13. Atasan Yang Baik

Hari ini Senja bekerja seperti biasa di perusahaan milik ayahnya. Meskipun pikirannya masih terganggu dengan kejadian tadi malam, tapi ia berusaha melupakannya dengan menyibukkan dirinya di perusahaan.

Senja memang belum lama ikut bekerja di perusahaan ayahnya, tapi hampir semua karyawan dengan cepat bisa mengenalnya. Itu karena selain cantik, ia juga sangat ramah pada karyawannya. Tapi soal pekerjaan ia tetap bersikap tegas.

Saat itu Senja yang baru saja melewati ruang manager HRD di kantornya mendengar suara seorang pria seperti sedang menangis. Tak lama terdengar juga percakapan dari manager  HRD disana. Karena pintu ruangan itu tidak menutup sempurna, Senja dapat mendengar dengan jelas apa yang mereka bicarakan dari balik pintu. Ya, Senja menguping mereka.

“Ini bukan kali pertama bapak bolos kerja. Dalam sebulan bisa lima kali. Di luar sana masih banyak orang yang membutuhkan pekerjaan ini jika bapak tidak serius dalam bekerja,” kata Bapak manager HRD dengan tegas.

“Saya mohon maaf sekali lagi, Pak. Seperti yang sudah saya katakan, istri dan anak saya memang dalam keadaan sakit saat saya ijin, Pak. Saya tidak bisa meninggalkan mereka berdua saja di rumah, saya harus bolak balik membawa mereka ke rumah sakit, Pak,” kata seorang karyawan yang sudah berusia 50 tahunan itu. Karyawan tersebut tampak memakai seragam kebersihan. Sepertinya ia bekerja sebagai cleaning service disana.

“Saya mengerti kondisi Pak Aris, tapi perusahaan ini juga ada aturannya, Pak. Saya kasih Bapak kesempatan satu kali lagi. Ini terakhir kalinya Bapak bolos kerja untuk alasan pribadi. Kalau Bapak masih mengulanginya lagi, saya minta maaf, Bapak silahkan cari kerja di tempat lain,” ucap manager HRD itu dengan tegas.

Cleaning service yang bernama Aris itu tampak menyeka sisa airmatanya yang basah dengan lengan bajunya. Lalu ia berterimakasih berkali-kali pada atasannya itu karena tidak jadi memecatnya saat ini.

Setelah itu Pak Aris pun keluar dari ruangan tersebut. Di depan ruangan ia sempat berpapasan dengan Senja. Beliau tersenyum lalu sedikit membungkuk, baru kemudian pergi dari tempat itu.

Senja melihat Pak Aris dengan tatapan iba, lalu ia masuk ke dalam ruang HRD.

“Selamat pagi, Nona Senja. Apa ada hal penting yang ingin Nona sampaikan? Seharusnya saya yang mendatangi ruangan Nona jika ada sesuatu yang penting, Nona.”

Manager HRD itu cukup terkejut dengan kedatangan atasannya yang terkesan mendadak. Senja pun duduk tepat di hadapannya.

“Tidak ada hal yang penting. Saya hanya ingin bertanya tentang karyawan tadi. Apa beliau ada masalah dengan pekerjaannya?” tanya Senja to the point.

“Oh, yang tadi itu namanya Pak Aris, Nona. Beliau sudah beberapa kali tidak masuk bekerja dengan alasan yang sama, mengurusi anak dan istrinya yang sakit. Bulan ini saja beliau sudah lima hari tidak masuk kerja,” jawab manager HRD.

“Apa anda tau sakit apa anak dan istrinya? Lalu apa Pak Aris sendiri sudah lama bekerja di perusahaan ini?” tanya Senja lagi. Ia mulai tertarik dengan masalah karyawannya itu.

“Beliau sudah cukup lama bekerja di perusahaan ini, Nona. Yang saya dengar istrinya itu lumpuh, tidak bisa berjalan, sedangkan anaknya ada masalah dengan paru-parunya.”

“Bapak tidak pernah memastikan sendiri bahwa itu benar? Apa perusahaan tidak pernah memberikan santunan pada keluarganya yang sakit itu? Bapak bilang Pak Aris sudah cukup lama bekerja di perusahaan ini kan?”

Senja memberikan pertanyaan bertubi-tubi yang membuat manager HRD itu terbungkam. Dibalik keramahannya ternyata atasannya itu sangatlah tegas dalam urusan pekerjaan.

“Maafkan saya, Nona. Saya lalai akan hal itu. Perusahaan memang belum pernah memberi santunan,” jawab manager HRD itu dengan rasa was-was.

“Setelah ini saya akan atur masalah santunan untuk keluarga beliau dan saya akan cari tau sendiri apakah benar istri dan anak beliau memang mengalami penyakit seperti itu, Nona,” tambah manager itu lagi.

“Tidak perlu. Kali ini biar saya yang urus. Tolong kirimkan e-mail pada saya tentang data karyawan tadi. Saya tunggu sekarang,” kata Senja lalu bangkit dari duduknya.

“Baik, Nona. Saya kirimkan sekarang juga.”

Senja mengangguk lalu meninggalkan ruang manager HRD perusahaannya.

Senja kembali ke ruangannya dan langsung mengecek e-mail yang dikirim oleh manager HRD nya. Ia membaca dengan seksama data pribadi karyawan yang bernama Pak Aris tadi. Ia cukup terkejut melihat Pak Aris yang ternyata sudah bekerja hampir sepuluh tahun di perusahaannya tapi masih menempati posisi yang sama yaitu sebagai cleaning service. Senja pun segera mencatat alamat dan nomor telepon Pak Aris di handphone-nya.

***

Ketika istirahat makan siang, Senja tak sengaja berpapasan dengan Pak Aris yang masih membersihkan lantai di dekat area lift. Senja terus memperhatikan Pak Aris dari kejauhan, hingga akhirnya handphone Pak Aris yang terlihat sudah usang berdering, lalu Pak Aris mengangkatnya. 

“Hallo, Bu. Iya, Bapak masih kerja.”

“Sabar ya, Bu. Bapak tidak lupa besok anak kita harus ke rumah sakit. Uangnya sudah ada kok. Ibu tenang saja. Sudah dulu ya, Bu. Bapak lanjut kerja lagi. Ibu dan Arman baik-baik di rumah, ya.”

Begitulah kira-kira percakapan yang terdengar oleh Senja. Pak Aris melihat handphone di tangannya lalu menghela nafas berat. Sepertinya beban hidupnya terlalu berat untuk ia pikul sendiri.

“Pak Aris,” panggil Senja. 

“Eh, Nona. Iya, Nona. Ada yang bisa saya bantu?” tanya Pak Aris gugup lalu memasukkan handphone ke sakunya dengan cepat. 

“Bapak bekerja sampai jam berapa hari ini?” Senja balik bertanya.

“Saya tadi masuk jam 7, Nona. Berarti pulang jam 4 sore,” jawab Pak Aris seadanya.

“Oke. Nanti pulang Bapak tunggu saya, ya. Saya antar Bapak pulang.”

Sontak Pak Aris terkejut lalu menoleh ke arah atasannya itu. Apa dia sudah melakukan kesalahan fatal? Pikirnya. 

“Tidak usah khawatir. Saya hanya ingin melihat kondisi keluarga Bapak. Manager HRD sudah cerita pada saya tentang masalah Bapak. Saya hanya berniat menjenguk keluarga Bapak saja. Bolehkah?”

Pak Aris langsung berkaca-kaca. Ia tak menyangka Senja adalah atasan yang sangat baik dan begitu perhatian pada karyawan kecil sepertinya. Selama ini saja tak ada yang pernah memperhatikannya meskipun sudah lama mengabdi di perusahaan itu.

“Apa tidak apa Nona berkunjung ke rumah saya? Rumah saya tidak layak untuk Nona datangi. Rumah saya sangat kecil dan kumuh, Nona,” kata Pak Aris dengan gemetar menahan tangis mengingat kondisi rumahnya yang memprihatinkan. Ia takut atasannya itu akan menyesal telah datang ke rumahnya.

“Bapak tidak seharusnya berkata seperti itu. Saya tidak pernah memandang seseorang berdasarkan apa yang dia miliki. Rumah yang kecil, tapi jika penghuninya semua berhati besar, maka rumah itu akan terasa lapang. Untuk itu, saya harap Bapak mengijinkan saya berkunjung ke rumah Bapak sore nanti,” kata Senja dengan lembut agar tak meyinggung pria di depannya itu.

“Baik, Nona. Kunjungan Nona suatu kehormatan bagi saya,” kata Pak Aris.

“Baiklah, terimakasih sudah mengijinkan saya berkunjung ke rumah Bapak. Jam 4 nanti, saya tunggu Bapak di lobby.”

“Baik, Nona. Sekali lagi terimakasih atas kebaikan Nona.”

Senja tersenyum lalu mengangguk. Kemudian ia pergi meninggalkan Pak Aris yang sedang terkagum-kagum akan kebaikan atasannya itu.

“Ternyata Nona Senja sangat baik sekali. Sama seperti Tuan Andika yang selalu baik pada bawahannya. Orang-orang baik seperti mereka semoga selalu dipermudah oleh Tuhan segala urusannya.”

Untuk orang yang tidak punya seperti Pak Aris, cara terbaik untuk membalas kebaikan seseorang adalah dengan mendo'akannya.

 

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Titha Tantya

Titha Tantya

jatuh cinta sama kepribadiannha senja.. sampe berkaca2 aku bacanya 😥

2022-11-09

0

♡momk€∆π♡

♡momk€∆π♡

senja kamu jg berhati malaikat 🥰 Malaika tak bersayap💕💕

2022-10-14

0

Nanda Lelo

Nanda Lelo

eeeh,, kok aku berkaca-kaca y

2022-09-24

0

lihat semua
Episodes
1 1. Pertemuan Pertama
2 2. Kejadian di Restoran
3 3. Melindungimu
4 4. Mengadukan Perbuatan Riko
5 5. Curhat dengan Papa
6 6. Putri Keluarga Wijaya
7 7. Berbelanja di Mall
8 8. Balas Dendam Riko
9 9. Malaikat Pelindungku
10 10. Persiapan Acara Makan Malam Keluarga
11 11. Makan Malam Keluarga
12 12. Dilema
13 13. Atasan Yang Baik
14 14. Kebaikan Hati Senja
15 15. Menikmati Matahari Terbenam Bersama
16 16. Makan Siang Bumi dan Nesya
17 17. Nasehat Ayah
18 18. Bertemu Lagi Saat Rapat
19 19. Menunggu Matahari Terbenam Bersama
20 20. Memergoki Bumi Mengantar Senja Pulang
21 21. Sebatas Rekan Bisnis
22 22. Kedatangan Teman Senja dari Luar Negeri
23 23. Pertemuan Marcel dan Nesya
24 24. Dimas di Kantor Senja
25 25. Apa Dia Cemburu?
26 26. Kenapa Bukan Kau Yang Menjadi Jodohku?
27 27. Apakah Ini Termasuk Kencan?
28 28. Apa Papa Mencurigaiku?
29 29. Menjaga Nama Baik Keluarga
30 30. Ajakan Makan Malam Dari Nesya
31 31. Penolakan Bumi
32 32. Marcel Datang Lagi
33 33. Rencana Membangun Rumah Sakit
34 34. Dimas Berkunjung Ke Rumah Senja
35 35. Menjodohkan Senja dengan Dimas
36 36. Tidak Pantas Bersanding Dengan Bumi
37 37. Mengantar Kue Ke Rumah Nesya
38 38. Nesya Bertengkar Dengan Ayahnya
39 39. Berhenti Membahas Masalah Pribadi
40 40. Mendatangi Apartemen Nesya
41 41. Perselingkuhan Marcel dan Nesya
42 42. Kebahagiaan Terakhir Nesya dan Ibunya
43 43. Menghindar Dari Bumi
44 44. Menunggu Senja
45 45. Pertengkaran Adrian dan Tari
46 46. Orang Ketiga
47 47. Dimas Mengikuti Senja
48 48. Kekecewaan Bumi
49 49. Cinta Dalam Hati
50 50. Merasa Asing
51 51. Diary Jadi Saksi
52 52. Rencana Pertunangan Bumi dan Nesya
53 53. Nesya Berpesta di Club Malam
54 54. Rumah Sakit
55 55. Bumi Menjenguk Nesya
56 56. Saling Cemburu
57 57. Tanda Bibir Senja.
58 58. Ingatan Masa Kecil
59 59. Haruskah Aku Khianati Janji Ini?
60 60. Berita di Media
61 61. Menanti Sebuah Jawaban
62 62. Jawaban Senja
63 63. Patah Hati
64 64. Menunggu Kedatangan Senja
65 65. Berusaha Tegar
66 66. Tingkah Aneh Bumi
67 67. Ungkapan Perasaan Marcel
68 68. Menari di Tengah Rindu
69 69. Keripik Pisang dan Surat dari Arman
70 70. Siapa Pria Itu?
71 71. Pria Itu Dipanggil "Daddy"
72 72. Informasi dari Jefri
73 73. Senja Menyelinap Masuk
74 74. Gadis Nekat!
75 75. Menyelamatkan Senja
76 76. Karena Aku Malaikat Pelindungmu
77 77. Kekecewaan Adrian
78 78. Kecemburuan Nesya
79 79. Permohonan Maaf
80 80. Cinta Pertama Senja
81 81. Tak Dapat Bertemu Senja
82 82. Sengaja Menghindar
83 83. Memastikan Senja Baik-Baik Saja
84 84. Harusnya Aku
85 85. Salah Paham
86 86. Karena Aku Merindukanmu
87 87. Semua Cintaku Sudah Kau Ambil
88 88. Tidak Akan Ada Yang Memisahkan Bumi dan Senja
89 89. Siapa Yang Memata-mataiku?
90 90. Bonus Untuk Jefri
91 91. Seperti Raga Yang Kehilangan Jiwanya
92 92. Mendatangi Apartemen Marcel
93 93. Tak Bisa Mengelak
94 94. Banyak Hal Yang Ditutupi
95 95. Cherry dan Strawberry
96 96. Pengakuan Nesya dan Marcel
97 97. Pertunangan Resmi Dibatalkan
98 98. Rencana Menikahkan Nesya dan Marcel
99 99. Hadiah Dari Bumi
100 100. Nesya Makin Sakit Hati
101 101. Hasutan Teman-Teman Nesya
102 102. Mengabulkan Keinginan Senja
103 103. Firasat Bumi
104 104. Menjebak Senja
105 105. Jangan Ambil Senjaku!
106 106. Mata Yang Tertutup Rapat
107 107. Dihantui Rasa Takut
108 108. Dia Penyebabnya
109 109. Bumi Yang Merindukan Senja
110 110. Diary Senja
111 111. Sudah Lama Mencintaiku
112 112. Bumi Tanpa Senja
113 113. Coffee Shop
114 114. Jujur Pada Andika
115 115. 30 Hari Berlalu
116 116. Kopi Sesuai Suasana Hati
117 117. Butuh Seorang Teman
118 118. 60 Hari Berlalu Tanpamu
119 119. Sakit Menanggung Rindu
120 120. Bumiku, Langitku, Dirgantaraku
121 121. Masih Ada Kesempatan
122 122. Memperebutkan Senja
123 123. Setia Menemanimu
124 124. Peresmian Rumah Sakit
125 125. Permintaan Senja
126 126. Sebuah Penyesalan
127 127. Kita Adalah Keluarga
128 128. Tak Sabar Lagi
129 129. Semesta Mempersatukan Kita
130 130. Bermacam Cerita Yang Terjadi di Pesta
131 131. Menghabiskan Malam Pertama Bersama
132 132. Pindah Ke Rumah Baru
133 133. Memilikimu Seutuhnya
134 134. Memastikan Kebenaran
135 135. Bukan Seperti Yang Ku Kenal
136 136. Pernikahan Sederhana
137 137. Telat Makan Lagi
138 138. Suami Yang Sempurna
139 139. Sebatas Puisi
140 140. Cinta Bumi dan Senja
141 PENGUMUMAN GIVEAWAY & SURAT CINTA PENULIS UNTUK PEMBACA
142 Sembari Menunggu, Yuk dibaca!
143 Yang kangen sama Jefri, yuk kumpul disini!
144 Novel Baru: Gadis Penyelamat Tuan Biru
145 Siapa Toni?
Episodes

Updated 145 Episodes

1
1. Pertemuan Pertama
2
2. Kejadian di Restoran
3
3. Melindungimu
4
4. Mengadukan Perbuatan Riko
5
5. Curhat dengan Papa
6
6. Putri Keluarga Wijaya
7
7. Berbelanja di Mall
8
8. Balas Dendam Riko
9
9. Malaikat Pelindungku
10
10. Persiapan Acara Makan Malam Keluarga
11
11. Makan Malam Keluarga
12
12. Dilema
13
13. Atasan Yang Baik
14
14. Kebaikan Hati Senja
15
15. Menikmati Matahari Terbenam Bersama
16
16. Makan Siang Bumi dan Nesya
17
17. Nasehat Ayah
18
18. Bertemu Lagi Saat Rapat
19
19. Menunggu Matahari Terbenam Bersama
20
20. Memergoki Bumi Mengantar Senja Pulang
21
21. Sebatas Rekan Bisnis
22
22. Kedatangan Teman Senja dari Luar Negeri
23
23. Pertemuan Marcel dan Nesya
24
24. Dimas di Kantor Senja
25
25. Apa Dia Cemburu?
26
26. Kenapa Bukan Kau Yang Menjadi Jodohku?
27
27. Apakah Ini Termasuk Kencan?
28
28. Apa Papa Mencurigaiku?
29
29. Menjaga Nama Baik Keluarga
30
30. Ajakan Makan Malam Dari Nesya
31
31. Penolakan Bumi
32
32. Marcel Datang Lagi
33
33. Rencana Membangun Rumah Sakit
34
34. Dimas Berkunjung Ke Rumah Senja
35
35. Menjodohkan Senja dengan Dimas
36
36. Tidak Pantas Bersanding Dengan Bumi
37
37. Mengantar Kue Ke Rumah Nesya
38
38. Nesya Bertengkar Dengan Ayahnya
39
39. Berhenti Membahas Masalah Pribadi
40
40. Mendatangi Apartemen Nesya
41
41. Perselingkuhan Marcel dan Nesya
42
42. Kebahagiaan Terakhir Nesya dan Ibunya
43
43. Menghindar Dari Bumi
44
44. Menunggu Senja
45
45. Pertengkaran Adrian dan Tari
46
46. Orang Ketiga
47
47. Dimas Mengikuti Senja
48
48. Kekecewaan Bumi
49
49. Cinta Dalam Hati
50
50. Merasa Asing
51
51. Diary Jadi Saksi
52
52. Rencana Pertunangan Bumi dan Nesya
53
53. Nesya Berpesta di Club Malam
54
54. Rumah Sakit
55
55. Bumi Menjenguk Nesya
56
56. Saling Cemburu
57
57. Tanda Bibir Senja.
58
58. Ingatan Masa Kecil
59
59. Haruskah Aku Khianati Janji Ini?
60
60. Berita di Media
61
61. Menanti Sebuah Jawaban
62
62. Jawaban Senja
63
63. Patah Hati
64
64. Menunggu Kedatangan Senja
65
65. Berusaha Tegar
66
66. Tingkah Aneh Bumi
67
67. Ungkapan Perasaan Marcel
68
68. Menari di Tengah Rindu
69
69. Keripik Pisang dan Surat dari Arman
70
70. Siapa Pria Itu?
71
71. Pria Itu Dipanggil "Daddy"
72
72. Informasi dari Jefri
73
73. Senja Menyelinap Masuk
74
74. Gadis Nekat!
75
75. Menyelamatkan Senja
76
76. Karena Aku Malaikat Pelindungmu
77
77. Kekecewaan Adrian
78
78. Kecemburuan Nesya
79
79. Permohonan Maaf
80
80. Cinta Pertama Senja
81
81. Tak Dapat Bertemu Senja
82
82. Sengaja Menghindar
83
83. Memastikan Senja Baik-Baik Saja
84
84. Harusnya Aku
85
85. Salah Paham
86
86. Karena Aku Merindukanmu
87
87. Semua Cintaku Sudah Kau Ambil
88
88. Tidak Akan Ada Yang Memisahkan Bumi dan Senja
89
89. Siapa Yang Memata-mataiku?
90
90. Bonus Untuk Jefri
91
91. Seperti Raga Yang Kehilangan Jiwanya
92
92. Mendatangi Apartemen Marcel
93
93. Tak Bisa Mengelak
94
94. Banyak Hal Yang Ditutupi
95
95. Cherry dan Strawberry
96
96. Pengakuan Nesya dan Marcel
97
97. Pertunangan Resmi Dibatalkan
98
98. Rencana Menikahkan Nesya dan Marcel
99
99. Hadiah Dari Bumi
100
100. Nesya Makin Sakit Hati
101
101. Hasutan Teman-Teman Nesya
102
102. Mengabulkan Keinginan Senja
103
103. Firasat Bumi
104
104. Menjebak Senja
105
105. Jangan Ambil Senjaku!
106
106. Mata Yang Tertutup Rapat
107
107. Dihantui Rasa Takut
108
108. Dia Penyebabnya
109
109. Bumi Yang Merindukan Senja
110
110. Diary Senja
111
111. Sudah Lama Mencintaiku
112
112. Bumi Tanpa Senja
113
113. Coffee Shop
114
114. Jujur Pada Andika
115
115. 30 Hari Berlalu
116
116. Kopi Sesuai Suasana Hati
117
117. Butuh Seorang Teman
118
118. 60 Hari Berlalu Tanpamu
119
119. Sakit Menanggung Rindu
120
120. Bumiku, Langitku, Dirgantaraku
121
121. Masih Ada Kesempatan
122
122. Memperebutkan Senja
123
123. Setia Menemanimu
124
124. Peresmian Rumah Sakit
125
125. Permintaan Senja
126
126. Sebuah Penyesalan
127
127. Kita Adalah Keluarga
128
128. Tak Sabar Lagi
129
129. Semesta Mempersatukan Kita
130
130. Bermacam Cerita Yang Terjadi di Pesta
131
131. Menghabiskan Malam Pertama Bersama
132
132. Pindah Ke Rumah Baru
133
133. Memilikimu Seutuhnya
134
134. Memastikan Kebenaran
135
135. Bukan Seperti Yang Ku Kenal
136
136. Pernikahan Sederhana
137
137. Telat Makan Lagi
138
138. Suami Yang Sempurna
139
139. Sebatas Puisi
140
140. Cinta Bumi dan Senja
141
PENGUMUMAN GIVEAWAY & SURAT CINTA PENULIS UNTUK PEMBACA
142
Sembari Menunggu, Yuk dibaca!
143
Yang kangen sama Jefri, yuk kumpul disini!
144
Novel Baru: Gadis Penyelamat Tuan Biru
145
Siapa Toni?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!