Pembalasan Sang Penakluk
Di suatu tempat tinggallah dua keluarga terpandang dan berkelas yang saling bersaing. Mereka menguasai banyak bisnis dan ritel di daerahnya yang membuat harta mereka tak habis di makan sampai ke tujuh turunan mereka.
Keluarga Wardana merupakan salah satu keluarga terpandang yang menjadi topik hangat pembicaraan di media cetak dan berita. Keluarga ini merupakan keluarga terkaya nomor satu dan menguasai banyak aset bisnis, salah satunya adalah Star Group yang bergerak di bidang perhotelan.
Keluarga terpandang lainnya Setelah keluarga Wardana adalah keluarga Osman yang merupakan keluarga terkaya nomor dua setelah keluarga Wardana.
Keluarga Osman juga mempunyai banyak bisnis salah satunya adalah Sun Group yang bergerak di bidang elektronik.
Meskipun Keluarga Osman tak pernah merasa bersaing dengan keluarga Wardana, persaingan tampak jelas terlihat di antara mereka. Keluarga Wardana yang menganggap keluarga Osman adalah rivalnya melakukan segala cara untuk menjatuhkan keluarga itu agar Keluarga Wardana lah yang terus berada di puncak kejayaan tanpa adanya gangguan.
Suatu ketika pimpinan Sun grup sedang mengadakan meeting dengan para staff nya. Meeting itu dihadiri oleh Osman, yang merupakan pemilik perusahaan.
“Abel... jelaskan laporan perkembangan perusahaan Sun grup selama tiga bulan terakhir ini padaku.” ucap seorang lelaki tua yang memakai setelan jas hitam pada manajernya.
“Baik tuan Osman, berikut adalah laporannya.” jawab lelaki muda yang merupakan manajernya. Dia lalu mulai menampilkan tayangan laporan perkembangan Sun Grup selama tiga bulan terakhir melalui tayangan slide yang dia paparkan.
Osman menyimak presentasi yang dibawakan oleh manajernya itu dan memperhatikan setiap poin yang di jelaskan padanya. pandangannya tertuju pada grafik yang tampak menurun secara signifikan selama tiga bulan terakhir dan membuat raut mukanya tampak tidak senang.
“Apa yang terjadi ? Kenapa bisnis kita mendadak mengalami penurunan yang cukup drastis ?” tanya Osman lagi pada Abel.
Lelaki muda yang merupakan manajer itu sudah menyiapkan beberapa laporan lainnya terkait dengan laporan yang barusan di presentasikan nya barusan.
“Tuan Osman silahkan baca laporan ini.” jawab manager itu lalu mengambil beberapa dokumen yang sudah disiapkannya tadi lalu menyodorkan pada Osman.
Osman menerima dokumen itu dan membacanya di mana di sana dilaporkan para pesaing baru yang mengambil alih posisinya dan membuat keuntungan bisnis nya menurun 80% dari sebelumnya dimana dia berada di puncak tangga keemasan.
“Jadi kompetitor baru itu adalah perusahaan baru milik Star Group ?” tanya Osman kembali setelah meneliti laporan yang ada ditangannya dan mengetahui jika perusahaan H&R yang merupakan kompetitor baru bentukan Star Grup baru-baru ini.
“braak... !!!” Osman membanting laporan yang ada di tangannya ke meja dengan kesal. Dia tidak tahu kenapa akhir-akhir ini Star Group selalu menyaingi produk-produk yang dia luncurkan di pasar padahal grup itu sudah unggul di beberapa bisnis dan ritel lainnya yang mengungguli perusahaan miliknya dan menjadi nomor satu.
“Abel... kirim beberapa orang untuk menyelidiki dan memantau produk-produk dari Star Group yang mengungguli bisnis kita !” perintah Osman pada manajernya itu lalu berdiri dari tempat duduknya dan meninggalkan meeting yang masih berlangsung itu.
“Baik tuan Osman.” jawab Abel pada lelaki itu yang sudah berjalan keluar dari ruang meeting sambil mengumpulkan berkas yang berceceran di lantai.
Abel menaruh kembali berkas yang dibawanya kemeja. Dia lalu melanjutkan kembali meeting yang belum selesai.
Sementara itu di lain tempat tampak diadakan meeting serupa di sebuah perusahaan. Dimana tampak seorang lelaki yang berumur sekitar 50 tahunan mengikuti itu yang sedang berlangsung.
Manager perusahaan Star Group tampak memberikan presentasi singkat mengenai progress kemajuan bisnisnya yang mampu melampaui perusahaan Sun Group. dimana biasanya Sun Group yang menguasai mangsa pasar elektronik.
“prok... prok... prok.” terdengar suara tepuk tangan yang meriah di ruang meeting itu menyambut berita kesuksesan mereka kali ini.
Beberapa saat kemudian, meeting selesai dan hanya tinggal dua orang saja di ruangan itu setelah semua peserta meeting keluar dari sana.
“Syam... kerja mu bagus sekali. Kau berhasil mengungguli Sun Group hanya dalam waktu tiga bulan.” ucap lelaki yang merupakan pemilik dari Star Group pada lelaki muda yang yang merupakan manajernya.
“Terima kasih tuan Wardana.” jawab Syam sambil tersenyum menerima pujian yang ditujukan padanya.
“Syam untuk selanjutnya semua pekerjaan akan ku percayakan padamu. Pantau dan ikuti terus pergerakan dari Sun Group. Kita harus bisa mengambil alih kedudukan nya di sektor lainnya, tak terbatas pada elektronik saja.” ucap Wardana lagi pada manajernya sambil menghisap rokoknya.
“Baik tuan Wardana. Setelah ini aku akan membuat laporan bisnis baru yang akan di launching oleh Sun Group dan membuat produk kompetitor yang bisa mengungguli nya.” balas sang manajer pada pemilik perusahaan itu.
“Sebentar lagi kita akan menyaksikan jatuhnya Sun Group dan perusahaan kita yang semakin melejit dan tetap bertahan pada nomor satu di segala sektor, hahaha...” ucap lelaki tua itu lagi sambil tertawa lebar lalu berdiri dari tempat duduknya dan keluar dari ruang meeting itu dan berhenti sebentar di samping sang manager lalu memasukkan satu kartu kredit baru ke saku baju Syam.
“Terima kasih banyak atas hadiahnya, tuan.” ucap sang manajer pada Wardana sambil tersenyum dan memberinya penghormatan sebagai tanda terima kasihnya.
Wardana hanya mengangguk dan Melambaikan tangannya kemudian berlalu ke luar dari ruang meeting.
Satu bulan berlalu. meskipun pihak dari Sun Group telah memperbaiki desain dan meningkatkan mutu penjualan bisnisnya, namun ternyata pihak Star Group tetap bisa mengungguli nya. Bahkan mereka ada yang berhasil mencuri ide baru dari Sun Group dan meluncurkan nya ke publik lebih dulu dan membuatnya meroket. Sedangkan pihak Sun Group yang mempunyai ide itu justru di anggap sebagai plagiat.
Tanpa sepengetahuan Sun Group, beberapa orang dari Star Group menyewa beberapa kelompok orang untuk melakukan demo di depan perusahaan Sun Group.
“Tutup saja perusahaan plagiat ini yang bisanya hanya meniru produk unggulan lainnya !!” protes para penunjuk rasa yang berdemo di depan perusahaan milik Osman.
Para demonstran itu tak segan membawa batu dan benda lainnya yang mereka lemparkan ke perusahaan itu dan membuat kerusakan pada perusahaan itu.
“prang...!”
Beberapa kaca perusahaan Sun Group pecah setelah terkena lemparan batu dan benda lainnya.
Petugas security yang menjaga perusahaan itu segera menghubungi polisi melihat suasana yang semakin kacau di karenakan massa yang terlihat akan menambah masuk ke perusahaan.
Tak lama kemudian polisi datang dan mengamankan tempat itu, membereskan semua kekacauan di sana.
Dari dalam perusahaan tampak Osman yang berada di lantai lima perusahaan itu menahan amarah melihat apa yang terjadi di di depan perusahaannya.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
🥰Ani🥰
mampir Thor
2022-08-29
1
Lurah Desa Konoha
Hmmm
2022-05-26
2
pat_pat
aku mampir ❤️
salam dari novel baruku Dinikahi Ceo Kejam 🤗🥰
2022-05-13
3