Anniyah_PoV
*
Akhirnya pagi ini aku sudah menyerahkan diri ini pada suamiku, kami sudah menyempurnakan sunah RosulNya dalam ikatakan pernikahan suci ini. Ada rasa bahagia tersendiri yang tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata.
Setelah menunaikan ibadah shalat subuh aku merapikan tempat tidur yang sempat berantakan akibat ulah kami berdua barusan membuatku kembali tersenyum, lalu mataku tertuju pada noda warna merah di atas seprai yang menjadi saksi segelku telah terlepas. Dan itu artinya aku sudah menjadi istri yang sempurna sekarang. Walau di bawah sana masih terasa sedikit perih dan ngilu, tetapi aku ikhlas memberikannya pada suamiku.
Sementara itu Bang Aziz masih belum kembali yang tengah menunaikan ibadah shalat subuhnya di Mushola dekat sini, sambil menunggunya pulang aku pun beberes ruangan menyapu dari dalam dan lanjut ke deoan teras dan halaman.
Saat baru saja keluar dari dalam dan hendak menyapu teras, dari arah depan Bang Aziz baru pulang, aku pun menyalaminya, dan dia membacakan doa untukku. Setiap selesai shalat dia memang selalu seperti itu padaku, dan aku merasa nyaman setelahnya.
Setelah selesai kami pun berpandangan di depan pintu sambil melempar senyuman manis, " Mau bersih-bersih ya?" tanyanya sembari melirik ke arah sapu yang aku pegang di tangan kananku, aku pun mengangguk.
" Ya udah yang bersih ya nyapunya. Kamu tidak ingin Abang brewokan 'kan?" godanya dengan sengaja. Dasar! Aku hanya tersenyum menanggapi lelucon garingnya itu.
Setelah selesai aku kembali masuk ke dalam, kulihat Bang Aziz merebahkan dirinya di atas kasur sambil memejam namun satu kakinya ia letakkan di atas kaki satunya sambil di gerak-gerakkan yang berarti ia sedang tidak tidur.
" Abang mau tidur lagi?" tanyaku sembari duduk di dekatnya.
" Hmm,, Sebenernya Abang masih mengantuk sekali mengingat hanya beberapa jam saja Abang tidur semalam. Tetapi hari sudah hampir pagi dan harus pergi ke bengkel nanti." sahutnya masih dengan memejam.
" Kalau masih ngantuk tidur saja Bang, nanti Adek bangunin kalau sudah waktunya pergi, daripada nanti Abang sakit karena kurang tidur." pintaku padanya agar ia menjaga kesehatannya.
Mendengar permintaanku Bang Aziz justru tersenyum tipis masih dengan mata terpejam, " Ya udah Abang tidur sebentar, nanti Adek bangunin ya?"
Aku langsung mengangguk dengan konyolnya, padahal tentu saja ia tidak bisa melihatnya saat ini sebab sedang terpejam," Iya, tidurlah Bang. Adek mau menyapu halaman." pamitku sebelum beranjak bangun.
Lalu aku menoleh melihatnya, yang ternyata dia diam saja, sepertinya sudah tertidur, aku pun berjalan keluar kembali untuk menyapu halaman, sebab tadi hari masih gelap jadi aku menunggu agar sedikit terang agar mempermudahkanku untuk membersihkannya.
Setelah selesai aku masuk kembali, kulihat Bang Aziz masih terlelap disana. Aku pun bergegas ke kamar mandi untuk mencuci kedua tangan serta kedua kaki, lalu melangkah keluar. Saat ini aku tengah memakai dress berwarna merah muda yang suamiku belikan tempo hari, Bang Aziz memang sudah membelikanku banyak sekali pakaian, jilbab yang seidkit kebesaran namun aku suka, termasuk pakaian dalam dan tak lupa membelikanku mukena baru sebagai mahar yang belum sempat ia berikan padaku saat ijab kabul hari itu, sungguh aku merasa beruntung sekali mendapatkan lelaki sepertinya.
Semoga pernikahan kami langgeng hingga kakek-nenek dan hingga maut memisahkan, Aamiin!. Setelah selesai berdandan tipis dan juga mengeringkan rambut yang tadi belum sempat kukeringkan dengan handuk, aku berjalan mendekati Bang Aziz lalu membangunkannya sepertinya janjiku tadi.
" Bang sudah pagi, katanya mau pergi ke bengkel." ujarku sembari mengusap lengannya. Bang Aziz langsung mengeliat namun kedua matanya masih terpajam.
" Sebentar lagi Umi, " jawabnya pelan namun karena aku masih berada di sampingnya tentu saja aku mendengar ucapannya barusan.
Umi? Apa dia barusan memanggilku dengan sebutan itu? Aku menoleh memperhatikannya. Tak lama tiba-tiba kedua mata Bang Aziz langsung terbuka lebar dan menatapku, reaksinya terlihat sedikit terkejut saat pandangan kami bertemu.
" Eh Adek, sudah pagi ya? Maaf Abang ngantuk sekali tadi, juga sedikit lelah." sahutnya sedikit gugup, namun dengan keadaannya yamg sudah lebih baik dari sebelumnya, mungkin memang karena efek lelahnya yang membuatnya mengingau dan memanggil Uminya.
.
.
.
.
.
.tbc
Mohon dukungan dari semuanya, tekan like dan favoritenya,, dan juga hadiahnya jangan lupa..🌷🌷🌷
Terima kasih sudah mampir membaca, maaf kalau masih banyak typo dimana-mana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments