Vina yang sedang nonton di ruang depan begitu bahagia, dia berfikir semua rencananya sudah berjalan sesuai yang dia mau, karena semua barang-barang Aleta sudah dia masukan ke dalam kolong tempat tidur di kamar Faris dan Aleta, jadi dia berfikir tidak akan ada yang tahu kalau Aleta di culik.
Tapi di saat dia sedang asik menonton sambil mengemil cemilan yang ada di atas meja, tiba-tiba ponselnya berbunyi dan tanpa menunggu lama, dia langsung meraih ponselnya yang terletak di atas meja dengan senyum yang terukir lebar di wajahnya.
Vina sangat bahagia setelah melihat layar ponselnya, dia berfikir kalau anak buahnya menelfon untuk memberitahukan kabar yang dia tunggu-tunggu sejak tadi, karena dia sudah memerintahkan anak buahnya untuk menyiksa dan melenyapkan Aleta.
Dengan senyum yang lebar Vina melangkah ke dalam kamarnya, sampainya di dalam kamar dia segera menjawab telfon dari anak buahnya itu setelah selesai mengunci pintu kamar, tapi seketika dia hampir terserang serangan jantung di saat mendengar kabar yang di sampaikan anak buahnya itu.
"Bos, semuanya berantakan,,! Kata anak buah Vina dari balik telfon dengan nada suara seperti orang yang sedang menahan sakit.
"Apa maksud kamu,,? Bicara tu yang jelas,,! Kata Vina dengan nada yang sudah mulai panik.
"Aleta sudah di bawah pergi, dan aku sekarang tidak bisa berbuat apa-apa dengan mayat Darma karena tanganku sudah di patahkan. Jawab anak buah Vina.
"Apaaaa,,? Siapa yang melakukan itu,,? Tanya Vina dengan nada semakin panik.
"Dia bernama Faris Permana,,! Dia melenyapkan Darma dengan begitu sadisnya, dan tanganku juga di patahkan oleh dia, dia tadi juga hampir menghabisiku untung saja Aleta cepat mencegahnya.
"Kamu bohong kan,,? Tanya Vina sudah mulai ketakutan.
"Kalau Bos tidak percaya aku akan mengirim foto kita berdua. Kata laki-laki itu.
Vina yang mendengar penjelasan anak buahnya langsung ketakutan, dan seketika dia langsung merinding di saat melihat foto kedua anak buahnya itu.
"Apa dia tahu aku yang menyuruh kalian,,? Tanya Vina tambah ketakutan.
"Dia tidak tahu Bos. Jawab anak buahnya.
Aleta menjadi sedikit legah di saat mendengar jawaban anak buahnya itu, dia merasa aman walaupun orang suruhannya sudah jadi korban tapi dia tidak perduli sama sekali.
"Urus dirimu dan mayat temanmu sendiri,,! Dan jangan pernah kamu hubungi aku lagi. Kata Vina dengan suara yang sudah sedikit santai.
Vina merasa aman karena dia berfikir kalau Faris maupun Aleta tidak mengetahui kalau dia yang ada di balik semua ini, tapi tiba-tiba dia kembali terkejut dan ketakutan setengah mati, di saat mendengar perkataan anak buahnya karena telfon mereka masih tersambung.
"Tapi Bos, mungkin saja dia tahu, karena semalam ponselku terjatuh di vila itu dan ponsel aku itu ada di tangannya, dia baru memberikannya padaku di saat dia mau pergi bersama Aleta. Kata laki-laki itu yang membuat nafas Vina hampir terhenti.
"Apaaaa,,,? Berarti dia tahu kalau orang yang menyuruh kalian itu aku,,! Dan tadi dia yang membalas pesanku,,! Kata Vina sedikit berteriak.
"Terus apa yang dia katakan,,? Tanya Vina dengan suara yang sudah bergetar karena ketakutan.
"Dia bilang sama aku untuk menyampaikan pesan buatmu,,! Kata laki-laki itu yang membuat Vina semakin ketakutan.
"Apa yang dia bilang,,?
"Dia bilang selanjutnya giliranmu yang akan mendapatkan balasannya. Kata laki-laki itu yang membuat Vina langsung tidak bisa untuk bersuara.
Tanpa berkata apa-apa Vina langsung memutuskan sambungan telfon karena dia sudah sangat ketakutan, dalam diam Vina berfikir untuk melarikan diri dari Vila itu, dia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi kalau bertemu dengan Faris.
Sedangkan Faris yang sedang melajukan motornya di jalan raya, tiba-tiba berbelok kemudian masuk ke sebuah pekarangan rumah yang terlihat sangat sederhana, dan Aleta yang dari tadi masih memeluk Faris segera melepaskan pelukannya setelah Faris menghentikan motornya di depan rumah itu.
"Ayo turun,,! Kata Faris sambil menatap Aleta dengan tatapan yang membuat Aleta jadi salah tingkah.
"Mau ngapain kita di sini,,? Tanya Aleta sambil menundukan wajahnya.
"Sudah ikut saja,,! Yang pastinya kita tidak akan tidur di sini. Nanti kamu juga bakal tahu. Kata Faris dan langsung melangkah menuju pintu rumah itu.
Melihat Faris yang sudah berlalu meninggalkannya, Aleta dengan segera langsung mengikutinya. Sampainya di depan pintu rumah itu, Faris segera mengetuk pintu sambil memanggil-manggil nama seseorang.
"" Tok,,,,, tok,,,, tok,,,,
"Dinda,,,, Dindaa. Faris mengetuk pintu rumah itu sambil memanggil nama seorang wanita.
"Iyaaa,, tungguuu. Jawab suara seorang wanita dari dalam rumah.
Setelah itu keluarlah seorang wanita yang lumayan cantik dan sangat seksi, wanita yang bernama Dinda itu langsung tersenyum sambil memeluk Faris yang membuat Aleta sedikit merasa kesal.
"Ayo masuk,,! Ajak wanita itu setelah melepaskan pelukannya dari Faris tanpa memperdulikan Aleta yang sedang menatap mereka.
Sampainya di dalam wanita itu langsung mempersilahkan mereka untuk duduk, Faris memilih untuk duduk berdekatan dengan Aleta yang hanya terdiam sejak tadi, dan wanita tadi sudah melangkah pergi meninggalakan mereka.
"Jam berapa kamu di culik,,? Tanya Faris sambil menatap Aleta yang berada di sampingnya.
"Sekitar jam 3 atau jam 4. Mereka membiusku di saat aku selesai minum di dapur. Jawab Aleta.
Setelah mendengar jawaban Aleta Faris langsung terdiam, dalam diam Faris berfikir kalau penculikan Aleta ini memang sudah di rencanakan dan di rancang oleh Vina dan kedua anak buahnya.
Di saat sedang memikirkan semuanya, tiba-tiba Faris terkejut dengan suara Dinda yang sudah berdiri tepat di sampingnya. Dinda datang dengan membawakan dua gelas jus yang langsung di taruhnya ke atas meja sambil betkata.
"Silahkan di minum,,! Kata Dinda.
"Ayo cantik silahkan minum,,! Kata Dinda kepada Aleta sambil menatap Aleta dengan senyum manisnya.
"Ooo iya kita belum saling kenal, nama aku Dinda dan Aku ini saudaranya Faris. Kata Dinda sambil mengulurkan tangannya kepada Aleta hendak bersalaman.
"Aku Aleta,,! Jawab Aleta sambil menyalami tangan Dinda.
"Kamu pacarnya Faris ya,,? Tanya Dinda yang membuat Aleta jadi salah tingkah.
Aleta tidak bisa untuk menjawab apa-apa karena dia masih bingung dengan sifat Dinda yang terlihat jutek tapi memiliki sifat yang sangat ramah, dan Aleta jadi merasa tenang setelah mengetahui kalau Dinda dan Faris ternyata bersaudara.
"Kamu pacarnya Faris,,? Tanya Dinda lagi karena dia melihat Aleta belum menjawab pertanyaannya.
"Dia calon istriku,,! Jawab Faris yang sedang fokus dengan ponsel di tangannya.
Jawaban Faris barusan berhasil membuat Dinda juga Aleta terkejut, selain terkejut Dinda sedikit tidak percaya dengan ucapan Faris, karena setahu dia selama ini saudaranya itu tidak pernah dekat dengan wanita manapun, jadi mana bisa tiba-tiba langsung menikah.
"Benar atau bercanda ni,,? Tanya Dinda sambil menatap Faris dan Aleta bergantian.
"Terserah kalau kamu tidak mau percaya. Kata Faris sambil terus fokus dengan ponselnya.
"Kalau gitu aku tunggu undangannya ya,,,! Kata Dinda yang hanya di anggukin oleh Faris.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Marsje Namangge
semakin ceritanya
2023-05-31
1
Eni elisa Icha
bius matiin aja tu si Vina😄,buat faris sama Aleta moga kalian bucin ya😘
2023-05-24
0
Aska
Vina pasti ketakutan gak bisa tenang dia
2023-01-24
0