Niky sudah ada di maserati putihnya dan beberapa saat kemudian, dia melajukan mobilnya menuju ke kota Cempaka meski tak ada yang bisa dilakukannya di sana.
Penyesalan masih tampak jelas di raut wajahnya setelah dia menelepon balik nomor asing yang menghubunginya kemarin.
“Mungkin aku harus menemui HRD di perusahaan itu untuk menjelaskan semuanya dan meminta kesempatan kedua untuk mengikuti tes...” gumam Niky yang masih tak terima telah melewatkan kesempatan nya dan bersikeras ingin mendapatkan pekerjaan.
Niky melajukan mobilnya menuju ke perusahaan yang memberikan kesempatan tes untuknya sebelumnya. Dia berjalan dengan cepat setelah memarkir mobilnya menuju ke pos penjagaan.
“Pak maaf...aku yang kemarin mendapatkan panggilan tes interview. Maaf kemarin ada sedikit urusan, apakah aku masih diberikan kesempatan untuk mengikuti tes susulan hari ini ?” ucap Niky memohon dengan memelas pada penjaga pos di perusahaan itu.
Lelaki bentuk paruh baya itu memerhatikan lamat-lamat wajah Niky dan akhirnya bisa mengingat nya kembali.
“Kau anak muda yang mengirimkan lamaran ke sini beberapa hari yang lalu bukan ?” tanyanya pada Niky setelah mengingat jika Niky merupakan lulusan dari Sidney.
Niky mengangguk menanggapi lelaki itu. Tampak lelaki itu merasa iba juga melihat keseriusan Niky yang sumsum ingin mendapatkan pekerjaan.
“Tunggu Sebentar aku akan menelpon bagian HRD dulu. Semoga saja mereka mau memberimu udah susulan.” jawab lelaki itu kemudian mengambil dengan telepon yang ada di dekatnya dan memutar nomor ekstensi bagian HRD.
“Maaf pak... di depan ada seorang pemuda yang menyatakan bahwa dia berhalangan mengikuti tes kemarin dan masih ingin mengikuti tes hari ini. Apa kira-kira ada tes susulan untuk pemuda ini ?” tanya lelaki itu setelah telepon tersambung.
“Tidak bisa... tolong sampaikan pada pemuda itu jika di sini hanya ada satu kali kesempatan saja jika itu terlewatkan maka tak bisa diulang.” jawab bagian HRD dari telepon lalu panggilan berakhir.
Niky dengan antusias menunggu jawaban dari lelaki tadi setelah menutup gagang telepon.
“Maaf anak muda... HRD bilang mengikuti tes susulan. Sayang sekali kau melewatkan kesempatan tes kemarin. Coba tunggu saja Mungkin lain kali di sini masih membutuhkan staf lagi.” ucap lelaki itu meneruskan jawaban dari HRD. Niky tampak sangat kecewa sekali dan pergi dari sana cara mengucapkan terima kasih pada lelaki itu.
“Kasihan sekali anak muda itu...” gumamnya saat melihat Niky yang berjalan keluar dengan langkah kaki gontai.
Dia pun lalu kembali masuk ke maserati putihnya menuju ke tempat lain untuk mencari tempat makan karena tadi dia melewatkan sarapan pagi di rumah.
Niky menghentikan maserati putihnya di tempat parkir yang di sediakan oleh rumah makan tempat nya berhenti.
“Pelayan ini pesanan ku...” ucap Niky memanggil pelayan setelah duduk dan menyerahkan menu pesanannya.
Entah kenapa tiba-tiba dia terpikirkan pada wanita yang pernah tidur dengannya yang mengatakan jika dia akan membantu mencari pekerjaan.
“tuut.... tuut....” Niky menekan nomor wanita yang ada di kartu nama itu. Namun belum sempat tersambung dia mematikannya kembali.
“Apa yang sudah ku lakukan... ?! Lebih baik aku mencari pekerjaan sendiri sampai dapat.” gumamnya lalu menaruh ponselnya kemeja.
Beberapa saat kemudian makanan yang di pesannya datang dan dia segera menyantap nya.
Di lain tempat, Naomi yang sedang ada di rumah dan free hari ini mendengar ponselnya berdering. Dia pun segera mengambil ponsel dari dalam tasnya.
“Siapa ya...” gumamnya yang merasa aneh karena dari nomor tidak dikenal dan juga panggilan itu berakhir sebelum sempat dia mengangkatnya.
“Apa aku telepon balik saja... barangkali ada sesuatu yang penting.” batinnya lalu menelpon balik nomor yang tadi menghubungi nya.
“kring...kring...” Niky mengambil ponselnya yang berdering dan melihat Naomi meneleponnya balik.
“Ah... dari wanita gila itu ternyata. Kukira dari siapa.” gumamnya yang tampak kecewa lalu menaruh kembali ponselnya dan membiarkan ponsel itu terus berdering.
“Sialan... siapa sih sebenarnya dia ? Atau jangan-jangan ini adalah nomor si XL size kemarin ?” gumamnya sambil tersenyum lebar karena memang dia menunggu telepon dari Niky.
“Coba saja aku cari di mana lokasi nomor ini berada. Siapa tahu ini memang benar lelaki itu.” ucapnya lalu melacak lokasi nomor Niky.
“Ah... ketemu. Ternyata di Rumah Makan Leko. Aku ke sana sekarang kalau begitu.” ucapnya tertawa lebar kemudian meluncur ke lokasi setelah berganti baju seksi.
Beberapa saat kemudian Naomi tiba di depan Rumah Makan Leko. Dia menurunkan kaca mobilnya menatap ke rumah makan. Benar saja dia melihat Niky sedang duduk sendiri dan menyesap kopi panas.
“Aku beruntung sekali hari ini...” batinnya lalu memarkir Mobilnya di rumah makan itu dan menghampiri Niky.
“Hai... gimana kabar mu adik tampan ?” ucap Naomi menyapa Niky setelah duduk di sebelahnya.
“Uhuk....” Niky ketika tersedak dan kaget saat melihat wanita gila itu duduk di sampingnya.
“Kau... kau bagaimana kau bisa tahu aku ada disini ?” tanya Niky sambil meletakkan kopi kemeja.
“Ya itu simple saja bagi ku. Kau menghubungiku duluan maka aku bisa menemukanmu dengan mudah.” balasnya sambil tersenyum menggoda dan menampakkan bagian tubuh atasnya yang terbuka.
Niky tampak menelan ludah melihat pemandangan syur di balik busana minim wanita itu yang juga memperlihatkan lekuk tubuhnya.
“Ada apa kau menghubungiku sebelumnya ?” tanya Naomi sambil menunjukkan paha mulusnya pada Niky.
“Ah tidak... tidak ada.” ucapnya memalingkan wajah dari Naomi.
“Tidak mungkin tidak ada apa-apa. Apa kau mau meminta uang lagi dariku ?” ucapnya menggeser tempat duduk agar lebih dekat dengan Niky.
“Tidak... tentu saja tidak... aku hanya ingin bertanya padamu saja mungkin kau mau membantuku mencarikan pekerjaan.” jawab Niky menoleh sebentar pada Naomi lalu kembali memalingkan wajahnya karena takut tergoda.
“XL size... ehm maksud ku Niky... aku bisa membantu mendapatkan pekerjaan setelah kau memanjakan ku setiap malam. Bagaimana?” ucapnya berbisik menggoda di telinga lelaki itu sambil mendesah pelan.
“Ah...!”teriak Niky refleks Nah itu punya menjauh dari Naomi.
“Maksud mu... kau meminta ku...”ucapnya kemudian tertahan sambil membayangkan kejadian beberapa malam sebelumnya.
Naomi mengangguk dan tersenyum lebar menunggu jawabannya.
“Aku janji akan membantu mencarikan pekerjaan setelah ini. Dan tentu saja aku tetap membayar mu per malam.” ucap wanita itu lirih di telinga Niky.
Meskipun hatinya menolak ajakan dari wanita gila itu, namun tubuhnya tak bisa di ajak kompromi. Dia merasakan darahnya mulai memanas saat wanita itu kembali mendekati dia dan menyandarkan bagian atas tubuh nya yang terbuka ke punggungnya saat Naomi berdiri di belakangnya.
“Ya...” jawabnya refleks saat wanita itu meggesekkan bagian dadanya di punggung Niky yang membuat dada Niky berdesir.
“Baiklah kalau begitu kau ikut aku sekarang.” ucap Naomi dengan mata berbinar-binar dan tersenyum lebar lalu menarik tangan Niky dan mengajaknya keluar dari rumah makan itu.
“Tunggu... bukan... aku tidak bilang setuju.” sanggah Niky lalu menarik tangannya.
“Kau tidak bisa menarik kata-katamu lagi. Kalau begitu kau temani aku jalan-jalan saja kali ini.” bujuk Naomi dengan tipu muslihat nya untuk menarik Niky ke dalam pelukannya.
“Hanya jalan-jalan saja, oke ?!” ucap Niky menegaskan kembali perkataannya. Dan Naomi hanya mengangguk.
Beberapa saat kemudian terlihat Niky mengikuti Naomi masuk ke mobilnya. Wanita itu segera melajukan mobilnya setelah Niky masuk menuju ke suatu tempat.
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
rabbit invasion
Liar banget tuh cewek
2022-04-10
1
milyader koin
Ku kira panggilan kerja nyatanya malah dpt telf dr si cew
2022-04-09
0
adisty
Gatal tuh si wanita nya
2022-04-08
0