Eps. 5 Tragedi

Setelah kejadian itu Wardana langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan karena darah terus menetes dari kepalanya. Namun setelah mendapatkan perawatan intensif, lukanya pun tak membahayakan dirinya.

Beberapa hari setelah kejadian itu berlalu, tampak Niky berusaha mengambil alih perusahaan Sun Group yang masih tersisa untuk dia kelola.

Dia menganalisa dan mencari akar permasalahan yang di sebabkan oleh Wardana pada perusahaan ayahnya.

“Begitu banyak sekali yang harus ku bereskan disini. Apa aku sanggup memperbaiki dan membuatnya bangkit kembali ?” keluhnya saat melihat banyak hal yang harus di perbaikinya apalagi di sisi finance yang tergolong sangat parah.

Anak itu terlihat frustasi. Dia pun meluruskan kakinya kemeja sambil melonggarkan ikatan dasinya agar bisa bernafas dengan lega.

“Seandainya saja... aku tidak terlambat datang mungkin aku habis masih bisa membantu Ayah memperbaiki ini.” keluhnya lagi yang masih frustasi dan mengacak-acak rambutnya.

Dia teringat lagi pada kondisi ayahnya yang butuh biaya perawatan besar dan juga dua adiknya yang masih membutuhkan biaya sekolah membuatnya bersemangat menjalankan perusahaan yang collapse itu meskipun tak ada staf yang membantunya.

“Aku harus kuat dan bisa mengatasi semua ini karenanya akulah yang jadi tumpuan mereka saat ini.” gumamnya lagi menatap layar laptop di depannya.

Niky menurunkan kembali kakinya dari meja lalu mencatat semua rencana yang akan dijalankannya dengan semangat dan mengesampingkan rasa sesak yang menghimpit dadanya.

Di lain tempat tanpa sepengetahuan Niky, Wardana mengirimkan beberapa anak buahnya untuk memantau segala aktivitasnya.

Salah seorang lelaki yang mengendarai mobil berhenti di depan perusahaan Sun Group. setelah beberapa menit dia pun segera pergi dari sana dan menghilang di tengah keramaian.

“Lapor bos... terpantau ada aktifitas di perusahaan Sun Group. Sepertinya putranya Osman yang beraktifitas di sana.” ucap lelaki tadi setelah berada jauh dari perusahaan Sun Group pada Wardana.

“Jadi bocah tengik itu mau coba-coba melawanku ? Apa yang dia bisa lakukan padaku... pengalaman saja tak punya, tak ada staf yang membantunya di sana juga, dan hanya mengandalkan otak ? Hahaha... sombong sekali. Sebentar lagi aku akan menginjak mu lihat saja !” balasnya dari seberang telepon pada anak buahnya dengan tertawa lebar lalu mematikan ponselnya.

Satu minggu berlalu. Suatu malam rumah keluarga Osman kedatangan tamu tak diundang.

Malam itu turun hujan yang sangat lebat disertai dengan angin kencang dan juga petir yang menyambar.

“duar... !” suara nyaring petir yang menyambar di langit. Seketika listrik mati total.

“Kakak... aku takut....” teriak Devan saat melihat rumah yang gelap gulita dan berlari menghampiri Niky yang sedang duduk di kursi sambil menikmati kopi.

“Tenang saja Devan, kakak akan ambil lampu emergency dulu. Kau tunggu di sini dengan kakak Fiona.” jawabnya sambil berdiri dan jalan menuju ke ruang belakang.

Saat melewati kamar ayahnya dia pun berhenti sebentar untuk melihat kondisinya.

“Ibu... bagaimana keadaan ayah ?” tanyanya pada ibunya yang duduk di dekat tempat ayah berbaring.

“Masih seperti sebelumnya dan belum ada progress perkembangan. Niky tolong bawakan ibu emergency lamp saat kau mengambilnya.” ucap ibunya pada Niky karena dia enggan meninggalkan suaminya takut jika terjadi sesuatu padanya.

“Iya ibu aku memang mau mengambil itu.” ucap Niky kemudian materi gambar ayahnya dan kembali berjalan menuju ke ruang belakang untuk mengambil emergency lamp.

Niky sampai di depan pintu gudang di mana di sana digunakan sebagai tempat untuk menyimpan barang-barang.

“klik...” Niky memutar kuncinya dan pintu terbuka. Dia segera masuk untuk mencari benda itu.

Dia melihat banyak tumpukan barang di sana dan foto waktu untuk menemukan barang yang dicarinya.

“Dimana ya...” gumamnya sambil mencari di tumpukan barang yang ada di sana menggunakan senter ponselnya.

Sementara itu tiga orang penyusup yang mengenakan baju serba hitam yang sudah ada di depan rumah itu memanfaatkan kesempatan yang ada dan segera beraksi saat listrik padam.

“Ayo kita masuk sekarang...” ucap salah satu lelaki pada dua rekannya. Mereka kemudian masuk bersama ke rumah itu dengan mengendap-endap.

Fiona melihat ada seseorang yang masuk ke rumahnya. Karena kondisi gelap dia tidak bisa melihat dengan jelas siapa yang masuk.

“Kakak apakah itu kakak, kenapa kakak lewat depan ?” ucap Fiona memanggil kakaknya dan merasa aneh saja kenapa tiba-tiba kakaknya lewat pintu depan.

Fiona mengamati orang yang masuk itu dan ternyata sekarang jumlahnya bertambah menjadi tiga orang.

“Apa kakak mengajak temannya ke sini... saat lampu padam seperti ini...atau jangan-jangan...” batin gadis itu tiba-tiba mempunyai firasat buruk.

Untuk berjaga-jaga gadis itu mengambil raket badminton yang tadi belum sempat dia kembalikan setelah bermain bersama dengan Devan dan menyembunyikannya di balik punggungnya.

“Devan aku tidak tahu siapa yang datang. Apakah itu kakak atau bukan. Jika bukan kau langsung berlari ke belakang mencari kakak.” ucap Fiona berbisik lirih di telinga adiknya.

Devan tampak mengangguk mendengar ucapan dari kakaknya meskipun kakinya menjadi gemetar setelah mendengarnya.

Tak lama kemudian ketiga orang tadi sampai di depan dua anak tadi.

“Kalian....” ucap Fiona terkejut saat yang datang ternyata memang bukanlah kakaknya. Dia tidak tahu siapa mereka karena mereka bertiga mengenakan masker yang hanya memperlihatkan matanya saja.

“Hai adik kecil... ayo ikut kakak...” ucap salah satu dari penyusup itu dan akan menangkap mereka berdua.

“paak...!” Fiona memukulkan raket kepala penyusup itu.

“Devan cepat lari sekarang !!” teriak Fiona meminta adiknya untuk segera menyusul kakaknya di belakang.

Devan segera berlari dan menuju ke ruang belakang namun belum sampai ke ruang belakang orang berhasil menangkapnya.

“Gadis badung... kau berani melawanku ya ?!” ucap penyusup lainnya selalu merebutkan raket yang dipegang Fiona, mematahkannya dan menangkap gadis.

“Argh.... lepaskan aku... tolong...kakak !!” teriak Fiona sekencang-kencangnya agar kakaknya mendengar jeritannya.

Mendengar suara Fiona yang berteriak, ibunya keluar dari kamar dan menuju ke ruang tengah untuk melihat apa yang terjadi. Betapa terkejutnya dia saat melihat ada ada penyusup yang masuk ke rumahnya dan sudah menangkap dua anak.

“Oh... di sana kau rupanya ?!” ucap satu penyusup lainnya yang melihat ibunya Fiona keluar kamar dan segera menangkapnya. Lalu dia masuk ke kamar tempat wanita itu keluar dan mendapati Osman yang terbaring di sana.

“Jangan... jangan sentuh suami ku !” teriak wanita itu.

“Niky... tolong.... !!!” teriak ibunya lagi namun penyusup itu membekap mulutnya agar tidak bersuara lagi.

Sementara itu penyusup yang masuk ke kamar Osman membuat lelaki yang terbaring sakit itu terkejut melihatnya. Dan seketika penyakit jantungnya kambuh dan tak berapa lama kemudian Osman sudah tak bernafas lagi.

“Akh... akhirnya ketemu juga.” ucap Niky membawa tiga emergency lamp lalu segera keluar dari gudang itu dan kembali ke ruang tengah. Di depan pintu samar-samar dia mendengar suara teriakan dan keributan dari ruang tengah yang membuatnya mempercepat langkahnya agar segera tiba di sana.

“Siapa kalian... ? Lepaskan mereka bertiga !!!” bentak Niky saat melihat ada tiga orang yang menyandera tiga orang keluarganya setelah dia menyalakan lampu yang di pegangnya.

Tiga lelaki tadi langsung kabur saat melihat Niky datang. Namun Niky berhasil mengejarnya sebelum tiga orang itu keluar dari rumahnya.

“bak-buk-bak... !” Niky menghajar tiga orang penculik itu sampai mereka melepaskan ibu dan adiknya.

Setelah melepaskan sandera nya, ketiga orang itu kabur dari rumah dan tanpa sepengetahuan Niky ternyata rumah itu sudah disiram dengan bensin sebelumnya.

“boom... !” Satu penyusup tadi menyalakan korek api dan melemparkannya ke rumah itu. dengan cepat api menyebar ke rumah itu dan melahap rumah itu.

“Hahaha... meskipun kita gagal menangkap mereka tapi kita bisa menghabisi mereka Sesuai dengan perintah tuan Wardana.” ucap salah satu penyusup yang berdiri di depan rumah yang berkobar api itu.

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Lurah Desa Konoha

Lurah Desa Konoha

Ok

2022-05-26

0

jasmine

jasmine

Awas dia malah bertindak kejam

2022-05-11

0

Ana Yulia

Ana Yulia

Lima likeku Hadir untuk mu

2022-04-30

0

lihat semua
Episodes
1 Eps. 1 Awal Permasalahan
2 Eps. 2 Keadaan Yang Berbalik Total
3 Eps. 3 Senyum Yang Pudar
4 Eps. 4. Mendatangi Wardana
5 Eps. 5 Tragedi
6 Eps. 6 Duka Nestapa
7 Eps. 7 Menghilangkan Jejak
8 Eps. 8 Keluar Kota
9 Eps. 9 Kecelakaan
10 Eps. 10 Bukan Mimpi Biasa
11 Eps. 11 Cek Tunai
12 Eps. 12 Panggilan Kerja
13 Eps. 13 Telepon Pertama
14 Eps. 14 Pertemuan Kedua
15 Eps. 15 Lowongan Di Perusahaan
16 Eps. 16 Di Terima Kerja
17 Eps. 17 Hari Pertama Kerja
18 Eps. 18 Perkenalan
19 Eps. 19 Malam Sendirian
20 Eps. 20 Bertemu Direktur Accounting
21 Eps. 21 Tempat Tinggal Baru
22 Eps. 22 Kecurigaan Suami Naomi
23 Eps. 23 Tawaran Kerja
24 Eps. 24. Memantau Naomi
25 Eps. 25 Bertemu Daniel
26 Eps. 26 Keputusan Niky
27 Eps. 27 Kehilangan Niky
28 Eps. 28 Pagi Yang Sepi
29 Eps. 29 Mengecoh Naomi
30 Eps. 30 Tak Sengaja Bertemu
31 Eps. 31 Jawaban Yang Tidak Pasti
32 Eps. 32 Pengajuan Ditolak
33 Eps. 33 Bisnis Wardana
34 Eps. 34 Gagal Bertemu
35 Eps. 35 Janji Baru
36 Eps. 36 Acara Perjamuan
37 Eps. 37 Satu Investor
38 Eps. 38 Terbayang Pada Niky
39 Eps. 39 Pengajuan Ke Pelangi Group
40 Eps. 40 Makan Malam
41 Eps. 41 Melewatkan Kesempatan
42 Eps. 42 Bertemu Selly
43 Eps. 43 Memanfaatkan Sisca
44 Eps. 44 Sisca Setuju Untuk Membantu
45 Eps. 45 Dapat Investor Lagi
46 Eps. 46 Pertemuan Yang Berulang
47 Eps. 47 Siang Yang Indah Bersama Selly
48 Eps. 48 Permintaan Dari Selly
49 Eps. 49 Gelisah
50 Eps. 50 Tambahan Dana
51 Eps. 51 Pengajuan Di tolak
52 Eps. 52 Deadline
53 Eps. 53 Meredakan Stres
54 Eps. 54 Pertemuan Private
55 Eps. 55 Mission Complete
56 Eps. 56 Hadiah Untuk Niky
57 Eps. 57 Jeritan Niky
58 Eps. 58 Lelah
59 Eps. 59 Jabatan Baru
60 Eps. 60 Terjebak Dalam Dosa
61 Eps. 61 Proyek Wonderland Dimulai
62 Eps. 62 Bertemu Lagi
63 Eps. 63 Masih Teringat Pada Cassia
64 Eps. 64 Tak Berjumpa
65 Eps. 65 Pulang Ke Rumah
66 Eps. 66 Telepon Dari Cassia
67 Eps. 67 Menemui Cassia
68 Eps. 68 Mengorek Informasi
69 Eps. 69 Usulan Desain Dari Niky
70 Eps. 70 Memantau Sebentar
71 Eps. 71 Terbakar Cemburu
72 Eps. 72 Rasa Yang Muncul
73 Eps. 73 Ikut Cemburu
74 Eps. 74 Ungkapan Cinta
75 Eps. 75 Waktu Yang Tersita
76 Eps. 76 Mencari Rumah
77 Eps. 77 Surprise Untuk Niky
78 Eps. 78 Informasi Dari Cassia
79 Eps. 79 Buku Yang Hilang
80 Eps. 80 Grand Opening
81 Eps. 81 Melihat Wardana
82 Eps. 82 Pembangunan Wonderland Selesai
83 Eps. 83 Terungkapnya Pekerjaan Niky
84 Eps. 84 Lebih Ramai Daripada Dream Fantasy
85 Eps. 85 Mencari Niky Di Wonderland
86 Eps. 86 Marah
87 Eps. 87 Meminta Niky Kembali
88 Eps. 88 Kejutan
89 Eps. 89 Sia-Sia Saja
90 Eps. 90 Melihat Cassia Bersama Wardana
91 Eps. 91 Fakta Yang Mengejutkan
92 Eps. 92 Menunggu Telepon
93 Eps. 93 Lebih Baik Putus
94 Eps. 94 Balas Dendam Dimulai
95 Eps. 95 Sebuah Rencana
96 Eps. 96 Berhenti Dari Profesi
97 Eps. 97 Tidak Bisa Dihubungi
98 Eps. 98 Berbagi Ide
99 Eps. 99 Side Project
100 Eps. 100 Misi Dimulai
101 Eps. 101 Kejutan Untuk Ibu
102 Eps. 102 Kurang Modal
103 Eps. 103 Bantuan Cair
104 Eps. 104 Perusahaan Beroperasi
105 Eps 105 Balasan Untuk Cassia
106 Eps. 106 Satu Kejutan Lagi
107 Eps. 107 Perekrutan Karyawan
108 Eps. 108 Resmi Beroperasi
109 Eps. 109 Kebanggaan Wardana
110 Eps. 110 Tawaran Bantuan
111 Eps. 111 Prestasi Cassia
112 Eps. 112 Target Tercapai
113 Eps. 113 Perusahaan Untuk Cassia
114 Eps. 114 Pembangunan Perusahaan Kedua
115 Eps. 115 Bertemu Dengan Wardana
116 Eps. 116 Molor Dari Jadwal
117 Eps. 117 Mencari Ide Baru
118 Eps. 118 Bertemu Wardana
119 Eps. 119 Mengecoh Wardana
120 Eps. 120 Sebuah Foto
121 Eps. 121 Menunggu Cassia
122 Eps. 122 Ajakan Bertemu Dengan Keluarga Niky
123 Eps. 123 Pergi Ke Rumah Niky
124 Eps. 124 Foto Yang Familiar
125 Eps. 125 Kenyataan Pahit
126 Eps. 126 Sebuah Bukti
127 Eps. 127 Pelimpahan Aset
128 Eps. 128 Penat
129 Eps. 129 Resign
130 Eps. 130 Multiple Perusahaan
131 Eps. 131 Menginap
132 Eps. 132 Lupa Minum Obat
133 Eps. 133 Masa Lalu Niky
134 Eps. 134 Cinta Mati
135 Eps.. 135 Bertemu Wanita Dari Masa Lalu
136 Eps. 136 Menyelidiki Niky
137 Eps. 137 Bertemu Wardana
138 Eps. 138 Baku Hantam
139 Eps. 139 Akhir Dari Hubungan
140 Eps. 140 Sebuah Tamparan Keras
141 Eps. 141 Aborsi Paksa
142 Eps. 142 Laporan Dari Andy
143 Eps. 143 Kembali Ke Tujuan Awal
144 Eps. 144 Kehancuran Wardana
145 Eps. 145 Kembali Ke Awal
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Eps. 1 Awal Permasalahan
2
Eps. 2 Keadaan Yang Berbalik Total
3
Eps. 3 Senyum Yang Pudar
4
Eps. 4. Mendatangi Wardana
5
Eps. 5 Tragedi
6
Eps. 6 Duka Nestapa
7
Eps. 7 Menghilangkan Jejak
8
Eps. 8 Keluar Kota
9
Eps. 9 Kecelakaan
10
Eps. 10 Bukan Mimpi Biasa
11
Eps. 11 Cek Tunai
12
Eps. 12 Panggilan Kerja
13
Eps. 13 Telepon Pertama
14
Eps. 14 Pertemuan Kedua
15
Eps. 15 Lowongan Di Perusahaan
16
Eps. 16 Di Terima Kerja
17
Eps. 17 Hari Pertama Kerja
18
Eps. 18 Perkenalan
19
Eps. 19 Malam Sendirian
20
Eps. 20 Bertemu Direktur Accounting
21
Eps. 21 Tempat Tinggal Baru
22
Eps. 22 Kecurigaan Suami Naomi
23
Eps. 23 Tawaran Kerja
24
Eps. 24. Memantau Naomi
25
Eps. 25 Bertemu Daniel
26
Eps. 26 Keputusan Niky
27
Eps. 27 Kehilangan Niky
28
Eps. 28 Pagi Yang Sepi
29
Eps. 29 Mengecoh Naomi
30
Eps. 30 Tak Sengaja Bertemu
31
Eps. 31 Jawaban Yang Tidak Pasti
32
Eps. 32 Pengajuan Ditolak
33
Eps. 33 Bisnis Wardana
34
Eps. 34 Gagal Bertemu
35
Eps. 35 Janji Baru
36
Eps. 36 Acara Perjamuan
37
Eps. 37 Satu Investor
38
Eps. 38 Terbayang Pada Niky
39
Eps. 39 Pengajuan Ke Pelangi Group
40
Eps. 40 Makan Malam
41
Eps. 41 Melewatkan Kesempatan
42
Eps. 42 Bertemu Selly
43
Eps. 43 Memanfaatkan Sisca
44
Eps. 44 Sisca Setuju Untuk Membantu
45
Eps. 45 Dapat Investor Lagi
46
Eps. 46 Pertemuan Yang Berulang
47
Eps. 47 Siang Yang Indah Bersama Selly
48
Eps. 48 Permintaan Dari Selly
49
Eps. 49 Gelisah
50
Eps. 50 Tambahan Dana
51
Eps. 51 Pengajuan Di tolak
52
Eps. 52 Deadline
53
Eps. 53 Meredakan Stres
54
Eps. 54 Pertemuan Private
55
Eps. 55 Mission Complete
56
Eps. 56 Hadiah Untuk Niky
57
Eps. 57 Jeritan Niky
58
Eps. 58 Lelah
59
Eps. 59 Jabatan Baru
60
Eps. 60 Terjebak Dalam Dosa
61
Eps. 61 Proyek Wonderland Dimulai
62
Eps. 62 Bertemu Lagi
63
Eps. 63 Masih Teringat Pada Cassia
64
Eps. 64 Tak Berjumpa
65
Eps. 65 Pulang Ke Rumah
66
Eps. 66 Telepon Dari Cassia
67
Eps. 67 Menemui Cassia
68
Eps. 68 Mengorek Informasi
69
Eps. 69 Usulan Desain Dari Niky
70
Eps. 70 Memantau Sebentar
71
Eps. 71 Terbakar Cemburu
72
Eps. 72 Rasa Yang Muncul
73
Eps. 73 Ikut Cemburu
74
Eps. 74 Ungkapan Cinta
75
Eps. 75 Waktu Yang Tersita
76
Eps. 76 Mencari Rumah
77
Eps. 77 Surprise Untuk Niky
78
Eps. 78 Informasi Dari Cassia
79
Eps. 79 Buku Yang Hilang
80
Eps. 80 Grand Opening
81
Eps. 81 Melihat Wardana
82
Eps. 82 Pembangunan Wonderland Selesai
83
Eps. 83 Terungkapnya Pekerjaan Niky
84
Eps. 84 Lebih Ramai Daripada Dream Fantasy
85
Eps. 85 Mencari Niky Di Wonderland
86
Eps. 86 Marah
87
Eps. 87 Meminta Niky Kembali
88
Eps. 88 Kejutan
89
Eps. 89 Sia-Sia Saja
90
Eps. 90 Melihat Cassia Bersama Wardana
91
Eps. 91 Fakta Yang Mengejutkan
92
Eps. 92 Menunggu Telepon
93
Eps. 93 Lebih Baik Putus
94
Eps. 94 Balas Dendam Dimulai
95
Eps. 95 Sebuah Rencana
96
Eps. 96 Berhenti Dari Profesi
97
Eps. 97 Tidak Bisa Dihubungi
98
Eps. 98 Berbagi Ide
99
Eps. 99 Side Project
100
Eps. 100 Misi Dimulai
101
Eps. 101 Kejutan Untuk Ibu
102
Eps. 102 Kurang Modal
103
Eps. 103 Bantuan Cair
104
Eps. 104 Perusahaan Beroperasi
105
Eps 105 Balasan Untuk Cassia
106
Eps. 106 Satu Kejutan Lagi
107
Eps. 107 Perekrutan Karyawan
108
Eps. 108 Resmi Beroperasi
109
Eps. 109 Kebanggaan Wardana
110
Eps. 110 Tawaran Bantuan
111
Eps. 111 Prestasi Cassia
112
Eps. 112 Target Tercapai
113
Eps. 113 Perusahaan Untuk Cassia
114
Eps. 114 Pembangunan Perusahaan Kedua
115
Eps. 115 Bertemu Dengan Wardana
116
Eps. 116 Molor Dari Jadwal
117
Eps. 117 Mencari Ide Baru
118
Eps. 118 Bertemu Wardana
119
Eps. 119 Mengecoh Wardana
120
Eps. 120 Sebuah Foto
121
Eps. 121 Menunggu Cassia
122
Eps. 122 Ajakan Bertemu Dengan Keluarga Niky
123
Eps. 123 Pergi Ke Rumah Niky
124
Eps. 124 Foto Yang Familiar
125
Eps. 125 Kenyataan Pahit
126
Eps. 126 Sebuah Bukti
127
Eps. 127 Pelimpahan Aset
128
Eps. 128 Penat
129
Eps. 129 Resign
130
Eps. 130 Multiple Perusahaan
131
Eps. 131 Menginap
132
Eps. 132 Lupa Minum Obat
133
Eps. 133 Masa Lalu Niky
134
Eps. 134 Cinta Mati
135
Eps.. 135 Bertemu Wanita Dari Masa Lalu
136
Eps. 136 Menyelidiki Niky
137
Eps. 137 Bertemu Wardana
138
Eps. 138 Baku Hantam
139
Eps. 139 Akhir Dari Hubungan
140
Eps. 140 Sebuah Tamparan Keras
141
Eps. 141 Aborsi Paksa
142
Eps. 142 Laporan Dari Andy
143
Eps. 143 Kembali Ke Tujuan Awal
144
Eps. 144 Kehancuran Wardana
145
Eps. 145 Kembali Ke Awal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!