9. Malaikat Pelindungku

“Berhenti!” teriak Bumi pada kedua anak buah Riko yang melawan asistennya sendirian.

“Berhenti atau kalian akan menyesal nanti,” ancam Bumi dengan tegas.

Mereka sontak berhenti lalu saling pandang. Tapi kemudian Riko berjalan dengan santai ke arah mereka sambil bertepuk tangan. Seringai liciknya tergambar jelas di wajahnya.

“Wah, wah, wah, aku tidak menyangka lagi-lagi kau ingin menjadi malaikat pelindung bagi Senjaku,” sindir Riko yang sedang menatap Bumi dalam jarak yang tak begitu dekat.

“Bagaimana bisa kau menyebutnya sebagai Senjamu sementara dia sangat membencimu?” balas Bumi tak kalah pedas. Bumi ingin menegaskan pada Riko bahwa Senja bukanlah milik Riko. 

“Apa kau sedang tidak sibuk sehingga kau selalu mencampuri urusanku dengannya, Tuan Bumi Langit Dirgantara?” tanya Riko sembari menekankan tiap kata dari nama panjang Bumi.

Bumi tak terkejut saat Riko sudah mengenalnya. Siapa yang tak kenal akan dirinya, seorang pengusaha muda terkaya di kota itu. Mungkin hanya Senja lah yang memang tidak tau siapa dia sebenarnya.

Bumi menarik ujung bibirnya. Ia tak merasa terganggu saat Riko sudah tau siapa dirinya.

“Bukannya aku sedang tidak sibuk. Tapi melindungi Senja saat ini adalah salah satu kesibukanku, Tuan Riko Mahendra,” jawab Bumi dengan menyebut nama panjang Riko.

Riko terkejut. Ternyata Bumi sudah tau juga tentang dirinya. Mengingat Bumi dan keluarganya adalah orang yang sangat berkuasa di kota itu, membuat dirinya nyalinya sempat menciut. Ia tak ingin Bumi menghancurkan perusahaan keluarganya.

Bumi sempat melihat ekspresi keterkejutan di wajah Riko. Bumi pun dapat menilai, Riko bukan lawan yang sebanding dengannya. Tapi Riko tentu tak menyerah begitu saja. Gengsinya lebih tinggi daripada akal sehatnya. Ia tetap bertekad maju memberi perlawanan agar dapat membalaskan rasa sakit hatinya pada Senja.

“Senjaku memang memiliki daya tarik yang luar biasa, sampai Tuan Bumi saja rela mengorbankan reputasinya demi menyelamatkan Senja. Apa Tuan tidak khawatir jika ada yang tau Tuan rela berkelahi hanya demi memperebutkan seorang wanita? Bukankah ada banyak wanita di luar sana yang bahkan rela memberikan dirinya pada Tuan jika Tuan mau? Atau....Tuan memang sangat penasaran untuk mencicipi Senjaku lalu setelah itu Tuan buang?” tanya Riko yang sengaja memancing amarah Bumi.

Bumi yang biasanya mampu mengendalikan emosinya, malah terpancing dengan perkataan Riko. Dia sangat tidak suka perkataan Riko yang seolah meremehkan harga diri Senja. Walaupun ia belum kenal dekat dengan Senja, tapi nalurinya berkata bahwa Senja adalah gadis yang baik.

“Nyalimu besar sekali berani menghina orang yang aku lindungi, padahal kau tau sendiri siapa aku dan bagaimana aku dengan mudahnya bisa menghancurkanmu dan keluargamu,” kata Bumi yang penuh ancaman.

“Ini antara aku dan kau. Tidak ada hubungannya dengan keluargaku. Kalau kau seorang lelaki sejati, hadapi aku! Jangan berlindung di balik kekuasaanmu!” balas Riko yang sudah kepalang tanggung untuk mundur.

Pancaran mata Bumi semakin memperlihatkan aura kemarahan dan kebencian pada pria di depannya itu. Tanpa banyak bicara, Bumi langsung maju dan mendaratkan pukulan yang sangat kuat pada wajah Riko sehingga ia tersungkur ke lantai.

Bugh. Bugh. Bugh.

Bumi langsung saja menghajar Riko bertubi-tubi. Anak buah Riko pun tak tinggal diam melihat bosnya dihajar. Salah satu dari mereka ingin menendang Bumi dari belakang, tapi dengan cepat dicegah oleh Jefri, asistennya. Lalu terjadilah perkelahian 3 lawan 2.

Sementara itu Senja hanya bisa melihat mereka saling memukul satu sama lain. Pandangan matanya tak lepas dari Bumi. Pria itu sudah menolongnya dua kali. Dia bahkan rela berkelahi hanya demi membelanya. Pria itu rela berkorban demi keselamatannya. Pria itu diam-diam....berhasil menyentuh hatinya.

Tuan pelindungku, seandainya kau belum memiliki istri ataupun kekasih, aku bahkan rela melamarmu untuk ku jadikan suami. Atau misal kau adalah pria yang dijodohkan untukku, tanpa berpikir lagi aku akan langsung menerimamu. Kau...kau satu-satunya pria yang berhasil menyentuh hatiku dengan keberanianmu. Kau satu-satunya pria idamanku.

Senja terus menonton mereka saling serang tanpa bisa melakukan apapun. Ia hanya bisa berdo'a dari dalam mobil agar pria yang menolongnya itu tidak mendapat luka karena telah membelanya.

Bugh. Bugh. Bugh.

Riko dan anak buahnya berhasil dikalahkan oleh Bumi dan Jefri. Riko tampak babak belur dan terkapar di atas aspal. Bumi kemudian menarik kerah kemeja Riko.

“Ingat baik-baik perkataanku, karena aku tidak akan pernah mengulanginya lagi. Jika sekali lagi kau berani macam-macam dengan Senja, aku tidak akan berpikir dua kali untuk menghancurkanmu dan keluargamu. Bahkan sekedar mengganggunya dari jarak jauh saja, kau tidak ku perkenankan.”

Tiap kata yang terucap dari mulut Bumi bagaikan belati yang menusuk ke telinga Riko. Riko tau Bumi tidak main-main dengan ancamannya. Riko yang sudah tak berdaya itu hanya mampu mengangguk beberapa kali. Setelah itu barulah Bumi melepaskan kerah kemeja Riko dengan kasar. Ia pun berbalik menuju ke mobilnya diikuti Jefri di belakangnya.

Raut wajah Senja yang tadi penuh kekhawatiran sekarang terlihat sangat senang. Ia senang Bumi dapat mengalahkan Riko dan anak buahnya. Senja segera keluar dari mobil dan berlari ke arah Bumi.

Tanpa aba-aba, Senja langsung menghamburkan dirinya ke pelukan Bumi secara tiba-tiba. Bumi yang tidak menyangka akan disambut seperti itu sampai terkejut dan dengan cepat menahan badannya agar ia tak jatuh ke belakang bersama Senja.

“Terimakasih. Terimakasih selalu ada untukku,” ucap Senja yang sudah bersandar di dada bidang milik Bumi.

Deg.

Seperti ada yang berdenyut di hati Bumi. Hatinya yang selama ini gersang dan tandus seperti disiram oleh hujan yang menyejukkan kalbu. Perasaan apa ini? Kenapa baru sekarang Bumi merasakan perasaan seperti ini.

Tangannya sudah mengambang di udara hendak membalas pelukan Senja, tapi kemudian ia menariknya lagi. Ia tak mau larut dalam perasaan yang terlalu asing seperti sekarang ini. Ia masih belum yakin akan perasaannya.

“Apa kau selalu merasa nyaman saat di pelukanku?” tanya Bumi sambil menengok ke bawah melihat Senja yang masih betah bersandar di dadanya.

Eh?

Senja baru tersadar. Lalu dengan cepat melepas pelukannya. “Ma-maaf,” ucap Senja dengan pelan nyaris tak terdengar.

“Kau sudah aman. Dia tidak akan mengganggumu lagi,” kata Bumi dengan datar.

“Terimakasih. Terimakasih sudah menolongku lagi. Tanganmu jadi terluka seperti itu. Hmmm...bagaimana kalau aku mengantarmu ke rumah sakit sekarang? Anggap saja sebagai ucapan terimakasih karena kau telah menolongku.”

“Kau ingin berterimakasih padaku?”

Senja mengangguk.

“Jika kau memang ingin berterimakasih, maka cukuplah dengan menjaga dirimu baik-baik dan tidak berbuat hal yang dapat membahayakanmu.”

“Hanya itu?” tanya Senja yang diangguki oleh Bumi.

“Pulanglah. Mereka tidak akan menganggumu lagi. Dimana mobilmu?” tanya Bumi.

“Itu disana.” Senja menunjuk ke arah mobilnya yang tak jauh dari tempat mereka berada sekarang.

“Ambil mobilmu dan pulanglah,” titah Bumi.

Bumi pun masuk kembali ke dalam mobilnya diikuti oleh Jefri yang duduk di kursi pengemudi.

Mobil sudah dinyalakan. Tiba-tiba Senja mengetuk kaca pintu belakang mobil. Bumi pun menurunkan kacanya lalu melihat ke arah Senja tanpa bicara.

“Sekali lagi terimakasih. Oh ya, tapi siapa namamu? Kita sudah beberapa kali bertemu tapi aku bahkan tidak tau siapa namamu?” tanya Senja sambil sedikit menunduk.

Bumi tak menjawab, ia memalingkan pandangannya ke depan.

“Jef, jalan!”

“Baik, Tuan.”

Senja terkejut. Bukannya menjawab pertanyaannya, pria itu malah menutup kaca mobilnya. Lalu mobilpun bergerak perlahan meninggalkan Senja yang berusaha mengetuk-ngetuk kaca mobil untuk menahan mereka.

“Hei, hei, tunggu.....”

“Hei, jawab dulu pertanyaanku!”

“Malaikat pelindungku.....siapa namamu...?”

Senja berteriak di belakang tapi mobil tetap saja bergerak menjauh.

Bumi menarik sudut bibirnya saat mendengar Senja menyebutnya sebagai Malaikat Pelindung. Dia suka Senja memberinya gelar seperti itu.

Malaikat Pelindung? Kau senang sekali memanggil orang dengan sesuka hatimu.  

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Coco

Coco

jujur aja pasti salting bukan?

2023-06-06

0

Titha Tantya

Titha Tantya

ha~ Senyum2 sendiri waktu bumi denger klo dia dikasih julukan malaikat pelindung.. semoga jalan mereka buat bersatu ngga banyak kerikil apalagi batu besar🥺

2022-11-09

0

♡momk€∆π♡

♡momk€∆π♡

haah gila Bima membuat hati senja meleleh🤤❤️❤️❤️ yg baca jg hati emak ikut melehoy🤣🤣

2022-10-14

0

lihat semua
Episodes
1 1. Pertemuan Pertama
2 2. Kejadian di Restoran
3 3. Melindungimu
4 4. Mengadukan Perbuatan Riko
5 5. Curhat dengan Papa
6 6. Putri Keluarga Wijaya
7 7. Berbelanja di Mall
8 8. Balas Dendam Riko
9 9. Malaikat Pelindungku
10 10. Persiapan Acara Makan Malam Keluarga
11 11. Makan Malam Keluarga
12 12. Dilema
13 13. Atasan Yang Baik
14 14. Kebaikan Hati Senja
15 15. Menikmati Matahari Terbenam Bersama
16 16. Makan Siang Bumi dan Nesya
17 17. Nasehat Ayah
18 18. Bertemu Lagi Saat Rapat
19 19. Menunggu Matahari Terbenam Bersama
20 20. Memergoki Bumi Mengantar Senja Pulang
21 21. Sebatas Rekan Bisnis
22 22. Kedatangan Teman Senja dari Luar Negeri
23 23. Pertemuan Marcel dan Nesya
24 24. Dimas di Kantor Senja
25 25. Apa Dia Cemburu?
26 26. Kenapa Bukan Kau Yang Menjadi Jodohku?
27 27. Apakah Ini Termasuk Kencan?
28 28. Apa Papa Mencurigaiku?
29 29. Menjaga Nama Baik Keluarga
30 30. Ajakan Makan Malam Dari Nesya
31 31. Penolakan Bumi
32 32. Marcel Datang Lagi
33 33. Rencana Membangun Rumah Sakit
34 34. Dimas Berkunjung Ke Rumah Senja
35 35. Menjodohkan Senja dengan Dimas
36 36. Tidak Pantas Bersanding Dengan Bumi
37 37. Mengantar Kue Ke Rumah Nesya
38 38. Nesya Bertengkar Dengan Ayahnya
39 39. Berhenti Membahas Masalah Pribadi
40 40. Mendatangi Apartemen Nesya
41 41. Perselingkuhan Marcel dan Nesya
42 42. Kebahagiaan Terakhir Nesya dan Ibunya
43 43. Menghindar Dari Bumi
44 44. Menunggu Senja
45 45. Pertengkaran Adrian dan Tari
46 46. Orang Ketiga
47 47. Dimas Mengikuti Senja
48 48. Kekecewaan Bumi
49 49. Cinta Dalam Hati
50 50. Merasa Asing
51 51. Diary Jadi Saksi
52 52. Rencana Pertunangan Bumi dan Nesya
53 53. Nesya Berpesta di Club Malam
54 54. Rumah Sakit
55 55. Bumi Menjenguk Nesya
56 56. Saling Cemburu
57 57. Tanda Bibir Senja.
58 58. Ingatan Masa Kecil
59 59. Haruskah Aku Khianati Janji Ini?
60 60. Berita di Media
61 61. Menanti Sebuah Jawaban
62 62. Jawaban Senja
63 63. Patah Hati
64 64. Menunggu Kedatangan Senja
65 65. Berusaha Tegar
66 66. Tingkah Aneh Bumi
67 67. Ungkapan Perasaan Marcel
68 68. Menari di Tengah Rindu
69 69. Keripik Pisang dan Surat dari Arman
70 70. Siapa Pria Itu?
71 71. Pria Itu Dipanggil "Daddy"
72 72. Informasi dari Jefri
73 73. Senja Menyelinap Masuk
74 74. Gadis Nekat!
75 75. Menyelamatkan Senja
76 76. Karena Aku Malaikat Pelindungmu
77 77. Kekecewaan Adrian
78 78. Kecemburuan Nesya
79 79. Permohonan Maaf
80 80. Cinta Pertama Senja
81 81. Tak Dapat Bertemu Senja
82 82. Sengaja Menghindar
83 83. Memastikan Senja Baik-Baik Saja
84 84. Harusnya Aku
85 85. Salah Paham
86 86. Karena Aku Merindukanmu
87 87. Semua Cintaku Sudah Kau Ambil
88 88. Tidak Akan Ada Yang Memisahkan Bumi dan Senja
89 89. Siapa Yang Memata-mataiku?
90 90. Bonus Untuk Jefri
91 91. Seperti Raga Yang Kehilangan Jiwanya
92 92. Mendatangi Apartemen Marcel
93 93. Tak Bisa Mengelak
94 94. Banyak Hal Yang Ditutupi
95 95. Cherry dan Strawberry
96 96. Pengakuan Nesya dan Marcel
97 97. Pertunangan Resmi Dibatalkan
98 98. Rencana Menikahkan Nesya dan Marcel
99 99. Hadiah Dari Bumi
100 100. Nesya Makin Sakit Hati
101 101. Hasutan Teman-Teman Nesya
102 102. Mengabulkan Keinginan Senja
103 103. Firasat Bumi
104 104. Menjebak Senja
105 105. Jangan Ambil Senjaku!
106 106. Mata Yang Tertutup Rapat
107 107. Dihantui Rasa Takut
108 108. Dia Penyebabnya
109 109. Bumi Yang Merindukan Senja
110 110. Diary Senja
111 111. Sudah Lama Mencintaiku
112 112. Bumi Tanpa Senja
113 113. Coffee Shop
114 114. Jujur Pada Andika
115 115. 30 Hari Berlalu
116 116. Kopi Sesuai Suasana Hati
117 117. Butuh Seorang Teman
118 118. 60 Hari Berlalu Tanpamu
119 119. Sakit Menanggung Rindu
120 120. Bumiku, Langitku, Dirgantaraku
121 121. Masih Ada Kesempatan
122 122. Memperebutkan Senja
123 123. Setia Menemanimu
124 124. Peresmian Rumah Sakit
125 125. Permintaan Senja
126 126. Sebuah Penyesalan
127 127. Kita Adalah Keluarga
128 128. Tak Sabar Lagi
129 129. Semesta Mempersatukan Kita
130 130. Bermacam Cerita Yang Terjadi di Pesta
131 131. Menghabiskan Malam Pertama Bersama
132 132. Pindah Ke Rumah Baru
133 133. Memilikimu Seutuhnya
134 134. Memastikan Kebenaran
135 135. Bukan Seperti Yang Ku Kenal
136 136. Pernikahan Sederhana
137 137. Telat Makan Lagi
138 138. Suami Yang Sempurna
139 139. Sebatas Puisi
140 140. Cinta Bumi dan Senja
141 PENGUMUMAN GIVEAWAY & SURAT CINTA PENULIS UNTUK PEMBACA
142 Sembari Menunggu, Yuk dibaca!
143 Yang kangen sama Jefri, yuk kumpul disini!
144 Novel Baru: Gadis Penyelamat Tuan Biru
145 Siapa Toni?
Episodes

Updated 145 Episodes

1
1. Pertemuan Pertama
2
2. Kejadian di Restoran
3
3. Melindungimu
4
4. Mengadukan Perbuatan Riko
5
5. Curhat dengan Papa
6
6. Putri Keluarga Wijaya
7
7. Berbelanja di Mall
8
8. Balas Dendam Riko
9
9. Malaikat Pelindungku
10
10. Persiapan Acara Makan Malam Keluarga
11
11. Makan Malam Keluarga
12
12. Dilema
13
13. Atasan Yang Baik
14
14. Kebaikan Hati Senja
15
15. Menikmati Matahari Terbenam Bersama
16
16. Makan Siang Bumi dan Nesya
17
17. Nasehat Ayah
18
18. Bertemu Lagi Saat Rapat
19
19. Menunggu Matahari Terbenam Bersama
20
20. Memergoki Bumi Mengantar Senja Pulang
21
21. Sebatas Rekan Bisnis
22
22. Kedatangan Teman Senja dari Luar Negeri
23
23. Pertemuan Marcel dan Nesya
24
24. Dimas di Kantor Senja
25
25. Apa Dia Cemburu?
26
26. Kenapa Bukan Kau Yang Menjadi Jodohku?
27
27. Apakah Ini Termasuk Kencan?
28
28. Apa Papa Mencurigaiku?
29
29. Menjaga Nama Baik Keluarga
30
30. Ajakan Makan Malam Dari Nesya
31
31. Penolakan Bumi
32
32. Marcel Datang Lagi
33
33. Rencana Membangun Rumah Sakit
34
34. Dimas Berkunjung Ke Rumah Senja
35
35. Menjodohkan Senja dengan Dimas
36
36. Tidak Pantas Bersanding Dengan Bumi
37
37. Mengantar Kue Ke Rumah Nesya
38
38. Nesya Bertengkar Dengan Ayahnya
39
39. Berhenti Membahas Masalah Pribadi
40
40. Mendatangi Apartemen Nesya
41
41. Perselingkuhan Marcel dan Nesya
42
42. Kebahagiaan Terakhir Nesya dan Ibunya
43
43. Menghindar Dari Bumi
44
44. Menunggu Senja
45
45. Pertengkaran Adrian dan Tari
46
46. Orang Ketiga
47
47. Dimas Mengikuti Senja
48
48. Kekecewaan Bumi
49
49. Cinta Dalam Hati
50
50. Merasa Asing
51
51. Diary Jadi Saksi
52
52. Rencana Pertunangan Bumi dan Nesya
53
53. Nesya Berpesta di Club Malam
54
54. Rumah Sakit
55
55. Bumi Menjenguk Nesya
56
56. Saling Cemburu
57
57. Tanda Bibir Senja.
58
58. Ingatan Masa Kecil
59
59. Haruskah Aku Khianati Janji Ini?
60
60. Berita di Media
61
61. Menanti Sebuah Jawaban
62
62. Jawaban Senja
63
63. Patah Hati
64
64. Menunggu Kedatangan Senja
65
65. Berusaha Tegar
66
66. Tingkah Aneh Bumi
67
67. Ungkapan Perasaan Marcel
68
68. Menari di Tengah Rindu
69
69. Keripik Pisang dan Surat dari Arman
70
70. Siapa Pria Itu?
71
71. Pria Itu Dipanggil "Daddy"
72
72. Informasi dari Jefri
73
73. Senja Menyelinap Masuk
74
74. Gadis Nekat!
75
75. Menyelamatkan Senja
76
76. Karena Aku Malaikat Pelindungmu
77
77. Kekecewaan Adrian
78
78. Kecemburuan Nesya
79
79. Permohonan Maaf
80
80. Cinta Pertama Senja
81
81. Tak Dapat Bertemu Senja
82
82. Sengaja Menghindar
83
83. Memastikan Senja Baik-Baik Saja
84
84. Harusnya Aku
85
85. Salah Paham
86
86. Karena Aku Merindukanmu
87
87. Semua Cintaku Sudah Kau Ambil
88
88. Tidak Akan Ada Yang Memisahkan Bumi dan Senja
89
89. Siapa Yang Memata-mataiku?
90
90. Bonus Untuk Jefri
91
91. Seperti Raga Yang Kehilangan Jiwanya
92
92. Mendatangi Apartemen Marcel
93
93. Tak Bisa Mengelak
94
94. Banyak Hal Yang Ditutupi
95
95. Cherry dan Strawberry
96
96. Pengakuan Nesya dan Marcel
97
97. Pertunangan Resmi Dibatalkan
98
98. Rencana Menikahkan Nesya dan Marcel
99
99. Hadiah Dari Bumi
100
100. Nesya Makin Sakit Hati
101
101. Hasutan Teman-Teman Nesya
102
102. Mengabulkan Keinginan Senja
103
103. Firasat Bumi
104
104. Menjebak Senja
105
105. Jangan Ambil Senjaku!
106
106. Mata Yang Tertutup Rapat
107
107. Dihantui Rasa Takut
108
108. Dia Penyebabnya
109
109. Bumi Yang Merindukan Senja
110
110. Diary Senja
111
111. Sudah Lama Mencintaiku
112
112. Bumi Tanpa Senja
113
113. Coffee Shop
114
114. Jujur Pada Andika
115
115. 30 Hari Berlalu
116
116. Kopi Sesuai Suasana Hati
117
117. Butuh Seorang Teman
118
118. 60 Hari Berlalu Tanpamu
119
119. Sakit Menanggung Rindu
120
120. Bumiku, Langitku, Dirgantaraku
121
121. Masih Ada Kesempatan
122
122. Memperebutkan Senja
123
123. Setia Menemanimu
124
124. Peresmian Rumah Sakit
125
125. Permintaan Senja
126
126. Sebuah Penyesalan
127
127. Kita Adalah Keluarga
128
128. Tak Sabar Lagi
129
129. Semesta Mempersatukan Kita
130
130. Bermacam Cerita Yang Terjadi di Pesta
131
131. Menghabiskan Malam Pertama Bersama
132
132. Pindah Ke Rumah Baru
133
133. Memilikimu Seutuhnya
134
134. Memastikan Kebenaran
135
135. Bukan Seperti Yang Ku Kenal
136
136. Pernikahan Sederhana
137
137. Telat Makan Lagi
138
138. Suami Yang Sempurna
139
139. Sebatas Puisi
140
140. Cinta Bumi dan Senja
141
PENGUMUMAN GIVEAWAY & SURAT CINTA PENULIS UNTUK PEMBACA
142
Sembari Menunggu, Yuk dibaca!
143
Yang kangen sama Jefri, yuk kumpul disini!
144
Novel Baru: Gadis Penyelamat Tuan Biru
145
Siapa Toni?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!