Aleta melangkah dan duduk di samping Sindi tanpa melirik Faris sama sekali. Dia berusaha sekuat hati untuk menghilangkan rasa cintanya kepada Faris walaupun sangat sulit melakukan semua itu.
Sindi, Maya dan Vina jadi minder dengan penampilan Aleta yang begitu cantik dan seksi. Apalagi Vina, selain minder dia juga sangat kesal dengan Aleta yang berhasih mencuri perhatian para lelaki yang ada di situ terutama Faris. Vina semakin hari semakin membenci Aleta dan Aleta tidak menyadarinya sama sekali.
"Sekarang kan sudah malam, enaknya kita ngapain yaa,,? Tanya Kelvin setelah Aleta duduk di samping Sindi.
"Kita ke pantai saja,,! Jawab Maya pacarnya.
"Besok saja baru ke pantai,,! Sekarang mendingan kita karoke dan bersantai,,! Bagaimana,,? Sambung Bram.
"Oke aku setuju,,! Jawab Vina bersemangat.
Vina bersemangat karna dia sedang memikirkan langkah selanjutnya untuk membuat Faris tertarik padanya, dia inging mengambil hati Faris dengan menyanyikan sebuah lagu karena dia sangat percaya diri dengan suaranya yang paspasan itu.
Setelah itu Aleta dan lainnya malangkah naik menuju ruang karoke yang terdapat di lantai dua, sedangkan Faris dia sedang melangkah ke dapur untuk mengambil beberapa botol minuman dan makanan ringan karena persediaan di mini barnya sedang habis.
Selesai mengambil semuanya, Faris langsung menyusul Aleta dan teman-temannya yang sudah mengambil tempat duduk masing-masing di ruang karoke. Dan tempat duduk yang masih tersisa hanya di dekat Aleta, tanpa menunggu lama Faris segera meletakan barang bawaannya di atas meja besar itu, kemudian dia duduk di samping Aleta sambil menatap Aleta dengan tatapan dingin tapi Aleta tidak memperdulikannya.
Setelah semuanya sudah siap, Vina yang sudah memegang mic di tangannya langsung membawakan lagu pilihannya. Tujuan Vina ingin membuat Faris terkesan, tapi dengan dia membawakan lagu dangdut yang berjudul "Jatuh Bangun Aku" membuat Faris dan lainnya jadi merasa risih dan kesal.
Vina bernyanyi dengan percaya dirinya sambil terus melirik ke arah Faris tapi Faris tidak memperdulikannya sama sekali, dia lebih memilih untuk fokus dengan ponsel di tangannya, yang heboh dan bersemangat mendengar nyanyian Vina hanyalah Bram.
Sebenarnya Bram juga sangat risih dengan suara dan lagu pilihan pacarnya itu, tapi karena cintanya kepada Vina yang begitu besar, membuat Bram dengan terpaksa harus berpura pura menyukai nyanyian pacarnya yang membuat sakit telinganya.
Selesai bernyanyi, Vina merasa sangat kesal karena hanya Bram yang bertepuk tangan dan memujinya, sedangkan yang lain sibuk dengan ponsel mereka masing-masing.
"Aleta, giliran kamu,,! Kata Sindi setelah Vina selesai bernyanyi.
"Iya benar, soalnya tadi aku dengar Aleta nyanyi di teras, suaranya bagus bangat. Sambung Maya.
Aleta yang mendengar permintaan teman-temannya tidak bisa menolak, karena walaupun baru kenal, Aleta sudah sangat akrab dengan Maya juga Sindi, hanyalah Vina yang tidak terlalu akrab dan sedikit jaga jarak dengannya.
"Ayo dong Aleta,,! Kata Bram.
"Iya,, nanti setelah itu giliran yang lain. Sambung Alex.
Sedangkan Faris yang berada di samping hanya melirik Aleta tanpa berkata apa-apa. Aleta yang tidak bisa menolak, akhirnya meminta Alex untuk memutar lagu pilihannya yang berjudul "Korbanmu Yang Baru" lagunya Tata Janeta.
Aleta memilih lagu itu karena dia sering mendengarnya di saat-saat masa pahit yang dia lalui setelah kejadian tiga tahun yang lalu di Amerika, dan tidak berapa lama Aletapun mengeluarkan suara merdunya membawakan lagu itu yang membuat semuanya terhipnotis.
"Huuuuuu,, huuuuuuu,, huuuuuu
"Sendiri ku menangiiiiis
"Tak seorang pun taaahuuu lukakuuu
"Air mata seeakaaaaan
"Luapkan rasa seeedihkuuuu
"Percuma semua penjeeelasanmu
"Kini ku takan perduliiii padamuuuu
"Simpan saja semua kataaaa-katamuuuu
"Simpan saaaja tuk kooorbanmuuu yang baruuuu
"Sadisnya kauuuu, bagai tak punya hatiii
"Teganyaaa kau beermain di belakangkuuuu
"Harus slalu kau ingaaaat
"Aku tak pernah sesakiiit iniiii
"Kan ku ingat kaau slaluuu
"Sampai mati
Aleta menyanyikan lagu itu dengan penuh penghayatan dan perasaan, hatinya sangat tersentuh dengan lagu yang dia nyanyikan sampai matanya berkaca-kaca, dan hanya Faris yang menyadarinya karena yang lainnya lagi heboh bertepuk tangan mengagumi suara Aleta yang begitu merdu.
Karena merasa air matanya tidak bisa di tahan lagi, akhirnya Aleta berdiri dan langsung melangkah pergi ke kamar tanpa menyadari Faris sedang memperhatikannya.
Dia melangkah menuju kamar dan menangis di sana, hati Aleta bagai tersayat-sayat di saat menyanyikan lagu itu, karena dia teringat dengan masa-masa pahitnya tiga tahun yang lalu.
Aleta duduk di samping tempat tidur sambil menangis tanpa bersuara, hanya isakan yang terdengar dan dia tidak menyadari keberadaan Faris di depan pintu yang sedang menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.
Faris sangat bingung melihat Aleta yang sedang menangis, karena dia tidak menyadari perbuatannya tiga tahun yang lalu telah menghancurkan hati dan kehidupan Aleta, di tambah lagi dengan pernyataannya yang mengatakan bahwa bukan Aleta wanita yang dia cintai.
Di saat Aleta sedang menangis, tiba-tiba dia di kagetkan dengan sura panggilan masuk di ponselnya, dengan segera dia meraih ponselnya dan menghapus air mata yang mengalir setelah melihat nama Reza di layar ponselnya.
"Haloo Aleta,,! Panggil Reza dari seberang sana.
"Bang,, hiks,, hiks,, hiks,, suara tangisan Aleta yang membuat Reza jadi panik.
"Ada apa Aleta,,? Mengapa kamu menangis,,? Tanya Reza panik.
"Aku mau ikut kamu Bang, Aku tidak bisa hidup di sini,,! Aku mau sama kamu,,! Hiks,, hiks,, hiks. Aleta berkata-kata sambil menangis.
"Aleta, kamu yang sabar ya,,! Kamu harus kuat menjalani semuanya, Aku akan ke Indonesia menemui kamu kalau urusanku sudah selesai. Kata Reza dengan suara yang terdengar sedih.
Reza yang berada di Malaysia juga sangat memikirkan Aleta, dia tahu kalau Aleta akan merasa sedih hidup di tengah-tengah keluarga yang begitu asing baginya, tapi tidak ada jalan lain selain melepaskan Aleta ke tangan keluarga Faris dan keluarganya, karena itu yang terbaik menurut Reza.
"Kamu tidur ya,,! Tidak usah terlalu banyak fikiran.
"Aku mau tidur kalau kamu mau nyanyikan lagu untuku. Kata Aleta sambil menghapus air matanya.
"Iya, aku akan nyanyikan lagu untukmu. Jawab Reza.
Reza sangat menyayangi Aleta, karena Aleta adalah adik satu-satunya bagi dia walaupun mereka berdua hanyalah saudara sepupu, dan itulah kebiasaan yang sering Aleta minta di saat dia sedang bersedih. Aleta selalu minta di nyanyikan Reza, dan Reza yang begitu menyayanginya tidak pernah menolak.
Reza menyanyikan lagu yang sering dia nyanyikan sampai Aleta tertidur, dan Faris yang masih tetap berdiri di depan pintu mendengar semua pembicaraan Aleta, tapi dia tidak tahu siapa yang sedang berbicara dengan Aleta itu.
Karena melihat Aleta sudah terlelap, dengan langkah perlahan Faris mendekat ke arah Aleta kemudian mengambil ponselnya. Faris sangat merasa penasaran dan ingin tahu dengan orang yang berbicara dengan Aleta itu, sedangkan Reza di seberang sana masih tetap terus bernyanyi tanpa menyadari kalau Aleta sudah tertidur
Setelah mengambil ponsel Aleta, Faris kembali melangkah ke luar kamar karena dia ingin berbicara dengan orang yang sedang bernyanyi di balik telfon itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
mama yuhu
Brsm ogeb 🤭cinta membutakan segalanya
2023-04-27
2
Yanti
kasian sekali kamu aletta hidupmu benar-benar hancur, aku yg baca saja sudah menangis, tapi dibalik semua ini pasti ada hikmahnya dan pasti ada kesenangan,, yg sabar ya aletta semua akan mendukung mu.. 😚😚
2023-04-06
0
Enung Samsiah
Vina nyanyi berarti heboh sendiri tnp ada yg peduli,,,,
2023-03-04
1