Bab 20. Hilangnya nyawa Vina.

Aleta yang melihat semuanya jadi ketakutan dan histeris, dia berteriak keras sambil menangis dan menarik-narik kemeja Faris karena Aleta tidak pernah melihat manusia senekat Faris sebelumnya.

"Mengapa kamu selalu lakukan hal seperti ituuu,,,? Mengapaa,,? Mengapaaaa,,,? Aleta berteriak dengan kerasnya sambil menangis.

"Terus mau kamu aku harus gimana,,? Apa aku harus membiarkan dia membunuhmu,,? Tanya Faris sambil menatap Aleta dengan tatapan dinginnya.

Aleta yang mendengar pertanyaan Faris tambah menangis sambil menatap Vina yang sudah berlumuran darah dan tidak bernyawa, sedangkan Faris hanya menatapnya tanpa berkata apa-apa, Faris sangat merasa bingung dengan hati Aleta yang begitu bersih tanpa ada rasa dendam walaupun untuk orang yang ingin melenyapkan nyawanya.

"Fariiis,, mengapa kamu begitu jahat,,? Apa tidak ada cara lain selain membunuh haaa,,? Tanya Aleta dengan nada tinggi tapi Faris tidak memperdulikannya sama sekali, Faris malah menarik tangannya dan melangkah meninggalkan ruangan itu tanpa melirik Vina yang sudah tidak bernyawa di atas lantai.

Di saat Faris menariknya Aleta berusaha untuk melawan, dia ingin Faris menolong Vina untuk membawanya ke rumah sakit tapi Faris malah menariknya dengan paksa.

"Kita mau kemana,,? Bagaimana dengan Vina,,? Kita harus membawanya ke rumah sakit Fariiis,,! Kata Aleta sambil berusaha melepaskan tangan Faris dari pergelangan tangannya.

"Dia sudah mati,,! Ayo kita pulang,,! Kata Faris sambil menarik paksa Aleta.

Sampainya di luar Faris langsung menyuruh anak buahnya untuk membereskan mayat Vina, dan setelah itu dia langsung pergi sambil menarik Aleta yang masih terus menangis. Aleta tidak menyangkah Faris adalah laki-laki yang sangat nekat dan tidak punya hati.

Sambil melangkah Aleta terus melirik Faris yang tidak memperdulikannya dengan tatapan yang tidak bisa di artikan, setelah berulang kali melihat kelakuan Faris membuat Aleta jadi ragu untuk menikah dengannya, karena dia takut kalau Faris akan melakukan hal yang sama untuknya.

Sampainya di bawah Faris langsung membukakan pintu mobil dan menyuruh Aleta yang masih saja menangis untuk masuk, setelah itu dia langsung berjalan memutar dan masuk kemudian duduk di bagian kemudi.

Tanpa menunggu lama Faris langsung melajukan mobilnya dan Aleta yang duduk di sampingnya masih terus menangis tanpa bersuara, Aleta tidak bisa berhenti menangis lantaran dia memikirkan Vina yang sudah kehilangan nyawanya karena perbuatan Faris yang begitu kejam.

Almira dan Melda yang duduk di bagian belakang hanya menatap Faris dan Aleta dengan tatapan bingung sejak tadi, tapi kedua adik Faris itu tidak pernah berani untuk mencampuri urusan Faris karena mereka sudah sangat kenal dengan sifat saudara laki-laki mereka itu.

Dalam perjalanan Aleta tidak henti-hentinya menangis walaupun Faris sudah menyuruhnya untuk berhenti, akhirnya Faris memutuskan untuk membawa Aleta ke apartemennya karena dia tidak ingin membuat mama dan papanya marah kalau melihat keadaan Aleta seperti itu.

Aleta yang masih terus menangis tidak menyadari kalau mereka bukan menuju ke arah rumah Faris, sedangkan Melda dan Almira yang sudah menyadarinya tidak berani untuk bertanya apa-apa.

Sambil mengemudi Faris mengirim pesan kepada supirnya untuk menjemput Almira dan Melda di depan apartemennya, karena dia berencana untuk menginap di apartemen mewahnya itu bersama Aleta sampai Aleta sudah bisa tenang baru kembali ke rumah.

Tidak mamakan waktu lama mereka sudah tiba di depan gedung Apartemen Faris, dan di sana sudah ada supir Faris yang menunggu mereka, Aleta yang melamun sejak tadi tiba-tiba terkejut setelah menyadari kalau di depan mereka itu bukan rumah Faris tapi apartemennya.

Dengan tergesa-gesa Aleta yang masih berada di dalam mobil menatap ke sana ke mari dengan tatapan bingungnya, sedangkan Faris Almira dan Melda yang sudah turun dari mobil sedang melangkah ke arah mobil yang satunya.

Dengan buru-buru Aleta langsung keluar dari mobil dan melangkah mengikuti Faris Almira dan Melda, tapi Aleta terlambat karena baru beberapa langkah dia melangkah, mobil yang di kendarai supir pribadi Faris itu sudah melaju membawa Melda dan Almira.

"Meeel,, Meldaaa,,! Miraaa,, Almiraa,,! Teriak Aleta sambil menatap mobil yang membawa Almira dan Melda itu.

Aleta sangat bingung karena Melda dan Almira pindah ke mobil lain, dia terus teriaki nama Melda dan Almira sampai mobil yang membawa mereka hilang dari pandangannya. Setelah mobil sudah tidak terlihat, Aleta dengan nafas yang sangat memburu langsung menatap Faris yang berdiri tidak jauh darinya dan bertanya.

"Apa maksud semua ini,,? Tanya Aleta kepada Faris yang juga sedang menatapnya.

Tanpa menjawab, Faris langsung menarik tangan Aleta dan melangkah masuk kedalam gedung apartemen yang sangat mewah itu. Aleta ingin sekali melawan, tapi karena sudah ada beberapa orang di situ membuatnya terpaksa harus menurut.

Itulah sifat Aleta, dia tidak pernah mau menjadi tontonan orang banyak, jadi walaupun dia sangat kesal tapi dia tetap berusaha untuk menahan dirinya.

Faris menggenggam erat pergelangan Aleta sambil melangkah memasuki apartemennya.

Sampainya di dalam apartemen mewah itu Aleta langsung menarik tangannya dari genggaman Faris sambil berkata.

"Apa maksud kamu dengan semua ini,,? Tanya Aleta dengan nada yang kesal dan tatapan yang tajam ke arah Faris.

"Aku ingin kita menginap di sini malam ini biar kamu bisa menenangkan fikiranmu. Jawab Faris sambil menatap Aleta dengan tatapan dinginnya.

"Aku mau pulang sekarang,,! Untuk apa juga harus menginap di sini,,? Kata Aleta sambil membuang muka dari Faris.

"Selain menenangkan diri, aku ingin membahas pernikahan kita yang akan di langsungkan minggu depan. Kata Faris yang membuat Aleta langsung terkejut dan berbalik menatap Faris.

"Apaaaa,,? Bukannya kita akan menikah tiga minggu lagi,,? Tanya Aleta dengan kagetnya.

"Aku yang mau minggu depan,,! Aku ngga mau menunggu terlalu lama karena aku masih punya banyak urusan penting yang harus di selesaikan. Kata Faris yang membuat Aleta langsung kesal dan melangkah pergi keluar.

Faris laki-laki yang tidak pernah mengerti wanita malah cuek dengan Aleta yang sudah melangkah keluar dari apartemennya, dia tidak menahan apalagi mengejarnya tapi dia malah melangkah ke arah tempat tidur dan membaringkan dirinya di sana.

Aleta sangat kecewa dengan Faris yang menganggap urusannya lebih penting dari pernikahan mereka, karena setau dia pernikahan adalah hal yang sanagat penting bagi semua orang, tapi di sisi lain dia pun sadar mengapa pernikahan mereka di anggap tidak penting bagi Faris, Aleta sadar Faris seperti itu karena dia tidak mencintainya sama sekali.

Karena sangat kecewa dan sedih, Aleta memilih untuk duduk di taman yang tidak jauh dari apartemennya Faris, Aleta duduk sendirian di sana sampai mata hari tenggelam.

Terpopuler

Comments

Wahyuningsih

Wahyuningsih

perasaan tokoh utama cewek dari bab 1 kerjaannya nangis mulu deh😜🤣

2023-05-25

1

Arga

Arga

Faris dingin seperti es balok 😆

2023-01-27

0

Damaris Payung

Damaris Payung

seramnya masalah langsung diselesaikan dgn pistol...seremnya

2022-12-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Berlibur.
2 Bab 2. Kekesalan Aleta.
3 Bab 3. Rahasia yang tidak di ketahui Faris.
4 Bab 4. Nyanyian Aleta yang menyayat hati.
5 Bab 5. Kemesraan yang tidak di duga.
6 Bab 6. Kehamilan Aleta yang di ketahui oleh Faris.
7 Bab 7. Kemarahan Faris yang membuat Aleta ketakutan.
8 Bab 8. Penjelasan Aleta.
9 Bab 9. Permintaan Faris yang membuat Aleta sangat kesal.
10 Bab 10. Kesedihan Aleta yang begitu dalam.
11 Bab 11. Menghilangnya Aleta.
12 Bab 12. Faris yang begitu jenius.
13 Bab 13. Kesadisan Faris yang membuat Aleta ketakutan.
14 Bab 14. Vina yang ketakutan.
15 Bab 15. Vina yang ingin melarikan diri.
16 Bab 16. Hati Aleta yang begitu mulia.
17 Bab 17. Cinta bertepuk sebelah tangan.
18 Bab 18. Pertunangan yang mendadak.
19 Bab 19. Pembalasan untuk Vina.
20 Bab 20. Hilangnya nyawa Vina.
21 Bab 21. Aleta yang keras kepala.
22 Bab 22. Ungkapan perasaan Aleta.
23 Bab 23. Ungkapan perasaan Faris.
24 Bab 24. Aleta yang cemburu.
25 Bab 25. Kekecewaan Faris.
26 Bab 26. Aleta yang takut dengan kegelapan.
27 Bab 27. Kejujuran Almira.
28 Bab 28. Kekecewaan Alira terhadap Putranya.
29 Bab 29. Pelindung juga pendamping hidup.
30 Bab 30. Prewedding.
31 Bab 31. Aleta yang begitu merindukan Faris.
32 Bab 32. Pernikahan.
33 Bab 33. Kabar duka dari Bram.
34 Bab 34. Faris merasa bersalah atas kematian Bram.
35 Bab 35. Pagi hari yang indah.
36 Bab 36. Faris laki-laki yang setia.
37 Bab 37. Hari pertama ke Kampus.
38 Bab 38. Orang ke tiga.
39 Bab 39. Salah Faham.
40 Bab 40. Hancurnya Hati Aleta.
41 Bab 41. Salah Faham Yang Berlanjut.
42 Bab 42. Aleta Ingin Pergi Dari Rumah.
43 Bab 43. Rahasia Faris.
44 Bab 44. Beban Yang Di Tanggung Faris.
45 Bab 45. Rencana Yang Gagal.
46 Bab 46. Penderitaan Faris.
47 Bab 47. Janji Setia Faris.
48 Bab 48. Faris Bahagia Memiliki Aleta.
49 Bab 49. Faris Berubah Karena Aleta.
50 Bab 50. Mertua Sekaligus Pahlawan.
51 Bab 51. Masa Lalu Yang Di Ketahui Aleta.
52 Bab 52. Ketakutan Faris.
53 Bab 53. Rencana Pindah Rumah.
54 Bab 54. Fahri Sangat Mengagumi Istrinya Alira.
55 Bab 55. Keluarga Yang Hangat.
56 Bab 56. Kepanikan Faris Dan Aleta.
57 Bab 57. Keinginan Yang Tidak Sejalan.
58 Bab 58. Kelemahan Aleta.
59 Bab 59. Pencerahan Buat Aleta.
60 Bab 60. Takut Akan Karma.
61 Bab 61. Harapan Faris.
62 Bab 62. Harapan Faris.
63 Bab 63. Kegilaan Faris Di Bioskop.
64 Bab 64. Kepergian Faris.
65 Bab 65. Kekesalan Refan Terhadap Oma Rita.
66 Bab 66. Menanti Kabar.
67 Bab 67. Ketahuan.
68 Bab 68. Penderitaan Faris.
69 Bab 69. Pertempuran Yang Sangat Sengit.
70 Bab 70. Ekspresi Faris Yang Aneh.
71 Bab 71. Sosok Misterius.
72 Bab 72. Ketakutan Aleta.
73 Bab 73. Aleta Yang Terluka.
74 Bab 74. Aleta Yang Hampir Sekarat.
75 Bab 75. Kasih Sayang Luar Biasa.
76 Bab 76. Kisah Hidup Aleta Dan Reza.
77 Bab 77. Kabar Bahagia.
78 Bab 78. Tingkah Aleta Yang Aneh.
79 Bab 79. Aleta Begitu Agresif.
80 Bab 80. Kebahagiaan Aleta Memiliki Faris.
81 Bab 81. Kejutan.
82 Bab 82. Teman Lama.
83 Bab 83. Keanehan Aleta
84 Bab 84. Firasat Buruk Aleta.
85 Bab 85. Kabar Buruk.
86 Bab 86. Keyakinan Yang Goyah.
87 Bab 87. Kenyataan Yang Pahit
88 Bab 88. Duka Keluarga Faris.
89 Bab 89. Faris Panik Melihat Keadaan Melda.
90 Bab 90. Reza Yang Terlalu Cuek.
91 Bab 91. Hasrat Dalam Kesedihan.
92 Bab 92. Kejadian Yang Tidak Terduga.
93 Bab 93. Pertengkaran Reza Dan Melda.
94 Bab 94. Filing Faris Yang Begitu Tajam.
95 Bab 95. Kecurigaan Faris Yang Semakin Kuat.
96 Bab 96. Penculikan
97 Bab 97. Melda Datang Dalam Mimpi Reza.
98 Bab 98. Tugas Untuk Reza.
99 Baba 99. Wanita Yang Akan Di Jual.
100 Bab 100. Keputusan Yang Sangat Berat.
101 Bab 101. Kekejaman Karena Dendam.
102 Bab 102. Kepolosan Melda.
103 Bab 103. Perkembangan Almira.
104 Bab 104. Nama Di Balik Semua Masalah.
105 Bab 105. Kecerobohan Melda.
106 Bab 106. Keraguan Melda Terhadap Reza.
107 Bab 107. Kecelakaan Yang Di Rencanakan.
108 Bab 108. Selamat Dari Incaran Musuh.
109 Bab 109. Jiwa Monster Faris Yang Menggila.
110 110. Perhitungan Yang Sangat Baik.
111 Bab 111. Polisi Yang Di Tangkap.
112 Bab 112. Manusia Berjiwa Monster
113 Bab 113. Keadaan Fahri Dan Alira.
114 114. Melda Yang Kebingungan Di Dalam Kamar Mandi.
115 Bab 115. Reza Yang Begitu Dingin.
116 Bab 116. Rahasia Percintaan Reza.
117 117. Terpaksa harus Mengalah.
118 118. Alira dan Fahri di nyatakan Koma.
119 Bab 119. Reza Laki-Laki Idaman.
120 Bab 120. Perasaan Melda.
121 Bab 121. Aleta Yang Mampuh Meredakan Emosi Faris.
122 Bab 122. Kabar Bahagia.
123 Bab 123. Manusia Berparas Bidadari.
124 Bab 124. Kecantikan Yang Sempurna.
125 Bab 125. Cemburu Tanda Cinta.
126 Bab 126. Kemesraan Di Bawah Sinar Bulan.
127 Bab 127. Ketajaman Kata-kata Melda.
128 Bab 128. Bersatunya Keluarga Faris.
129 Bab 129. Pemberitahuan.
130 Pemberitahuan.
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Bab 1. Berlibur.
2
Bab 2. Kekesalan Aleta.
3
Bab 3. Rahasia yang tidak di ketahui Faris.
4
Bab 4. Nyanyian Aleta yang menyayat hati.
5
Bab 5. Kemesraan yang tidak di duga.
6
Bab 6. Kehamilan Aleta yang di ketahui oleh Faris.
7
Bab 7. Kemarahan Faris yang membuat Aleta ketakutan.
8
Bab 8. Penjelasan Aleta.
9
Bab 9. Permintaan Faris yang membuat Aleta sangat kesal.
10
Bab 10. Kesedihan Aleta yang begitu dalam.
11
Bab 11. Menghilangnya Aleta.
12
Bab 12. Faris yang begitu jenius.
13
Bab 13. Kesadisan Faris yang membuat Aleta ketakutan.
14
Bab 14. Vina yang ketakutan.
15
Bab 15. Vina yang ingin melarikan diri.
16
Bab 16. Hati Aleta yang begitu mulia.
17
Bab 17. Cinta bertepuk sebelah tangan.
18
Bab 18. Pertunangan yang mendadak.
19
Bab 19. Pembalasan untuk Vina.
20
Bab 20. Hilangnya nyawa Vina.
21
Bab 21. Aleta yang keras kepala.
22
Bab 22. Ungkapan perasaan Aleta.
23
Bab 23. Ungkapan perasaan Faris.
24
Bab 24. Aleta yang cemburu.
25
Bab 25. Kekecewaan Faris.
26
Bab 26. Aleta yang takut dengan kegelapan.
27
Bab 27. Kejujuran Almira.
28
Bab 28. Kekecewaan Alira terhadap Putranya.
29
Bab 29. Pelindung juga pendamping hidup.
30
Bab 30. Prewedding.
31
Bab 31. Aleta yang begitu merindukan Faris.
32
Bab 32. Pernikahan.
33
Bab 33. Kabar duka dari Bram.
34
Bab 34. Faris merasa bersalah atas kematian Bram.
35
Bab 35. Pagi hari yang indah.
36
Bab 36. Faris laki-laki yang setia.
37
Bab 37. Hari pertama ke Kampus.
38
Bab 38. Orang ke tiga.
39
Bab 39. Salah Faham.
40
Bab 40. Hancurnya Hati Aleta.
41
Bab 41. Salah Faham Yang Berlanjut.
42
Bab 42. Aleta Ingin Pergi Dari Rumah.
43
Bab 43. Rahasia Faris.
44
Bab 44. Beban Yang Di Tanggung Faris.
45
Bab 45. Rencana Yang Gagal.
46
Bab 46. Penderitaan Faris.
47
Bab 47. Janji Setia Faris.
48
Bab 48. Faris Bahagia Memiliki Aleta.
49
Bab 49. Faris Berubah Karena Aleta.
50
Bab 50. Mertua Sekaligus Pahlawan.
51
Bab 51. Masa Lalu Yang Di Ketahui Aleta.
52
Bab 52. Ketakutan Faris.
53
Bab 53. Rencana Pindah Rumah.
54
Bab 54. Fahri Sangat Mengagumi Istrinya Alira.
55
Bab 55. Keluarga Yang Hangat.
56
Bab 56. Kepanikan Faris Dan Aleta.
57
Bab 57. Keinginan Yang Tidak Sejalan.
58
Bab 58. Kelemahan Aleta.
59
Bab 59. Pencerahan Buat Aleta.
60
Bab 60. Takut Akan Karma.
61
Bab 61. Harapan Faris.
62
Bab 62. Harapan Faris.
63
Bab 63. Kegilaan Faris Di Bioskop.
64
Bab 64. Kepergian Faris.
65
Bab 65. Kekesalan Refan Terhadap Oma Rita.
66
Bab 66. Menanti Kabar.
67
Bab 67. Ketahuan.
68
Bab 68. Penderitaan Faris.
69
Bab 69. Pertempuran Yang Sangat Sengit.
70
Bab 70. Ekspresi Faris Yang Aneh.
71
Bab 71. Sosok Misterius.
72
Bab 72. Ketakutan Aleta.
73
Bab 73. Aleta Yang Terluka.
74
Bab 74. Aleta Yang Hampir Sekarat.
75
Bab 75. Kasih Sayang Luar Biasa.
76
Bab 76. Kisah Hidup Aleta Dan Reza.
77
Bab 77. Kabar Bahagia.
78
Bab 78. Tingkah Aleta Yang Aneh.
79
Bab 79. Aleta Begitu Agresif.
80
Bab 80. Kebahagiaan Aleta Memiliki Faris.
81
Bab 81. Kejutan.
82
Bab 82. Teman Lama.
83
Bab 83. Keanehan Aleta
84
Bab 84. Firasat Buruk Aleta.
85
Bab 85. Kabar Buruk.
86
Bab 86. Keyakinan Yang Goyah.
87
Bab 87. Kenyataan Yang Pahit
88
Bab 88. Duka Keluarga Faris.
89
Bab 89. Faris Panik Melihat Keadaan Melda.
90
Bab 90. Reza Yang Terlalu Cuek.
91
Bab 91. Hasrat Dalam Kesedihan.
92
Bab 92. Kejadian Yang Tidak Terduga.
93
Bab 93. Pertengkaran Reza Dan Melda.
94
Bab 94. Filing Faris Yang Begitu Tajam.
95
Bab 95. Kecurigaan Faris Yang Semakin Kuat.
96
Bab 96. Penculikan
97
Bab 97. Melda Datang Dalam Mimpi Reza.
98
Bab 98. Tugas Untuk Reza.
99
Baba 99. Wanita Yang Akan Di Jual.
100
Bab 100. Keputusan Yang Sangat Berat.
101
Bab 101. Kekejaman Karena Dendam.
102
Bab 102. Kepolosan Melda.
103
Bab 103. Perkembangan Almira.
104
Bab 104. Nama Di Balik Semua Masalah.
105
Bab 105. Kecerobohan Melda.
106
Bab 106. Keraguan Melda Terhadap Reza.
107
Bab 107. Kecelakaan Yang Di Rencanakan.
108
Bab 108. Selamat Dari Incaran Musuh.
109
Bab 109. Jiwa Monster Faris Yang Menggila.
110
110. Perhitungan Yang Sangat Baik.
111
Bab 111. Polisi Yang Di Tangkap.
112
Bab 112. Manusia Berjiwa Monster
113
Bab 113. Keadaan Fahri Dan Alira.
114
114. Melda Yang Kebingungan Di Dalam Kamar Mandi.
115
Bab 115. Reza Yang Begitu Dingin.
116
Bab 116. Rahasia Percintaan Reza.
117
117. Terpaksa harus Mengalah.
118
118. Alira dan Fahri di nyatakan Koma.
119
Bab 119. Reza Laki-Laki Idaman.
120
Bab 120. Perasaan Melda.
121
Bab 121. Aleta Yang Mampuh Meredakan Emosi Faris.
122
Bab 122. Kabar Bahagia.
123
Bab 123. Manusia Berparas Bidadari.
124
Bab 124. Kecantikan Yang Sempurna.
125
Bab 125. Cemburu Tanda Cinta.
126
Bab 126. Kemesraan Di Bawah Sinar Bulan.
127
Bab 127. Ketajaman Kata-kata Melda.
128
Bab 128. Bersatunya Keluarga Faris.
129
Bab 129. Pemberitahuan.
130
Pemberitahuan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!