CINTA DI DALAM PERJODOHAN 2
Faris dan Aleta akan berangkat bersama teman-temannya menuju Bali. Teman-teman Faris diantaranya Bram, Alex dan Kelvin. Mereka semua berangkat membawa pasangan masing masing, dan mereka juga meminta Faris untuk membawa seseorang biar dia tidak menjadi pengganggu. Akhirnya Faris memutuskan untuk mengajak Aleta walaupun dengan cara sedikit memaksa.
Faris yang sudah selesai bersiap siap memilih untuk menunggu Aleta yang sedang berdandan, di depan meja Rias yang letaknya tidak terlalu jauh dari tempat duduknya.
"Kamu harus menemaniku kemanapun saat di Bali," kata Faris sambil fokus membalas pesan dari Bram, sahabatnya yang ingin merayakan hari jadinya bersama pacar barunya di Bali.
"Kenapa harus begitu?" tanya Aleta yang baru selesai berdandan.
"Karna aku membawamu ke Bali untuk menemaniku di sana," jawab Faris sambil memasukan ponselnya ke dalam saku celananya, kemudian langsung berdiri dan melangkah keluar dari apartemennya.
Aleta yang tidak bisa melawan dan menolak, hanya terdiam sambil mengikuti Faris yang sudah menunggunya di luar apartemen. Setelah mengunci apartemennya, Faris dan Aleta langsung pergi menuju bandara di antar oleh supir pribadi Faris.
Aleta dan Faris tidak sadar kalau mereka sama-sama memakai celana warna sepadan. Setelah mereka sampai di bandara, semua teman-teman Faris yang sudah menunggu sejak beberapa menit yang lalu, saling melirik sambil tersenyum melihat kekompakan Faris dan wanita cantik itu.
Menyadari ekspresi beberapa orang dihadapan mereka, barulah Faris dan Aleta sadar dengan penampilan mereka berdua, karna bukan hanya pakaian mereka yang berwarna sama, tapi sepatu mereka pun sama-sama berwarna putih.
Tapi Faris yang aslinya tidak terlalu pusing, hanya cuek dengan memasang tampang dinginnya. Sementara Aleta yang berada di sampingnya sudah salah tingkah, dengan tatapan orang-orang di hadapannya.
"Sebelum pergi aku ingin foto dengan mereka," ucap Vina pacar barunya Bram yang memang banyak maunya.
Bram yang baru jadian tidak bisa menolak apa yang Vina mau, akhirnya dia setuju untuk berfoto setelah mereka semua selesai berkenalan dengan Aleta.
Sebenarnya Faris tidak ingin berfoto, karena dia memang sangat tidak suka bergaya di depan kamera. Tapi demi teman baiknya itu akhinya dengan terpaksa dia ikut apa yang di inginkan Vina pacar barunya Bram.
Tanpa sepengetahuan Bram ternyata Vina itu bukan wanita yang baik, dia itu sudah sering merebut pacar temannya bahkan pacar saudarinya sendiri. Dan di saat dia melihat Faris, dia langsung berfikir untuk mendekati Faris. Apalagi dia sudah dengar dari Bram kalau Faris itu anak dari salah satu pengusaha tersukses.
Vina menatap Faris dengan tatapan liciknya. Dalam hati dia berniat untuk menyingkirkan Aleta dan ingin memiliki Faris. Dia sudah tidak memikirkan Bram yang berada di sampingnya saking tergila-gilanya dia sama Faris, yang memang lebih segala-galanya di bandingkan dengan Bram.
Bram dan yang lainnya tidak menyadari tatapan Vina kepada Faris saking hebohnya mereka berkenalan dengan Aleta, dan yang menyadari tatapan licik Vina hanyalah Faris yang sejak tadi hanya terdiam di samping Aleta.
Setelah melihat tatapan Vina yang aneh terhadapnya, Faris langsung beralasan menelfon seseorang tapi matanya terus tertuju kepada Vina. Dan karena Faris mengenakan kaca mata hitam, sehingga Vina yang sudah sangat penasaran dengannya tidak menyadari kalau Faris sedang memperhatikannya.
Setelah mereka semua selesai berkenalan dengan Aleta, Vina langsung buru-buru mendekat ke samping Faris untuk mau berfoto. Tapi dengan gerakan cepat Faris segera mendekat ke arah Aleta sampai dada bidangnya menempel di belakang Aleta, yang membuat Aleta terkejut, berbalik menatapnya bingung..
Vina yang begitu kesal karena tidak bisa mendekati Faris mencoba untuk menenangkan dirinya. Dia menatap Aleta dengan senyum yang di paksakan sambil bergeser sedikit menjauh.
Kemudian di susul Bram yang baru selesai memberikan Kameranya kepada Kelvin untuk memotret mereka.
Vina yang sudah berdiri di antara Aleta dan Bram sesekali melirik ke arah Faris, dan Faris yang menyadarinya langsung menarik Aleta, sambil melingkarkan sebelah tangannya di pinggang Aleta yg ramping, sehingga membuat Aleta tersentak saking kagetnya.
Aleta yang di peluk Faris tetap tidak bersuara, walaupun dia sangat kaget dan bingung dengan sikap Faris yang aneh. Apalagi dia juga sudah tidak merasa asing dengan sentuhan tangan itu. Faris yang memang sengaja memeluk Aleta tambah mempererat pelukannya di pinggang Aleta sambil tersenyum ke arah kamera.
Setelah selesai berfoto, mereka langsung bergegas melangkah masuk karena 20 menit lagi pesawat yang akan mereka tumpangi akan take off. Sesampainya di dalam pesawat Faris yang berada di depan Aleta langsung duduk di samping jendela dan menarik Aleta untuk duduk di sampingnya.
Tapi karena Faris menariknya sedikit kencang, membuat Aleta yang masih menatap ke sana ke mari langsung terjatuh tepat di atas pangkuangnya.
"Aduuuh..," teriak Aleta karena kepalanya terbentur kepala Faris.
"Kamu kenapa sih?" tanya Aleta sedikit kesal sambil mengusap-ngusap kepalanya.
"Pelan-pelan saja kawan," sambung Kelvin yang sudah duduk di belakang Faris.
Faris yang di ejek hanya terdiam sambil menatap Aleta yang masih berada di pangkuannya dengan tatapan dinginnya. Saat itu juga dia menyadari tatapan Vina yang masih tertuju kepada mereka. Hal membuatnya kembali berfikir untuk menunjukkan pada wanita itu, kalau dia sangat mencintai wanita cantik yang masih tetap berada di pangkuannya.
Dengan penuh kelembutan dia mengusap kepala Aleta, yang malah membuat Aleta tambah kebingungan. Belum sempat Aleta tersadar dari kebingungannya, Faris kembali mengecup pundak Aleta dengan mesranya. Seketika Aleta pun tersentak sanking kagetnya, dengan sikap tak biasa yang ditunjukkan Faris.
Semua teman-teman Faris tersenyum sambil melirik satu sama lain setelah melihat apa yang baru saja Faris lakukan, karena mereka belum perna melihat Faris melakukan hal seperti itu apalagi di depan umum.
Betapa malunya Aleta diperlakukan seperti itu oleh Faris di depan umum. Karena dia tahu kalau Faris tidak mencintainya. Dia merasa seperti seorang wanita yang tak punya harga diri. Perlahan dia bergeser dari pangkuan Faris, duduk di sampingnya tanpa bersuara. Sementara Faris yang sama sekali tidak menyadari keadaannya, malah terlihat santai, apalagi saat menyadari ekspresi Vina yang berubah seketika, melihat perlakuannya pada Aleta.
Alera yang sudah terlanjur sakit hati dengan perlakuan Faris terhadapnya, hanya menundukkan kepala berusaha menenangkan diri, yang hampir hilang kendali saking kesalnya. Ingin sekali dia menampar Faris, biar tidak seenaknya melakukan hal seperti itu. Tapi dia tidak memiliki keberanian untuk melakukan itu, mengingat dirinya hanyalah orang asing yang hanya menumpang hidup dalam keluarga pria dingin itu.
Apa yang dilakukan Faris adalah keputusan yang tepat. Vina seketika dibakar api cemburu melihat kedekatan dia dan Aleta. Wanita itu sungguh tak tahu malu, mencintai seorang pria yang memiliki hubungan dekat dengan kekasihnya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
tari
serrruuu
2023-05-25
0
tari
bagusss
2023-05-16
0
#ayu.kurniaa_
.
2023-05-02
0