Setelah menjelaskan semuanya kepada Aleta, Faris segera keluar dari kamar dan melangkah menuju lantai bawah, sedangkan Aleta masih berdiri di tempatnya sambil memikirkan perkataan Faris. Tapi tiba-tiba Aleta merasa ketakutan karena dia baru menyadari kalau Faris sudah turun ke lantai bawah.
Aleta yang memiliki hati yang penyayang tidak mau Faris melakukan sesuatu yang menyakitkan Vina, walaupun Vina sudah sangat jahat padanya. Itulah sifat mulia Aleta yang tidak di miliki oleh semua orang.
Dengan segera Aleta langsung mempercepat langkahnya menyusul Faris yang sudah berada di lantai bawah, di saat dia sedang menuruni tangga dia sudah melihat Faris sedang berdiri di depan taman-tamannya, dan Faris terlihat seperti ingin menyampaikan sesuatu kepada mereka.
Tanpa menunggu lama Aleta segera mempercepat langkahnya menuju Faris dan yang lainnya, semua teman-temannya sudah menatap Faris yang hendak berbicara termasuk Bram, yang tidak berada di situ hanyalah Vina karena dia sedang berada di dalam kamar.
"Aku ingin memberitahukan hal yang sangat penting kepada kalian terutama kepada Bram. Kata Faris yang membuat semua teman-temannya menatapnya dengan tatapan bingung juga penasaran.
"Hal penting apa Ris,,? Ayo cepat katakan biar kita tidak penasaran. Kata Bram yang tidak menyadari apapun.
"Aku ingin memberitahu pada kalian kalauuu. Kata-kata Faris langsung tertahan karena segera di potong oleh Aleta yang sudah berada di sampingnya.
"Kalau kita berdua akan bertunangan malam ini juga di hotel miliknya. Sambung Aleta yang sudah berada di samping Faris.
Aleta sengaja memotong perkataan Faris biar Faris tidak mengatakan yang sebenarnya tentang Vina, karena menurut Aleta ini bukan waktu yang tepat untuk Bram mengetahui semuanya.
"Apaaaa,,? Serius kamu,,? Tanya Sindi dengan tampang kaget bercampur bahagia.
"Iii,, iya. Jawab Aleta sedikit gugup.
"Kalau gitu selamat yaaa. Kata Sindi dan Maya sambil memeluk Aleta secara bergantian.
Semua teman-teman mereka termasuk Bram bahagia dengan kabar yang baru mereka dengar dari Aleta, mereka semua memberi selamat kepada Faris dan Aleta, sedangkan Faris yang di beri selamat hanya terdiam sambil menatap teman-temannya dengan senyuman yang terlihat sedikit terpaksa.
Walaupun terkesan sedikit memaksa, namun Faris tetap berusaha tersenyum kepada teman-temannya yang sudah terlanjur bersemangat dengan kabar pertunangannya dengan Aleta yang tiba-tiba itu.
Faris sudah tahu mengapa sehingga Aleta berkata seperti itu, itu karena Aleta sudah mengetahui apa yang ingin dia katakan kepada mereka semua. Faris mentap Aleta dengan tatapan yang tidak bisa di artikan sambil berkata-kata dalam hatinya.
"Mungkin kamu berfikir apa yang kamu katakan tadi hanyalah omongan semata, tapi aku akan melakukan seperti apa yang kamu katakan tadi sebentar malam nanti. Gumam Faris dalam hati sambil menatap Aleta.
Aleta yang menyadari tatapan Faris padanya sejak tadi tidak berani sama sekali menatap maupun melirik Faris yang berada di sampingnya, entah mengapa tapi tiba-tiba muncul perasaan takut di dalam hatinya.
Aleta takut kalau Faris akan memarahinya bahkan berbuat kasar padanya, tanpa menunggu lama Aleta langsung melangkah menaiki tangga menuju lantai atas, Aleta masuk ke dalam kamar dan memilih untuk duduk di balkon kamar.
Aleta duduk di balkon kamar sambil termenung memikirkan semua yang baru saja menimpah dirinya, selain itu juga dia merasa sangat tidak tenang dengan semua yang dia katakan tadi, karena perkataannya itu membuat Faris menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa di artikan, di saat dia sedang merenungi semuanya tiba-tiba dia langsung kaget dengan suara Faris yang sudah berada di belakangnya.
"Ayo bersiap-siap karena kita akan ke hotel. Kata Faris sambil menatap Aleta dengan mata sayunya.
"Buat apa,,? Tanya Aleta dengan wajah yang bingung.
"Aku ada acara dengan rekan bisnisku di sana, dan aku ingin kalian semua ikut. Jawab Faris dan langsung pergi meninggalkan Aleta.
Setelah Faris pergi Aleta segera buru-buru untuk bersiap-siap, Aleta memakai gaun yang terlihat sangat cocok di tubuhnya di tambah make up tipis membuat dia terlihat semakin cantik dan menarik.
Aleta sangat bahagia karena Faris tidak memarahinya malahan dia mengajaknya untuk pergi ke acara. Dengan bersemangat dia langsung buru-buru untuk bersiap-siap.
Selesai bersiap-siap Aleta yang sedang berdiri di depan cermin besar, menatap dirinya sendiri dari ujung rambut sampai kaki dengan tatapan memilukan, dalam diam Aleta begitu menyesali nasib hidupnya yang tidak secantik dan seindah wajahnya.
Aleta begitu sedih di saat menatap wajahnya sendiri di cermin besar itu, karena dengan melihat matanya dia merasa seperti melihat mama dan papanya, wajah Aleta memang sama persis dengan papanya tapi matanya sama persis dengan mamanya.
Aleta mencoba menenangkan dirinya dengan menarik nafas panjang dan membuangnya perlahan, dan setelah merasa sudah tenang dia langsung melangkah keluar kamar menuju lantai bawah, sampainya di lantai bawah dia melihat Faris sedang berdiri sambil menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.
"Mengapa kamu menatapku seperti itu,,? Apa ada yang salah dengan penampilanku,,? Tanya Aleta karena merasa bingung dengan tatapan Faris.
"Ganti baju kamu,,! Baju itu terlihat sangat biasa. Jawab Faris sambil terus menatap Aleta yang sedang menunduk memperhatikan gaunnya dengan wajah yang terlihat sedikit cemberut.
"Terus aku mau pakai baju yang mana,,? Aku tidak punya gaun mewah. Jawab Aleta dengan kesalnya.
"Sudah aku persiapkan lengkap dengan orang yang akan meriasmu. Jawab Faris.
Setelah itu Faris segerah berbalik dan melangkah menemui orang di depan, sedangkan Aleta masih tetap berdiri di tempatnya sambil menatap Faris sedikit bingung juga penasaran.
Tidak beberapa lama, akhirnya Faris kembali dengan dua orang wanita yang membawa beberapa kantong juga tempat make up di tangan mereka. Kedua wanita itu saling melirik setelah menatap wajah Aleta.
"Bagaimana,,? Apa ada masalah,,? Tanya Aleta karena penasaran dengan tingkah dan tatapan kedua wanita itu.
"Tidak ada mba, kita hanya sedikit kaget di saat melihat wajah mba yang begitu cantik. Kata salah satu wanita itu.
"Aku tidak cantik kak, ini karena pengaruh make up. Kata Aleta merendahkan dirinya.
Di saat mendengar perkataan wanita itu juga pekataan Aleta, membuat Faris yang masih fokus di tangannya segerah menatap Aleta yang sedang mengobrol dengan kedua wanita itu.
Aleta tidak menyadari tatapan Faris karena Faris berdiri sedikit jauh darinya, tanpa sadar Faris langsung mengagumi hati Aleta yang begitu mulia dan rendah hati, dan dia juga terpana dengan wajah Aleta yang memang terlihat begitu cantik walaupun dia hanya memakai gaun yang biasa juga riasan yang sangat sederhana.
"Kita bisa mulai sekarang mba,,? Tanya salah satu dari kedua wanita itu kepada Aleta.
Aleta tidak menjawab apa-apa tapi dia malah menatap Faris yang masih terus menatapnya, dan Faris yang sudah mengerti tatapan Aleta langsung mengangguk tanda memberi kode setuju buat Aleta dan kedua wanita itu.
"Ayo mba,,! Ajak Aleta setelah mendapat persetujuan dari Faris kepada kedua wanita itu sambil melangkah menuju tangga.
Mereka naik ke lantai atas dan masuk ke dalam kamar yang di tempati Aleta dan Faris, sampainya di dalam kamar tanpa menunggu lama kedua wanita itu langsung menjalankan tugas mereka, mereka mendandani Aleta dengan riasan yang terlihat begitu mewah dan make up yang membuat wajah cantiknya semakin bertambah cantik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Marsje Namangge
semakin seru
2023-05-31
0
sandranovia95
ya hanya malaikat yg punya
2023-05-14
0
Alisya Nasution
tu namanya bodoh letaa😭😭✋🏻 bodoh bangett
2022-12-29
0