Selain penasaran, entah mengapa Faris juga merasa kesal mendengar suara laki-laki yang masih terus bernyanyi di balik telfon itu. Dengan nada yang sedikit kesal Faris pun bersuara setelah sudah berada di luar kamar.
"Halo,, siapa ini,,? Tanya Faris.
"Hay kawan, ini aku Reza,,! Jawab Reza setelah mendengar suara Faris.
"Ooo kamu Reza, aku fikir orang lain,,! Jawab Faris setelah mengetahui kalau itu Reza.
"Iya aku, aku menelfonnya hanya ingin menanyakan kabarnya, eh tau tau dia lagi nangis, dan begitulah kebiasaannya kalau lagi sedih pasti minta di nyanyikan lagu sampai dia tertidur. Kata Reza menjelaskan.
"Ooo gitu ya,,? Eeh tapi aku mau nanya ni, kenapa dia menangis seperti itu,,? Tanya Faris karena merasa penasaran.
"Sebenarnya dia tu sangat rapuh, aku sangat kasihan juga sangat menyayanginya, karena cobaan hidup yang dia lewati selama ini sangat berat setelah kepergian orang tuanya. Jawab Reza.
"Apa kamu bisa menceritakan semua tentangnya padaku,,? Tanya Faris.
"Bisa kawan, dan aku memang harus menceritakannya, karena hanya kamu yang bisa aku harapkan untuk membantunya mengurangi sedikit bebannya. Jawab Reza.
Faris yang semakin penasaran sudah bersiap-siap mendengarkan Reza yang mau menceritakan semua tentang Aleta, tapi di saat Reza mau memulai ceritanya, tiba-tiba ponselnya berbunyi menandakan batrei ponselnya akan mati. Akhirnya dengan nada suara yang terburu-buru Reza berkata.
"Astaga Ris, batrei ponselku akan mati dan sekarang aku lagi di luar rumah,,! Nanti besok saja kita lanjutkan ya,,! Kata Reza.
"Ya sudah kalau gitu,,! Jawab Faris dan langsung terputus sambungan telfonnya dengan Reza.
Setelah itu Faris memilih untuk menyusul teman-temannya dan dia masih membawa ponsel Aleta di dalam genggamannya. Sampainya di sana Faris hanya menemukan Alex dan Sindi sedangkan yang lainnya sudah pergi ke kamar mereka masing-masing.
"Lex, kamu udah ngantuk ya,,? Tanya Faris setelah berada di dekat Alex dan Sindi.
"Belum, emangnya kenapa,,? Tanya Alex sambil menatap Faris.
"Aku mau ajak kamu minum anggur,,! Jawab Faris.
"Ya udah ayo,,! Ajak Alex.
"Kalau gitu aku duluan ke kamar ya,,? Kata Sindi.
"Iya sayang,, Jawab Alex.
Setelah Sindi pergi, Faris dan Alex langsung duduk di depan meja yang sudah terdapat dua botol anggur yang sudah Faris siapkan, meraka berdua minum sambil bercerita tentang segala hal termasuk soal Aleta.
"Kamu ketemu Aleta di mana sih Ris,,? Tanya Alex.
"Di Amerika tiga tahun yang lalu. Jawab Faris.
"Lama baangaat, berarti hubungan kalian sudah lebih dari sekedar pacaran biasa kan,,? Tanya Alex yang sudah sedikit mabuk.
"Ya begitulah. Jawab Faris singkat yang membuat Alex jadi tersenyum.
"Kamu beruntung bangat Ris nemu yang cantik dan seksi kaya gitu. Kata Alex menggoda Faris.
"Biasa ajaa,,! Jawab Faris dingin.
"Ko biasa,,? Yang kaya gitu namanya luar biasa, bukan biasa aja,,! Kata Alex ngotot.
"Terserah kamu saja lah,,! Jawab Faris menyerah.
Semua teman-teman Faris yang datang bersamanya ke Bali tahu kalau Aleta itu calon istrinya Faris karena Aleta sudah tinggal di rumahnya Faris, apalagi Faris juga tidak meceritakan yang sebenarnya dan dia juga memperlakukan Aleta seperti seorang kekasih.
Mereka berdua meminum dua botol anggur sambil mengobrol sampai hampir jam satu malam, dan karena merasa sudah sedikit pusing dan ngantuk, akhirnya mereka memutuskan untuk ke kamar masing-masing. Apalagi besok pagi Faris ada urusan pekerjaan yang harus dia hadiri bersama Aleta di sebuah hotel berbintang.
Faris yang belum terlalu mabuk masih memiliki akal sehat, dia masuk ke kamar dan menatap Aleta yang sedang terlelap seperti seorang bayi di atas tempat tidur. Faris melangkah mendekat dan meraih selimut yang berada di bawah kaki Aleta, kemudian di menutupi tubuh Aleta dengan sangat hati-hati karena dia takut membangunkannya.
Setelah itu dia memilih untuk tidur di sofa yang terletak tidak jauh dari tempat tidur, setelah meletakan ponsel Aleta di samping bantal tidur Aleta.
Pukul 4:30 dini hari Aleta terbangun karena dia merasa sangat haus, di saat dia mau turun dari tempat tidur, matanya tertuju ke arah sofa dan dia melihat Faris yang sedang tertidur di sana dengan bertelanjang dada.
Karena merasa kasihan dengan gaya tidur Faris yang seperti sedang kedinginan, Aleta meraih selimut yang dia gunakan dan melangkah mendekat ke arah Faris.
Aleta yang sudah berada di samping Faris berdiri dan menatap wajah tampan itu sambil merabah perutnya, Aleta teringat dengan bayinya yang tidak sempat dia lahirkan ke dunia. Tanpa dia sadari, air matanya sudah menetes membasahi wajah cantiknya itu.
Tapi dia kembali mengingat perkataan Faris yang mengatakan kalau dia bukanlah wanita yang Faris cintai, sehingga membuatnya tidak jadi menyelimuti Faris malah dia melemparkan selimut di tangannya itu ke wajah Faris dengan sedikit kasar, dan membuat Faris yang sedang terlelap jadi kaget dan terbangun.
"Aletaa,,! Panggil Faris setelah terbangun dan melihat Aleta melangkah menuju pintu tapi Aleta tidak menghiraukannya.
Aleta tidak mau Faris melihat wajahnya yang sembab, akhirnya dia terus melangkah tanpa menengok Faris yang sedang memanggilnya dari arah sofa.
Karena tidak di jawab dan melihat tingkah Aleta yang aneh, membuat Faris segera melangkah menghampirinya yang sudah keluar dari dalam kamar sambil berkata.
"Kamu mau kemana,,? Tanya Faris yang sedang mengikutinya dari arah belakang.
"Aku mau mengambil minum,,! Jawab Aleta sambil terus melangkah menuruni tangga.
"Mengapa kamu ikuti aku,,? Tanya Aleta.
"Aku juga mau minum,,! Jawab Faris.
Akhirnya mereka berdua melangkah bersama-sama dengan Faris di belakang Aleta, sampainya di dapur Aleta segera menuangkan air ke gelas di tangannya kemudian di ikuti Faris, selesai minum tanpa melirik Faris Aleta langsung buru-buru pergi menuju tangga.
Sampainya di anak tangga pertama dan hendak menaiki anak tangga ke dua, karena tidak berhati-hati Aleta terpeleset dan hampir terjatuh, untung saja Faris dengan gerakan cepat langsung menangkapnya dari arah belakang.
Aleta yang begitu kaget, dengan suara teriakan yang cukup keras dia segera melingkarkan pergelangan tangannya di leher Faris, dan pergelangan Faris juga melingkar di belakang Aleta dengan posisi menunduk menatap Alet yang juga sedang menatapnya dengan tatapan bingung.
Jarak mereka sudah semakin dekat, dan entah apa yang terjadi, Faris yang terus menatap Aleta tanpa berkedip langsung mencium Aleta, dan Aleta yang masih sangat mencintainya tidak bisa menolak apa yang di lakukan Faris padanya.
Tanpa mereka sadari semua teman-teman Faris dan pasangannya masing-masing sedang menatap mereka dengan tatapan kaget, bingung dan juga kesal. Yang menatap mereka dengan tatapan kesal itu tidak lain adalah Vina.
Vina sangat kesal dan geram melihat apa yang sedang terjadi di hadapannya itu, karena sudah tidak tahan dengan semuanya Vina langsung mengeluarkan suara yang membuat Faris dan Aleta kaget.
"Ehem,, ehem.. Suara Vina berpura-pura batuk.
Aleta yang kaget dengan suara Vina segerah mendorong dada Faris, kemudian dia berlari menaiki tangga tanpa menatap Faris juga teman-temannya yang masih terus menatap mereka, sedangkan Faris dia hanya menatap teman-temannya dengan tatapan dinginnya kemudian melangkah menaiki tangga mengikuti Aleta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
mama yuhu
owww.. bayinya meninggoy😓😓
yang sabar ya
2023-04-27
1
Yanti
Siap-siap tersakiti lagi kau aletta, kasiannya dirimu.....
2023-04-06
0
Rika Khoiriyah
yang sabar Aleta, pasti bakalan diganti lagi kok🤗🤗🤗
2023-03-21
1