Selama beberapa hari Niky mencari dan mengumpulkan informasi berkenaan dengan Star Group. Dia mengumpulkan data-data terkait bisnis yang di jalani oleh perusahaan itu saat ini. Dia terlihat serius duduk di depan laptopnya.
“Jadi dia memainkan trik kotor untuk menjatuhkan Sun Group ? Benar kata ibu apa yang bisa kulakukan ? Tapi setidaknya aku harus bertindak...” gumam Niky setelah mengetahui apa saja yang telah diperbuat Star Group pada perusahaan milik ayahnya.
Lelaki itu pun menutup laptopnya dan beranjak dari duduknya. Dia mengembangkan tangannya lalu keluar dari rumahnya.
“broom...”
Niky mengendarai maserati putihnya dan meluncur ke jalanan dengan cepat dan berhenti di rumah Wardana.
“Wardana... keluar kau sekarang juga !!! Wardana... keluar kau !!!” teriak Niky di depan pagar rumah lelaki tua itu sambil terus menggedor pagar rumah.
karena tak ada yang keluar maka Niky pun terus berteriak dan menggedor pagar rumah orang tua itu.
Petugas keamanan yang menjaga rumah itu segera berlari ke pagar saat mendengar ada suara keributan dari luar.
“Siapa kau berani-beraninya membuat keributan di sini. Pergi dari sini !” teriak petugas keamanan dari dalam pagar.
“Panggil kan bos mu si Wardana tua itu. Aku mau bertemu dengannya. Cepat panggilkan dia !!” teriak Niky dengan marah.
Petugas kemanan itu tidak menggubris perkataan Niky dan terus mengusirnya pergi. Karena geram dengan ulah security di sana. Niky pun tak tanggung-tanggung naik ke pagar lalu melompat.
“buk-bak... buk... !” Niky yang dikuasai oleh amarah menghajar dan memukuli petugas security itu sampai babak belur.
“Baiklah.... aku akan panggilkan tuan Wardana tapi lepaskan tanganmu dari leherku !” ucap petugas keamanan itu.
Niky melepaskan tangannya dari leher petugas keamanan itu dan kembali berdiri serta menahan pukulan yang akan dilayangkan nya setelah mendengar ucapan petugas kemanan itu.
Petugas security itu mengambil handy talkie yang di taruhnya di saku baju.
“Lapor... maaf tuan Wardana disini ada orang gila mengamuk yang bersikeras mencari anda.” ucap petugas keamanan Itu menjelaskan pada atasannya.
“Pukul saja dia sampai habis, aku tak mau berurusan dengan sampah seperti itu !” balas suara dari balik Handy Talkie yang menolak bertemu dengan Niky.
Niky yang mendengar suara Wardana dari HT yang dipegang petugas security terlihat semakin naik pitam mendengar ucapan orang tua itu. Dia pun merebut HT dari tangan petugas security dan bicara sendiri pada Wardana.
“Siapa yang kau bilang orang gila mengamuk ?! Rasakan ini !!” ucap Niky pada petugas security yang tadi mengatainya dan melayangkan pukulan ke wajahnya.
“Wardana siapa yang kau bilang sampah ? Kau lah yang sampah ! Kau penjahat yang menghancurkan Sun Group dengan trik dan tangan kotor mu itu. Keluar kau sekarang juga !!!” teriak Niky lebih kencang.
Wardana tampak mengintip dari balik jendela di lantai tiga dan melihat ke bawah menatap anak muda yang sedang mengamuk itu.
“Kau bilang Sun Group, siapa kau sebenarnya ? Kenapa kau mencari masalah denganku ?!” balas Wardana melalui HT dan melihat lagi lelaki yang masih ada di depan rumahnya sebentar lalu menutup tirai jendela lagi dan duduk di kursinya.
“Kau ingin tahu aku siapa ? Maka keluarlah dan lihatlah sendiri !!” ucap Niky dengan marah dan terus mendesak orang tua itu. Namun Wardana tidak menanggapi perkataan Niki dan langsung mematikan HT yang dipegangnya lalu menaruhnya kemeja dengan keras.
Niky menunggu Wardana untuk turun namun orang tua itu ternyata tidak muncul juga. Terpaksa dia harus menggunakan kekerasan untuk memaksa orang itu turun dan menemuinya.
“prang... prang... !!”
Niky ngambil beberapa batu yang ada di sana lalu melemparkannya ke kaca rumah Wardhana dan membuat beberapa kaca di rumah itu pecah.
Wardana yang merasa geram anak muda itu merusak rumahnya menjadi hilang kesabarannya dan bergegas turun dari lantai tiga untuk menemui sang pembuat onar.
“Hey bocah berani-beraninya kau merusak rumahku !” bentak Wardana setelah turun dan melihat Niky yang masih terus melempari kaca rumahnya.
“Oh... akhirnya kau keluar juga pak tua...” balas Niky masih menggenggam batu di tangannya yang akan melemparkannya kembali ke kaca namun menahannya.
“Siapa kau... dan apa tujuanmu ke sini mencari ku lalu merusak rumahku ?!” tanya Wardana menghampiri Niky dengan geram setelah melihat apa yang telah dilakukannya pada security nampak babak belur dan tak berdaya.
“Asal kau tahu saja ya kaulah penyebab ayah ku, Osman pemimpin Sun Group sakit parah dan kau membuat perusahaan milik ayah ku collapse. Bajingan kau ! Kau harus mempertanggungjawabkan semua perbuatan mu pada keluarga ku !” ucap Niky maju menghampiri Wardana.
“Jadi dia adalah anaknya Osman...” batin Wardana menatap anak muda di depannya yang tampak marah seolah mengadilinya.
“Apa kau punya buktinya ?? Jika kau hanya bicara omong kosong saja dan tak ada buktinya maka pergilah dari sini sekarang juga !” ucap Wardana balas membentak Niky. Dan dia yakin jika anak ingusan itu tak punya bukti apapun atas apa yang di ucapkan nya itu.
“Kau mau bukti ? Ambil ini !” ucap Niky mengambil beberapa berkas yang sempat di cetaknya tadi dari balik bajunya lalu melemparnya ke muka Wardana.
Wardana mengambil berkas itu dan membacanya. Orang tua itu tampak terkejut setelah membaca beberapa lembar berkas dari Niky.
“Bagaimana bisa dia mengetahui semua tracking job ku ??” gumam Wardana lalu menutup kembali dokumen itu.
“Lalu apa mau mu ?” tanya Wardana pada anak ingusan itu.
“Aku mau apa ? Tentu saja kau harus mengembalikan semua yang telah kau ambil dan membuat semuanya kembali seperti sebelumnya !!!” ucap Niky masih menatap lelaki tua itu dengan amarah.
“Mimpi saja kau anak muda ! Semua yang sudah ku ambil tak akan ku kembalikan pada mu begitu saja, hahaha... !!!” ucap orang tua itu tertawa lebar sambil menyobek berkas yang di berikan oleh Niky tadi lalu menginjaknya.
“Dasar kau bajingan tua !!” ucap Niky yang tersulut emosinya dan tak bisa menahan amarahnya lagi. Dia pun melemparkan batu yang masih dipegangnya tadi ke kepala orang tua itu.
“Sialan kau... bocah tengik kurang ajar !” teriak Wardana sambil memegang kepalanya yang bocor setelah terkena lemparan batu.
Niky yang masih tak terima atas perbuatan orang tua itu menghampiri Wardana dan melayangkan pukulan sampai membuat orang tua itu babak belur.
Petugas security yang tadi tergeletak segera bangkit saat melihat tuan rumahnya di buat babak belur oleh Niky dan melayangkan pukulan padanya. Namun dengan sekali pukulan petugas security itu kembali jatuh terhempas ke tanah.
Petugas security itu mencoba memanggil bala bantuan melalui HT yang di pegangnya. Tak berapa lama kemudian terlihat beberapa bodyguard menuruni tangga dan menuju ke lokasi kejadian.
Melihat banyak Berikut ini akan datang Niky segera pergi dari tempat itu dan masuk ke Maserati putihnya lalu menghilang di tengah keramaian.
“Aku akan buat perhitungan denganmu Osman, lihat saja nanti !” ucap Wardana yang berdiri di bantu oleh para body guard nya yang datang menolong nya.
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Apud Tahu
dasar anak muda berbuat ceroboh sekali.
2025-05-05
0
Lurah Desa Konoha
Hmmmm
2022-05-26
1
netizen maha benar
bodoh nya nicky...dlm dunia bisnis bls dendam bkn pake otot tp pake otak....klu dah gt mslh akan smkn runyam buat keluarganya sndr
2022-04-28
4