Pagi hari Niky bangun tidur dan melihat layar laptopnya yang masih menyala. Dia membaca catatan yang ditulisnya semalam.
“Ku rasa semalam aku baru menuliskan beberapa poin, tapi sepertinya ada beberapa poin yang bertambah. Ah...mungkin aku lupa sudah menulisnya sendiri di karenakan mengantuk berat.” gumamnya lalu segera mematikan laptop nya yang terasa panas karena sudah menyala seharian.
“Saatnya berangkat kerja...” ucapnya bersemangat kemudian segera masuk ke kamar mandi dan bersiap untuk berangkat kerja.
Beberapa saat kemudian Niky keluar dari hotel mengendarai maserati putihnya menuju ke tempatnya bekerja.
“Selamat pagi semua...” sapa Niky pada semua rekan kerjanya sedih yang memasuki ruangan kerja. Namun ternyata semua staf yang ada di sana hanya menatapnya sambil tersenyum lalu kembali menatap laptop yang ada di meja masing-masing.
“Kenapa ya semua terlihat sibuk hari ini...” batin Niky yang merasa aneh pada semua rekannya yang tampak dingin padanya, tak seperti hari sebelumnya.
Dia pun duduk ke kursinya dan membuka laptopnya. Dia menoleh pada Joey yang ternyata juga sibuk. Dia menatap layar laptopnya dan seketika kaget.
“Apa... bukankah tugas yang diberikan pada pencernaannya satu bulan, tapi ini.... dalam waktu seminggu aku sudah harus menyerahkan laporan... ??” pekik Niky yang kaget saat melihat memo yang dikirimkan ke emailnya.
Joey nggak ada di sebelah Niky mendengar ucapan lelaki itu yang terperanjat dan membuatnya tertawa.
“Ya begitulah di bagian accounting ini selalu penuh kejutan. Ritme tugas meningkat secara tak beraturan... hahaha...” celetuk Joey selamat lalu kembali menatap layar laptopnya dan terlihat serius.
“Apa... jadi Ini sebabnya semua staf disini terlihat cuek... ?” batinnya akan menanggapi Joey namun dia batalkan karena lelaki itu sudah memasang tampang yang lebih serius dari sebelumnya.
“tik... tik....”
Niky mulai mengerjakan tugasnya dan menggerakkan jarinya mengetikkan angka-angka dalam deretan tabel yang tak ada ujungnya.
“Yup... !” Niky berhasil menyelesaikan satu laporan keuangan setelah melihat track data kasus laporan keuangan sebelumnya karena mudah saja baginya yang merupakan lulusan dari luar negeri mengerjakan itu.
“Huft....” Niky menghembuskan nafas setelah selesai mengerjakan satu laporan dan mengistirahatkan sejenak jemarinya yang sudah memukul keyboard ribuan kali.
“drrt....drrt... ” ponsel Niky dalam saku celananya bergetar. Dia pun segera mengambil ponselnya dan melihat ada panggilan masuk.
“Ah... si wanita gila itu... jam segini dia menelepon mau mengajak ku...” batinnya masih memegang ponsel dan hanya menatapnya tidak mengangkatnya.
“Apa Ya udah di pikirannya cuma itu saja ? Aku sedang sibuk... !” batinnya lagi menunggu ponselnya berhenti bergetar dan menaruhnya kemeja.
Setelah panggilan masuk itu berakhir Niky segera menekan tombol power lama dan membuat ponselnya mati.
“Dengan begini kau tak akan bisa menghubungi ku lagi dan setidaknya aku bisa konsentrasi kerja.” batinnya sambil tersenyum kecil lalu memasukan kembali ponselnya ke saku celananya dan kembali menatap layar laptop.
Di lain tempat, tampak Naomi yang sedang mengenakan baju seksi dan menyiapkan makanan yang barusan di belinya untuk makan siang Niky terlihat melempar ponselnya ke kursi sofa dengan kesal.
“Brengsek kau XL... padahal aku hanya ingin mengajak mau makan siang saja. Baiklah tunggu saja nanti...” ucap wanita itu sambil tersenyum menyeringai.
Kembali ke tempat kerja Niky. Terlihat lelaki itu serius menatap laptop sambil menggerakkan jarinya dengan cepat mengetik angka-angka dalam kolom tak berujung bahkan dia terlihat lebih serius daripada tapi yang ada di sana.
“ping...” satu jam kemudian ia berhasil menyelesaikan satu laporan lagi dan dia beralih mengajarkan satu laporan berikutnya.
Tampak Jessi memeriksa laporan dari para staf yang ada di sana dan mengeceknya satu persatu. Tiba-tiba dia berhenti memeriksa laporan dan beralih menatap Niky.
“Apa dia tidak mengalami kesulitan sama sekali ? Karena biasanya staf baru punya banyak sekali pertanyaan yang harus ku jawab.” batinnya sambil menatap wajah elok lelaki itu yang membuat hatinya meleleh.
“Ding....”
Jessi seketika membuyarkan lamunannya saat mendengar banyak nada e-mail masuk di laptopnya yang harus segera diperiksa dan kirimkan ke pimpinan.
Wanita itu membuka satu persatu inbox nya dan mendapati Niky sudah mengirim dua laporan padanya.
“Tunggu... anak ini sudah mengirim laporannya secepat ini ?! Tunggu biar aku cek dulu...” batin Jessi yang terkejut dan penasaran pada hasil kerja Niky.
“Ck... ck... ck...tak ku sangka, selain cepat dia mengerjakan dengan benar.” gumamnya yang tampak puas dengan hasil kerja Niky dan membuatnya semakin terpikat dengan lelaki itu.
Tak terasa hari sudah sore dan semua staf keluar dari kantor termasuk Niky. Dia tak mau lembur di awal kerjanya dan memilih untuk pulang karena hari ini saatnya dia untuk kembali ke rumah bersama keluarganya.
Niky bersama staf lainnya berada dalam lift berisikan sepuluh orang. Tampak Jessi juga ada di sana. Dia sengaja berdiri di samping Niky.
“Hay Niky...” sapa Jessi sambil membawa banyak dokumen.
“Hay Jessi...” balas Niky sambil tersenyum padanya.
Tiba-tiba seorang lelaki yang berada di sebelah Jessie terlihat maju ke depan dengan terburu-buru dan menyenggol gadis itu yang membuatnya jatuh ke samping dan tanpa sengaja berpegangan pada tubuh Niky untuk menahan tubuhnya.
Belum sempat berdiri dengan benar seorang lelaki lain di dalam lift pergeseran mundur karena di lift memang terasa penuh dan membuat gadis itu terdorong semakin mendekat dengan tubuh Niky dan membuatnya akan mencium bibir Niky.
“Ouh... !” Niky menoleh kan wajahnya ke kiri sehingga wanita itu tidak mencium bibirnya.
“Ahh... Niky maaf... !” ucapnya lalu segera menarik tubuhnya dari Niky dan bergeser mundur.
“Ya tak apa...kau tak apa ?” ucapnya bertanya balik pada wanita itu yang mengangguk lalu kembali bergeser menjauh darinya.
“Ah....padahal hampir saja tadi aku menciumnya...” batinnya yang kecewa karena Niky menghindarinya tadi.
“Ting...” pintu lift terbuka dan semua keluar dari sana. Niky yang merasa jika Jessi punya maksud tertentu padanya segera mempercepat langkahnya menuju ke maserati putihnya.
Tak lama kemudian dia segera meluncur dari tempat parkir dan menuju ke rumah.
Saat hari hampir gelap Niky pun akhirnya tiba di rumah berkumpul dengan ibu dan adiknya.
Di lain tempat tampak Naomi yang kesal menatap layar ponselnya.
“XL... kau mencoba kabur dari ku ya ? Kau mematikan ponselmu dan tak bisa dilacak !” ucap wanita itu yang tampak kesal dan kembali memacu mobil merahnya ke rumah.
Kembali ke Niky yang saat ini sedang menikmati malamnya di tempat tidur sambil tersenyum.
“Wanita gila... hari ini kau tak akan bertemu dengan ku.” gumamnya tersenyum lalu memejamkan mata. Namun di tengah tidur dia bermimpi bertemu kembali dengan Naomi dan melakukan serangkaian kegiatan yang telah mereka lakukan sebelumnya yang membuatnya Berkeringat dingin dan terbangun dari tidurnya.
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
netizen maha benar
naif dan lebay bgt si nicky ini...kyk perempuan aja...apalagi dia sdh lama tinggal di luar negri gk mgkn lah polos bgt....sok jual mahal pula...klu gk mau ma naomi kan tinggal ganti no hp
2022-04-28
3
sepatukaca
Wah sebenarnya kau juga rindu pada naomi
2022-04-17
0
rabbit invasion
Menurut ku sebenre Niky tu naïf. Padahal dy sllu menikmati saat bersama Naomi. Wkkkk
2022-04-16
1