Niky merasa pusing dan mencoba tenang untuk mengingat kembali apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya.
Dia melihat kembali wanita berambut panjang dan berwajah oriental berumur sekitar 35 tahunan yang masih mengenakan heels nya.
“Kau... bukankah kau wanita yang menabrak ku kemarin ? Dan Apa yang terjadi.. kau tidak memberikan kompensasi ganti rugi setelah menabrak ku namun kau malah mengambil banyak keuntungan dari ku dan membuat ku kehilangan mahkota ku... ??!” ucap Niky terlihat geram pada apa yang telah diperbuat wanita itu pada dirinya benar-benar sungguh tak bisa dimaafkan.
Naomi tampak gemetar melihat Niky yang marah padanya dan hendak memukulnya. Wanita itu ketakutan melihat Niky dan terus mundur hingga dia bersandar pada sebuah dinding di kamar kanan iki terus memojokkannya.
“Katakan apa kau bisu dan tuli ? Bagaimana pertanggungjawaban mu padaku ?” tanya Niky yang semakin geram karena wanita itu hanya diam saja dan mencoba kabur darinya.
Naomi yang ketakutan mencoba berbicara meskipun dengan terbata-bata.
“Baiklah... aku minta maaf pada mu karena aku sebelumnya sudah menabrak mu. Aku tidak sengaja melakukannya karena aku terburu-buru dan Aku mau membawa kamu ke rumah sakit namun...maaf aku khilaf karena tergoda melihat tubuhmu.” ucap Naomi setelah mencoba tenang dan mengungkapkan semua yang terjadi pada lelaki yang kini mengepalkan tangannya.
“Buk... !” Niky melayangkan pukulan ke tembok tepat di samping kepala Naomi yang membuat wanita itu bergidik ngeri.
“Kau kira permintaan maaf mu saja bisa mengembalikan mahkota ku yang kau renggut ?!” bentak Niky lagi yang semakin emosi dan memukulkan tangannya pada dinding tepat di sebelah kiri kepala wanita itu.
Jantung Naomi seakan meledak mendengar amarah Niky yang menggelegar dan membuatnya susah bicara.
“A-a-ku...aku akan memberikan kompensasi padamu sebagai permintaan maaf ku.” ucapnya terbata-bata lalu membuka tas yang dia sampirkan ke bahunya dan mengeluarkan selembar cek kosong dari balik tas merahnya.
Naomi menatap Niky yang masih diam dengan kemarahan tingkat tinggi. Dia pun segera menggoreskan tintanya pada cek kosong yang di pegangnya yang sebenarnya memang Ingin dia berikan pada Niky sebelumnya karena servisnya oke.
“Jika masih kurang kau bisa minta lagi pada ku. Karena menurut ku kau memang pantas mendapatkannya.” ucap Naomi setelah Niky menerima cek sebesar tiga puluh lima juta rupiah darinya.
Niky membaca nominal yang tertera pada selembar cek itu lalu melemparkannya ke tempat tidur.
“Kaya sekali wanita ini. Sepertinya dia merupakan istri dari pejabat dan sejenisnya.” batin Niky memandangi dan perhatikan Naomi yang mengenakan barang branded dari ujung kaki sampai ke ujung kepala.
“Baiklah jika itu masih kurang mungkin kau mau memberikan nomor rekening mu padaku dan aku akan secepatnya mentransfer padamu berapa pun yang kau minta.” ucap Naomi saat melihat amarah Niky yang belum mereda sambil menyentuh dada Niky.
“Kau kira kau bisa membeli ku ? Kau kira kau tahu penderitaan ku ?Sial sekali aku kali ini. Aku mencari pekerjaan di kota ini namun aku malah kehilangan keperjakaan ku.” tutur Niky yang masih tak percaya pada apa yang barusan terjadi sambil memegang tangan Naomi dan menyingkirkan dari dadanya.
“Jadi lelaki tampan ini sedang mencari pekerjaan di sini...” batin Naomi sambil membuka kembali tasnya dan mengeluarkan satu lembar kertas dari dalamnya.
“Ini kartu nama ku. Jika ada apa-apa kau bisa menelepon ku. Jika kau butuh pekerjaan aku juga bisa membantumu.” timpal Naomi menyerahkan kartu namanya pada Niky dan menggeser tubuhnya ke samping Niky lalu berbisik di telinganya.
“Lelaki tampan... kau sangat liar di ranjang dan aku menantikan pertemuan selanjutnya denganmu.” bisik nya dengan menggoda sambil tersenyum lalu segera pergi dari kamar itu.
“Wanita bajingan kau ! Aku punya nama dan panggil aku Niky !” teriak Niky saat wanita itu sudah sampai di depan pintu.
“Baiklah Niky... aku tunggu telepon dari mu...” ucap Naomi sambil tersenyum menggoda lalu keluar dan menutup pintu.
“Dasar lelaki... semua amarah dan otot yang nampak kuat di tubuh mu reda begitu saja dan kalian bertekuk lutut dengan selembar cek.” gumam Naomi sambil tertawa setelah sebelumnya sempat ketakutan luar biasa.
“Argh.... !! Kenapa hidupku jadi seperti ini ? Aku telah kehilangan semua yang ku banggakan dalam hidup ku....” teriaknya keras dan merasa sangat frustasi.
Lelaki itu berdiri dan memukul dinding beberapa kali lalu duduk kembali sambil memegang kepalanya yang terasa berat. Dia melihat selembar cek yang tadi di lemparnya dan mengambilnya lagi.
“Huh... aku tidak tahu ini berkah atau musibah. Aku mendapatkan banyak uang dalam waktu singkat tapi aku juga kehilangan sesuatu yang berharga dalam waktu singkat pula... hah...” gumamnya sambil menghela nafas berat dan membaca kartu nama yang tadi diberikan oleh Naomi padanya.
“splash...”
Satu jam kemudian Niky segera berdiri dan masuk ke kamar mandi yang ada di kamar itu. Dia membuka shower dan berdiri di bawah guyuran shower selama beberapa jam untuk membersihkan dirinya yang dirasa kotor setelah berhubungan dengan wanita yang tak dikenalnya dan membasuh bagian tubuhnya yang terasa masih perih dan lecet itu dengan satu botol sabun sampai kosong tak bersisa.
Selesai mandi Niky segera mengenakan pakaiannya lagi dan keluar dari kamar hotel itu. Dia berjalan menuju ke tempat dia meninggalkan maserati putihnya.
“tiit...” Niky menekan kunci mobilnya dari jarak satu meter dari tempat mobilnya terparkir. Pintu mobil segera terbuka dan dia segera masuk setelah sampai ke maserati putih kesayangannya.
“Lebih baik aku pulang dulu sekarang. Ibu dan yang lainnya pasti khawatir padaku.” ucap Niky lirih sambil menjalankan mobilnya ke luar dari kota itu dengan pikiran yang masih kacau.
Di tengah jalan dia melihat bank yang berderet di jalan. Lalu dia memutar mobilnya ke salah satu bank setelah teringat pada selembar cek yang tadi di terimanya untuk mengecek apakah cek itu asli atau palsu.
“Ternyata cek pemberian wanita gila tadi asli...” ucapnya setelah keluar dari bank dan masuk kembali ke mobil.
Meskipun sudah mendapatkan uang banyak, pikirannya masih tampak kacau. Dia kembali menjalankan mobilnya menuju ke rumah untuk menenangkan pikirannya.
“Tenang Niky... tak akan ada yang tahu jika kau sudah tidak virgin lagi. Bukan kau yang menyerahkan kesucian mu. Itu sebuah kecelakaan dan kesucian mu di renggut, kau tidak bersalah. Meskipun kau tidak perjaka lagi masih banyak gadis cantik yang mau dengan mu...” ucapnya berulang kali untuk mensugesti dirinya sendiri.
Beberapa saat kemudian Niky tiba di rumah. Tampak dua adiknya dan ibunya yang menunggu kedatangan nya.
“Kakak...” ucap Devan dan Fiona persamaan saat melihat kakaknya yang pulang dan tersenyum ceria.
Melihat dua adiknya yang tersenyum, dia pun ikut tersenyum dan menyembunyikan kesedihannya dari adik dan ibunya.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
netizen maha benar
lebay bgt sich nicky nya...ngadepin masalah psti pake emosi bkn pake otak..bodoh
2022-04-28
3
aladin
Seandainya genap setahun bersama Naomi mungkin qm dah bisa bangun perusahaan niky
2022-04-17
0
cupcake manis
Ga sia" hilang percuma dan dpt gantinya kau niky
2022-04-15
0