17. Nasehat Ayah

Malam ini Tuan Dirgantara memanggil Bumi untuk menemuinya di ruang kerjanya. Biasanya jika Tuan Dirgantara memanggil Bumi kesana, beliau akan bertanya tentang perkembangan bisnis mereka.

Tok tok tok.

Bumi mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk. Setelah ada perintah untuk masuk, baru ia masuk ke dalam. Bumi memang sudah terbiasa dari kecil bersikap sopan seperti itu. Meskipun masuk ke ruangan ayahnya sendiri, ia selalu meminta ijin terlebih dulu.

“Duduklah.” Tuan Dirgantara mempersilahkan anaknya untuk duduk di sofa yang berhadapan dengan tempat ia duduk saat ini.

Bumi pun duduk sesuai perintah ayahnya.

“Belakangan ini kau sangat sibuk sekali. Kau selalu pulang malam,” kata Tuan Dirgantara membuka pembicaraan. 

“Ayah pasti tau alasannya. Bukannya sebelum aku ikut menjalankan perusahaan, ayah juga sering pulang malam?” Bumi malah membalikkan  perkataan ayahnya kembali.

Tuan Dirgantara tersenyum. Anak laki-lakinya ini tidak berubah sama sekali. Mirip sepertinya bahkan dalam hal bersilat lidah.

“Bagaimana proyek pembangunan jembatan yang sedang berjalan? Ayah dengar sempat ada kendala,” tanya Tuan Dirgantara.

“Benar, Ayah. Ada yang ingin memanipulasi material yang biasa digunakan dengan material yang berkualitas buruk. Tapi Ayah tidak perlu khawatir. Supervisor yang bertugas sudah lebih dulu menyadarinya sebelum material itu digunakan. Sekarang semua sudah aman terkendali,” jawab Bumi panjang lebar.

Kalau sudah berbicara soal bisnis, ia mampu berbicara panjang lebar. Tapi jika sehari-hari, sangat mahal sekali untuk mendengar suara merdunya itu.

“Baguslah kalau begitu. Lain kali harus lebih berhati-hati. Jangan sampai kecolongan lagi.”

“Baik, Ayah. Ayah tidak perlu khawatir.”

“Iya, Ayah percayakan semua padamu.”

“Terimakasih, Ayah. Aku akan bekerja semaksimal mungkin.”

“Lalu, bagaimana kabar tentang putri keluarga Wijaya?” tanya ayahnya mengubah topik pembicaraan.

“Senja baik-baik saja. Dia juga sedang bekerja di perusahaan ayahnya,” jawab Bumi dengan cepat.

Tuan Dirgantara menaikkan alisnya sebelah. “Senja? Anak Tuan Andika maksudmu?” tanya Tuan Dirgantara ingin memastikan pendengarannya tidak salah kalau anaknya menyebut nama Senja, bukan Nesya.

Deg.

Bumi baru tersadar bahwa yang ayahnya maksud adalah Nesya, bukan Senja. Mereka sama-sama putri keluarga Wijaya karena Wijaya adalah nama kakek mereka.

“Oh, aku pikir ayah menanyakan anak Tuan Andika,” ucap Bumi dengan tenang agar tak terlihat bahwa memang Senja yang selalu ada di pikirannya.

“Kenapa kau berpikir begitu?” selidik Tuan Dirgantara.

“Karena hanya Senja yang memakai nama kakeknya di belakang namanya, Cahaya Senja Wijaya. Jadi aku pikir ayah bertanya tentangnya. Lagipula yang dikenal sebagai putri keluarga Wijaya di dunia bisnis adalah Senja,” jawab Bumi beralasan.

“Oh, begitu, ya? Ayah pikir karena kau sedang memikirkannya makanya kau menyebut namanya, bukan Nesya,” balas ayahnya.

Bumi berusaha tetap tenang meskipun tau ayahnya sedang memancingnya.

“Kalau ayah ingin bertanya tentang Nesya, dia baik-baik saja. Bahkan tadi siang kami makan bersama di sebuah restoran,” kata Bumi.

“Baguslah. Itu permulaan yang baik. Yang penting di antara kalian tidak ada yang terpaksa melakukannya. Lakukanlah pendekatan sesuai hati nurani kalian sebelum kalian benar-benar memutuskan untuk melanjutkan hubungan kalian dalam sebuah ikatan,” kata ayahnya menasihati.

“Ayah tidak ingin kau melanjutkan hubungan ini hanya karena menjalankan permintaan almarhum ibumu,” tambah ayahnya lagi.

“Aku tidak akan mengecewakan ibu,” ucap Bumi dengan tegas.

“Ibumu tidak akan kecewa kalaupun kau tidak jadi menikah dengan Nesya,” sanggah ayahnya.

“Apa maksud ayah? Aku hanya ingin melakukan apa yang ibu minta,” tanya Bumi.

“Tapi kebahagiaanmu adalah yang utama bagi ayah dan tentu saja bagi ibumu. Jangan lanjutkan perjodohan ini kalau kau tidak bisa menerima Nesya di hatimu!” 

“Ayah tidak usah khawatir. Ini hanya masalah waktu,” bantah Bumi.

“Jangan bermain-main dengan perasaan, Bumi. Belum tentu waktu akan membawamu kepada kebahagiaan jika kau tidak tepat menentukan pilihan hatimu. Jangan sampai kau menyesal di belakang!” kata Tuan Dirgantara memperingatkan.

“Justru aku akan menyesal jika tidak menjalankan permintaan terakhir ibu,” jawab Bumi yang masih tetap pada pendiriannya karena tak ingin mengkhianati almarhum ibunya.

Tuan Dirgantara tampak menghela nafas dengan berat. Rasanya sifat keras kepala Bumi dua kali lebih besar dibandingkan dengan dirinya.

“Terserah kau saja. Kau masih punya waktu sebulan untuk menimbang kembali keputusanmu. Saran ayah, dengarkan kata hatimu!”

Tuan Dirgantara lalu bangkit dari duduknya. Sebelum melangkah pergi, ia kembali berbicara pada Bumi.

“Ayah sangat mengenalmu. Ayah tau apa arti tatapan matamu saat kau melihat ke arah Senja saat acara makan malam waktu itu. Jadi, pikirkanlah baik-baik.”

Bumi terkejut. Ternyata ayahnya memergokinya sedang menatap Senja malam itu.

Setelah mengatakan itu, Tuan Dirgantara pergi meninggalkan Bumi sendiri yang sedang dilanda kebingungan. Haruskah ia mengikuti nasehat dari ayahnya? Tapi itu artinya ia mengkhianati permintaan terakhir ibunya untuk selalu menjaga Nesya dan menikah dengannya.

Nesya? Ia bahkan tak ada perasaan apa-apa pada wanita itu. Berbeda dengan Senja. Tanpa diminta, ia selalu ingin melindungi gadis yang pertama kali ia temui secara tidak sengaja itu. Apakah memang ini tanda dari semesta kalau ia berjodoh dengan Senja? Ia jadi bingung dengan perasaannya sendiri. Apakah hatinya memang benar sudah terpaut dengan Senja hingga ia tak berhenti memikirkannya?

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Coco

Coco

salah we salah

2023-06-07

0

Titha Tantya

Titha Tantya

bener kata ayah mu bumi.. dengarkan kata hatimu.. jgn smpai km salah memilih.

2022-11-09

0

♡momk€∆π♡

♡momk€∆π♡

jangan bermain dengan perasaan Bumi karena hatimu 💓tidak bisa berbohong🤭

2022-10-14

0

lihat semua
Episodes
1 1. Pertemuan Pertama
2 2. Kejadian di Restoran
3 3. Melindungimu
4 4. Mengadukan Perbuatan Riko
5 5. Curhat dengan Papa
6 6. Putri Keluarga Wijaya
7 7. Berbelanja di Mall
8 8. Balas Dendam Riko
9 9. Malaikat Pelindungku
10 10. Persiapan Acara Makan Malam Keluarga
11 11. Makan Malam Keluarga
12 12. Dilema
13 13. Atasan Yang Baik
14 14. Kebaikan Hati Senja
15 15. Menikmati Matahari Terbenam Bersama
16 16. Makan Siang Bumi dan Nesya
17 17. Nasehat Ayah
18 18. Bertemu Lagi Saat Rapat
19 19. Menunggu Matahari Terbenam Bersama
20 20. Memergoki Bumi Mengantar Senja Pulang
21 21. Sebatas Rekan Bisnis
22 22. Kedatangan Teman Senja dari Luar Negeri
23 23. Pertemuan Marcel dan Nesya
24 24. Dimas di Kantor Senja
25 25. Apa Dia Cemburu?
26 26. Kenapa Bukan Kau Yang Menjadi Jodohku?
27 27. Apakah Ini Termasuk Kencan?
28 28. Apa Papa Mencurigaiku?
29 29. Menjaga Nama Baik Keluarga
30 30. Ajakan Makan Malam Dari Nesya
31 31. Penolakan Bumi
32 32. Marcel Datang Lagi
33 33. Rencana Membangun Rumah Sakit
34 34. Dimas Berkunjung Ke Rumah Senja
35 35. Menjodohkan Senja dengan Dimas
36 36. Tidak Pantas Bersanding Dengan Bumi
37 37. Mengantar Kue Ke Rumah Nesya
38 38. Nesya Bertengkar Dengan Ayahnya
39 39. Berhenti Membahas Masalah Pribadi
40 40. Mendatangi Apartemen Nesya
41 41. Perselingkuhan Marcel dan Nesya
42 42. Kebahagiaan Terakhir Nesya dan Ibunya
43 43. Menghindar Dari Bumi
44 44. Menunggu Senja
45 45. Pertengkaran Adrian dan Tari
46 46. Orang Ketiga
47 47. Dimas Mengikuti Senja
48 48. Kekecewaan Bumi
49 49. Cinta Dalam Hati
50 50. Merasa Asing
51 51. Diary Jadi Saksi
52 52. Rencana Pertunangan Bumi dan Nesya
53 53. Nesya Berpesta di Club Malam
54 54. Rumah Sakit
55 55. Bumi Menjenguk Nesya
56 56. Saling Cemburu
57 57. Tanda Bibir Senja.
58 58. Ingatan Masa Kecil
59 59. Haruskah Aku Khianati Janji Ini?
60 60. Berita di Media
61 61. Menanti Sebuah Jawaban
62 62. Jawaban Senja
63 63. Patah Hati
64 64. Menunggu Kedatangan Senja
65 65. Berusaha Tegar
66 66. Tingkah Aneh Bumi
67 67. Ungkapan Perasaan Marcel
68 68. Menari di Tengah Rindu
69 69. Keripik Pisang dan Surat dari Arman
70 70. Siapa Pria Itu?
71 71. Pria Itu Dipanggil "Daddy"
72 72. Informasi dari Jefri
73 73. Senja Menyelinap Masuk
74 74. Gadis Nekat!
75 75. Menyelamatkan Senja
76 76. Karena Aku Malaikat Pelindungmu
77 77. Kekecewaan Adrian
78 78. Kecemburuan Nesya
79 79. Permohonan Maaf
80 80. Cinta Pertama Senja
81 81. Tak Dapat Bertemu Senja
82 82. Sengaja Menghindar
83 83. Memastikan Senja Baik-Baik Saja
84 84. Harusnya Aku
85 85. Salah Paham
86 86. Karena Aku Merindukanmu
87 87. Semua Cintaku Sudah Kau Ambil
88 88. Tidak Akan Ada Yang Memisahkan Bumi dan Senja
89 89. Siapa Yang Memata-mataiku?
90 90. Bonus Untuk Jefri
91 91. Seperti Raga Yang Kehilangan Jiwanya
92 92. Mendatangi Apartemen Marcel
93 93. Tak Bisa Mengelak
94 94. Banyak Hal Yang Ditutupi
95 95. Cherry dan Strawberry
96 96. Pengakuan Nesya dan Marcel
97 97. Pertunangan Resmi Dibatalkan
98 98. Rencana Menikahkan Nesya dan Marcel
99 99. Hadiah Dari Bumi
100 100. Nesya Makin Sakit Hati
101 101. Hasutan Teman-Teman Nesya
102 102. Mengabulkan Keinginan Senja
103 103. Firasat Bumi
104 104. Menjebak Senja
105 105. Jangan Ambil Senjaku!
106 106. Mata Yang Tertutup Rapat
107 107. Dihantui Rasa Takut
108 108. Dia Penyebabnya
109 109. Bumi Yang Merindukan Senja
110 110. Diary Senja
111 111. Sudah Lama Mencintaiku
112 112. Bumi Tanpa Senja
113 113. Coffee Shop
114 114. Jujur Pada Andika
115 115. 30 Hari Berlalu
116 116. Kopi Sesuai Suasana Hati
117 117. Butuh Seorang Teman
118 118. 60 Hari Berlalu Tanpamu
119 119. Sakit Menanggung Rindu
120 120. Bumiku, Langitku, Dirgantaraku
121 121. Masih Ada Kesempatan
122 122. Memperebutkan Senja
123 123. Setia Menemanimu
124 124. Peresmian Rumah Sakit
125 125. Permintaan Senja
126 126. Sebuah Penyesalan
127 127. Kita Adalah Keluarga
128 128. Tak Sabar Lagi
129 129. Semesta Mempersatukan Kita
130 130. Bermacam Cerita Yang Terjadi di Pesta
131 131. Menghabiskan Malam Pertama Bersama
132 132. Pindah Ke Rumah Baru
133 133. Memilikimu Seutuhnya
134 134. Memastikan Kebenaran
135 135. Bukan Seperti Yang Ku Kenal
136 136. Pernikahan Sederhana
137 137. Telat Makan Lagi
138 138. Suami Yang Sempurna
139 139. Sebatas Puisi
140 140. Cinta Bumi dan Senja
141 PENGUMUMAN GIVEAWAY & SURAT CINTA PENULIS UNTUK PEMBACA
142 Sembari Menunggu, Yuk dibaca!
143 Yang kangen sama Jefri, yuk kumpul disini!
144 Novel Baru: Gadis Penyelamat Tuan Biru
145 Siapa Toni?
Episodes

Updated 145 Episodes

1
1. Pertemuan Pertama
2
2. Kejadian di Restoran
3
3. Melindungimu
4
4. Mengadukan Perbuatan Riko
5
5. Curhat dengan Papa
6
6. Putri Keluarga Wijaya
7
7. Berbelanja di Mall
8
8. Balas Dendam Riko
9
9. Malaikat Pelindungku
10
10. Persiapan Acara Makan Malam Keluarga
11
11. Makan Malam Keluarga
12
12. Dilema
13
13. Atasan Yang Baik
14
14. Kebaikan Hati Senja
15
15. Menikmati Matahari Terbenam Bersama
16
16. Makan Siang Bumi dan Nesya
17
17. Nasehat Ayah
18
18. Bertemu Lagi Saat Rapat
19
19. Menunggu Matahari Terbenam Bersama
20
20. Memergoki Bumi Mengantar Senja Pulang
21
21. Sebatas Rekan Bisnis
22
22. Kedatangan Teman Senja dari Luar Negeri
23
23. Pertemuan Marcel dan Nesya
24
24. Dimas di Kantor Senja
25
25. Apa Dia Cemburu?
26
26. Kenapa Bukan Kau Yang Menjadi Jodohku?
27
27. Apakah Ini Termasuk Kencan?
28
28. Apa Papa Mencurigaiku?
29
29. Menjaga Nama Baik Keluarga
30
30. Ajakan Makan Malam Dari Nesya
31
31. Penolakan Bumi
32
32. Marcel Datang Lagi
33
33. Rencana Membangun Rumah Sakit
34
34. Dimas Berkunjung Ke Rumah Senja
35
35. Menjodohkan Senja dengan Dimas
36
36. Tidak Pantas Bersanding Dengan Bumi
37
37. Mengantar Kue Ke Rumah Nesya
38
38. Nesya Bertengkar Dengan Ayahnya
39
39. Berhenti Membahas Masalah Pribadi
40
40. Mendatangi Apartemen Nesya
41
41. Perselingkuhan Marcel dan Nesya
42
42. Kebahagiaan Terakhir Nesya dan Ibunya
43
43. Menghindar Dari Bumi
44
44. Menunggu Senja
45
45. Pertengkaran Adrian dan Tari
46
46. Orang Ketiga
47
47. Dimas Mengikuti Senja
48
48. Kekecewaan Bumi
49
49. Cinta Dalam Hati
50
50. Merasa Asing
51
51. Diary Jadi Saksi
52
52. Rencana Pertunangan Bumi dan Nesya
53
53. Nesya Berpesta di Club Malam
54
54. Rumah Sakit
55
55. Bumi Menjenguk Nesya
56
56. Saling Cemburu
57
57. Tanda Bibir Senja.
58
58. Ingatan Masa Kecil
59
59. Haruskah Aku Khianati Janji Ini?
60
60. Berita di Media
61
61. Menanti Sebuah Jawaban
62
62. Jawaban Senja
63
63. Patah Hati
64
64. Menunggu Kedatangan Senja
65
65. Berusaha Tegar
66
66. Tingkah Aneh Bumi
67
67. Ungkapan Perasaan Marcel
68
68. Menari di Tengah Rindu
69
69. Keripik Pisang dan Surat dari Arman
70
70. Siapa Pria Itu?
71
71. Pria Itu Dipanggil "Daddy"
72
72. Informasi dari Jefri
73
73. Senja Menyelinap Masuk
74
74. Gadis Nekat!
75
75. Menyelamatkan Senja
76
76. Karena Aku Malaikat Pelindungmu
77
77. Kekecewaan Adrian
78
78. Kecemburuan Nesya
79
79. Permohonan Maaf
80
80. Cinta Pertama Senja
81
81. Tak Dapat Bertemu Senja
82
82. Sengaja Menghindar
83
83. Memastikan Senja Baik-Baik Saja
84
84. Harusnya Aku
85
85. Salah Paham
86
86. Karena Aku Merindukanmu
87
87. Semua Cintaku Sudah Kau Ambil
88
88. Tidak Akan Ada Yang Memisahkan Bumi dan Senja
89
89. Siapa Yang Memata-mataiku?
90
90. Bonus Untuk Jefri
91
91. Seperti Raga Yang Kehilangan Jiwanya
92
92. Mendatangi Apartemen Marcel
93
93. Tak Bisa Mengelak
94
94. Banyak Hal Yang Ditutupi
95
95. Cherry dan Strawberry
96
96. Pengakuan Nesya dan Marcel
97
97. Pertunangan Resmi Dibatalkan
98
98. Rencana Menikahkan Nesya dan Marcel
99
99. Hadiah Dari Bumi
100
100. Nesya Makin Sakit Hati
101
101. Hasutan Teman-Teman Nesya
102
102. Mengabulkan Keinginan Senja
103
103. Firasat Bumi
104
104. Menjebak Senja
105
105. Jangan Ambil Senjaku!
106
106. Mata Yang Tertutup Rapat
107
107. Dihantui Rasa Takut
108
108. Dia Penyebabnya
109
109. Bumi Yang Merindukan Senja
110
110. Diary Senja
111
111. Sudah Lama Mencintaiku
112
112. Bumi Tanpa Senja
113
113. Coffee Shop
114
114. Jujur Pada Andika
115
115. 30 Hari Berlalu
116
116. Kopi Sesuai Suasana Hati
117
117. Butuh Seorang Teman
118
118. 60 Hari Berlalu Tanpamu
119
119. Sakit Menanggung Rindu
120
120. Bumiku, Langitku, Dirgantaraku
121
121. Masih Ada Kesempatan
122
122. Memperebutkan Senja
123
123. Setia Menemanimu
124
124. Peresmian Rumah Sakit
125
125. Permintaan Senja
126
126. Sebuah Penyesalan
127
127. Kita Adalah Keluarga
128
128. Tak Sabar Lagi
129
129. Semesta Mempersatukan Kita
130
130. Bermacam Cerita Yang Terjadi di Pesta
131
131. Menghabiskan Malam Pertama Bersama
132
132. Pindah Ke Rumah Baru
133
133. Memilikimu Seutuhnya
134
134. Memastikan Kebenaran
135
135. Bukan Seperti Yang Ku Kenal
136
136. Pernikahan Sederhana
137
137. Telat Makan Lagi
138
138. Suami Yang Sempurna
139
139. Sebatas Puisi
140
140. Cinta Bumi dan Senja
141
PENGUMUMAN GIVEAWAY & SURAT CINTA PENULIS UNTUK PEMBACA
142
Sembari Menunggu, Yuk dibaca!
143
Yang kangen sama Jefri, yuk kumpul disini!
144
Novel Baru: Gadis Penyelamat Tuan Biru
145
Siapa Toni?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!