu yang datang tiba-tiba kerumah.
.
.
.
.
.
.
.tbc
Mohon dukungan dari semuanya, tekan like dan favoritenya,, dan juga hadiahnya jangan lupa..🌷🌷🌷
Terima kasih sudah mampir membaca, maaf kalau masih banyak typo dimana-mana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments