Pagi harinya Niky membuka matanya dan melihat Naomi yang masih tidur memeluknya. Dia pun menyingkirkan tangan wanita itu dari tubuhnya kemudian duduk sambil menoleh kembali menatap tubuh polos wanita itu.
“Aku tak percaya pada diriku jika semalam aku benar-benar melakukannya secara sadar dengan wanita gila itu.” batinnya kembali teringat apa yang telah dilakukan semalam bersama Naomi. Dia merasa berdosa melakukan perbuatan itu bersama istrinya orang, tapi dia terpaksa melakukannya agar mendapat apa yang dia mau.
“Aah... aku hanya akan melakukannya kali ini saja. Nanti aku akan fokus kerja setelah ini.
Niky merasa haus dan mencari minuman yang ada di ruangan itu. Dia melihat ada beberapa botol minuman di meja dan dia mengambilnya.
“Dasar wanita gila ini. Dia sengaja memberiku minuman ini untuk mengambil kesempatan lagi dariku !” gumamnya kesal setelah membaca label minuman penambah stamina lelaki. Dia menaruh lagi minuman itu dan mencoba mencari minuman lainnya yang ada di sana, namun tak menemukannya dan terpaksa dia pun meminum dua botol minuman itu.
Naomi merasa tempat tidur itu jadi longgar dan dia pun bangun.
“XL kau sudah bangun... ?” ucapnya bertanya setelah duduk dan mencari Niky yang ternyata sedang meminum minuman penambah stamina lelaki yang sudah dia siapkan sebelumnya.
“Aku kira kau sengaja memberiku minuman ini.” ucapnya lalu menunjukkan satu botol minuman penambah stamina yang masih tersisa pada wanita itu.
“Oh kau mau lagi... aku masih punya banyak untuk mu...” Naomi berdiri dan menggeser duduknya di sebelah Niky. Wanita itu kembali beraksi karena merasa kecanduan setelah melakukannya.
“Aku sangat kesepian setiap malam... aku senang kau mau menemaniku.”ucapnya berbisik lalu menggoda Niky agar mengikutinya.
“Kurasa minuman itu bekerja pada mu...” Naomi memegang tangan Niky yang terasa panas kembali.
“Aah... kau bilang akan mencarikan pekerjaan. Kapan kau menepati janjimu ?” Niky berdiri dan menjauh dari Naomi. Namun Naomi terus mendekatinya.
“Satu kali lagi... besok kau akan mendapatkan pekerjaan.” ucap wanita itu menghampiri Niky dan menggodanya kembali.
Niky pun kembali merasakan darahnya mulai memanas dan mendapat bisikan setan yang membuatnya tergoda.
“Kau... kau...” Niky tak kuasa menahannya saat Naomi memeluknya. Kali ini dia seperti tersulut api dan kesetanan lalu menghajar wanita itu.
Niky memeluk Naomi erat dan kembali berkeringat dimana keringat yang keluar kali ini lebih banyak dari sebelumnya.
Niky menurunkan Naomi dan membanting tubuh wanita itu ke kasur dan menunggu Niky yang hanya diam menatapnya dan sama sekali tak bergeming.
“XL masih belum berakhir kenapa kau diam saja ?” tanyanya sambil menarik Niky yang sama sekali tak bergeming sedangkan dirinya masih ingin meneruskan.
“Baiklah aku akan mentransfer mu sepuluh juta setelah ini selesai.” ucapnya lagi menarik Niky. Terlihat lelaki itu menarik nafas dalam-dalam dan akhirnya mengikuti permintaan Naomi untuk mengulanginya lagi.
Niky memeluk Naomi erat dan memejamkan matanya
“Aah...” Niky merasa pusing dan pikirannya menjadi melayang untuk sejenak entah kemana.
Niky meneruskan memeluk erat Naomi dan beberapa saat kemudian dia melepaskan pelukannya.
Setelah semuanya berakhir, Niky segera mengenakan pakaiannya lengkap. Begitu juga dengan Naomi segera memakai kembali bajunya yang minim.
“srak...” Naomi mengambil ponselnya dan mentransfer ke rekening Niky sebesar sepuluh juta.
“Ding... !” Niky membuka ponselnya setelah mendengar nada pesan masuk dan membukanya lalu tersenyum kecut setelah membaca sejumlah nominal yang masuk ke rekeningnya.
“Mengenai pekerjaan...” ucap Niky menagih janji pada wanita itu.
“Baiklah.... sabar XL tunggu sebentar.” balas Naomi mengambil ponselnya lalu duduk dengan tenang. Wanita itu terlihat mencari daftar nomor telepon di ponselnya. Lama dia men-scroll dan akhirnya menemukan sebuah nomor.
“tuut... tuut...” Naomi menghubungi nomor telepon yang sudah di temukan nya barusan.
“Oh ya XL kau lulusan mana ?” tanya Naomi sebelum telepon tersambung.
“Aku lulusan S1 ekonomi bisnis Sidney University dan S2 di sana kurang 6 bulan.” jawab Niky singkat yang membuat Nomi terperanjat saat mendengarnya dan jadi berpikir jika lelaki itu bukan lelaki biasa.
“Jadi dia bukan lelaki biasa... sepertinya dia putra dari seseorang yang berkuasa atau seorang pengusaha... tapi kenapa dia mencari pekerjaan ?” batin Naomi yang mencoba menebak identitas Niky sambil menatap lelaki itu.
“XL apa kau putra dari...” ucapannya terhenti karena panggilannya mulai tersambung dan menunggu di terima.
Sesaat kemudian telepon tersambung.
“Halo... Adrian... ini aku Naomi. Apa kau ada lowongan di perusahaan mu untuk lelaki jurusan ekonomi lulusan dari luar negeri ?” tanya Naomi pada teman kuliahnya dulu yang kini bekerja sebagai HRD di sebuah perusahaan.
“Ada lowongan bagian accounting untuk lelaki. Tapi jika lulusan luar negeri menurutku harusnya menempati posisi yang lebih dari itu dan sayang sekali posisi itu saat ini kosong dan hanya ada staff accounting biasa.” jawab lelaki di seberang sana.
“Tunggu sebentar...” ucap Naomi pada Adrian dan memberitahukan hal itu pada Niky.
“XL lowongan kosong yang tersedia saat ini hanyalah staff accounting biasa. Apa kau mau ?” tanyanya pada Niky dan menunggu jawabannya.
“Yah tak apa meskipun cuma staff biasa aku mau.” jawab Niky cepat karena dia tak mau menganggur lebih lama lagi.
“Adrian kurasa tak masalah untuk posisi staff accounting biasa. Tapi kau bisa menjamin pasti diterima kan ?” tanya Naomi lagi untuk memastikan.
“Tentu saja aku bisa jamin itu teman. Baiklah suruh lelaki yang kau rekomendasikan hari ini ke perusahaan sekarang udah membawa lamarannya.” jawab Adrian lalu panggilan berakhir.
Naomi mengambil secarik kertas yang ada di laci kamar hotel itu dan sebuah pen. Dia lalu menuliskan alamat lengkap perusahaan dan menuliskan nama seseorang yang harus Niky temui nanti di sana.
“Ini... kirim lamaran mu segera ke perusahaan ini hari ini juga.”ucao wanita itu menyerahkan secarik kertas tadi pada Niky.
Niky membacanya kemudian tersenyum dan menatap Naomi kembali.
“Terima kasih... semoga aku benar-benar bisa bekerja di sana.” ucap Niky lalu melipat secarik kertas tadi dan memasukkan ke kantung bajunya.
“Kurasa aku harus segera membuat lamaran dan segera mengirimkannya ke sana.” ucap Niky berdiri dan berjalan menuju ke pintu.
Naomi ikut berdiri dan mengambil kunci yang disembunyikannya. Dia berdiri di depan Niky setelah membuka kunci pintu dan menahannya sebentar.
“Aku sudah membantumu kali ini. Aku tunggu traktiran dari mu.” ucap Niky yang di balas dengan senyuman oleh Niky.
“XL... karena aku sudah membantumu maka kau harus mengangkatnya setiap saat aku menelepon mu.” ucapnya berbisik lagi sambil tersenyum di telinga Niky.
Niky hanya mengerutkan dahinya menatap wanita gila itu lalu segera membuka pintu dan keluar dari hotel. Dia berharap tak bertemu dengan Naomi lagi
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
sepatukaca
Apa ya... Jadi lupa... Tar deh nulis comment
2022-04-17
0
phoenix
Barter ya itu ya
2022-04-16
0
dewi bumi
Cakep tu... Mungkin saja dari situ karir Mu di mulai
2022-04-15
0