Bab 14. Vina yang ketakutan.

Vina yang sedang nonton di ruang depan begitu bahagia, dia berfikir semua rencananya sudah berjalan sesuai yang dia mau, karena semua barang-barang Aleta sudah dia masukan ke dalam kolong tempat tidur di kamar Faris dan Aleta, jadi dia berfikir tidak akan ada yang tahu kalau Aleta di culik.

Tapi di saat dia sedang asik menonton sambil mengemil cemilan yang ada di atas meja, tiba-tiba ponselnya berbunyi dan tanpa menunggu lama, dia langsung meraih ponselnya yang terletak di atas meja dengan senyum yang terukir lebar di wajahnya.

Vina sangat bahagia setelah melihat layar ponselnya, dia berfikir kalau anak buahnya menelfon untuk memberitahukan kabar yang dia tunggu-tunggu sejak tadi, karena dia sudah memerintahkan anak buahnya untuk menyiksa dan melenyapkan Aleta.

Dengan senyum yang lebar Vina melangkah ke dalam kamarnya, sampainya di dalam kamar dia segera menjawab telfon dari anak buahnya itu setelah selesai mengunci pintu kamar, tapi seketika dia hampir terserang serangan jantung di saat mendengar kabar yang di sampaikan anak buahnya itu.

"Bos, semuanya berantakan,,! Kata anak buah Vina dari balik telfon dengan nada suara seperti orang yang sedang menahan sakit.

"Apa maksud kamu,,? Bicara tu yang jelas,,! Kata Vina dengan nada yang sudah mulai panik.

"Aleta sudah di bawah pergi, dan aku sekarang tidak bisa berbuat apa-apa dengan mayat Darma karena tanganku sudah di patahkan. Jawab anak buah Vina.

"Apaaaa,,? Siapa yang melakukan itu,,? Tanya Vina dengan nada semakin panik.

"Dia bernama Faris Permana,,! Dia melenyapkan Darma dengan begitu sadisnya, dan tanganku juga di patahkan oleh dia, dia tadi juga hampir menghabisiku untung saja Aleta cepat mencegahnya.

"Kamu bohong kan,,? Tanya Vina sudah mulai ketakutan.

"Kalau Bos tidak percaya aku akan mengirim foto kita berdua. Kata laki-laki itu.

Vina yang mendengar penjelasan anak buahnya langsung ketakutan, dan seketika dia langsung merinding di saat melihat foto kedua anak buahnya itu.

"Apa dia tahu aku yang menyuruh kalian,,? Tanya Vina tambah ketakutan.

"Dia tidak tahu Bos. Jawab anak buahnya.

Aleta menjadi sedikit legah di saat mendengar jawaban anak buahnya itu, dia merasa aman walaupun orang suruhannya sudah jadi korban tapi dia tidak perduli sama sekali.

"Urus dirimu dan mayat temanmu sendiri,,! Dan jangan pernah kamu hubungi aku lagi. Kata Vina dengan suara yang sudah sedikit santai.

Vina merasa aman karena dia berfikir kalau Faris maupun Aleta tidak mengetahui kalau dia yang ada di balik semua ini, tapi tiba-tiba dia kembali terkejut dan ketakutan setengah mati, di saat mendengar perkataan anak buahnya karena telfon mereka masih tersambung.

"Tapi Bos, mungkin saja dia tahu, karena semalam ponselku terjatuh di vila itu dan ponsel aku itu ada di tangannya, dia baru memberikannya padaku di saat dia mau pergi bersama Aleta. Kata laki-laki itu yang membuat nafas Vina hampir terhenti.

"Apaaaa,,,? Berarti dia tahu kalau orang yang menyuruh kalian itu aku,,! Dan tadi dia yang membalas pesanku,,! Kata Vina sedikit berteriak.

"Terus apa yang dia katakan,,? Tanya Vina dengan suara yang sudah bergetar karena ketakutan.

"Dia bilang sama aku untuk menyampaikan pesan buatmu,,! Kata laki-laki itu yang membuat Vina semakin ketakutan.

"Apa yang dia bilang,,?

"Dia bilang selanjutnya giliranmu yang akan mendapatkan balasannya. Kata laki-laki itu yang membuat Vina langsung tidak bisa untuk bersuara.

Tanpa berkata apa-apa Vina langsung memutuskan sambungan telfon karena dia sudah sangat ketakutan, dalam diam Vina berfikir untuk melarikan diri dari Vila itu, dia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi kalau bertemu dengan Faris.

Sedangkan Faris yang sedang melajukan motornya di jalan raya, tiba-tiba berbelok kemudian masuk ke sebuah pekarangan rumah yang terlihat sangat sederhana, dan Aleta yang dari tadi masih memeluk Faris segera melepaskan pelukannya setelah Faris menghentikan motornya di depan rumah itu.

"Ayo turun,,! Kata Faris sambil menatap Aleta dengan tatapan yang membuat Aleta jadi salah tingkah.

"Mau ngapain kita di sini,,? Tanya Aleta sambil menundukan wajahnya.

"Sudah ikut saja,,! Yang pastinya kita tidak akan tidur di sini. Nanti kamu juga bakal tahu. Kata Faris dan langsung melangkah menuju pintu rumah itu.

Melihat Faris yang sudah berlalu meninggalkannya, Aleta dengan segera langsung mengikutinya. Sampainya di depan pintu rumah itu, Faris segera mengetuk pintu sambil memanggil-manggil nama seseorang.

"" Tok,,,,, tok,,,, tok,,,,

"Dinda,,,, Dindaa. Faris mengetuk pintu rumah itu sambil memanggil nama seorang wanita.

"Iyaaa,, tungguuu. Jawab suara seorang wanita dari dalam rumah.

Setelah itu keluarlah seorang wanita yang lumayan cantik dan sangat seksi, wanita yang bernama Dinda itu langsung tersenyum sambil memeluk Faris yang membuat Aleta sedikit merasa kesal.

"Ayo masuk,,! Ajak wanita itu setelah melepaskan pelukannya dari Faris tanpa memperdulikan Aleta yang sedang menatap mereka.

Sampainya di dalam wanita itu langsung mempersilahkan mereka untuk duduk, Faris memilih untuk duduk berdekatan dengan Aleta yang hanya terdiam sejak tadi, dan wanita tadi sudah melangkah pergi meninggalakan mereka.

"Jam berapa kamu di culik,,? Tanya Faris sambil menatap Aleta yang berada di sampingnya.

"Sekitar jam 3 atau jam 4. Mereka membiusku di saat aku selesai minum di dapur. Jawab Aleta.

Setelah mendengar jawaban Aleta Faris langsung terdiam, dalam diam Faris berfikir kalau penculikan Aleta ini memang sudah di rencanakan dan di rancang oleh Vina dan kedua anak buahnya.

Di saat sedang memikirkan semuanya, tiba-tiba Faris terkejut dengan suara Dinda yang sudah berdiri tepat di sampingnya. Dinda datang dengan membawakan dua gelas jus yang langsung di taruhnya ke atas meja sambil betkata.

"Silahkan di minum,,! Kata Dinda.

"Ayo cantik silahkan minum,,! Kata Dinda kepada Aleta sambil menatap Aleta dengan senyum manisnya.

"Ooo iya kita belum saling kenal, nama aku Dinda dan Aku ini saudaranya Faris. Kata Dinda sambil mengulurkan tangannya kepada Aleta hendak bersalaman.

"Aku Aleta,,! Jawab Aleta sambil menyalami tangan Dinda.

"Kamu pacarnya Faris ya,,? Tanya Dinda yang membuat Aleta jadi salah tingkah.

Aleta tidak bisa untuk menjawab apa-apa karena dia masih bingung dengan sifat Dinda yang terlihat jutek tapi memiliki sifat yang sangat ramah, dan Aleta jadi merasa tenang setelah mengetahui kalau Dinda dan Faris ternyata bersaudara.

"Kamu pacarnya Faris,,? Tanya Dinda lagi karena dia melihat Aleta belum menjawab pertanyaannya.

"Dia calon istriku,,! Jawab Faris yang sedang fokus dengan ponsel di tangannya.

Jawaban Faris barusan berhasil membuat Dinda juga Aleta terkejut, selain terkejut Dinda sedikit tidak percaya dengan ucapan Faris, karena setahu dia selama ini saudaranya itu tidak pernah dekat dengan wanita manapun, jadi mana bisa tiba-tiba langsung menikah.

"Benar atau bercanda ni,,? Tanya Dinda sambil menatap Faris dan Aleta bergantian.

"Terserah kalau kamu tidak mau percaya. Kata Faris sambil terus fokus dengan ponselnya.

"Kalau gitu aku tunggu undangannya ya,,,! Kata Dinda yang hanya di anggukin oleh Faris.

Terpopuler

Comments

Marsje Namangge

Marsje Namangge

semakin ceritanya

2023-05-31

1

Eni elisa Icha

Eni elisa Icha

bius matiin aja tu si Vina😄,buat faris sama Aleta moga kalian bucin ya😘

2023-05-24

0

Arga

Arga

Vina pasti ketakutan gak bisa tenang dia

2023-01-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Berlibur.
2 Bab 2. Kekesalan Aleta.
3 Bab 3. Rahasia yang tidak di ketahui Faris.
4 Bab 4. Nyanyian Aleta yang menyayat hati.
5 Bab 5. Kemesraan yang tidak di duga.
6 Bab 6. Kehamilan Aleta yang di ketahui oleh Faris.
7 Bab 7. Kemarahan Faris yang membuat Aleta ketakutan.
8 Bab 8. Penjelasan Aleta.
9 Bab 9. Permintaan Faris yang membuat Aleta sangat kesal.
10 Bab 10. Kesedihan Aleta yang begitu dalam.
11 Bab 11. Menghilangnya Aleta.
12 Bab 12. Faris yang begitu jenius.
13 Bab 13. Kesadisan Faris yang membuat Aleta ketakutan.
14 Bab 14. Vina yang ketakutan.
15 Bab 15. Vina yang ingin melarikan diri.
16 Bab 16. Hati Aleta yang begitu mulia.
17 Bab 17. Cinta bertepuk sebelah tangan.
18 Bab 18. Pertunangan yang mendadak.
19 Bab 19. Pembalasan untuk Vina.
20 Bab 20. Hilangnya nyawa Vina.
21 Bab 21. Aleta yang keras kepala.
22 Bab 22. Ungkapan perasaan Aleta.
23 Bab 23. Ungkapan perasaan Faris.
24 Bab 24. Aleta yang cemburu.
25 Bab 25. Kekecewaan Faris.
26 Bab 26. Aleta yang takut dengan kegelapan.
27 Bab 27. Kejujuran Almira.
28 Bab 28. Kekecewaan Alira terhadap Putranya.
29 Bab 29. Pelindung juga pendamping hidup.
30 Bab 30. Prewedding.
31 Bab 31. Aleta yang begitu merindukan Faris.
32 Bab 32. Pernikahan.
33 Bab 33. Kabar duka dari Bram.
34 Bab 34. Faris merasa bersalah atas kematian Bram.
35 Bab 35. Pagi hari yang indah.
36 Bab 36. Faris laki-laki yang setia.
37 Bab 37. Hari pertama ke Kampus.
38 Bab 38. Orang ke tiga.
39 Bab 39. Salah Faham.
40 Bab 40. Hancurnya Hati Aleta.
41 Bab 41. Salah Faham Yang Berlanjut.
42 Bab 42. Aleta Ingin Pergi Dari Rumah.
43 Bab 43. Rahasia Faris.
44 Bab 44. Beban Yang Di Tanggung Faris.
45 Bab 45. Rencana Yang Gagal.
46 Bab 46. Penderitaan Faris.
47 Bab 47. Janji Setia Faris.
48 Bab 48. Faris Bahagia Memiliki Aleta.
49 Bab 49. Faris Berubah Karena Aleta.
50 Bab 50. Mertua Sekaligus Pahlawan.
51 Bab 51. Masa Lalu Yang Di Ketahui Aleta.
52 Bab 52. Ketakutan Faris.
53 Bab 53. Rencana Pindah Rumah.
54 Bab 54. Fahri Sangat Mengagumi Istrinya Alira.
55 Bab 55. Keluarga Yang Hangat.
56 Bab 56. Kepanikan Faris Dan Aleta.
57 Bab 57. Keinginan Yang Tidak Sejalan.
58 Bab 58. Kelemahan Aleta.
59 Bab 59. Pencerahan Buat Aleta.
60 Bab 60. Takut Akan Karma.
61 Bab 61. Harapan Faris.
62 Bab 62. Harapan Faris.
63 Bab 63. Kegilaan Faris Di Bioskop.
64 Bab 64. Kepergian Faris.
65 Bab 65. Kekesalan Refan Terhadap Oma Rita.
66 Bab 66. Menanti Kabar.
67 Bab 67. Ketahuan.
68 Bab 68. Penderitaan Faris.
69 Bab 69. Pertempuran Yang Sangat Sengit.
70 Bab 70. Ekspresi Faris Yang Aneh.
71 Bab 71. Sosok Misterius.
72 Bab 72. Ketakutan Aleta.
73 Bab 73. Aleta Yang Terluka.
74 Bab 74. Aleta Yang Hampir Sekarat.
75 Bab 75. Kasih Sayang Luar Biasa.
76 Bab 76. Kisah Hidup Aleta Dan Reza.
77 Bab 77. Kabar Bahagia.
78 Bab 78. Tingkah Aleta Yang Aneh.
79 Bab 79. Aleta Begitu Agresif.
80 Bab 80. Kebahagiaan Aleta Memiliki Faris.
81 Bab 81. Kejutan.
82 Bab 82. Teman Lama.
83 Bab 83. Keanehan Aleta
84 Bab 84. Firasat Buruk Aleta.
85 Bab 85. Kabar Buruk.
86 Bab 86. Keyakinan Yang Goyah.
87 Bab 87. Kenyataan Yang Pahit
88 Bab 88. Duka Keluarga Faris.
89 Bab 89. Faris Panik Melihat Keadaan Melda.
90 Bab 90. Reza Yang Terlalu Cuek.
91 Bab 91. Hasrat Dalam Kesedihan.
92 Bab 92. Kejadian Yang Tidak Terduga.
93 Bab 93. Pertengkaran Reza Dan Melda.
94 Bab 94. Filing Faris Yang Begitu Tajam.
95 Bab 95. Kecurigaan Faris Yang Semakin Kuat.
96 Bab 96. Penculikan
97 Bab 97. Melda Datang Dalam Mimpi Reza.
98 Bab 98. Tugas Untuk Reza.
99 Baba 99. Wanita Yang Akan Di Jual.
100 Bab 100. Keputusan Yang Sangat Berat.
101 Bab 101. Kekejaman Karena Dendam.
102 Bab 102. Kepolosan Melda.
103 Bab 103. Perkembangan Almira.
104 Bab 104. Nama Di Balik Semua Masalah.
105 Bab 105. Kecerobohan Melda.
106 Bab 106. Keraguan Melda Terhadap Reza.
107 Bab 107. Kecelakaan Yang Di Rencanakan.
108 Bab 108. Selamat Dari Incaran Musuh.
109 Bab 109. Jiwa Monster Faris Yang Menggila.
110 110. Perhitungan Yang Sangat Baik.
111 Bab 111. Polisi Yang Di Tangkap.
112 Bab 112. Manusia Berjiwa Monster
113 Bab 113. Keadaan Fahri Dan Alira.
114 114. Melda Yang Kebingungan Di Dalam Kamar Mandi.
115 Bab 115. Reza Yang Begitu Dingin.
116 Bab 116. Rahasia Percintaan Reza.
117 117. Terpaksa harus Mengalah.
118 118. Alira dan Fahri di nyatakan Koma.
119 Bab 119. Reza Laki-Laki Idaman.
120 Bab 120. Perasaan Melda.
121 Bab 121. Aleta Yang Mampuh Meredakan Emosi Faris.
122 Bab 122. Kabar Bahagia.
123 Bab 123. Manusia Berparas Bidadari.
124 Bab 124. Kecantikan Yang Sempurna.
125 Bab 125. Cemburu Tanda Cinta.
126 Bab 126. Kemesraan Di Bawah Sinar Bulan.
127 Bab 127. Ketajaman Kata-kata Melda.
128 Bab 128. Bersatunya Keluarga Faris.
129 Bab 129. Pemberitahuan.
130 Pemberitahuan.
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Bab 1. Berlibur.
2
Bab 2. Kekesalan Aleta.
3
Bab 3. Rahasia yang tidak di ketahui Faris.
4
Bab 4. Nyanyian Aleta yang menyayat hati.
5
Bab 5. Kemesraan yang tidak di duga.
6
Bab 6. Kehamilan Aleta yang di ketahui oleh Faris.
7
Bab 7. Kemarahan Faris yang membuat Aleta ketakutan.
8
Bab 8. Penjelasan Aleta.
9
Bab 9. Permintaan Faris yang membuat Aleta sangat kesal.
10
Bab 10. Kesedihan Aleta yang begitu dalam.
11
Bab 11. Menghilangnya Aleta.
12
Bab 12. Faris yang begitu jenius.
13
Bab 13. Kesadisan Faris yang membuat Aleta ketakutan.
14
Bab 14. Vina yang ketakutan.
15
Bab 15. Vina yang ingin melarikan diri.
16
Bab 16. Hati Aleta yang begitu mulia.
17
Bab 17. Cinta bertepuk sebelah tangan.
18
Bab 18. Pertunangan yang mendadak.
19
Bab 19. Pembalasan untuk Vina.
20
Bab 20. Hilangnya nyawa Vina.
21
Bab 21. Aleta yang keras kepala.
22
Bab 22. Ungkapan perasaan Aleta.
23
Bab 23. Ungkapan perasaan Faris.
24
Bab 24. Aleta yang cemburu.
25
Bab 25. Kekecewaan Faris.
26
Bab 26. Aleta yang takut dengan kegelapan.
27
Bab 27. Kejujuran Almira.
28
Bab 28. Kekecewaan Alira terhadap Putranya.
29
Bab 29. Pelindung juga pendamping hidup.
30
Bab 30. Prewedding.
31
Bab 31. Aleta yang begitu merindukan Faris.
32
Bab 32. Pernikahan.
33
Bab 33. Kabar duka dari Bram.
34
Bab 34. Faris merasa bersalah atas kematian Bram.
35
Bab 35. Pagi hari yang indah.
36
Bab 36. Faris laki-laki yang setia.
37
Bab 37. Hari pertama ke Kampus.
38
Bab 38. Orang ke tiga.
39
Bab 39. Salah Faham.
40
Bab 40. Hancurnya Hati Aleta.
41
Bab 41. Salah Faham Yang Berlanjut.
42
Bab 42. Aleta Ingin Pergi Dari Rumah.
43
Bab 43. Rahasia Faris.
44
Bab 44. Beban Yang Di Tanggung Faris.
45
Bab 45. Rencana Yang Gagal.
46
Bab 46. Penderitaan Faris.
47
Bab 47. Janji Setia Faris.
48
Bab 48. Faris Bahagia Memiliki Aleta.
49
Bab 49. Faris Berubah Karena Aleta.
50
Bab 50. Mertua Sekaligus Pahlawan.
51
Bab 51. Masa Lalu Yang Di Ketahui Aleta.
52
Bab 52. Ketakutan Faris.
53
Bab 53. Rencana Pindah Rumah.
54
Bab 54. Fahri Sangat Mengagumi Istrinya Alira.
55
Bab 55. Keluarga Yang Hangat.
56
Bab 56. Kepanikan Faris Dan Aleta.
57
Bab 57. Keinginan Yang Tidak Sejalan.
58
Bab 58. Kelemahan Aleta.
59
Bab 59. Pencerahan Buat Aleta.
60
Bab 60. Takut Akan Karma.
61
Bab 61. Harapan Faris.
62
Bab 62. Harapan Faris.
63
Bab 63. Kegilaan Faris Di Bioskop.
64
Bab 64. Kepergian Faris.
65
Bab 65. Kekesalan Refan Terhadap Oma Rita.
66
Bab 66. Menanti Kabar.
67
Bab 67. Ketahuan.
68
Bab 68. Penderitaan Faris.
69
Bab 69. Pertempuran Yang Sangat Sengit.
70
Bab 70. Ekspresi Faris Yang Aneh.
71
Bab 71. Sosok Misterius.
72
Bab 72. Ketakutan Aleta.
73
Bab 73. Aleta Yang Terluka.
74
Bab 74. Aleta Yang Hampir Sekarat.
75
Bab 75. Kasih Sayang Luar Biasa.
76
Bab 76. Kisah Hidup Aleta Dan Reza.
77
Bab 77. Kabar Bahagia.
78
Bab 78. Tingkah Aleta Yang Aneh.
79
Bab 79. Aleta Begitu Agresif.
80
Bab 80. Kebahagiaan Aleta Memiliki Faris.
81
Bab 81. Kejutan.
82
Bab 82. Teman Lama.
83
Bab 83. Keanehan Aleta
84
Bab 84. Firasat Buruk Aleta.
85
Bab 85. Kabar Buruk.
86
Bab 86. Keyakinan Yang Goyah.
87
Bab 87. Kenyataan Yang Pahit
88
Bab 88. Duka Keluarga Faris.
89
Bab 89. Faris Panik Melihat Keadaan Melda.
90
Bab 90. Reza Yang Terlalu Cuek.
91
Bab 91. Hasrat Dalam Kesedihan.
92
Bab 92. Kejadian Yang Tidak Terduga.
93
Bab 93. Pertengkaran Reza Dan Melda.
94
Bab 94. Filing Faris Yang Begitu Tajam.
95
Bab 95. Kecurigaan Faris Yang Semakin Kuat.
96
Bab 96. Penculikan
97
Bab 97. Melda Datang Dalam Mimpi Reza.
98
Bab 98. Tugas Untuk Reza.
99
Baba 99. Wanita Yang Akan Di Jual.
100
Bab 100. Keputusan Yang Sangat Berat.
101
Bab 101. Kekejaman Karena Dendam.
102
Bab 102. Kepolosan Melda.
103
Bab 103. Perkembangan Almira.
104
Bab 104. Nama Di Balik Semua Masalah.
105
Bab 105. Kecerobohan Melda.
106
Bab 106. Keraguan Melda Terhadap Reza.
107
Bab 107. Kecelakaan Yang Di Rencanakan.
108
Bab 108. Selamat Dari Incaran Musuh.
109
Bab 109. Jiwa Monster Faris Yang Menggila.
110
110. Perhitungan Yang Sangat Baik.
111
Bab 111. Polisi Yang Di Tangkap.
112
Bab 112. Manusia Berjiwa Monster
113
Bab 113. Keadaan Fahri Dan Alira.
114
114. Melda Yang Kebingungan Di Dalam Kamar Mandi.
115
Bab 115. Reza Yang Begitu Dingin.
116
Bab 116. Rahasia Percintaan Reza.
117
117. Terpaksa harus Mengalah.
118
118. Alira dan Fahri di nyatakan Koma.
119
Bab 119. Reza Laki-Laki Idaman.
120
Bab 120. Perasaan Melda.
121
Bab 121. Aleta Yang Mampuh Meredakan Emosi Faris.
122
Bab 122. Kabar Bahagia.
123
Bab 123. Manusia Berparas Bidadari.
124
Bab 124. Kecantikan Yang Sempurna.
125
Bab 125. Cemburu Tanda Cinta.
126
Bab 126. Kemesraan Di Bawah Sinar Bulan.
127
Bab 127. Ketajaman Kata-kata Melda.
128
Bab 128. Bersatunya Keluarga Faris.
129
Bab 129. Pemberitahuan.
130
Pemberitahuan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!